Cara Menciptakan Nutrisi Hidroponik Sendiri
Jika Anda telah membaca ulasan kami mengenai cara bertanam hidroponik bagi pemula di rumah, Anda tentu sadar betapa pentingnya nutrisi hidroponik. Nutrisi tanaman merupakan unsur-unsur penting yang diharapkan oleh tanaman untuk tumbuh dengan media apapun termasuk media air (hidroponik). Tanaman hidroponik akan menyerap unsur-unsur dalam media larutan nutrisi tersebut dalam konsentrasi yang tepat dan tidak meracuni. Kekurangan nutrisi tersebut tentu akan menimbulkan pertumbuhan tumbuhan secara vegetatif dan generatif terganggu. Setiap tumbuhan akan tumbuh baik kalau unsur-unsur makro dan mikronya terpenuhi. Pada tumbuhan hidroponik, unsur-unsur makro (dibutuhkan dalam jumlah besar) yang harus dipenuhi adalah Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S). Sedangkan unsur-unsur mikronya antara lain Besi (Fe), klor (Cl), Mangan (Mn), Seng (Zn), Boron (B), ddan Molibdenum (Mo).
Unsur hara (nutrisi) menyerupai Nitrogen (N) dibutuhkan untuk pertumbuhan awal tumbuhan (pertunasan) dan pembentukan daun. Fosfat dibutuhkan tumbuhan untuk perakaran sehingga sanggup menyerap nutrisi (hara) dengan baik. Kalium berperan penting pada proses fotosintesis dan mengontrol peralihan dari fase vegetatif menuju fase generatif/reproduktif (pembentukan buah). Pemberian nutrisi ini juga terkait bersahabat dengan kadar asam (pH) larutan nutrisi itu sendiri. Larutan nutrisi harus dikontrol sedemikian sampai mempunyai pH dengan kisaran yang disukai oleh tumbuhan (umumnya pH 5,5-6,5).
Jika Anda gres memulai untuk melaksanakan budidaya tumbuhan hidroponik, untuk larutan nutrisi tumbuhan sanggup Anda peroleh dengan gampang di toko-toko pertanian. Pupuk AB mix yakni nutrisi terkenal yang sering dipakai oleh penggiat tumbuhan hidroponik. Namun, umumnya pupuk AB mix ini dijual dengan harga yang relatif mahal.
Harga Pupuk hidroponik AB mix (1 set-pupuk A dan pupuk B) berkisar antara Rp. 80.000 sampai Rp. 110.000 untuk 1000 liter larutan. Sedangkan kalau Anda menciptakan formula sendiri dengan pupuk NPK+KCL+Gandasil, harga yang Anda butuhkan untuk 1000 liter larutan berkisar antara Rp. 30.000 sampai Rp. 45.000. Harga ini sanggup berubah sewaktu-waktu tergantung harga jual pasar. Jadi, untuk menghemat anggaran, Anda sanggup menciptakan nutrisi atau pupuk hidroponik sendiri.
Berikut ini 3 formula nutrisi hidroponik yang sanggup Anda ramu sendiri.
A. Formula Nutrisi Hidroponik I
Bahan dan Alat
(untuk 10 liter larutan hidroponik)
– 10 gram Pupuk NPK 16-16-16 , sanggup memakai pupuk NPK Mutiara (1 sendok makan)
– 10 gram Pupuk KCL (1 sdm)
– 5 gram Pupuk Gandasil D (atau Growmore hijau) (1/2 sdm)
– 10 liter air sumur atau air sungai (jika memakai air PDAM sebaiknya diendapkan dahulu sekitar 7-10 hari)
– 1 baskom kapasitas 10 liter air atau lebih
– 3 gelas plastik bekas air mineral kemasan
– Timbangan
– Alat pengaduk
Cara pembuatan:
– Isi 3 gelas plastik masing-masing dengan 100 ml air (sekitar 1/2 gelas plastik).
– Larutkan pupuk NPK, Pupuk KCl, dan pupuk Gandasil ke dalam masing-masing gelas plastik. Pastikan masing-masing pupuk terlarut tepat biar tidak terjadi endapan. Pupuk dicampur sendiri-sendiri untuk mencegah terjadinya endapan.
– Campurkan ketiga larutan dalam ember, tambahkan air sampai mencapai volume 10 L (air yang ditambahkan kira-kira 9700 ml). Aduk-aduk larutan sampai tercampur sempurna.
– Formula di atas sudah cukup untuk pertumbuhan vegetatif (pertunasan) tumbuhan sayur menyerupai sawi atau kangkung. Pada pertumbuhan vegetatif tumbuhan cabai, Anda sanggup menambahkan 10 gram pupuk urea, dan untuk beberapa tumbuhan menyerupai tomat, terong dan mentimun dianjurkan untuk menambahkan jumlah pupuk urea sekitar 15-20 gram ke dalam larutan tersebut.
– Formula untuk pertumbuhan generatif (untuk pembungaan dan pembuahan) pada tumbuhan buah, sebaiknya komposisi pupuk urea dikurangi kurang lebih 50% (menjadi 5 gram per 10 liter larutan(untuk cabai) dan 7-10 gram/10 L pada tomat, terong dan mentimun)), sedangkan pupuk NPK ditambah 50% (15-30 gram/10 L larutan) dan pupuk Gandasil D diganti Gandasil B (atau Growmore merah).
B. Formula Nutrisi Hidroponik II
Bahan dan Alat
(untuk 1000 liter larutan)
– Komposisi A: 1176 gram Kalsium Nitrat, 616 gram Kalium nitrat, 38 gram Fe EDTA
– Komposisi B: 335 gram Kalium dihidrofosfat, 122 gram Amnonium sulfat, 36 gram Kalium sulfat, 790 gram Magnesium sulfat , 0,4 gram Cupri sulfat, 1,5 gram Zinc Sulfat, 4 gram Asam Borat, 8 gram Mangan Sulfat, 0,1 gram Amonium hepta molibdat
– 2 wadah larutan (A dan B) kapasitas 20 liter
– Air
Cara membuat:
– Larutkan komposisi secara terpisah (A dan B) masing-masing dalam 5 liter air. Aduk perlahan sampai larut dengan menambahkan air bertahap sampai volume mencapai 20 L (komposisi A dan B masing-masing 20 L). Larutan ini akan menjadi larutan stok.
– Jika Anda akan menciptakan 10 liter larutan nutrisi, ambil 200 ml larutan stok A dan 200 ml larutan stok B. Campur kedua larutan A dan B dalam 9600 ml air (9,6 liter air). Bahan-bahan untuk formula ini sanggup Anda peroleh di toko-toko materi kimia.
C. Formula Nutrisi Hidroponik III
Bahan dan Alat:
– 1 karung kotoran ayam atau kambing
– 1/2 karung dedak/bekatul
– 30 kg jerami (boleh diganti dengan dedauan yang lain menyerupai daun polong-polongan (lamtoro), daun sirsak, dan lain-lain)
– 100 gram gula merah
– 50 ml bioaktivator (EM1, EM4, atau GP-1)
– Air bersih
– Ember atau wadah plastik kedap udara (yang mempunyai tutup) kapasitas 100 liter
– Selang aerator transparan (diameter 0,5 cm)
– Botol plastik air mineral bekas a volume 1 liter
Cara pembuatan
– Tutup wadah diberi lobang seukuran selang.
– Iris atau potong halus bahan-bahan organik (jerami/dedaunan). Campur rata dengan kotoran ayam/kambing, dan dedak. Catatan, pupuk organik fase generatif (untuk pembentukan buah) sanggup mengganti jerami/dedaunan dengan kulit buah/sampah buah/sekam padi.
– Masukkan adonan ke dalam wadah plastik kedap udara, tambahkan air dengan perbandingan adonan materi organik : air = 2 : 1.
– Aduk adonan materi organik pupuk perlahan-lahan sampai semua larut dengan baik.
– Larutkan bioktivator dan gula merah ke dalam 5 liter air, aduk rata.
– Campurkan larutan bioaktivator+gula merah ke wadah plastik kedap udara.
– Tutup rapat wadah. Masukkan selang aerator pada tutup. Pastikan tidak ada celah pada wadah (Anda sanggup menutup celah dengan plester rekat) baik pada tutup wadah dan celah lubang selang aerator.
– Ambil botol plastik bekas. Isi dengan air 3/4 bagian. Masukkan selang aerator (sisi yang lainnya) ke dalam botol ini. Proses ini berlangsung secara anaerob. Selang berfungsi sebagai penstabil suhu dan penghantar gas buangan dari wadah ke botol air mineral.
– Diamkan adonan materi selama 7 sampai 10 hari. Larutan pupuk organik cair dianggap sukses kalau Anda telah mencium aroma hasil fermentasi dari wadah (seperti aroma tape).
– Setelah tahap fermentasi selesai, saring larutan dengan penyaring kain. Pupuk organik cair siap digunakan. Ampas larutan sanggup dijadikan pupuk organik padat. 1 liter pupuk organik cair sanggup dicairkan (ditambah 99 liter air) menjadi 100 liter larutan.
Demikian beberapa formula larutan nutrisi hidroponik. Anda sanggup menentukan larutan mana yang ingin Anda gunakan. Larutan nutrisi organik tentu lebih kondusif dan ramah lingkungan namun pembuatannya lebih rumit. Perlu diperhatikan dikala dukungan pupuk anorganik, usahakan tidak terjadi endapan alasannya yakni endapan menghambat perembesan nutrisi oleh akar tumbuhan hidroponik.
Kami juga menyediakan aneka nutrisi hidroponik silahkan cek disini.
Sumber https://bibitbunga.com
0 Response to "Cara Menciptakan Nutrisi Hidroponik Sendiri"
Posting Komentar