Cara Budidaya Semangka Tanpa Biji

Cara membudidayakan tumbuhan semangka tanpa biji memang terlihat susah, namun apabila anda lakukan sesuai tahap-tahapnya, keberhasilan yang manis akan menanti anda, lantaran pada umumnya, buah semangka merupakan salah satu buah semusim yang gampang dibudidayakan, dengan proses bereproduksi yang tergolong cepat lantaran umurnya hanya 6 bulan. Buah yang tumbuh dengan cara merambat ini merupakan jenis tanaman herba yang berasal dari Afrika, dan sanggup tumbuh dengan baik di tempat tropis dan subtropis.

Buah semangka mempunyai daya tarik tersendiri lantaran buahnya yang segar dan manis. Dan dengan proses budidaya yang cukup mudah, banyak petani yang tertarik untuk membudidayakan buah berdaging merah ini. Tak hanya itu, buah semangka ini juga selalu dikembangkan hingga mendapat varietas terbaiknya, salah satunya varietas semangka tanpa biji. Di bibitbunga.com kami menyediakan banyak sekali varietas semangka tanpa biji.

Budidaya Semangka Tanpa Biji

Semangka tanpa biji atau semangka seedless merupakan salah satu varietas semangka unggulan yang banyak dicari keberadaannya.

Alasan utama pembudidayaan buah semangka yaitu untuk dimanfaatkan sebagai buah segar. Dan untuk membuatnya semakin nikmat, buah semangka dikembangkan menjadi semangka tanpa biji atau yang disebut semangka seedless. Varietas semangka terbaru ini dikembangkan dari penyilangan antara semangka diploid jantan dan semangka tetraploid betina. Semangka tanpa biji ini intinya mempunyai bunga jantan dan betina yang lengkap, namun biji tidak terbentuk disebabkan lantaran bakal biji dan benang sarinya mandul. Kaprikornus apabila masih ditemukan biji dalam buah, itu bukan kesalahan pembenihan, namun lantaran kesalahan atau kelebihan sumbangan pupuk.

Teknik Budidaya Semangka Tanpa Biji

Teknik budidaya semangka tanpa biji, intinya hampir sama dengan budidaya semangka biji. Bahkan untuk membudidayakan semangka tanpa biji pun kita juga harus menanam semangka biji disebelahnya, hal ini bertujuan sebagai sumber polinator. Dan tahap-tahapan yang harus dilalui untuk membudidayakan semangka tanpa biji ini yaitu sebagai berikut:

Proses pembibitan

1 . Pemilihan bibit

Pembudidayaan semangka tanpa biji dilakukan dengan memakai bibit. Dalam pemilihan bibit, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yakni bentuk semangka harus bundar sempurna, tidak keriput dan tidak mengapung ketika di rendam. Setelah bibit siap selanjutnya ujung bibit semangka dipotong terlebih dahulu untuk mempermudah proses pertumbuhan. Selanjutnya bibit direndam dalam air hangat bersuhu 20-25°C yang sebelumnya telah dicampurkan dengan fungsida dan bakterisida dengan perbandingan 2ml per liter air. Rendam bibit dalam air selama 30 menit, sisihkan.

2. Penyemaian bibit

Sebelum bibit ditanam, bibit disemai terlebih dahulu. Tahap-tahapnya yaitu sebagai berikut:

• Masukkan bibit ke dalam handuk, kemudian lipat.


• Masukkan handuk berisi bibit tersebut ke dalam toples yang telah dilapisi pasir dan koran basah.


• Agar lebih hangat, berikan penerangan di atas toples dengan lampu pijar 15 watt dengan jarak 10 cm di atas kain bungkusan.


• Kontrol bungkusan bibit setiap 4-6 jam sekali, untuk mengetahui kelembabannya, kalau kondisi bibit kering maka semprotkan sedikit air dengan memakai hand sprayer dan lakukan pemeraman ini selama 1-2 hari.


• Siapkan polybag kecil berukuran 12×12 cm. Isi polybag dengan media tanam yang merupakan adonan tanah dan pupuk sangkar dengan perbandingan 1:1.


•  Setelah bibit selesai diperam, selanjutnya masukkan bibit semangka ke dalam polibag dengan kedalaman 1,5 cm. Tutup lubang dengan tanah halus dan bubuk sekam dengan perbandingan 2:1. Selanjutnya tutup dengan karung goni dan diamkan selama 2-3 hari.

3. Pemeliharaan bibit

Benih semangka yang telah berkecambah harus dipelihara supaya tidak mati. Berikan pupuk dan lakukan penyiraman supaya kelembabannya tetap terjaga.

Pemeliharaan bibit dilakukan dengan penyiraman secara rutin untuk menjaga kelembaban bibit, selain penyiraman juga perlu dilakukan pemupukan dengan memakai pupuk kompos atau pupuk daun yang telah dicampur fungisida untuk mendorong perkembangan bibit kurang lebih 3 hari sekali. Dan untuk bibit pesemaian yang masih muda pada pagi hari letakkan di tempat yang terkena matahari hingga pukul 09.00 saja untuk menjaga pertumbuhannya. Setelah bibit berumur 12-14 hari dan telah mempunyai daun 2-3 helai, maka bibit semangka tanpa biji ini telah siap untuk dipindahkan di lahan penanaman yang telah disiapkan.

Penyiapan lahan

Tahap selanjutnya yang harus disiapkan yaitu area penanaman. Kondisi lahan yang cocok untuk penanaman buah semangka ini yaitu tanah gembur, sedikit berpasir dan kaya materi organik. Untuk itulah pembukaan lahan perlu disiapkan terlebih dahulu. Bila lahan merupakan bekas kebun maka lahan harus dibersihkan terlebih dahulu, sedangkan kalau anda hendak menanam buah semangka ini di area sawah, maka tanah harus dikeringkan dan dibersihkan dari bekas tumbuhan terdahulu.

• Pembentukan bedengan

Untuk pembudidayaan semangka, bedengan memang sangat diharapkan untuk memudahkan air keluar melalui terusan drainase yang dibuat. Untuk panjang bendengan maksimum 12-15 meter, dengan tinggi 30-50 cm dan lebar parit 30-50 cm. Sedangkan untuk lebar bedengan ini tergantung dari teknik pembudidayaan yang digunakan. Jika anda melaksanakan penanaman semangka dengan sistem turus, lebar bedengan berkisar 100-110 meter, untuk sistem tanam tanpa turus 1 baris, maka lebar bedengan berkisar 200 cm dan 400 cm untuk lebar bedengan tanpa turus 2 baris tanam.

• Pengolahan tanah

Setelah lahan siap, selanjutnya haluskan dan ratakan bongkahan tanah pada sisi bedengan dengan cangkul. Ratakan kepingan tengah yang dipakai sebagai landasan buah pada bedengan dan beri jerami kering untuk rambatan semangka dan buah. Selanjutnya siangi bedengan, siram dan lapisi bedengan dengan jerami kering atau mulsa plastik dengan lebar 110-150 cm untuk menghambat penguapan air dan tumbuhan liar.

• Pemupukan tanah

1. Pengapuran

Setelah lahan siap, tahap selanjutnya yaitu pengapuran tanah untuk menetralkan keasaman dan racun logam yang terkandung dalam tanah dengan memakai kapur pertanian yang mengandung unsur calsium dan magnesium. Sebelum anda menunjukkan kapur, terlebih dahulu ukur pH tanah. Untuk pengapuran pada pH tanah 4-5 diharapkan 150-200 kg dolomit per 1000 m². Untuk pH 5-6 dibutuhkan 75-150 kg dolomit per 1000 m² dan untuk pH di atas 6 maka dibutuhkan sebanyak 50 kg dolomit per 1000 m².

2. Pemupukan

Setelah pengapuran, selanjutnya sumbangan pupuk dasar mulai dilakukan atau sekitar 2 ahad sebelum masa tanam. Pupuk pertama yang diberikan yaitu pupuk sangkar sekitar 12 ton per ha atau 1,5 kg per tanaman, dengan cara ditebar di atas bendengan atau di dalam lubang tanam. Selain pupuk kandang, tumbuhan juga membutuhkan pupuk dasar 85 g ZA, 85 g KCL, 50 g Urea, 30 g SP-36, dan 2 g Borate per tanaman.

• Pemasangan turus

Pemasangan turus ini hanya dilakukan kalau anda memakai sistem tanam dengan turus. Turus sanggup dibentuk dengan 2 model, yakni model mirip karakter A atau karakter X dengan memakai kayu atau bambu. Untuk model A, tinggi turus 180 cm dan pada ketinggian 80 cm dibentuk para-para dengan jarak dua pasang turus sekitar 60 cm. Sedangkan untuk model turus X, tinggi turus 195 cm, dan dibentuk para-para pada ketinggian 75 cm dari atas dan 20 cm dari persilangan, untuk jarak antara turus yaitu 60 cm.

Penanaman

Sebelum bibit mulai di tanam, 1 ahad sebelumnya disiapkan lubang tanam terlebih dahulu dengan kedalaman 8-10 cm. Jarak tanam untuk penanaman yaitu 80×70 cm dengan populasi 8.000 tumbuhan per ha untuk sistem turus, dan untuk penanaman bibit semangka tanpa turus dengan jarak penanaman dalam barisan 70 cm dengan populasi 3.500-4000 tumbuhan per ha. Sebelum bibit ditanam, lakukan penyiraman hingga 3/4 tinggi bandengan dan lakukan perendaman bibit dalam air yang telah diberi larutan pupuk NPK 2 g per liter sebagai starter solution. Selanjutnya proses penanaman sanggup dimulai, dengan terlebih dahulu melepaskan kantong plastik yang menutupi bedengan, masukkan bibit ke dalam lubang, tutup lubang dengan tanah yang telah disiapkan dan siram dengan air.

Tanaman semangka yang sudah mulai tumbuh dan menjalar.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tumbuhan semangka tanpa biji ini dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:

• Penyulaman

Penyulaman ini sanggup dilakukan apabila pertumbuhan tumbuhan terlalu lambat atau mati, penyulaman ini sanggup dilakukan sebelum 10 hari setelah masa tanam.

• Penyiangan

Penyiangan dari gulma dilakukan untuk menghindari penghambatan tumbuhan dan mengurangi resiko penyakit pada tanaman.

• Pembumbunan

Pembumbunan ini dimaksudkan dengan melaksanakan penimbunan tanah kembali tanggapan tererosi oleh penyiraman. Namun pembumbunan ini hanya dilakukan kalau anda memakai sistem penanaman tanpa mulsa plastik.

• Penyiraman

Penyiraman tumbuhan semangka ini harus dilakukan secara terus menerus, lantaran tumbuhan semangka ini tidak akan sanggup bertahan kalau kekurangan air. Untuk penyiraman, sanggup dilakukan dengan memakai sistem irigasi dengan mengalirkan air melalui pasrit diantara bendengan.

• Pemupukan

Pemberian pupuk sanggup diberikan selama tiga kali selama masa tanam, sumbangan pupuk pertama diberikan ketika tumbuhan mulai ditanam, sumbangan pupuk kedua diberikan pada ketika tumbuhan setinggi 1 meter dan terakhir pemupukan dilakukan setelah tumbuhan berbuah sebesar telur ayam. Untuk pupuk yang dipakai yaitu adonan antara pupuk daun dan pupuk kimia yang terdiri dari NPK mutiara 10-20 g/l, KNO315 g/l dan Mikro 10 g per liter.

• Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan semenjak tumbuhan berumur 7-10 hari. Hal ini bertujuan untuk menjaga tumbuhan hingga tersisa dua cabang utama saja. Yang perlu diperhatikan yaitu alat yang dipakai untuk pemangkasan harus dalam keadaan steril, untuk itu setelah dan setelah pemangkasan, alat harus direndam dengan cairan fungsida terlebih dahulu.

• Penyerbukan buatan

Penyerbukan buatan ini dilakukan pada ketika pagi hari, yakni pada pukul 06.00-10.00 dan pada ketika tumbuhan berumur 21-28 hari setelah masa tanam. Penyerbukan dilakukan dengan mengumpulkan bunga jantan dari semangka biji, untuk selanjutnya diusapkan pada putik bunga betina paling banyak 3 bunga percabang.

• Seleksi buah

Seleksi buah ini dilakukan apabila anda menghendaki bentuk buah yang besar dan seragam. Seleksi buah sanggup mulai dilakukan pada ketika tumbuhan berumur 40 hari setelah masa tanam. Untuk hasil terbaik, dipilih minimal 2 buah yang pertumbuhannya cantik per tanaman.

• Pembalikan buah

Untuk menciptakan kulit buah tetap mulus, ketika proses pembesaran, diantara buah dan para-para perlu diberikan bantalan atau serasah dari jerami atau alang-alang. Selain sumbangan alas, buah juga harus dibolak-balik supaya seluruh permukaan semangka terkena sinar matahari.

• Pengendalian hama dan penyakit

Ada beraneka macam hama dan penyakit yang sanggup menyerang tumbuhan semangka. Dan untuk menghindari itu semua, perlu dilakukan penyemprotan secara rutin setiap ahad dengan berbahan dasar fungsida, insektisida dan pupuk daun. Namun apabila tumbuhan semangka yang anda tanam telah terjangkit hama penyakit, maka penyemprotan sanggup dilakukan 2 hari sekali.

Pemanenan

Setelah beberapa bulan, Anda sudah sanggup menikmati hasil panen yang memuaskan.

Pemanenan sanggup dilakukan ketika usia tanam telah mencapai 85 hari pada dataran rendah, dan 90-100 hari pada dataran tinggi. Pemanenan dilakukan dengan memotong tangkai buah dan sebaiknya dilakukan pada ketika cuaca cerah untuk mendapat buah yang permukaannya kering sehingga lebih tahan lama.

Demikianlah cara budidaya buah semangka tanpa biji yang sanggup kami informasikan untuk anda, semoga isu yang telah kami sampaikan ini sanggup bermanfaat dan menambah wawasan anda guna memperoleh keberhasilan dalam budidaya semangka.

Klik disini untuk melihat aneka benih semangka yang kami jual.

Sumber https://bibitbunga.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: