Pengertian Coreldraw Dan Istilah Dasar Dalam Desain Grafis
CorelDraw for Graphic Design |
Pengertian CorelDraw
CorelDRAW yaitu software pengolah objek berbasis vektor dan aktivitas ini sanggup juga digunakan untuk banyak sekali macam desain grafis. Banyak produk yang dihasilkan oleh produk dari aplikasi CorelDRAW antara lain setting cover, layout, iklan, brosur, undangan, kartu nama, dan masih banyak lagi produk yang lainnya.
CorelDRAW juga merupakan salah satu software yang berorientasi penuh pada objek dan layar. Kelebihan lain dari software ini yaitu ketika kita menciptakan desain diperbesar (zoom). Berapa pun perbesaran yang Anda lakukan, gambar tidak pecah sehingga Anda sanggup lebih detail ketika menggabungkan desain. Software berbasis vektor ini sangat familiar bagi pecinta desain grafis lantaran akomodasi yang ditawarkan.
Unsur dalam desain grafis sama ibarat unsur dasar dalam disiplin desain lainnya. Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut ibarat keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi (“proportion”), dan kesatuan (unity), lalu membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas.
Sebelum mempelajari bagaimana menciptakan dan menerapkan aplikasi CorelDRAW untuk menciptakan objek gambar guna keperluan desain grafis, sebaiknya Anda mengetahui beberapa hal yang berafiliasi dengan proses desain itu sendiri.
Istilah Dasar dalam Desain Grafis
Pada ketika menjalankan aktivitas aplikasi CorelDRAW, Anda akan menjumpai banyak sekali macam istilah desain grafis. Sudahkah Anda mengenal istilah-istilah dalam bidang grafis? Untuk memahami istilah-istilah yang akan Anda jumpai ketika menjalankan aktivitas aplikasi CorelDRAW, Simak klarifikasi berikut ini!
Tipe-Tipe Gambar (Image)
Pengenalan dasar desain grafis merupakan fondasi awal untuk sanggup menguasai aplikasi ini. Dasar-dasar desain grafis ibarat image, mode image, resolusi, atau yang lainnya merupakan elemen yang biasa ditemukan pada setiap aktivitas aplikasi grafis. Ada dua jenis tampilan gambar dalam komputer grafis, yaitu vektor dan bitmap.
1. Gambar Vektor (Vector Image)
Vector image merupakan gambar yang tersusun dari garis-garis lurus maupun lengkung yang tersusun secara matematis dan sanggup disebut juga sebagai vektor-vektor. Sebagai rujukan yaitu jikalau kita menciptakan sebuah roda, maka yang kita perlukan yaitu bulat dengan posisi yang sistematis, maksudnya yaitu bulat tersebut memiliki lokasi radius maupun pemilihan warna yang tepat.
Gambar vektor merupakan gambar yang terbentuk bukan dari kumpulan titik, melainkan terbentuk dari sejumlah garis dan kurva. Karena gambar jenis vektor ini bukan terdiri dari titik, maka apabila tampilan gambar ini diperbesar tetap tidak akan kehilangan detailnya sehingga kualitas gambarnya tetap baik. Contoh gambar ini yaitu tampilan teks dan logo, gambar kartun, atau spanduk.
Di dalam monitor biasanya, akan menampilkan gambar dalam bentuk piksel, maka semua gambar baik jenis vector maupun bitmap akan ditampilkan dalam bentuk piksel. Gambar ini mengandung unsur matematis ibarat arah, ukuran sudut, ketebalan, warna, dan yang lainnya. Pengolahan gambar vektor disebut juga dengan resolution independent, artinya berapa pun resolusi dari gambar yang diolah, pada ketika diperbesar tidak akan mengalami perpecahan.
Resolusi ditentukan oleh jumlah piksel (berasal dari kata picture element) yang merupakan titik terkecil penghasil tampilan di layar. Suatu jenis tampilan grafis apabila nilai resolusinya semakin tinggi, maka kualitas tampilan grafis akan semakin bagus. Ukuran yang sanggup digunakan untuk menyatakan satuan resolusi yaitu piksel.
Contoh gambar berbasis vektor yaitu tampilan teks dan logo. Perangkat lunak yang sering digunakan untuk mengolah gambar jenis vektor ini yaitu CorelDRAW, dan Freehand.
2. Gambar Bitmap (Bitmap Image)
Gambar bitmap atau dalam percetakan sering disebut gambar raster, yaitu image/gambar yang terbentuk dari kumpulan titik/piksel/dot. Kualitas gambar akan sangat dipengaruhi oleh banyaknya piksel yang membentuk. Semakin banyak piksel yang membentuk suatu gambar, maka semakin halus/baik detail gambar tersebut juga kekayaan warnanya semakin tinggi.
Dalam desain grafis untuk konsumsi cetak, sebaiknya memakai layar monitor dengan ukuran kurang lebih 300 dpi (dot per inch). Pengubahan ukuran gambar dengan pembesaran atau pengecilan akan sangat besar lengan berkuasa terhadap kualitas gambar, lantaran pembesaran akan menciptakan piksel gres terhadap raster orisinil dari gambar tersebut. Gambar bitmap sanggup dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.
- Line Art, Image ini biasanya hanya memiliki 2 warna yaitu hitam dan putih. Gambar ini digolongkan dalam bitmap lantaran memiliki 1 bit, dengan terjemahanan warna bahwa pernyataan “ya” atau “on” yaitu merupakan warna hitam, sedangkan pernyataan “tidak” atau “off” merupakan warna putih.
- Grayscale, Pada gambar yang memakai warna grayscale merupakan gambar yang berisikan beberapa variasi dari gelap dan terang dari warna abu-abu.
- Multitones, Image ini memiliki warna lain selain warna hitam dan putih.
- Full Colour, Gambar full colour dalam istilah cetak sering disebut sebagai warna sparasi, walaupun istilah ini kurang tepat. Gambar ini memiliki warna yang lengkap sesuai model warna yang dipakai, yaitu RGB, CMYK, atau yang lainnya.
Tampilan bitmap sering disebut dengan gambar raster, yaitu tampilan gambar yang terdiri dari titik-titik atau piksel. Masing-masing piksel ini memiliki lokasi serta warna tersendiri yang secara keseluruhan membentuk sebuah tampilan gambar pada ketika gambar diperbesar.
Kehalusan tampilan gambar ini sangat tergantung kepada resolusi serta jumlah titik atau piksel yang membentuk gambar tersebut. Apabila gambar tersebut diperbesar, maka gambar akan kelihatan kotak-kotak, semakin besar tampilan gambar, maka semakin besar pula kotak-kotak tersebut, yang bahu-membahu merupakan tampilan piksel yang diperbesar.
Contoh gambar bitmap yaitu foto, gambar-gambar hasil scanner, serta gambar yang dihasilkan dari software grafis ibarat Adobe PhotoShop dan Corel PhotoPaint.
Kelemahan dari gambar jenis bitmap yaitu gambar akan menjadi pecah dan terlihat “kotak-kotak” (jagged) apabila gambar tersebut diperbesar atau bila dicetak memakai resolusi yang lebih kecil daripada nilai resolusi aslinya, misalnya pada pembuatan spanduk, leaflet, dan brosur yang memasukkan gambar/foto. Format bitmap ini memerlukan ruang penyimpanan data yang lebih besar dibandingkan dengan format vektor.
Aplikasi pengolahan bitmap biasanya tergabung dalam beberapa aktivitas yang berkhasiat dalam proses photo retouching atau manipulasi foto. Objek yang diolah dalam program-program semacam ini dianggap kumpulan piksel atau titik dengan kerapatan dan warna tertentu, misalnya yaitu foto.
Foto dibentuk dengan kumpulan titik-titik dengan warna dan kerapatan tertentu, namun aktivitas semacam ini juga menciptakan garis, huruf, dan semua objek yang sanggup diolah oleh aktivitas pengolah vektor, hanya saja objek yang diolah dianggap kumpulan titik-titik. Jadi, pada ketika akan mengimport objek dari aktivitas pengolah vektor, secara otomatis aktivitas pengolah piksel ini akan mengonversikan komponen objek dari kumpulan titik, begitu pula sebaliknya.
0 Response to "Pengertian Coreldraw Dan Istilah Dasar Dalam Desain Grafis"
Posting Komentar