-->

iklan banner

Alat Ukur Besaran Pokok Dan Besaran Turunan Lengkap

Berikut ini merupakan pembahasan perihal pengukuran, pengertian pengukuran, alat ukur besaran pokok, alat ukur besaran turunan, alat ukur panjang, alat ukur jumlah zat, alat ukur massa, alat ukur waktu, alat ukur fisika, alat ukur luas, alat pengukur gaya, mikrometer sekrup, alat pengukur suhu, akat ukur volume, alat untuk mengukur gaya dan alat ukur satuan internasional.

Pengertian Pengukuran

Pengukuran merupakan acara dan keterampilan yang penting sekali. Mulai dari bangkit tidur hingga kembali tidur kita selalu membutuhkan pengukuran.

Begitu bangkit kita mengukur waktu lamanya tidur, akan pergi ke sekolah mengukur waktu yang diharapkan hingga di sekolah. Begitu juga orang lain, yang akan bekerja pun melaksanakan pengukuran.

Pengukuran adalah acara mengukur. Mengukur ialah membandingkan besaran dengan satuannya.

Alat Ukur Besaran Pokok

Dari acara tadi kita sanggup mengetahui dan memahami cara pengukuran memakai satuan baku dengan benar. Kebenaran pengukuran akan diperoleh apabila memakai alat ukur dan satuan yang tepat.

Di dalam pengukuran, selain aspek kebenaran, aspek kemanfaatan juga harus diperhatikan. Hasil pengukuran dikatakan bermanfaat apabila memakai satuan pengukuran yang baku.

Satuan baku yaitu satuan yang nilainya sama atau tetap dan disepakati oleh semua orang untuk digunakan sebagai pembanding.

Satuan pengukuran yang nilainya berbeda antara satu orang dengan orang lainnya, dan satu kawasan dengan kawasan lainnya, disebut satuan tidak baku.

Contohnya mengukur panjang kelas dengan memakai meteran, akan menghasilkan nilai yang sama dan tetap oleh siapa pun yang mengukur.

Maka, pengukuran ini memakai satuan baku. Sedangkan kalau mengukur kelas dengan memakai langkah kaki, akan menghasilkan nilai yang berbeda alasannya ialah langkah setiap orang berbeda-beda.

a. Alat Ukur Panjang

Panjang merupakan jarak di antara dua titik. Termasuk besaran pokok yang satuan SI-nya ialah meter (m).

Mengukur panjang dengan secara tidak baku dilakukan dengan alat ukur yang berupa jari, jengkal, depa, lengan, langkah, dan hasta. Pengukuran menyerupai itu kesannya akan berbeda alasannya ialah jengkal, lengan, langkah, dan hasta untuk setiap orang berbeda.

Mengukur panjang dengan satuan baku harus memakai alat ukur menyerupai mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.

1) Mistar dan Meteran


Mengukur dengan mistar harus dilakukan dengan ketelitian dan kehatihatian alasannya ialah gampang patah. Cara mengukur panjang yang benar dengan memakai mistar.

2) Jangka Sorong


Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter pipa, dan mempunyai ketelitian 0,1 mm. Pada jangka sorong terdapat dua rahang, yaitu rahang atas sebagai skala tetap, dan rahang bawah sebagai skala nonius.

Jangka sorong terbuat dari logam, sehingga harus hati-hati sewaktu menggunakannya, alasannya ialah logamnya tipis gampang patah.

Cara membaca jangka sorong:

– rahang atas mengatakan jarak 2 lebih 2 sebagai skala tetap = 22 mm

– rahang bawah adanya garis skala yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-4 = 0,4 mm, 22 + 0,4 = 22,4. Maka dibacanya = 22,4 mm Atau = 2,24 cm

3) Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur ketebalan plat, kertas, dan buku. Mikrometer sekrup mempunyai ketelitian 0,01 mm.

Cara membaca mikrometer sekrup:

– laras mengatakan jarak 2 lebih sebagai skala tetap = 2 mm

– pemutar adanya garis laras yang persis berimpit dengan skala tetap yaitu garis ke-38 = 0,38 mm, 2 + 0,38 = 2,38 Maka dibaca = 2,38 mm

b. Alat Ukur Massa

Massa merupakan seluruh kandungan yang dimiliki oleh benda. Termasuk besaran pokok dengan satuan SI-nya ialah kilogram (kg). Alat ukurnya berupa timbangan atau neraca.

Mengukur massa berarti membandingkan massa benda dengan massa kilogram dengan memakai alat ukur timbangan atau neraca.

Massa benda yang akan dicari diletakkan pada salah satu piringan neraca, dan anak timbangan diletakkan pada piringan neraca yang lain. Kedua piringan itu harus dalam keadaan seimbang.

Apabila sesudah seimbang, maka massa bendanya sesuai dengan massa anak timbangan tersebut. Hati-hati ketika memakai neraca alasannya ialah neraca ini gampang patah.

Selain dengan neraca lengan, massa benda sanggup diukur dengan neraca pegas. Benda yang akan dicari massanya diletakkan di bab bawah neraca, kemudian geserkan anak timbangan hingga timbangan dalam keadaan seimbang. Angka yang ditunjukkan oleh anak timbangan merupakan besar massa benda tersebut.

c. Alat Ukur Waktu

Waktu termasuk besaran pokok dan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan sekon. Alat ukur waktu jam tangan atau arloji, jam digital, dan stopwatch. Mengukur waktu ialah membandingkan waktu dengan satuan sekon dengan memakai alat ukur jam atau stopwatch.

Mengukur waktu sanggup dilihat dari pergeseran jarum jam pada jam tangan atau jam lainnya. Supaya waktu yang diukur lebih teliti gunakanlah stopwatch. Stopwatch sering digunakan pada acara penelitian, alasannya ialah stopwatch lebih teliti dari jam atau arloji.

Cara penggunaan stopwatch dimulai dari tekan tombol pengatur jarum ke angka nol. Tekan tombol star untuk memulai menghitung. Tekan tombol stop untuk melihat lamanya waktu.

Perhatikan posisi jarum panjang dan jarum pendek. Jarum pendek mengatakan menit dan jarum panjang mengatakan sekon. Hatihati dengan stopwatch, jangan hingga jatuh, alasannya ialah gampang rusak.

d. Alat Ukur Suhu

Suhu mengatakan derajat panasnya suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok dengan satuan pokok dalam SI dinyatakan dengan Kelvin, dan alat ukurnya berupa termometer.

Mengukur suhu berarti membandingkan besaran suhu terhadap satuan derajat suhu, dengan memakai termometer. Hati-hati pada ketika memegang dan menggunakannya alasannya ialah gampang pecah.

e. Alat Ukur Kuat Arus Listrik

Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik termasuk besaran pokok, satuan pokoknya ialah ampere, dan alat ukurnya amperemeter.

Alat Ukur Besaran Turunan

Masih Ingatkah kamu, apa saja besaran turunan itu? Dalam pembelajaran kita akan mengukur luas dan volume.

a. Alat Ukur Luas

Luas sebagai besaran turunan, yang berasal dari besaran pokok panjang dan panjang. Satuan luas berdasarkan SI ialah meter persegi (m2). Mengukur luas sanggup meng-gunakan rumus. Rumusnya tergantung dari bentuk bendanya.

b. Alat Ukur Volume

Volume atau isi merupakan besaran turunan dari panjang, panjang, dan panjang. Satuan volume berdasarkan SI ialah meter kubik (m3).

Mengukur volume sanggup memakai rumus menyerupai pada gambar di samping ini. Sedangkan untuk benda yang tidak beraturan menyerupai batu, untuk mengukur volumenya memakai alat ukur yang berupa gelas ukur dan gelas pancuran disertai gelas ukur.

1) Gelas Ukur

Berikut ini merupakan pembahasan perihal pengukuran Alat Ukur Besaran Pokok dan Besaran Turunan Lengkap
Gambar: Gelas Ukur

Masukkan sejumlah air ke dalam gelas ukur, kemudian catat volume airnya sebagai V1. Masukkan kerikil ke dalam gelas ukur itu, kemudian catat volume airnya sebagai V2. Maka hitung kenaikan airnya dengan rumus V2 – V1 sebagai volume kerikil itu.

2) Gelas Pancuran

Berikut ini merupakan pembahasan perihal pengukuran Alat Ukur Besaran Pokok dan Besaran Turunan Lengkap
Gambar: Gelas Pancuran

Masukkan sejumlah air ke dalam gelas pancuran hingga air ke tepi pancurannya. Letakkan gelas ukur sempurna di bab bawah pancurannya. Masukkan kerikil yang akan diukurnya.

Air yang ada di dalam gelas pancuran terdesak ke luar yang akan ditampung oleh gelas ukur. Volume air yang ada di gelas ukur sama dengan volume batu.

Baca juga: Rumus Menghitung Konversi Suhu


Sumber http://www.berpendidikan.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Alat Ukur Besaran Pokok Dan Besaran Turunan Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel