Benarkah Penderita Skizofrenia Mempunyai Kepribadian Ganda?

Benarkah Penderita Skizofrenia Memiliki Kepribadian Ganda? – Skizofrenia ialah gangguan jiwa yang menciptakan penderitanya sulit untuk membedakan mana yang ada dalam khayalannya dan mana yang ada dalam kehidupan nyata. Ketika serangan skizofrenia muncul, penderita bisa tiba-tiba mendengar atau melihat sesuatu yang sesungguhnya tidak nyata. Di ketika itu pula sikap penderita skizofrenia bisa berubah seketika. Hal itulah yang kemudian menciptakan seorang dengan gangguan skizofrenia disebut mempunyai kepribadian ganda.

Bukan hanya itu, tetapi ketika mengalami paranoid penderita juga sering berperilaku kacau dan tidak sanggup mengendalikan diri mereka. Inilah yang menjadikan orang dengan skizofrenia bisa menunjukkan sikap tidak pantas, sulit mengendalikan hasrat dan keinginannya. Lalu benarkah mereka punya kepribadian ganda?. Berikut penjelasannya.

Penelitian Tentang Penderita Skizofrenia

Seorang penderita skizofrenia biasanya sulit untuk berpikir jernih, sulit memahami sesuatu dan sulit untuk mengingat. Setidaknya 1 dari 100 orang akan terkena penyakit skizofrenia. Umumnya, orang yang rentan terkena penyakit ini ialah laki-laki atau perempuan pada rentang usia 16-30 tahun. Akan tetapi, pasien laki-laki lebih ternyata lebih banyak daripada wanita.

Dalam survei di tahun 2008 oleh National Alliance on Mental Illness (NAMI) yang dipublikasikan dalam Psychology Today, menunjukkan bahwa sebanyak 64 persen orang yang mengalami tanda-tanda skizofrenia merasa mereka punya kepribadian ganda atau lebih. Para penderita memercayai hal itu, tetapi ada klarifikasi yang menandakan itu sepenuhnya salah.

Skizofrenia sesungguhnya ialah gangguan yang menyerang indra atau reseptor sensoris pada otak. Secara ilmiah, ini tidak akan kuat pada kepribadian seseorang. Reseptor sensoris inilah penggalan otak yang akan memproses segala hal yang kau lihat, dengar, sentuh, dan rasakan.

Cara kerjanya ialah warta yang didapatkan dari indra penglihatan, indera pendengaran dan perabaan akan diterima oleh reseptor, kemudian diproses dan disalurkan ke otak dalam bentuk sinyal. Nah, yang terjadi pada penderita skizofrenia ini ialah sinyal yang hingga ke otak mengalami kesalahan.

Akibatnya, yang terjadi ialah halusinasi. Mereka bisa melihat dan mendengar hal-hal yang sesungguhnya tidak ada, sehingga sanggup memicu penderita bertindak sesuatu. Jadi, perubahan sikap orang-orang dengan gangguan skizofrenia ini sesungguhnya bukanlah bentuk dari kepribadian ganda, melainkan badan mereka merespons munculnya halusinasi.

Gejala Skizofrenia yang Mungkin Terjadi

Seorang penderita skizofrenia biasanya memang mengalami problem pada emosinya, sikap dan terutama kemampuan berpikir. Tetapi, yang mereka alami bukanlah kepribadian ganda. Umumnya mereka akan menunjukkan beberapa gejala, yaitu:

• Halusinasi atau mencicipi dan melihat sesuatu yang sesungguhnya tidak ada.


• Delusi atau meyakini sesuatu yang tidak menurut pada kenyataan.


• Terganggu dalam mengekspresikan dirinya dan menunjukkan emosinya.


• Tidak bisa berpikir secara jernih.


• Terganggunya kemampuan motorik sehingga penderita bisa menunjukkan gestur badan yang berlebihan atau postur badan yang aneh.

Jika melihat dari gejala-gejala yang mungkin bisa ditunjukkan oleh seorang pengidap skizofrenia, maka sanggup dipastikan bahwa kepribadian orang tersebut tidak berubah. Pasalnya, problem kepribadian ganda lebih mengarah pada dissociative identity disorder atau gangguan disosiatif.

Gejalanya kepribadian ganda pun sangat berbeda dengan skizofrenia. Biasanya akan terlihat dua kepribadian atau lebih yang mendominasi secara bergantian oleh penderitanya. Orang-orang yang rentan menderita gangguan ini biasanya mereka yang di masa kemudian punya stress berat tertentu.

Jangan Remehkan Skizofrenia

Dalam banyak kasus, seseorang yang menderita skizofrenia tidak menyadari bahwa mereka mengalami gejala-gejala gangguan ini. Akhirnya, mereka tak kunjung mendapat pengobatan yang tepat. Oleh sebab itu, kalau kau melihat ada saudara atau kerabatmu yang mengalami tanda-tanda skizofrenia, segera ajak ia berkonsultasi dan berobat ke dokter.

Pasalnya, kalau penderita tidak kunjung mendapat penanganan yang tepat, gangguan skizofrenia ini bisa makin murka dan memicu timbulnya penyakit mental lainnya menyerupai depresi, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan kecemasan, bahkan juga bisa benar-benar mengalami gangguan disosiatif.

Selain itu, jangan pula melabeli mereka yang mengidap penyakit skizofrenia sebagai orang gila, sebab hal ini mungkin bisa menghambat proses penyembuhan mereka. Semua tanda-tanda skizofrenia bisa diobati dengan melaksanakan terapi dan minum obat. Dukungan moral dari keluarga dan orang-orang terdekat pun harus selalu ada sebab ini sangat diharapkan oleh penderita skizofrenia. Oke, sekian artikel ini. Semoga bermanfaat.

Sumber https://dewailmu.id

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: