-->

iklan banner

Landasan Teori : Pembangunan Dan Indikator Kemiskinan

kemiskinan merupakan bentuk kegagalan pasar yang tidak bisa menawarkan kesejahteraan yang sama bagi setiap warga negara sehingga memerlukan adanya tugas serta pemerintah dalam mengatasai duduk perkara tersebut. tugas tersebut semata-mata verdampak positif, tetapi juga muncul apa yang disebut kegagalan pemerintah. namun dalam kenyataannya, tugas serta tersebut tidak selamanya menawarkan manfaat yang efektif bagi penurunan kemsikinan. adanya penyimpangan dalam hukum baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat miskin itu sendiri merupakan kesulitan mengatasi kemiskinan di indonesia.

pengentasan kemiskinan pada suatu negara akan terwujud dan ditentukan oleh dua hal pokok jika, pertama tingkat pendapatan nasional rata-rata; dan kedua lebar sempitnya kesenjangan distribusi pendapatan tidak merata. jikalau keduanya mempunyai kekerabatan yang negatif dalam arti peningkatan pendapatan nasional rata-rata diikuti kesenjangan distribusi pendapatan yang rendah. berdasarkan iradian bahwa pengentasan kemiskinan tergantung pada bagaimana distribusi dari perubahan pendapatan dengan pertumbuhan dan pada citra ketimpangan pendapatan sumber daya atau kualitas dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri.

kolev membagi kemiskinan menjadi dua dimensi, dimensi income dan dimensi non-income, kemiskinan yang dikaitkan dengan kualitas tenaga kerja. kemiskinan dimensi income terjadi selain tanggapan pada pengangguran jangka panjang dan tenaga kerja sektor informal juga hasil dari kerentanan rumah tangga tanggapan tingginya insiden dari penggaanagguran, pekerjaan dengan upah rendah, dan kehadiaran anak. kemiskinan dimensi non-income diakibatkan dari lingkungan kerja yang jelek akan mengakibatkan produktifitas yang rendah, pada negara secara keseluruhan terjadi emigrasi dan mengurangi kesempatan untuk perrtumbuhan ekonomi.

definisi umum kemiskinan yakni kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang tidak bisa memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan membuatkan kehidupan yang bermartabat, dimana kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar kuliner dan bukan kuliner (diukur dari sisi pengeluaran). sedangkan penduduk miskin yakni penduduk yang mempunyai rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

indikator kemiskinan umumnya memakai kriteria garis kemiskinan (proverty line) untuk mengukur kemiskinan absolut. batas garis kemiskinan yang dipakai setiap negara berbeda-beda. ini disebabkan oleh adanya pebedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. bps memakai dua macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic need approach) dan pendekatan headcount index. pendekatan yang pertama, kemiskianan dikonseptualisasikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar. headcount index merupakan ukuran yang menggunkan kemiskinan absolut. jumlah penduduk miskin yakni jumlah penduduk yang berada di bawah suatu batas garis kemiskinan yang merupakan nilai rupiah dari kebutuhan minimum kuliner dan non makanan.

kemiskinan merupakan bentuk kegagalan pasar yang tidak bisa menawarkan kesejahteraan yang landasan teori : pembangunan dan indikator kemiskinan
Sumber http://2frameit.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Landasan Teori : Pembangunan Dan Indikator Kemiskinan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel