-->

iklan banner

4 Macam Aspek Perencanaan

Hallo temen-temen???
Pertama-tama gue ucapin trimakasih buat para pengunjung blog gue :). Slamat tiba di blog paling bermanfaat sedunia.
Dan gue doaian semoga orang-orang yang ngunjungin blog gue pada masuk nirwana semua, trs selama hidupnya selalu di beri kemudahan, trs all the best deh buat kalian :D
Udah kaya ulang tahun aja ya ???.... Sorry ya klo penulis suka bercanda :)
Kembali lagi bersama gue muhamad pajar sidik, gue ialah seorang penulis blogger yang ganteng dan baik hati :D cieeee.....
Di hari yang indah ini alhamdulillah gue bisa nulis artikel kembali, yang mudah-mudahan artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua.
Kali ini gue bakalan nulis artikel wacana 4 Macam Aspek Perencanaan, Tanpa panjang lebar lagi yo check it out.

Aspek ialah suatu pandangan jauh ke depan atau pandangan bagaimana jangkauan yang akan terjadi pada masa depan.

Perencanaan ialah proses dasar administrasi untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan supaya tujuan sanggup tercapai.

Pengertian Aspek Perencanaan

Maka Asepek perencanaan ialah suatu pandangan jauh atas proses dasar administrasi untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan supaya tujuan sanggup tercapai.

Ada 4 macam aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaan, diantaranya ialah :
  1. Tujuan Perusahaan
  2. Kebijakan Perusahaan
  3. Sumber Daya
  4. Jangka Waktu

1. Tujuan Perusahaan
Keuntungan yang besar
Sebuah perusahaan tidak akan bisa berproduksi dan berkembang tanpa mempunyai tujuan yang jelas. Beberapa perusahaan bisa saja sukses dengan aspek-aspek kebetulan. Akan tetapi, keberhasilan ibarat ini tidak akan berlangsung lama. Tujuan ialah dasar langkah kerja yang menjadi inti dari maksud yang diinginkan bersama pada masa medatang. Tujuan bukanlah tamat dari segalanya, melainkan suatu tahap untuk menuju tujuan-tujuan berikutnya. Tujuan-tujuan usang yang telah tercapai bisa untuk menuju tujuan-tujuan berikutnya. Tujuan-tujuan usang yang telah tercapai bisa dijadikan sebagai pijkan untuk mencapai tujuan-tujuan lainnya.

Manfaat Aspek Tujuan Perusahaan

Berikut ini ialah manfaat dari penentuan tujuan, diantaranya ialah :
  • Memudahkan proses perencanaan jangka pendek dan jangka panjang;
  • Memudahkan proses penentuan dan penempatan karyawan sehingga bisa menghemat waktu dan biaya;
  • Mengoordinasikan semua jenis kegiatan perusahaan menjadi satu kesatuan;
  • Menumbuhkan semangat bertanggung jawab dan disiplin di dalam diri para karyawan;
  • Memudahkan penentuan tipikal perencanaan dan kebijakan praktis;
  • Memudahkan penentuan penilaian sasaran untuk perbaikan selanjutnya;

Ciri-Ciri Tujuan Yang Efektif

Berikut ini ialah ciri-ciri dari tujuan yang efektif :
  • Jelas dalam hal hasil-hasil yang ingin diraih;
  • Sebisa mungkin dibuat bersifat kuantitatif supaya bisa diukur keefektifannya;
  • Memiliki kerangka waktu yang terang sehingga bisa diukur sejauh mana pencapaiannya dalam jangka waktu yang ditentukan;
  • Bersifakt mudah dan fleksibel, yaitu memungkinkan untuk dilakukan dengan aneka macam sarana dan lingkungan pendukung;
  • Harus mencerminkan tujuan yang ingin dicapai, serta selaras dengan tujuan-tujuan yang lain;
  • Mencerminkan tantangan bagi karyawan, namun tidak membuat mereka frustasi untuk mencapainya;
  • Hendaknya menjadi landasan bagi pengorganisasian sistem-sistem yang dibutuhkan untuk pencapain tujuan.

Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Penentuan Tujuan

Berikut ini ialah aspek-aspek yang mempengaruhi penentuan tujuan :

1. Kondisi Eksternal
Ketika ajakan meningkat, di samping meningkatkan produksi atau pelayanan, tujuan perusahaan ialah meraih laba sebanyak-banyaknya, sebaliknya, ketika ajakan turun, konsentrasi perusahaan harus terfokus pada eksistensinya di dunia pasar.

2. Besar Kecilnya Modal Perusahaan
Semakin besar modal perusahaan, semakin banyak pula tujuan-tujuan gres bermunculan.

3. Sumber Finansial dan Sumber Daya Manusia Perusahaan
Kedua hal ini, jikalau dikelola dengan benar, bisa membuat tercapainya tujuan dan pengenbangan perusahaan.

2. Kebijkan Perusahaan
Kebijakan Perusahaan
Kebijakan perusahaan ialah sekumpulan kerangka pekerjaan yang disusun supaya dijadikan petunjuk kerja bagi karyawan di semua level pekerjaan. ini dilakukan supaya tujuan utama perusahaan bisa dicapai dengan perjuangan bersama. Kebijakan perusahaan menjelaskan tujuan kerja masing-masing unit, sehingga mengatakan gagasan untuk menentukan metode dan langkah yang tapat dalam mencapai target.

Kebijakan perusahaan menjelaskan bidang-bidang tanggung jawab apa saja yang harus diperhatikan oleh para pengambil keputusan, serta membuat analisis yang terang dan terarah bagi semua karyawan terhadap semua tujuan perusahaan.

Contoh-contoh kebijakan perusahaan

Kebijkan yang dikeluarkan perusahaan bervariasi berdasarkan fungsinya, berikut ini contoh-contoh kebijakan perusahaan :
  1. Kebijakan marketing
    • Menjual produk lebih murah dari harga kompetitor
    • Memfokuskan komersialisasi produk melalui iklan
    • Memperbesar kuota dan bentuk produk
  2. Kebijakan produksi
    • Memperbanyak kegiatan kerja lembur
    • Menambah volume produksi dengan memakai alat-alat produk yang modern
    • Mempersiapkan upaya garansi produk yang dihasilkan
  3. Kebijakan personalia
    • Kebijakan pengangkatan staff
    • Pelatihan profesional bekerja
    • Kebijakan upaya dan bonus
    • Kebijakan jenjang karier
  4. Kebijakan finansial
    • Kebijakan sumber finansial, baik jangka pendek maupun jangka panjang
    • Kebijakan pembagian keuntungan
    • Kebijakan pengamanan keuntungan

3. Sumber Daya
Sumber daya manusia
Sebelum era ke-20, insan dipandang sebagai barang atau benda mati yang sanggup dibutuhkan sekehendak hati majikan. Manusia tidak dihargai lantaran dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan dengan mesin, uang, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi lantaran pada masa tersebut insan masih belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga penghargaan pada insan masih sangat rendah. Selain itu, kondisi memprihatinkan ini dipicu pula oleh jumlah tenaga kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.

Dalam perkembangan selanjutnya, perhatian terhadap faktor insan sebagai sumber daya insan menjadi jauh lebih besar. Hal ini didukung dengan semakin banyaknya sumber daya insan berkualitas yang memliki kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemampuan manajemen.

Sumber daya insan merupakan aset perusahaan yang sangat vital. Keberadaannya dalam perusahaan tidak bisa diganti oleh sumber daya apapun. Karena pentingnya sumber daya insan dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan perusahaan, maka pengelolaan sumber daya insan harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu :
  1. Staffing
  2. Placement
  3. Termination
a. Staffing (Perencanaan dan Penarikan)
Staffing ialah pemenuhan kebutuhan sumber daya insan berdasarkan kriteria dan jumlah yang dibutuhkan. Perencanaan sumber daya insan menentukan pergerakan sumber daya insan pada sebuah perusahaan. Keberhasilan perencanaan sumber daya insan akan ditentukan oleh ketepatan pemilihan, penempatan, serta pemberdayaan karyawan dengan memprediksikan kebutuhan pada masa depan.

Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia

Berikut ini ialah manfaat dari perencanaan sumber daya insan yang baik, diantaranya ialah :
  • Mencegah terjadinya ketimpangan antara prediksi kebutuhan dengan ketersediaan sumber daya manusia, baik dilihat sisi jumlah maupun kualifikasinya;
  • Menyiapkan basis untuk pemberdayaan dan pengembangan sumber daya insan berdasarkan kehalian dan kemampuan masing-masing dibandingkan dengan kebutuhan operasional;
  • Menjamin tersedianya sumber daya insan sesuai dengan kebutuhan, sehingga mendukung realisasi proses perencanaan secara menyeluruh;
  • Merupakan alat penilaian untuk mengukur dampak dari aneka macam alternatif tindakan dan kebijakan sumber daya manusia.

Sumber-Sumber Tenaga Kerja

Sumber tenaga kerja sanggup dibedakan ke-dalam dua kelompok, diantaranya ialah :

1. Sumber Internal
Penarikan tenaga kerja yang berasal dari sumber internal dilakukan dengan cara memberdayakan pegawai yang sudah ada, contohnya melalui rotasi, transfer, promosi, demosi, mutasi, kerja lembur, atau memberi kiprah gres sebagai suplemen di luar kiprah usang yang tetap menjadi kewajibannya.

Tujuan penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Penarikan tenaga kerja yang berasal dari sumber internal bertujuan untuk :
  • Meningkatkan semangat tenaga kerja yang sudah ada;
  • Memelihara kesetiaan pegawai;
  • Memberi penghergaan atas pegawai yang berprestasi;
  • Efesiensi dalam proses seleksi.

Kelebihan dari penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Berikut ini ialah kelebihan dari penarikan tenaga kerja dari sumber internal :
  • Formasi kerja cepat terisi, lantaran calon sudah tersedia dari dalam;
  • Pegawai yang ditarik sanggup mengikuti keadaan secara lebih cepat, lantaran mereka sudah memahami budaya kerja yang berkembang dalam perusahaan tersebut;
  • Semangat kerja dan rasa percaya diri pegawai yang ada akan tumbuh dan meningkat, lantaran mereka mempunyai prospek pengembangan karier secara bertahap.

Kelemahan penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Berikut ini ialah kelemahan penarikan tenaga kerja dari sumber internal :
  • Menghemat maksudnya gagasan baru, lantaran mereka sudah terbiasa dalam budaya yang ada;
  • Karakter kerja yang tidak baik akan tetap terbawa;
  • Dapat mengakibatkan konflik internal bila terjadi salah mengambil orang atau keliru menempatkan karyawan pada posisi yang baru.

2 Sumber External
Penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal dilakukan dengan merekrut pegawai dari luar perusahaan, contohnya melalui penerimaan lamaran secara terbuka, bekerja sama dengan forum pendidikan yang sanggup merekomendasikan lulusannya, memasang iklan lowongan kerja, memanfaatkan anggota keluarga  pegawai, serta atas rekomendasi pegawai yang sudah ada.

Tujuan penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal

Tujuan teknik penarikan pegawai dari sumber ekternal ialah :
  • Menciptakan suasana gres di lingkungan kerja;
  • Membuka peluang tumbuhnya gagasan baru;
  • Mengurangi timbulnya persaingan negatif antarpegawai yang sudah ada;
  • Menghindari kongkalikong dan nepotisme yang berlebihan;
  • Mendapatkan calon pegawai yang lebih kompetitif.

Kelebihan dari penarikan tenaga kerja dari sumber internal

Berikut ini ialah kelebihan dari teknik penarikan pegawai dari sumber eksternal :
  • Menghindari terjadinya kesalahan dalam mengisi formulir jabatan;
  • Mendapatkan tenaga kerja yang mempunyai kualifikasi lebih terjamin. Hal ini tentu harus didukung oleh teknik seleksi yang benar-benar objektif dan transparan.

Kelemahan penarikan tenaga kerja dari sumber eksternal

Berikut ini ialah kelemahan penarikan pegawai dari sumber eksternal, diantaranya ialah :
  • Memakan waktu lebih lama, sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar;
  • Memungkinkan timbulnya komunikasi yang kurang harmonis, kecemburuan, serta perasaan tidak yummy antara karyawan gres dengan karyawan yang lama.
  • Karyawan gres dan usang masing-masing telah dibuat oleh budaya  kerja berbeda, sehingga perlu adanya pembiasaan baru. Dalam hal ini, ada tiga kemungkinan perubahan yang terjad, yaitu :
    • Tradisi usang digantikan oleh budaya baru;
    • Tradisi usang tetap mendominasi budaya kerja;
    • Terjadi pembauran antara tradisi usang dengan budaya gres sehingga menumbuhkan nuansa gres dalam budaya kerja perusahaan.

b. Placement (Penempatan)
Placement ialah penempatan karyawan yang telah lulus seleksi sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan, sekaligus pendelegasian kiprah dan tanggung jawab pekerjaan ke pada karyawan tersebut. 

Ada sedikit perbedaan dalam penempatan karyawan gres dan penempatan karyawan usang pada posisi yang baru. Perbedaannya terletak pada proses seleksi dan orientasi. Proses seleksi dan orientasi bagi karyawan usang lebih sederhana, lantaran aneka macam informasi wacana dirinya sudah tersedia pada arsip dokumen karyawan, baik itu lamaran, riwayat pekerjaan, kegiatan pendidikan, latihan, maupun penilaian atas kemampuan menuntaskan tugas, serta penghasilan dan jumlah tanggungan. Dengan demikian, kegiatan orientasinya pun berbeda. Untuk karyawan lama, orientasi terbatas pada pengenalan lingkungan kerja yang baru, sedangkan untuk karyawan gres lebih luas lagi, yaitu meliputi pengenalan terhadap lingkungan pekerjaan gres serta aneka macam hal lain yang berkaitan dengan kiprah dan tanggung jawab pekerjaan.

Faktor-Faktor Dalam Penempatan Pegawai

Berikut ini ialah faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penempatan pegawai diantaranya ialah :
  • Faktor pendidikan
    • Pendidikan formal atau pendidikan akademis
    • Pendidikan nonformal atau diluar pendidikan formal ibarat kursus keterampilan, atau suplemen latihan tertentu.
  • Pengetahuan kerja, yaitu pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang tenaga kerja supaya melaksanakan pekerjaan dengan wajar
  • Keterampilan kerja, yaitu keahlian yang harus dimiliki seorang tenaga kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan praktis. Keterampilan kerja sanggup dikelompokan menjadi tiga kategori, diantaranya ialah :
    • Keterampilan mental, ibarat menganalisis data, membuat keputusan, menghitung, menghafal, dan lain sebagainya
    • Keterampilan fisik, ibarat memutar roda, mencangkul, menggergaji, dan lain sebagainya
    • Keterampilan sosial, ibarat mempengaruhi orang lain, berpidato, menunjukkan barang, dan lain sebagainya.
  • Pengalaman kerja, yaitu pengalaman seorang tenaga kerja dalam bidang pekerjaan tertentu. Pengalaman pekerjaan ini dinyatakan dalam :
    • Pekerjaan yang harus dilakukan
    • Lamanya melaksanakan pekerjaan yang dimaksud
  • Faktor kesehatan fisik dan mental
    Faktor ini juga tidak kalah pentingnya, lantaran bila diabaikan sanggup merugikan perusahaan. Oleh lantaran itu, sebelum karyawan yang bersangkutan diterima menjadi pegawai, pihak perusahaan mengadakan dahulu uji kesehatan oleh dokter yang ditunjuk, walaupun kadangkala tes kesehatan tersebut tidak menjamin yang bersangkutan benar-benar sehat jasmani dan rohani.
  • Faktor status perkawinan
    Status perkawinan juga perlu dipertimbangkan meningkat banyaknya hal merugikan yang sanggup muncul di kemudian hari, ibarat bagi karyawan perempuan yang adakala bermasalah dengan jarak tinggal, pengaturan jam kerja, atau duduk kasus anak.
  • Faktor Usia
    Dalam rangka menempatkan karyawan, faktor usia bagi karyawan yang lulus seleksi perlu mendapat pertimbangan. Hal ini untuk menghindari rendahnya produktivitas kerja yang dihasilkan oleh karyawan yang bersangkutan.

c. Termination (pemutusan hubang kerja)
Ikatan kerja antara perusahan dengan tenaga kerja terjalin apabila kedua belah pihak masih saling membutuhkan dan masih mematuhi perjanjian yang telah disepakati ketika kali pertama menjalin relasi kerja. Dengan adanya ikatan kerja antara perusahaan dengan tanaga kerja keduanya mempunyai hak dan kewajiban, sesuai kesepakatan yang terutang dalam kontrak kerja. 

Adapun yang dimaksud dengan pemutusan relasi kerja ialah berakhirnya relasi kerja antara perusahaan dengan karyawan, baik atas ajakan karyawan yang bersangkutan maupun kebijakan dari perusahaan. Pemutusan relasi kerja tidak sanggup dilakukan seenaknya, namun harus mengikuti ajaran dan ketentuan pemerintah, ibarat peraturan pemerintah, undang-undang tenaga kerja, serta badan-badang atau organisasi yang berwenang. 

Bentuk-Bentuk Pemutusan Hubungan Keja

Menurut bentuknya, pemutusan relasi kerja sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu :

1. Pemutusan relasi kerja secara terhormat
Pemutusan relasi kerja antara perusahaan dengan karyawan secata terhormat, biasanya terjadi lantaran hal-hal sebagai berikut :
  • Keinginan tenaga kerja yang bersangkutan
  • Telah mencapai batas waktu kontrak kerja yang telah disepakati
  • Kondisi ekonomi
  • Kemajuan teknologi
  • Kondisi fisik psikologis tenaga kerja
  • Karyawan yang bersangkutan meninggal dunia
2. Pemutusan relasi kerja secara tidak hormat
Pemutusan relasi kerja secara tidak hormat ialah pemutusan relasi kerja tanpa kompromi. Pemutusan relasi kerja secara tidak hormat, terpaksa dilakukan oleh pihak perusahaan sebagaimana uraian berikut :
  • Tenaga kerja yang bersangkutan melanggar kontrak kerja serta janji yang telah disepakati pada dikala mengadakan ikatan kerja sama
  • Adanya tindakan dan prilaku karyawan yang merugikan perusahaan, baik secara eksklusif maupun tidak langsung
  • Karyawan yang bersangkutan terbukti melaksanakan pidanan, berdasarkan keputusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum, atau yang bersangkutan dieksekusi penjara
  • Karyawan yang bersangkutan melaksanakan pelanggaran disiplin, penyelewengan yang terus menerus, dan telah diperingatkan beberapa kali, namun tetap demikian, bahkan yang bersangkutan berusaha mempengaruhi karyawan lain untuk melaksanakan hal yang sama.

Sifat-Sifat Pemutusan Hubungan Kerja

Sifat pemutusan relasi kerja antara perusahaan dengan tenaga kerja sanggup dilihat dalam bentuk sebagai berikut :

1. Pensiun
Pensiun ialah pemberhentian atas kehendak perusahaan, undang-undang, ataupun atas impian karyawan sendiri. Perusahaan mempensiunkan karyawan disebabkan kecelakaan pada dikala melaksanakan pekerjaan, atau menurunnya produktifitasi kerja karyawan disebabkan suatu penyakit atau sudah berusia lanjut.

2. Pemberentian sementara
Pemberhentian sementara berarti administrasi menyingkirkan karyawan dari posisinya, lantaran alasan kesulitan-kesulitan yang dihadapi perusahaan sehingga mengakibatkan perlunya penyederhaan organisasi. Akan tetapi, perusahaan akan mengangkat karyawan tersebut untuk kembali bekerja, jikalau kondisi perusahaan membaik atau berubah.

4. Jangka Waktu
Jangka waktu
Berdasarkan segi waktu, perencanaan sanggup dibedaka menjadi tiga, diantaranya ialah :
  1. Rencana strategis atau planning jangka panjang ialah planning yang akan dijalankan oleh seluruh komponen di dalam organisasi atau perusahaan, dan dibuat dalam rangka pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan;
  2. Rencana taktis atau planning jangka menengah ialah planning yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka menengah, sebagai dorongan untuk tercapainya tujuan panjang;
  3. Rencana operasional atau planning jangka pendek ialah planning yang dijalankan untuk mencapai tujuan jangka pendek, sebagai dorongan bagi tercapainya tujuan jangka menengah.

Sekian artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada salah-salah kata.
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.
Referensi :
  • Buku menerapkan prinsip profesional bekerja Sekolah Menengah kejuruan stude keahlian bisnis dan administrasi
  • http://teoribagus.com
  • http://www.pengertianahli.com

Sumber http://matematikaakuntansi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "4 Macam Aspek Perencanaan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel