Partisipasi Masyarakat Pada Kegiatan Pembangunan
memperhatikan aneka macam karakteristik dari taktik pembangunan sumber daya berbasis komunitas, maka dalam pelaksanaannya terkandung suatu unsur yang sanggup dikatakan mutlak, yaitu partisipasi masyarakat lokal. sebagaimana telah dipahami bahwa, pembangunan intinya merupakan proses perubahan dan salah satu bentuk perubahan yang dibutuhkan yaitu perubahan sikap dan perilaku.
partisipasi masyarakat yang semakin meningkat baik secara kualitatif dan kuantitaif merupakan salah satu bentuk perwujudan dari sikap dan sikap tersebut. dalam hal ini acara local merupakan merupakan media dan sarana bagi masyarakat dalam melakukan partisipasinya. biar proses pembangunan sanggup berlangsung secara berkelanjutan, maka perlu diusahakan biar ada kesinambungan dan peningkatan yang bersifat kumulatif dari partisipasi masyarakat melalui aneka macam tindakan bersama dan acara lokal tersebut.
p align="center">
partisipasi masyarakat dalam pembangunan, akan ditemukan aneka macam rumusan pengertian yang cukup bervariasi, sejalan dengan luasnya lingkup penggunaan konsep tersebut dalam perihal pembangunan. partisipasi merupakan pelibatan diri secara penuh pada suatu tekad yang telah menjadi janji bersama antar anggota dalam satu kelompok/antar kelompok hingga dengan skala nasional dan merupakan bab tidak terpisahkan dari landasan konstitusional negara republik indonesia maka partisipasi sanggup disebut sebagai “falsafah pembangunan indonesia”.
dengan demikian sudah sewajarnya kalau tiap pembangunan haruslah menerapkan konsep partisipasi dan tiap partisipasi berdasarkan parwoto (1997) harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
pembangunan partisipatif ini mempertemukan perencanaan makro yang berwawasan lebih luas dengan perencanaan mikro yang bersifat kontekstual sehingga pembangunan mikro akan merupakan bab tidak terpisahkan dari seluruh perencanaan makro.
pembangunan partisipatif juga mempertemukan pendekatan dari atas (top-down), dimana keputusan-keputusan dirumuskan dari atas dan pendekatan dari bawah (bottomup), yang menekankan keputusan di tangan masyarakat yang kedua-duanya mempunyai kelemahan masing-masing. dalam pembangunan partisipatif keputusan merupakan janji antar pelaku yang terlibat. Sumber http://2frameit.blogspot.com
partisipasi masyarakat yang semakin meningkat baik secara kualitatif dan kuantitaif merupakan salah satu bentuk perwujudan dari sikap dan sikap tersebut. dalam hal ini acara local merupakan merupakan media dan sarana bagi masyarakat dalam melakukan partisipasinya. biar proses pembangunan sanggup berlangsung secara berkelanjutan, maka perlu diusahakan biar ada kesinambungan dan peningkatan yang bersifat kumulatif dari partisipasi masyarakat melalui aneka macam tindakan bersama dan acara lokal tersebut.
p align="center">
partisipasi masyarakat dalam pembangunan, akan ditemukan aneka macam rumusan pengertian yang cukup bervariasi, sejalan dengan luasnya lingkup penggunaan konsep tersebut dalam perihal pembangunan. partisipasi merupakan pelibatan diri secara penuh pada suatu tekad yang telah menjadi janji bersama antar anggota dalam satu kelompok/antar kelompok hingga dengan skala nasional dan merupakan bab tidak terpisahkan dari landasan konstitusional negara republik indonesia maka partisipasi sanggup disebut sebagai “falsafah pembangunan indonesia”.
dengan demikian sudah sewajarnya kalau tiap pembangunan haruslah menerapkan konsep partisipasi dan tiap partisipasi berdasarkan parwoto (1997) harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- proaktif atau sukarela (tanpa disuruh)
- adanya janji yang diambil bersama oleh semua pihak yang terlibat dan yang akan terkena akhir janji tersebut
- adanya tindakan mengisi janji tersebut
- adanya pembagian kewenangan dan tanggungjawab dalam kedudukan yang setara antar unsur/pihak yang terlibat.
pembangunan partisipatif ini mempertemukan perencanaan makro yang berwawasan lebih luas dengan perencanaan mikro yang bersifat kontekstual sehingga pembangunan mikro akan merupakan bab tidak terpisahkan dari seluruh perencanaan makro.
pembangunan partisipatif juga mempertemukan pendekatan dari atas (top-down), dimana keputusan-keputusan dirumuskan dari atas dan pendekatan dari bawah (bottomup), yang menekankan keputusan di tangan masyarakat yang kedua-duanya mempunyai kelemahan masing-masing. dalam pembangunan partisipatif keputusan merupakan janji antar pelaku yang terlibat. Sumber http://2frameit.blogspot.com
0 Response to "Partisipasi Masyarakat Pada Kegiatan Pembangunan"
Posting Komentar