Penjelasan Kapan Dan Mengapa Warna Pink Menjadi Simbol Feminisme
Penjelasan Kapan Dan Mengapa Warna Pink Menjadi Simbol Feminisme – Tidak hanya nama daerah, ternyata sebuah warna juga mempunyai filosofi bahkan dongeng di dalamnya. Seperti warna yang biasa disebut merah jambu ini.
Warna pink ternyata mempunyai banyak sekali kisah layaknya perjalanan hidup seseorang. Tahukah kau mengapa warna pink menjadi simbol feminisme dan identik dengan wanita?. Pada artikel kali ini akan di bahas mengenai filosofi dan kisah yang ada dibalik warna pink.
Mengapa Warna Pink Menjadi Simbol Feminisme?
Sebagian besar orang setuju bahwa pink identik dengan perempuan dan feminin. Tapi tahukah Anda semenjak kapan dan mengapa pink menjadi simbol feminisme?. Jika ditanya kapan warna pink menjadi simbol feminin, tidak sanggup diperkirakan secara pasti. Namun beberapa klarifikasi berikut mungkin sanggup membantu untuk mencari jawabannya.
Simbolisme warna sangat berkaitan dengan budaya. Mungkin hal ini tidak kita sadari. Perhatikan klarifikasi berikut. Dalam kondisi berkabung pada banyak sekali negara disimbolkan dengan simbol warna yang berbeda-beda. Misalnya simbol berkabung di negara Jepang memakai warna putih, sedangkan di Afrika Selatan dengan warna merah, dan warna hitam di sebagian besar Eropa.
Tidak berhenti disitu, warna kuning juga melambangkan suasana yang berbeda di belahan dunia lainnya. Di China warna kuning dihubungkan dengan p0rn*grafi, di Afrika kuning dihubungkan dengan jabatan tinggi, alasannya warnanya yang mirip emas. Sementara di Jerman warna kuning melambangkan rasa cemburu.
Sejarah Awal
Pada masa ke 19-20 di sebagian besar Eropa dan Amerika warna-warna pastel dianggap “awet muda” dan lebih dipakai untuk mendukung warna kulit, bukan untuk membedakan jenis kelamin. Pink dianggap lebih bagus untuk orang bermata cokelat, berambut coklat dan warna biru untuk orang bermata biru.
Sekitar tahun 1900 dan sekitar 1940, ada gerakan menuju perbedaan gender yang lebih dalam pakaian. Pertama untuk balita dan lalu untuk bayi, termasuk lebih sering memakai warna pink dan biru untuk membuktikan gender.
Sekitar tahun 1940 dan pertengahan 1980-an, konvensi menyeragamkan pink untuk gadis, biru untuk anak laki-laki, tetapi tidak sepenuhnya demikian. Ini masih berdasarkan wilayah di Amerika Serikat. Ada daerah-daerah Nasrani Jerman di Nebraska yang memakai warna biru untuk anak perempuan di tamat tahun 1980-an, dan pakaian merah muda untuk bawah umur lelaki pada tahun 1970-an.
Baca Juga : Suku Wanita Tercantik Di Indonesia Dan menciptakan Kaum Adam Terpesona.
Lalu Apa Yang Telah Berubah semenjak 1980-an?
Pertama, pink menjadi warna yang sangat bekerjasama dengan feminitas, bahwa ketika seorang anak laki-laki atau perempuan mengenakannya tidak lagi “hanya warna”, tetapi suatu tindakan pembangkangan atau mulut langsung di luar estetika. Selain itu, pink juga terdapat dalam pilihan pakaian bayi. Akhirnya, pink telah diadopsi oleh produsen dari ribuan produk sebagai cara untuk membedakan barang dagangan mereka dan terjual secara luas.
Namun dalam rujukan lain menyebutkan pink mendapat kembali daya tariknya sekitar tahun 1960-an, ketika tokoh-tokoh masyarakat mirip Jackie Kennedy dan Marilyn Monroe mengadopsinya sebagai tanda kemewahan. Band-band punk mirip The Ramones dan The Clash di tahun 1980-an telah mengadopsi warna pink menjadi bab dari mereka.
Sementara di dekade-dekade yang lebih baru, pop, selebriti dan budaya hip-hop telah memeluk warna dengan cara yang berbeda. Rapper Cam’ron menghadiri New York Fashion Week dalam mantel bulu merah muda dan topi yang cocok pada tahun 2002. Ini untuk mengatakan bahwa merah muda sanggup lagi dianggap sebagai warna pria.
Hingga ketika ini meskipun sebagian masyarakat masih tabu menyetujui warna pink cocok untuk laki-laki, namun perkembangan dunia fashion tidak membatasi hal tersebut. Apalagi pada fashion yang berkiblat pada artis-artis korea. Konsep fashion yang disuguhkan para K-pop tersebut tidak membatasi warna untuk gender. Banyak artis korea laki-laki tampil memakai warna pink dalam balutan fashion mereka.
Demikian sekelumit pengetahuan mengenai kapan dan mengapa warna pink menjadi simbol feminisme. Bagi penyuka warna pink atau yang sering disebut pinkie sejati harus tahu ya filosofi warna favorite kau ini. Semoga artikel ini sanggup menambah wawasan anda semua, terima kasih.
Sumber https://dewailmu.id
0 Response to "Penjelasan Kapan Dan Mengapa Warna Pink Menjadi Simbol Feminisme"
Posting Komentar