Ada Apa Di Bulan Oktober 2015?
- 28 September lalu, fenomena spektakuler nan langka terjadi, gerhana supermoon. Walau sayangnya masyarakat Indonesia tidak sanggup melihat fenomena ini. Bulan Oktober ini, langit akan menyajikan satu kali lagi supermoon yang juga menjadi supermoon terakhir pada tahun ini. Selain itu akan ada hujan meteor populer pada bulan ini. Apa saja fenomena-fenomena astronomis pada bulan Oktober 2015?
1 Oktober - Komet C/2013 US10 Catalina sanggup dilihat oleh mata telanjang (walau terlihat samar).
2 Oktober, 18:41 WIB - Konjungsi sangat akrab Bulan-Aldebaran terjadi dan keduanya akan terpisah 0,4 derajat. Kita tidak sanggup melihat konjungsi ini pada ketika itu. Namun kita sanggup melihatnya pada pukul 22:21 WIB pada ketika keduanya terpisah 2,5 derajat di langit timur.
2 Oktober, 17:26-18:35 WIB - Bayangan Io dan Calisto tampak di piringan Jupiter.
3 Oktober - Vesta mencapai kecerlangan tertingginya pada tahun ini (magnitudo 6,1, hampir tidak sanggup dilihat mata telanjang). Disarankan untuk melihat Vesta pada dini hari dan memakai binokuler atau teleskop (diameter >70mm) untuk melihatnya.
5 Oktober, 04:07 WIB - Bulan berada pada fase separuh akhir.
6 Oktober - Aktivitas hujan meteor Draconids dimulai.
7 Oktober, 04:42 WIB - Konjungsi Bulan-Praesepe terjadi dan keduanya terpisah 5,1 derajat. Keduanya akan berada tinggi di langit timur laut.
8 Oktober - Hujan meteor Draconids mencapai puncaknya. Jumlah meteor yang jatuh per jamnya bervariasi dari tahun ke tahun. Ada kemungkinan terjadi "ledakan" hujan meteor yang menyebabkan ratusan sampai ribuan meteor jatuh per jam.
9 Oktober, 03:17 WIB - Konjungsi sangat akrab Bulan-Venus terjadi dan keduanya akan terpisah 0,9 derajat. Saat itu keduanya berada rendah di langit timur.
10 Oktober - Aktivitas hujan meteor Delta Aurigids dimulai, acara hujan meteor Draconids berakhir dan acara hujan meteor Taurids Selatan mencapai puncak. Kalian sanggup melihat 5 meteor per jam jikalau kondisi langit ideal.
10 Oktober, 03:52 WIB - Konjungsi Bulan-Mars terjadi dan keduanya akan terpisah 4,7 derajat. Saat itu keduanya berada rendah di langit timur.
10 Oktober, 04:44 WIB - Konjungsi akrab Bulan-Jupiter terjadi dan keduanya akan terpisah 2,3 derajat. Saat itu keduanya berada di langit timur.
11 Oktober, 19:18 WIB - Uranus berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi (2,8 miliar km)
11 Oktober, 20:02 WIB - Bulan berada pada jarak terjauh dengan Bumi (404.464 km)
12 Oktober - Hujan meteor Delta Aurigids mencapai puncaknya. Kalian akan melihat 2 meteor jatuh per jam dalam kondisi yang ideal.
12 Oktober, 02:04 WIB - Uranus mencapai kecerlangan maksimum pada magnitudo 5,7. Hanya sanggup dilihat oleh mata telanjang dibawah langit yang ideal. Lebih baik memakai binokuler untuk melihatnya.
13 Oktober, 01:20 WIB - Merkurius berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (46 juta km).
13 Oktober, 07:07 WIB - Bulan berada pada fase bulan baru.
14 Oktober - Aktivitas hujan meteor Epsilon Geminids dimulai.
15 Oktober, 21:09 WIB - Komet 22P/Kopff mencapai kecerlangan maksimum pada magnitudo 9,2. Tidak sanggup dilihat mata telanjang. Lebih baik gunakan binokuler atau teleskop kecil (diameter>70mm)
16 Oktober, 10:03 WIB - Merkurius mencapai elongasi pagi terbesar. Merkurius sanggup diamati sebelum matahari terbit.
16 Oktober, 20:02 WIB - Konjungsi Bulan-Saturnus terjadi dan keduanya terpisah 3,2 derajat. Saat itu keduanya berada rendah di langit barat.
18 Oktober- Hujan meteor Delta Aurigids berakhir. Di hari yang sama, hujan meteor Epsilon Geminids mencapai puncak. Kalian sanggup melihat 3 meteor jatuh per jam dalam kondisi ideal.
18 Oktober, 03:44 WIB - Konjungsi sangat akrab Mars-Jupiter terjadi dan keduanya hanya terpisah 0,4 derajat. Saat itu keduanya berada di langit timur.
18 Oktober, 15:45-17:10 WIB - Bayangan Io dan Ganymede tampak di piringan Jupiter.
19 Oktober - Aktivitas hujan meteor Leo Minorids dimulai.
20 Oktober - Aktivitas hujan meteor Taurids Utara dimulai.
20 Oktober, 08:15 WIB - Oposisi Archernar.
21 Oktober - Hujan meteor Orionids mencapai puncaknya. Dalam kondisi yang ideal, kalian sanggup melihat 25 meteor jatuh per jam. Sebaiknya melihat hujan meteor ini ketika dini hari.
21 Oktober, 03:32 WIB - Bulan berada pada fase separuh awal.
24 Oktober - Hujan meteor Leo Minorids mencapai puncaknya. Kalian sanggup melihat 2 meteor jatuh per jam dalam kondisi ideal.
25 Oktober, 09:28 WIB - Komet 22P/Kopff berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari (233,11 juta km).
26 Oktober, 05:02 WIB - Konjungsi akrab Venus-Jupiter terjadi dan keduanya terpisah 1,0 derajat. Lebih baik mengamati konjungsi ini ketika dini hari sampai subuh.
26 Oktober, 18:47 WIB - Konjungsi akrab Bulan-Uranus terjadi dan keduanya terpisah 1,8 derajat. Saat itu keduanya berada di langit timur.
26 Oktober, 19:59 WIB - Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi (358.444 km).
27 Oktober - Aktivitas hujan meteor Epsilon Geminids dan Leo Minorids berakhir.
27 Oktober, 19:06 WIB - Bulan mencapai fase purnama. Malam itu, fenomena supermoon terjadi dan itu akan menjadi supermoon terakhir pada tahun ini.
30 Oktober, 04:46 WIB - Konjungsi akrab Bulan-Aldebaran terjadi dan keduanya terpisah 1,5 derajat. Saat itu keduanya berada di langit timur.
Sumber http://astro-event.blogspot.com
0 Response to "Ada Apa Di Bulan Oktober 2015?"
Posting Komentar