√ Kenali 7 Cara Menentukan Dan Memakai Produk Masakan Kemasan Kaleng
Dewasa ini begitu banyak produk masakan dan minuman kaleng yang ada dipasaran. Kaleng dipilih orang untuk kemasan masakan lantaran sifatnya kedap udara, relatif ringan (lebih ringan daripada gelas yang mempunyai kekedapan yang sama), gampang dibentuk, dan tidak gampang pecah.
Dengan pengolahan yang aseptik, masakan kaleng mempunyai daya simpan (shelf life) yang lama, sekalipun tidak memakai materi pengawet. Namun tetap harus diingat bahwa menyerupai sifat masakan pada umumnya, masakan dan minuman kaleng tetap mengalami penurunan mutu seiring dengan lamanya penyimpanan.
Tidak ada satu jenis masakan pun yang mempunyai daya simpan tak terbatas alias mempunyai mutu yang baik sepanjang segala abad, meski sudah mengalami pengolahan dengan teknologi tinggi. Oleh lantaran itu tetap cermat dalam menentukan produk masakan atau minuman dalam kaleng yang akan kita beli.
Kerusakan masakan dan minuman kaleng sanggup disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lantaran proses pengolahan yang kurang sempurna, faktor mikrobiologis, kimia, cara penyimpanan dll. Proses pengolahan yang kurang tepat pada masakan kaleng sanggup menyebabkan ancaman yang serius.
Kurangnya suhu dan waktu pemanasan sanggup memberi peluang bagi tumbuhnya basil Clostridium botulinum, basil yang paling tahan panas dan sanggup hidup dalam kondisi anaerobik (tidak ada udara). Bakteri Clostridium botulinum menghasilkan racun botulin yang tergolong jenis neurotoksin, ialah racun yang sanggup menyerang saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Jenis kerusakan khemis pada masakan kaleng sanggup dilihat dari cembungnya kaleng yang disebabkan oleh pembentukan gas hidrogen.
Kerusakan-kerusakan kimia lainnya sanggup disebabkan oleh adanya interaksi komponen logam kaleng dan materi masakan ialah sanggup ditunjukkan oleh adanya pemucatan warna kaleng pecahan atas, pemucatan warna makanan, penyimpangan aroma dan rasa makanan, keruhnya medium makanan, korosi atau pengkaratan maupun lobang-lobang kecil dari tubuh kaleng.
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
Makanan dan minuman kaleng yang disimpan pada suhu rendah dan kering sanggup memperpanjang masa simpan dan sebaliknya penyimpanan pada daerah yang lembab dan lembap sanggup melahirkan proses pengkaratan yang tidak diinginkan.
Winarno dalam bukunya yang berjudul Ilmu Pangan (1984) menggolongkan kerusakan masakan kaleng menjadi 4 yaitu:
1. Flat sour
Dicirikan dengan permukaan kaleng tetap datar dan tidak mengalami kerusakan apapun, tetapi produk di dalam kaleng tersebut sudah rusak dan berbau asam yang menusuk. Kerusakan ini disebabkan oleh kegiatan spora basil tahan panas yang tidak terhancurkan selama proses sterilisasi. Kaleng tidak cembung, tetapi isinya sangat asam.
2. Flipper
Bila dilihat secara sekilas, kaleng terlihat norrnal tanpa kerusakan. Tetapi kalau salah satu ujung kaleng ditekan, maka ujung yang lainnya akan cembung.
3. Springer
Salah satu ujung kaleng tampak rata dan normal, sedangkan ujung yang lainnya tampak cembung permanen. Bila pecahan yang cembung ini ditekan, maka pecahan ujung yang masih rata akan tampak cembung.
4. Swell (cembung)
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
Kedua Kedua ujung kaleng sudah terlihat cembung akhir adanya basil pembentuk gas. Swell (cembung) dibedakan menjadi soft swell dan hard swell. Soft Swell, kedua ujung kaleng sudah cembung, namun belum begitu keras sehingga masih sanggup ditekan sedikit ke dalam. Hard Swell, kedua ujung permukaan kaleng cembung dan begitu keras sehingga tidak sanggup ditekan ke dalam oleh ibu jari.
Berikut ini ada beberapa tips bagaimana cara menentukan dan memakai produk masakan dan minuman kaleng yang baik :
- Perhatikan gejala kerusakan kaleng. Jangan mengkonsumsi produk kaleng yang mempunyai gejala kerusakan menyerupai kaleng cembung, karatan, penyok. Pastikan tidak ada kebocoran atau pengkaratan terutama dilipatan kaleng tutup atau sambungan kaleng.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa dan semua warta yang ada pada label baik itu, materi pembuatnya, komposisi gizi, label halal, ijin depkes.
- Demi keamanan pastikan membeli produk yang diproduksi atau diedarkan oleh produsen/ penyalur yang jelas.
- Apabila akan disimpan sebaiknya masakan atau minuman kaleng dalam kondisi yang bersih
- Sedapat mungkin simpan di daerah yang kering dan sejuk. Hindari dari genangan air atau kelembaban yang tinggi.
- Makanan dalam kaleng sebaiknya dipanaskan hingga mendidih selama 10 menit hingga 15 menit sebelum dikonsumsi kecuali produk – produk menyerupai minuman kaleng, sari buah dll yang biasa diminum dalam keadaan dingin.
- Produk kaleng yang sudah dibuka sebaiknya cepat digunakan lantaran keawetannya sudah tak sama lagi dengan produk awalnya. Produk yang sudah terbuka hendaknya disimpan di refrigerator.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Kenali 7 Cara Menentukan Dan Memakai Produk Masakan Kemasan Kaleng"
Posting Komentar