Laporan Keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan ialah laporan pertanggungjawaban manajer atau pimpinan Perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya pihak pihak luar perusahaan yaitu: pemilik perusahaan (pemegang saham ), pemerintah (instansi pajak ), kreditor (bank atau forum keuangan) dan pihak lainnya yang berkepentingan.
Laporan keuangan pada hakikatnya bersifat umum, dalam arti laporan tersebut ditujukan untuk banyak sekali pihak yang memiliki kepentingan yang berbeda. Investor atau penanam modal (pada perusahaan berbentuk perseroan disebut pemegang saham ) memiliki kepentingan untuk mengetahui potensi modal yang ditanamkan dalam perusahaan guna menghasilkan pendapatan (pendapatan yang diterima pemegang saham ialah deviden) kreditor berkepentingan dalam derma pinjaman kepada perusahaan dan pemerintah (khususnya instansi pajak) berkepentingan dalam penentuan beban pajak yang harus dibayar oleh perusahaan. Bagi investor dan kreditor, laporan keuangan menunjukkan informasi yang relevan (historis dan kuantitatif) mengenai posisi keuangan, perubahan posisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Disamping ketiga pihak tersebut ada pengguna lain dari laporan keuangan, yaitu karyawan, pelanggan dan masyarakat.
Pengguna Laporan Keuangan
Ada beberapa pengguna baik intern maupun ekstren yang berkepentingan dalam data akuntansi maupun menu laporan keuangan perusahaan, yaitu sebagai berikut:
- Manajer atau pimpinan perusahaan
Pengguna utama dari data akuntansi ialah manajer perusahaan itu sendiri. Manajer dituntut untuk mengambil keputusan tanpa tahu duduk perkara yang mungkin akan muncul. Untuk mengurangi tingkat ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan, informasi akuntansi sangat berguna.dengan melihat catatan keuangan perusahaan tahun yang lampau dan ketika ini. Manajer akan mendapat citra kecendrungan yang akan terjadi dan indikasi kemungkinan dimasa depan.
- Pemegang Saham atau Pemilik Perusahaan
Pemakai utama kedua data akuntansi ialah pemegang saham atau pemilik perusahaan. Pemilik yang menanamkan uangnya ke dalam perusahaan berkepentingan pribadi atas maju mundurnya perusahaan. Mereka biasanya mendapat laporan tahunan perusahaan yang didalamnya meliputi neraca, perhitungan rugi keuntungan dan laporan keuangan lainnya.
- Pemerintah
Pemerintah juga merupakan pengguna data akuntansi Perusahaan, khususnya kantor pelayanan pajak. Kantor pajak perlu tahu keuntungan yang diperoleh perusahaan setiap tahun, untuk perhitungan pajaknya.
- Kreditor
Kreditor baik bank maupun forum keuangan lainnya juga berkepentingan dengan data akuntansi perusahaan, untuk mengetahui kemampuan perusahaan mengembalikan kredit yang akan atau telah diambil. Biasanya kreditor mengharapkan laporan keuangan secara periodik, untuk mengetahui perubahan hasil keuangan perusahaan.
- Karyawan Perusahaan.
Karyawan perusahaan (di luar negeri, biasa bergabung dalam organisasi perburuhan) biasanya juga ingin mengetahui laporan keuangan perusahaan. Bagi organisasi buruh ini, laporan keuangan diharapkan guna tawar menawar kontrak kerja berikutnya
Isi Laporan Keuangan
Sesuai dengan prinsip akuntansi indonesia 1984 yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia: Laporan keuangan terdiri dari: Neraca, Perhitungan Laba-Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan dan catatan atas laporan keuangan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan tahun 1984 yang dikeluarkan ikatan akuntansi indonesia, istilah laporan keuangan meliputi Neraca, Laporan Rugi-Laba, Laporan Posisi Keuangan (yang sanggup disajikan dalam banyak sekali cara seperti, contohnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana) dan catatan atas laporan keuangan, laporan lain serta materi klarifikasi yang merupakan pecahan integral dari laporan keuangan.
Dengan demikian sanggup disimpulkan bahwa laporan keuangan terdiri dari :
- Neraca (Balance Sheet)
- Perhitungan Laba-Rugi atau Rugi Laba (income statement atau profit and loss statement)
- Laporan Perubahan Posisi Keuangan (the Statement of Changes in Financial Position) yang menyajikan:
- laporan arus kas (Cash flow statement) dan atau
- Laporan Arus Dana atau Laporan sumber dan penggunaan dana (Fund Flow Statement) sanggup dilengkapi dengan
- Laporan Saldo Dana atau laporan perubahan keuntungan yang ditahaun (the statement of Retained Earning)
- Catatan Atas Laporan Keuangan (Footnotes or Notes to the Financial Statement). Laporan lain dan materi klarifikasi yang merupakan pecahan integral dari laporan keuangan.
Umumnya laporan keuangan dibentuk dalam periode satu tahun buku; bila periode pembukuan dimulai 1 januari dan berakhri 31 Desember (sesuai dengan tahun takwim). Sedang bila periode pembukuan dimulai 1 april hingga 31 maret (sesuai tahun anggaran pemerintah). Sekarang telah banyak perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya secara komporatif, yaitu dengan menyajikan angka angka untuk dua periode (tahun) buku, yaitu tahun yang dilaporkan dan tahun sebelumnya
Neraca
Neraca merupakan laporan mengenai keadaan harta kekayaan perusahaan, atau keadaan posisi keuangan perusahaan. Neraca memberi tahu kita mengenai seberapa berpengaruh posisi keuangan dengan menunjukkan pecahan yang dimiliki perusahaan dan pecahan yang dipinjam dari kreditor untuk suatu jangka waktu tertentu. Neraca ialah laporan kondisi keuangan suatu perusahaan yang disusun secara sistematis, sehingga sanggup menunjukkan citra mengenai posisi keuangan perusahaan pada ketika tertentu.
Komponen neraca sanggup dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu:
- Aktiva atau harta
- Kewajiban atau Hutang
- Modal atau Ekuitas
Lihat selengkapnya ihwal neraca
Perhitungan Laba Rugi
Perhitungan keuntungan rugi merupakan laporan mengenai kemajuan perusahaan. Pada dasarnya laporan tahun ini apakah untung atau rugi, dan berapa banyak untuk atau ruginya. Laporan ini menggambarkan kemajuan perjuangan perusahaan selama satu periode tertentu atau selama satu tahun buku.
Perhitungan keuntungan rugi merupakan informasi mengenai jumlah yang diterima dari penjualan dan pendapatan lain, dikurangi dengan biaya dan beban pengeluaran yang telah dikeluarkan perusahaan untuk beroperasi atau melakukan kegiatannya. Hasilnya ialah suatu keuntungan atau keuntungan higienis atau kerugian untuk tahun tersebut. Biaya atau beban yang dikeluarkan biasanya terdiri dari harga pokok penjualan, biaya overhead ibarat honor dan upah, ongkos sewa atau alat tulis, penyusutan, bunga pinjaman, dan pajak.

Contoh Laporan Keuangan-perhitungan keuntungan rugi
Komponen Perhitungan Laba Rugi
Perhitungan keuntungan rugi berbentuk laporan memanjang kebawah (skontro) yang terdiri atas:
- Penjualan
- Harga pokok penjualan
- Beban usaha
- Pendapatan dan beban lain lain
- Pajak penghasilan
Struktur perhitungan keuntungan rugi
Pos pos pada perhitungan keuntungan rugi diklasifikasikan sebagai berikut:
Dalam perhitungan keuntungan rugi akan didapatkan keuntungan atau keuntungan profit bila penerimaan/revenue lebih besar dari pada beban/cost. Sebaliknya akan berakibat rugi/loss. Dalam bahasa inggris laporan ini disebut loss statement atau income statement
- Penjualan bersih
Penjualan ialah sumber utama yang paling penting dari penghasilan dan biasanya selalu ditempatkan posisi paling atas perhitungan keuntungan rugi. Penjualan higienis merupakan jumlah yang diterima dengan nilai barang yang dikembalikan dan cadangan dikurangi dengan nilai barang yang dikembalikan dan cadangan turunnya harga. .
- Harga Pokok Penjualan
Pada perusahaan pabrikasi atau perusahaan yang memproduksi barang, harga pokok penjualan meliputi semua biaya yang ada dalam perusahaan untuk mengolah materi mentah, tenaga kerja, dan overhead pabrik ibarat supervisi, sewa listrik, perawatan dan perbaikan. Sedangkan pada perusahaan dagang, harga pokok penjualan ialah merupakan harga pembelian barang dagangan. Harga pokok penjualan biasanya merupakan pecahan terbesar dari biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
- Laba Kotor Penjualan
Laba kotor penjualan diperoleh dari penjualan higienis perusahaan dikurangi dengan harga pokok penjualan
- Beban Usaha
Beban perjuangan Terdiri
- Biaya penjualan
- Biaya adminstrasi dan umum
- Penyusutan
- Laba usaha
Dengan mengurangi keuntungan kotor penjualan dengan semua beban usaha atau biaya operasi akan diperoleh keuntungan perjuangan usaha atau operasi
Pendapatan dan Beban Lain lain
Terdiri dari:
- Pendapatan lain lain dan
- beban lain
- Laba sebelum pajak penghasilan
Laba sebelum pajak penghasilan sanggup diperoleh dari keuntungan perjuangan perusahaan ditambah dengan jumlah pendapatan (beban) lain lain. Bila pendapatan dan beban lain lain faktual (jumlah pendapatan lain lain lebih besar dari pada beban lain lain), maka akan berdampak faktual terhadap keuntungan sebelum pajak demikian pula sebaliknya.
- Pajak penghasilan
Dibayar sesuai dengan undang yang berlaku
- Laba higienis setelah pajak penghasilan
Diperoleh dng mengurangkan keuntungan atau penghasilan sebelum kena pajak dengan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan.
Contoh laporan keuangan
berdasarkan informasi yang diterima dari neraca lajur per 31 desember 2014 perusahaan maju pesat ibarat berikut:
- Diterima sebesar Rp.10.000.000 atas penjualan produk x kepada pt ABC
- pendapatan atas sewa sebesar Rp.4.500.000
- Persedian awal barang dagang per tanggal 1 januari 2014 ialah Rp.3.500.000
- persedian final barang dagang pertanggal 31 desember 2104 ialah sebesar Rp. 4.200.000
- Pembelian materi baku sebesar Rp.3.000.000
- Biaya angkut dan transportasi masuk sebesar Rp.750.000
- biaya honor dan komisi atas penjualan sebesar Rp.1.750.00
- biaya iklan sebesar Rp.500.000
- biaya angkut dan transportasi keluar sebesar Rp.700.000
- Tagihan telpon sebesar 250.000
- penyusutan peralatan ditaksir sebesar Rp. 300.000
- penyusutan gedung ditaksir sebesar Rp.500.000
- administrasi Rp.150.000
- pajak penghasilan sebesar 5%
Berdasarkan informasi diatas kita sanggup menyusun laba/rugi sebagai berikut:
Perusahaan Dagang Maju Pesat
Laporan keuntungan rugi
per 31 des 2014
Pendapat
penjualan Rp.10.000.000
pendapatan atas sewa Rp.4.500.000
Total pendapatan Rp.14.500.000
Beban
Harga pokok penjualan Rp.3.050.000
Beban penjualan Rp3.250.000
Administrasi Rp.150.000
Total beban Rp.6.450.000
Laba higienis sebelum pajak Rp.8.050.000
pajak 10% Rp.805.00
laba bersih/ net income Rp.7.245.000
Arus Kas/Cash Flow
Pengertian arus kas ialah semua yang menyangkut anutan kas baik dari pengeluaran dan pemasukan kas perusahaan dalam satu periode tertentu. Hal hal yang harus diperhatikan dalam cash flow antara lain ialah:
- Dari mana kas sumber dari kas tersebut dalan satu periode (Aktivitas)
- Berapa banyak perubahan saldo yang dipengaruhi dalam satu periode (Investasi)
- Berapa banyak kas yang dipakai dalam satu periode (pendanaan)
Untuk lebih jelasnya perhatikan berikut

Contoh Laporan Keuangan-Arus Kas
Laporan Perubahan Modal
Pengertian laporan perubahan modal ialah sautu laporan keuangan penyebab terjadinya perubahan modal suatu perusahaan dalam satu periode tertentu.
Hal hal yang mempengaruhi laporan perubahan modal yaitu sebagai berikut:
- Keuntungan yang tidak dibagikan/laba ditahan awal tahun
- Laba higienis dalam dalam satu periode tertentu
- Deviden yang dibagikan
- yang tidak dibagikan diakhir tahun.
Untuk lebih terang perhatikan pola dalam gambar berikut
Lihat juga:
Sumber https://www.cekkembali.com




0 Response to "Laporan Keuangan"
Posting Komentar