-->

iklan banner

Kdb (Koefisien Dasar Bangunan) : Definisi Dan Cara Menghitung

Pengertian KBD

Dalam mengurus IMB mungkin petugas akan sering sekali menanyakan persoalan KDB. Untuk orang yang gres pertama kali mendengarnya mungkin akan bingung. Berikut akan dikupas tuntas mengenai KDB dan cara menghitungnya.

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : Definisi dan Cara Menghitung


KDB yaitu abreviasi dari Koefisien Dasar Bangunan. KDB diperoleh dari presentase hasil perbandingan antara luas lantai dasar bangunan dengan luas lahan yang tersedia.

Lantai dasar yang dimaksudkan disini yaitu lantai yang berpijak ke tanah. Seperti luas sol sandal yang kita gunakan untuk menapak ke tanah, demikian lah luas lantai dasar yang dihitung dalam KDB.

Bangunan yang Terhitung KDB

Yang dihitung sebagai KDB yaitu ruangan beratap yang mempunyai dinding lebih tinggi dari 120 cm. Jadi, seluruh kamar-kamar pastinya terhitung dalam KDB.

Selain ruangan tersebut, yang masuk ke dalam KBD yaitu proyeksi bangunan. Yaitu ruang terbuka yang di lantai dasar yang berada di bawah bangunan. Apabila proyeksi bangunan mempunyai dinding tidak lebih dari 120 cm, maka KDB akan dihitung setengahnya (50%).

Jika luas proyeksi bangunan lebih dari 10% dari nilai KDB, maka akan dihitung penuh (100%). Aturan ini juga berlaku untuk pembuatan ramp dan tangga.

Memperoleh Nilai KDB

Di Indonesia, masing-masing wilayah mempunyai nilai KDB yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan lantaran perbedaan peruntukan fungsi lahan sesuai RTRW dan RDTR.

Untuk mengetahui seberapa besar nilai KDB dari lahan yang kita berdiri sebaiknya mencari data KDB di Bappeda Masing-masing daerah.

Berikut yaitu sebuah referensi tabel KDB untuk kawasan Jakarta Pusat yang diunduh dari situs resmi Bappeda Jakarta.

 Dalam mengurus IMB mungkin petugas akan sering sekali menanyakan persoalan KDB KDB (Koefisien Dasar Bangunan) : Definisi dan Cara Menghitung
Detail Data KDB


Berdasarkan tabel di atas, data yang tersaji tidak hanya untuk KDB, tetapi juga KLB, Ketinggian bangunan, Zonasi wilayah serta peruntukan wilayah.

Dalam daftar, sanggup dilihat ada zona yang mempunyai nilai KDB 0. Itu artinya wilayah tersebut tidak diperuntukan untuk bangunan. Biasanya dipakai sebagai taman dan area terbuka hijau.

Dengan memakai tabel di atas, kita sanggup menghitung luas dasar bangunan maksimal yang boleh kita berdiri dalam sebuah wilayah sehingga tidak melanggar regulasi.

Menghitung Luas Dasar Bangunan

Misalnya kita akan membangun di Kelurahan Cempaka Putih Barat Blok 01 Subblok 001 yang merupakan Zona Kelurahan dengan KDB sedang sampai tinggi dengan nilai tertulis yaitu 60.

Jika kita mempunyai lahan 2 are (200 m2) maka, luas maksimal pijakan bangunan untuk lantai dasar yang boleh terbangun sanggup dicari dengan perhitungan sebagai berikut :

  • Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Lahan
  • Luas Lantai Dasar = 60% x 200m2
  • Luas Lantai Dasar = 120 m2

Makara luas maksimal lantai dasar yaitu 120 m2 atau 1,2 are. Jika kita membangun lebih dari luasan tersebut maka akan ada hukuman yang siap menunggu.

Sanksi dan Ketentuan

Sanksi yang dijatuhkan lantaran melanggar KDB yang paling gampang ditemukan yaitu ketika mengurus IMB pastinya akan ditolak. Selain itu dalam kasus lain, sanksinya sanggup berupa surat peringatan, denda, pencabutan izin operasional sampai pembongkaran bangunan.

Adanya hukuman di atas yaitu untuk menjaga ketertiban tata ruang. Bangunan yang tumbuh liar sanggup merusak kepentingan umum, menghambat transportasi sampai merusak lingkungan hidup.

Selain itu, menjaga ruang terbuka hijau juga berfungsi untuk penyediaan area resapan air hujan untuk mencegah banjir serta menjaga kadar air tanah.

Demikian mengenai klarifikasi wacana KDB, supaya berkenan dan sanggup menambah wawasan Anda. Terima Kasih.

Referensi :

  • Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
  • Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
  • Bappedajakarta.go.id
  • Iai-jakarta.org
  • Wikipedia.com
  • Bluprin.com


Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kdb (Koefisien Dasar Bangunan) : Definisi Dan Cara Menghitung"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel