Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah
Perekonomian tempat ialah ekonomi terbuka. Ini berarti bahwa acara ekspor-impor terjadi dalam perekonomian daerah. Ekspor-impor dalam pengertian ini meliputi jual-beli barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lain, disamping dari dan ke negera lain. Tenagakerja yang berdomisili di suatu daerah, tetapi bekerja dan memperoleh uang dari tempat lain termasuk dalam pengertian ekspor. Ekspor-impor antar tempat dalam satu negara tidak pernah mengalami kendala (barrier) apapun ibarat yang dikenal dalam perdagangan antar negara (hambatan tarif dan non-tarif).
Kegiatan ekonomi tempat dari sudut pandang Konsep Basis Ekonomi, dikelompokkan ke dalam dua sektor, yakni sektor basis dan sektor non-basis. Sektor basis ialah semua kegiatan yang mendatangkan uang dari luar tempat (ekpor barang dan jasa). Sedangkan sektor non-basis ialah semua kegiatan ekonomi yang diperuntukkan bagi kebutuhan konsumsi lokal. Dari sudut pandang sektor non-basis, acara sektor produksi meningkat jika undangan output (demand) meningkat. Sementara itu, undangan terhadap hasil-hasil produksi tersebut tergantung pada pendapatan masyarakat setempat dan pendapatan masyarakat lokal tergantung pada undangan input oleh sektor produksi setempat. Dengan demikian, sektor non-basis terikat terhadap kondisi pendapatan masyarakat lokal, sehingga ekonomi tempat tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan alamiah tempat (tidak bebas tumbuh).
Sementara itu, dari sudut padang sektor basis, undangan output sektor produksi tidak hanya terbatas pada undangan lokal tetapi juga oleh undangan tempat lain (ekspor). Konsep Basis Ekonomi beranggapan bahwa undangan terhadap input hanya sanggup meningkat melalui ekspansi undangan terhadap output yang diproduksi oleh sektor basis (ekspor) dan sektor non-basis (lokal). Permintaan terhadap produksi sektor non-basis hanya sanggup meningkat apabila pendapatan lokal meningkat. Namun, peningkatan pendapatan lokal ini akan terbatas apabila perekonomiannya hanya mengandalkan pada sektor non-basis. Sedangkan suatu perekonomian yang bisa membuatkan dan meningkatkan sektor basis, maka sektor basis akan mendorong sektor non-basis sehingga pendapatan lokal akan meningkat melebihi peningkatan pendapatan lokal yang hanya mengandalkan sektor non-basis. Dengan demikian, ekspor tempat (regional) merupakan penentu dalam pembangunan ekonomi daerah.
Dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang terdapat dua taktik yang menonjol, yaitu : taktik industriliasasi substitusi impor dan taktik promosi ekspor. Strategi industriliasasi substitusi impor berorientasi pada pasar lokal (dometik), yang disebut juga inward looking strategy, sedangkan stategi promosi ekspor disebut outward looking strategy. Negara-negara berkembang yang menerapkan inward looking strategy berakhir dengan kegagalan, termasuk Indonesia (meskipun pada dekade 1980 beralih ke taktik promosi ekspor, namun basis industrinya masih lemah). Sedangkan negara-negara berkembang yang menerapkan outward looking strategy mencapai suskses dalam pembangunan ekonominya, ibarat Taiwan, Korea Selatan, Thailand, dan Singapur.
Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi tempat (local economi development) berada pada karidor neraca perdagangan daerah. Dengan demikian, pembangunan ekonomi tempat ialah pembangunan yang berpusat (fokus) pada perbaikan neraca perdagangan tempat (minimal tidak defisit).
Daerah-daerah yang ekspornya didominasi oleh komoditas primer dan industri pengolahannya sangat tergantung pada materi baku impor, akan mengalami defisit neraca perdagangan. Keadaan yang ibarat ini akan menciptakan perekonomian tempat tersebut akan semakin tertinggal dan kesenjangan eknomi antar tempat akan semakin melebar. Oleh alasannya itu, pembangunan ekonomi tempat haruslah berorientasi pada perbaikan neraca perdagangan daerah. Perbaikan neraca perdagangan tempat hanya sanggup ditempuh melalui perubahan struktur ekspor dan struktur impor daerah. Upaya untuk mengubah struktur ekspor tempat berpangkal pada upaya meningkatkan nilai ekspor barang-barang yang sudah terolah melebihi nilai ekspor barang-barang primer. Sedangkan upaya untuk mengubah struktur impor tempat berpangkal pada upaya membuatkan industri pengolahan berbasis materi baku lokal. Ini berarti bahwa perubahan struktur ekspor-impor tempat gres akan terjadi manakala daerah-daerah berhasil membuatkan agroindustri yang berorientasi ekspor. Dengan demikian, taktik pembangunan ekonomi tempat yang relevan ialah Strategi Agroindustri Berorientasi Ekspor.
Strategi pembangunan ekonomi tempat ini akan memperoleh tenaga yang besar apabila pemerintah sentra sanggup menawarkan pertolongan penuh berupa penataan ulang taktik pembangunan nasional. Sumber http://2frameit.blogspot.com
Kegiatan ekonomi tempat dari sudut pandang Konsep Basis Ekonomi, dikelompokkan ke dalam dua sektor, yakni sektor basis dan sektor non-basis. Sektor basis ialah semua kegiatan yang mendatangkan uang dari luar tempat (ekpor barang dan jasa). Sedangkan sektor non-basis ialah semua kegiatan ekonomi yang diperuntukkan bagi kebutuhan konsumsi lokal. Dari sudut pandang sektor non-basis, acara sektor produksi meningkat jika undangan output (demand) meningkat. Sementara itu, undangan terhadap hasil-hasil produksi tersebut tergantung pada pendapatan masyarakat setempat dan pendapatan masyarakat lokal tergantung pada undangan input oleh sektor produksi setempat. Dengan demikian, sektor non-basis terikat terhadap kondisi pendapatan masyarakat lokal, sehingga ekonomi tempat tidak bisa berkembang melebihi pertumbuhan alamiah tempat (tidak bebas tumbuh).
Sementara itu, dari sudut padang sektor basis, undangan output sektor produksi tidak hanya terbatas pada undangan lokal tetapi juga oleh undangan tempat lain (ekspor). Konsep Basis Ekonomi beranggapan bahwa undangan terhadap input hanya sanggup meningkat melalui ekspansi undangan terhadap output yang diproduksi oleh sektor basis (ekspor) dan sektor non-basis (lokal). Permintaan terhadap produksi sektor non-basis hanya sanggup meningkat apabila pendapatan lokal meningkat. Namun, peningkatan pendapatan lokal ini akan terbatas apabila perekonomiannya hanya mengandalkan pada sektor non-basis. Sedangkan suatu perekonomian yang bisa membuatkan dan meningkatkan sektor basis, maka sektor basis akan mendorong sektor non-basis sehingga pendapatan lokal akan meningkat melebihi peningkatan pendapatan lokal yang hanya mengandalkan sektor non-basis. Dengan demikian, ekspor tempat (regional) merupakan penentu dalam pembangunan ekonomi daerah.
Dalam pembangunan ekonomi negara-negara berkembang terdapat dua taktik yang menonjol, yaitu : taktik industriliasasi substitusi impor dan taktik promosi ekspor. Strategi industriliasasi substitusi impor berorientasi pada pasar lokal (dometik), yang disebut juga inward looking strategy, sedangkan stategi promosi ekspor disebut outward looking strategy. Negara-negara berkembang yang menerapkan inward looking strategy berakhir dengan kegagalan, termasuk Indonesia (meskipun pada dekade 1980 beralih ke taktik promosi ekspor, namun basis industrinya masih lemah). Sedangkan negara-negara berkembang yang menerapkan outward looking strategy mencapai suskses dalam pembangunan ekonominya, ibarat Taiwan, Korea Selatan, Thailand, dan Singapur.
Masalah pokok dalam pembangunan ekonomi tempat (local economi development) berada pada karidor neraca perdagangan daerah. Dengan demikian, pembangunan ekonomi tempat ialah pembangunan yang berpusat (fokus) pada perbaikan neraca perdagangan tempat (minimal tidak defisit).
Daerah-daerah yang ekspornya didominasi oleh komoditas primer dan industri pengolahannya sangat tergantung pada materi baku impor, akan mengalami defisit neraca perdagangan. Keadaan yang ibarat ini akan menciptakan perekonomian tempat tersebut akan semakin tertinggal dan kesenjangan eknomi antar tempat akan semakin melebar. Oleh alasannya itu, pembangunan ekonomi tempat haruslah berorientasi pada perbaikan neraca perdagangan daerah. Perbaikan neraca perdagangan tempat hanya sanggup ditempuh melalui perubahan struktur ekspor dan struktur impor daerah. Upaya untuk mengubah struktur ekspor tempat berpangkal pada upaya meningkatkan nilai ekspor barang-barang yang sudah terolah melebihi nilai ekspor barang-barang primer. Sedangkan upaya untuk mengubah struktur impor tempat berpangkal pada upaya membuatkan industri pengolahan berbasis materi baku lokal. Ini berarti bahwa perubahan struktur ekspor-impor tempat gres akan terjadi manakala daerah-daerah berhasil membuatkan agroindustri yang berorientasi ekspor. Dengan demikian, taktik pembangunan ekonomi tempat yang relevan ialah Strategi Agroindustri Berorientasi Ekspor.
Strategi pembangunan ekonomi tempat ini akan memperoleh tenaga yang besar apabila pemerintah sentra sanggup menawarkan pertolongan penuh berupa penataan ulang taktik pembangunan nasional. Sumber http://2frameit.blogspot.com
0 Response to "Strategi Pembangunan Ekonomi Daerah"
Posting Komentar