Sistem Transportasi Vertikal Pada Bangunan
Timbulnya bangunan-bangunan tinggi disebabkan oleh kebutuhan ruang yang selalu meningkat terutama di pusat- sentra kota, baik sebagai ruang kerja/kantor ataupun daerah –tmpat tinggal/flat-flat.
Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi akomodasi sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang memperlancar pergerakan insan di dalamnya.
Salah satu problem yang menjadi aliran pada perencanaan bangunan bertingkat banyak yaitu problem transportasi, baik yang bersifat manual (tangga, ramp) maupun yang bersifat mekanis (elevator, ekalator, conveyor dll).
Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak - undak (trap) yang menghubungakan satu lantai dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat.
Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri gampang dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan dengan ruang lain semoga tidak menggangu aktifitas penghuni lain. Tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan akrab dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap tragedi kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain.
Ada tangga yang dipakai untuk sirkulasi umum dan ada tanga yang dipakai untuk kepentingan darurat. Selengkapnya ihwal tangga sanggup dibaca disini.
Berbeda dengan tangga memakai sistem pijakan berundak-undak, maka ramp merupakan bidang miring yang menghubungkan perbedaan ketinggian lantai. Ramp mempunyai tingkat kemiringan tertentu yang sanggup dilalui dengan nyaman oleh manusia.
Keunggualan ramp dibanding tangga yaitu sanggup dilalui oleh roda, baik oleh bangku roda, kendaraan maupun troli barang. Karena itu pada bangunan yang ramah terhaap difable hendaknya memakai ramp sehingga masih terjangkau oleh pengguna bangku roda. Selengkapnya ihwal ramp sanggup dibaca disini.
Lift awalnya yaitu derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis, salah seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang menghindarkan jatuhnya ruang lift jikalau kabelnya putus. Rancangannya seolah-olah dengan suatu jenis mekanismekeamanan yang masih dipakai sampai kini.
Elevator ( lift ) yaitu alat transpotasi pada bangunan yang bergerak secara vertikal yang membawa penumpang, peralatan, dan muatan dari satu tungkat ketingkat yang lain. Lift mempunyai dua macam type yaitu : Lift elektrik dan Lift hidrolik. Selengkapnya ihwal lift sanggup dibaca disini.
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co,yang mana dari beliau timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator pertama step type escalator ,untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exibition 1900
Eskalator yaitu tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakanyang pasang pada sabuk yang beputar secara terus menerus. Eskalator atau tangga jalan yaitu salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang sanggup bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor. Selengkapnya ihwal escalator sanggup dibaca disini.
Travelator yaitu sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya. Escalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang dijinjing sedangkan Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley. Selengkapnya ihwal travelator sanggup dibaca disini.
Pemilihan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan lantaran kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus dipertimbangkan yaitu hal sebgai berikut :
Sumber http://www.arsitur.com
Alat transportasi dalam bangunan merupakan alat yang menunjang atau memberi akomodasi sirkulasi dalam bangunan gedung bertingkat, serta merupakan sarana prasarana yang memperlancar pergerakan insan di dalamnya.
Salah satu problem yang menjadi aliran pada perencanaan bangunan bertingkat banyak yaitu problem transportasi, baik yang bersifat manual (tangga, ramp) maupun yang bersifat mekanis (elevator, ekalator, conveyor dll).
Sistem Transportasi Vertikal Manual
Sistem transportasi manual artinya pergerakannya masih mengandalkan tenaga insan untuk berpindah antar level lantai. Adapun sistem transportasi vertikal yang bersifat manual yaitu sebagai berikut :1.Tangga
Tangga |
Tangga merupakan jalur yang mempunyai undak - undak (trap) yang menghubungakan satu lantai dengan lantai diatasnya dan mempunyai fungsi sebagai jalan untuk naik dan turun antara lantai tingkat.
Penempatan atau letak ruang tangga tersendiri gampang dilihat dan dicari orang, tidak berdekatan dengan ruang lain semoga tidak menggangu aktifitas penghuni lain. Tangga juga mempunyai fungsi sebagai jalan darurat, direncanakan akrab dengan pintu keluar, sebagai antisipasi terhadap tragedi kebakaran, gempa keruntuhan dan lain - lain.
Ada tangga yang dipakai untuk sirkulasi umum dan ada tanga yang dipakai untuk kepentingan darurat. Selengkapnya ihwal tangga sanggup dibaca disini.
2. Ramp
Ramp |
Berbeda dengan tangga memakai sistem pijakan berundak-undak, maka ramp merupakan bidang miring yang menghubungkan perbedaan ketinggian lantai. Ramp mempunyai tingkat kemiringan tertentu yang sanggup dilalui dengan nyaman oleh manusia.
Keunggualan ramp dibanding tangga yaitu sanggup dilalui oleh roda, baik oleh bangku roda, kendaraan maupun troli barang. Karena itu pada bangunan yang ramah terhaap difable hendaknya memakai ramp sehingga masih terjangkau oleh pengguna bangku roda. Selengkapnya ihwal ramp sanggup dibaca disini.
Sistem Transportasi Vertikal Mekanis
Sistem transportasi vertikal mekanis artinya pergerakannya dibantu oleh tenaga mesin untuk berpindah antar level lantai. Adapun jenis transpotasi vertikal mekanis yaitu sebagai berikut :Elevator atau Lift
Elevator |
Lift awalnya yaitu derek yang terbuat dari tali. Pada tahun 1853, Elisha Graves Otis, salah seorang pionir dalam bidang lift, memperkenalkan lift yang menghindarkan jatuhnya ruang lift jikalau kabelnya putus. Rancangannya seolah-olah dengan suatu jenis mekanismekeamanan yang masih dipakai sampai kini.
Elevator ( lift ) yaitu alat transpotasi pada bangunan yang bergerak secara vertikal yang membawa penumpang, peralatan, dan muatan dari satu tungkat ketingkat yang lain. Lift mempunyai dua macam type yaitu : Lift elektrik dan Lift hidrolik. Selengkapnya ihwal lift sanggup dibaca disini.
Eskalator atau Tangga Berjalan
Escalator |
Pada tahun 1899, Charles D. Seeberger bergabung dengan Perusahaan Otis Elevator Co,yang mana dari beliau timbullah nama eskalator (yang diciptakan dengan menggabungkan kata scala, yang dalam bahasa Latin berarti langkah-langkah (step), dengan elevator). Bergabungnya Seeberger dan Otis telah menghasilkan eskalator pertama step type escalator ,untuk umum, dan eskalator itu dipasang di Paris Exibition 1900
Eskalator yaitu tangga berjalan yang terdiri dari pijakan-pijakanyang pasang pada sabuk yang beputar secara terus menerus. Eskalator atau tangga jalan yaitu salah satu transportasi vertikal berupa konveyor untuk mengangkut orang, yang terdiri dari tangga terpisah yang sanggup bergerak ke atas dan ke bawah mengikuti jalur yang berupa rail atau rantai yang digerakkan oleh motor. Selengkapnya ihwal escalator sanggup dibaca disini.
Travelator atau Ramp Berjalan
Travelator |
Travelator yaitu sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung untuk memindahkan orang / barang dari satu lantai ke satu lantai yang berikutnya. Escalator diprioritaskan untuk transportasi orang dengan barang bawaan yang dijinjing sedangkan Travelator untuk transportasi orang dengan barang yang didalam trolley. Selengkapnya ihwal travelator sanggup dibaca disini.
Pemilihan Travelator ditentukan oleh besarnya kapasitas yang diinginkan lantaran kecepatannya sudah tertentu, sedangkan faktor lainnya yang juga harus dipertimbangkan yaitu hal sebgai berikut :
- Sudut kemiringan, lebih didasarkan pada keterbatasan perencanaan dan kenyamanan.
- Tinggi antar lantai, lebih didasarkan pada keputusan perencanaan.
- Sistem operasi, memungkinkan elevator sanggup digerakan dengan arah keatas atau kebawah.
0 Response to "Sistem Transportasi Vertikal Pada Bangunan"
Posting Komentar