Metamorfosis Kupu-Kupu
Metamorfosis Kupu-Kupu – Proses pertumbuhan pada binatang yang melihatkan perubahan struktur bentuk fisik, dari menetas sampai tumbuh menjadi dewasa, yang disebut dengan Metamorfosis.
Tetapi tidak semua binatang akan mengalami proses Metamorfosis, hanya beberapa binatang tertentu saja, yaitu Seperti Katak, Tunicata, Crustacea, Mollusca, Echinodermata, dan beberapa jenis golongan serangga lainnya. Salah satu serangga yang mengalami proses Metamorfosis ialah Kupu-Kupu.
Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini, kita akan bantu-membantu membahas perihal Metamorfosis Kupu-Kupu beserta dengan Struktur-struktur yang terkait didalam pembentukannya.
Pengertian
Kupu-Kupu dan Ngengat (Rama-Rama) merupakan Salah satu jenis Serangga yang termasuk kedalam golongan Ordo Lepidoptera (Serangga bersayap sisik).
Secara umum, Kupu-Kupu mempunyai perbedaan dengan Ngengat (Kupu-Kupu Malam), yaitu berdasarkan waktu aktifitasnya dan ciri-ciri pada bentuk fisiknya.
Kupu-Kupu pada umumnya sangat aktif pada waktu siang hari (Diurnal), beristirahat (hinggap) dengan menegakkan sayapnya, mempunyai warna yang cerah dan indah cemerlang.
Sedangkan Ngengat sangat aktif pada waktu malam hari (Nocturnal), beristirahat (hinggap) dengan membentangkan sayapnya, mempunyai warna yang abu-abu dan kusam.
Walau demikian, antara perbedaan-perbedaan ini selalu ada pengecualiannya, sehingga secara Ilmiah tidak sanggup dijadikan sebagai pegangan yang niscaya (Van Mastrigt & Rosariyanto, 2005).
Kupu-Kupu dan Ngengat mempunyai beraneka ragam jenisnya, pada Pulau Jawa dan Pulau Bali saja tercatat lebih dari 600 Spesies Kupu-Kupu.
Pada Ngengat dalam sejauh ini belum diketahui daftar lengkap spesiesnya, akan tetapi berdasarkan (Whitten, 1999) diduga terdapat ada ratusan spesies Ngengat.
Klasifikasi Kupu-Kupu
Kerajaan | Animalia |
Filum | Arthropoda |
Kelas | Insecta |
Ordo | Lepidoptera |
Sub Ordo | Rhopalocera |
Familia Hedyloidea | Hedylidae |
Familia Hesperioidea | Hesperidae |
Familia Papilionoidea | Papilionoidea |
Pieridae | |
Nymphalidae | |
Lycaenidae | |
Riodinidae |
Proses Metamorfosis Kupu-Kupu
Kupu-Kupu ini mempunyai umur yang sangat singkat, yaitu Kupu-Kupu Dewasa bisa hidup selama seminggu atau bahkan hampir setahun, tergantung pada jenis spesiesnya.
Sebagian besar spesies Kupu-Kupu melalui tingkat Larva yang agak lama, dan ada yang bisa menjadi Dorman ketika pada proses tingkat Pupa atau Telur, semoga bisa mengarungi ketika Musim Dingin.
Kupu-Kupu mengalami proses Metamorfosis Sempurna, yaitu mencakup Telur, Ulat (Larva), Kepompong (Pupa), Kupu-Kupu Dewasa (Imago).
1. Stadium Telur
Pada Stadium Awal, Kupu-Kupu akan berbentuk berupa Telur yang dilindungi oleh Kulit Berabung Keras (Khorion) dengan lapisan anti lilin.
Setiap Telur Kupu-Kupu mempunyai pori-pori yang berbentuk corong halus pada salah satu belahan ujung (Mikropil), yaitu Bertujuan untuk masuknya Sperma untuk bergabung dalam Sel Telur.
Sedangkan pada Spesies lainnya, mempunyai ukuran Telur yang berbentuk menyerupai Bola atau Ovat. Telur Kupu-Kupu ini akan menempel pada daun, sebab mempunyai Bahan Perekat khusus yang bisa mengeras, ketika telah mengeras Bahan Perekat tersebut akan mengalami kontraksi dan membengkokkan bentuk Telur.
Tingkat pada Stadium Telur ini akan bertahan selama beberapa minggu, tetapi Telur ini akan keluar tidak usang sebelum Musim Dingin, terutama pada kawasan yang mempunyai Iklim Sedang dengan melalui tingkat apaus (Istirahat) dan hanya menetas pada Musim Semi.
Kupu-Kupu sanggup bertelur hanya sekali atau sering kali dalam setiap Tahun, dan bisa mempunyai jumlah keturunan setiap tahun yang berbeda-beda, tergantung pada efek Iklim, dimana Kupu-Kupu yang tinggal pada Daerah Tropis, bisa menghasilkan Telur yang berbagai dalam setahun.
2. Stadium Ulat (Larva)
Pada Stadium Kedua ini, Kupu-Kupu akan mengalami perubahan bentuk dari Telur (Pupa) menjadi Ulat (Larva), Ulat (Larva) ini akan memakan daun pada flora dan menghabiskan seluruh waktu hidupnya sebagai (Beluncas) untuk mencari makanan.
Kebanyakan Beluncas ialah Maun, tetapi ada beberapa Spesies lainnya, menyerupai Spalgis Epius dan Liphyra Brassolis yang mengkonsumsi Serangga sebagai makanannya.
Beberapa Larva terutama yang termasuk kedalam golongan Lycaenidae, akan menjalin relasi yang saling menguntungkan dengan Semut. Beluncas yang berafiliasi dengan Semut akan memakai getaran yang terpancarkan melalui Substrat pada belahan samping, akan merembeskan Sinyal Kimia.
Semut tersebut akan smelindungi Larva Kupu-Kupu, sebagai akhir terhadap Larva yang telah menolong Semut dalam mengumpulkan Madu.
Beluncas tersebut akan membesar melalui serangkaian tingkat yang disebut dengan Instar, dan setiap menjelang simpulan pada setiap Instar. Larva ini akan mengalami proses yang disebut Apolisis. Dimana Kulit Ari (Lapisan Luar Keras) yang terbuat dari Campuran Kitin dan Protein-protein khusus akan dikeluarkan dari Jaringan Epidermis yang lembut pada belahan bawah, maka Jaringan Epidermis tersebut akan membentuk Kulit Ari yang gres pada belahan bawah.
Ulat (Larva) Kupu-kupu ini mempunyai 3 pasang kaki yang tetap pada Segmen Toraks dan mempunyai 6 pasang Prokaki yang tumbuh pada Segmen Abdomen. Pada belahan Prokaki ini mempunyai Gegelang Kait Halus, yaitu Krusye yang akan membantu Beluncas untuk menggenggam Substrat.
3. Stadium Kepompong (Pupa)
Pada Stadium Ketiga ini, Ulat (Larva) akan bermetamorfosis Kepompong (Pupa), dengan mempunyai Struktur Kulit yang halus, keras dan berwarna cokelat atau hijau untuk berkamuflase dengan lingkungan sekitar. Stadium Kepompong ini terlihat menyerupai sedang beristirahat, tetapi bergotong-royong Kepompong tersebut sedang mengalami proses pembentukan sebagai Kupu-Kupu Dewasa (Imago) selama 7 -20 hari, tergantung pada jenis Spesies.
4. Kupu-Kupu Dewasa (Imago)
Pada tahapan Stadium Akhir ini, Kepompong (Pupa) ini akan bermetamorfosis Kupu-Kupu Dewasa (Imago). Pada tahap Stadium ini Kupu-Kupu Dewasa telah mempunyai Sayap dengan aneka ragam warna dan bentuk badan yang indah.
Biasanya sesudah keluar dari Kepompong, Sayap pada Kupu-Kupu Dewasa tersebut akan terlihat basah, kecil, kusut, dan terkadang masih terdapat Cangkang Kepompong yang menempel pada tubuhnya.
Cairan yang terdapat pada Sayap Kupu-Kupu disebut Hemolympah, yang berfungsi untuk membantu memperbesar Tubuh dan Sayap pada Kupu-Kupu Dewasa, dan akan merangkak untuk mencari Nektar Bunga sebagai makanannya.
Peranan Kupu-Kupu Pada Bunga
Kupu-Kupu (Imago) berperan penting dalam menjaga keseimbangan Ekosistem. Kupu-Kupu akan menghisap Nektar yang terdapat pada dasar embel-embel Bunga (Perianthium). Selama Proses menghisap Nektar secara tidak sengaja Serbuk Sari yang terdapat pada Bunga tersebut, akan menempel pada belahan badan Kupu-Kupu.
Serbuk Sari ini akan menempel pada belahan Kaki atau Sayap Kupu-Kupu, kemudian akan jatuh pada Kepala Putik Bunga lainnya, ketika Kupu-Kupu tersebut terbang atau pada ketika Kupu-Kupu hinggap di atas Tanaman Bunga. Penyerbukan (Polinasi) Tanaman ini mempunyai relasi yang erat, untuk keberlangsungan Generasi Tumbuhan berikutnya.
Demikianlah pembahasan Artikel kali ini, beserta dengan Pengertian, Klasifikasi, Proses Metamorfosis Kupu-Kupu, dan Peranan Kupu-Kupu dalam menjaga Ekosistem.
Baca Juga Artikel Lainnya :
Sistem Gerak Pada Manusia Serta Fungsi Kegunaannya
Pengertian Enzim – Fungsi, Sifat Dan Macam-Macamnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Metamorfosis Kupu-Kupu"
Posting Komentar