Sekilas Wacana Modal Sosial Dan Pembangunan Pedesaan
menurut eko sutoro, tidak terdapat pengertian atau difinisi tunggal atas modal sosial. namun merujuk pada apa yang telah disampaikan oleh coleman, ia menjelaskan wacana modal sosial ;
“modal sosial ditetapkan oleh fungsinya. modal sosial bukan merupakan sebuah entitas (entity) tunggal tetapi banyak sekali macam entitas yang berbeda, dengan dua elemen bersama: terdiri dari beberapa aspek struktur sosial, dan memfasilitasi tindakan pelaku-pelaku tertentu dalam struktur itu. sebagaimana bentuk modal lain, modal sosial ialah produktif, menciptakan mungkin pencapaian tujuan tertentu yang di dalam ketiadaannya akan tidak mungkin. sebagaimana modal fisik dan modal manusia, modal sosial sama sekali tidak fungible tetapi mungkin specific untuk acara tertentu. tidak menyerupai bentuk modal lain, modal social menempel dalam struktur korelasi antara para pelaku dan diantara para pelaku”
perkembangan seringkali menjadikan perubahan, bahkan kadangkala perubahan atas apa yang ada sebelumnya. demikian juga perkembangan desa, acapkali meminta setiap anggota masyarakat desa untuk bersedia merubah sikap, pandangan dan kelakuannya, semoga dengan demikian terjadilah modernisasi dan kemajuan masyarakat.
dalam keadaan yang demikian, tak jarang terjadi konflik baik kecil-kecilan maupun besar-besaran, kontradiksi pendapat dan kelakuan di sana-sini. konflik sanggup terjadi antara lain alasannya perubahan itu sendiri, sanggup pula alasannya datangnya gagasan gres yang sanggup terjadi alasannya perbedaan pendapat diantara para pemimpin di pedesaan.
diketahui bersama bahwa kebersihasilan jadwal pembangunan sangat dipengaruhi oleh sumberdaya yang dimiliki oleh kawasan yang bersangkutan. secara teoritis, sumberdaya telah diklasifikasikan dalam beberapa sumber daya yang penting. pertama sumberdaya alam (natural resources, disebut juga natural capital); kedua, sumberdaya buatan (physical resources, disebut juga physical capital); ketiga, sumberdaya insan (human resources, disebut juga human capital); dan keempat sumberdaya sosial (social recources, disebut juga capital sosial).
daerah perdesaan yang menjadi bab unit bawah dari struktur pemerintahan harus mempunyai andil bagi pengembangan masyarakat. oleh alasannya desa mempunyai karakteristik yang relatif masih alamiah dengan “bangunan” modal sosial yang kental. tradisi gotong royong, solidaritas dan jaringan kerja yang kolektif mengambarkan desa mempunyai potensi untuk menjadi wadah pengembangan ekonomi lokal.
Sumber http://2frameit.blogspot.com
“modal sosial ditetapkan oleh fungsinya. modal sosial bukan merupakan sebuah entitas (entity) tunggal tetapi banyak sekali macam entitas yang berbeda, dengan dua elemen bersama: terdiri dari beberapa aspek struktur sosial, dan memfasilitasi tindakan pelaku-pelaku tertentu dalam struktur itu. sebagaimana bentuk modal lain, modal sosial ialah produktif, menciptakan mungkin pencapaian tujuan tertentu yang di dalam ketiadaannya akan tidak mungkin. sebagaimana modal fisik dan modal manusia, modal sosial sama sekali tidak fungible tetapi mungkin specific untuk acara tertentu. tidak menyerupai bentuk modal lain, modal social menempel dalam struktur korelasi antara para pelaku dan diantara para pelaku”
perkembangan seringkali menjadikan perubahan, bahkan kadangkala perubahan atas apa yang ada sebelumnya. demikian juga perkembangan desa, acapkali meminta setiap anggota masyarakat desa untuk bersedia merubah sikap, pandangan dan kelakuannya, semoga dengan demikian terjadilah modernisasi dan kemajuan masyarakat.
dalam keadaan yang demikian, tak jarang terjadi konflik baik kecil-kecilan maupun besar-besaran, kontradiksi pendapat dan kelakuan di sana-sini. konflik sanggup terjadi antara lain alasannya perubahan itu sendiri, sanggup pula alasannya datangnya gagasan gres yang sanggup terjadi alasannya perbedaan pendapat diantara para pemimpin di pedesaan.
diketahui bersama bahwa kebersihasilan jadwal pembangunan sangat dipengaruhi oleh sumberdaya yang dimiliki oleh kawasan yang bersangkutan. secara teoritis, sumberdaya telah diklasifikasikan dalam beberapa sumber daya yang penting. pertama sumberdaya alam (natural resources, disebut juga natural capital); kedua, sumberdaya buatan (physical resources, disebut juga physical capital); ketiga, sumberdaya insan (human resources, disebut juga human capital); dan keempat sumberdaya sosial (social recources, disebut juga capital sosial).
daerah perdesaan yang menjadi bab unit bawah dari struktur pemerintahan harus mempunyai andil bagi pengembangan masyarakat. oleh alasannya desa mempunyai karakteristik yang relatif masih alamiah dengan “bangunan” modal sosial yang kental. tradisi gotong royong, solidaritas dan jaringan kerja yang kolektif mengambarkan desa mempunyai potensi untuk menjadi wadah pengembangan ekonomi lokal.
Sumber http://2frameit.blogspot.com
0 Response to "Sekilas Wacana Modal Sosial Dan Pembangunan Pedesaan"
Posting Komentar