-->

iklan banner

Sejarah Zodiak

Lingkaran zodiak yang dibentuk pada abad-6 Masehi yang menggabungkan elemen Yunani-Byzantine.


- Banyak orang yang mengaitkan nasibnya dengan zodiak. Misalnya, orang yang lahir 19 Agustus berarti mempunyai zodiak Leo dan ia akan mempunyai nasib begini dan begitu. Atau orang yang berzodiak Pisces akan begini dan begini. Hal semacam ini bukanlah ilmu astronomi. Tentu, astronomi yaitu ilmu yang berdasarkan sains dan bukanlah sains bahwa nasib seseorang bergantung pada bintang-bintang diatas kita. Namun apa zodiak itu sebenarnya?

Zodiak dalam astronomi merupakan konstelasi (rasi bintang) yang dilewati oleh garis ekliptika, yaitu garis di langit yang merupakan proyeksi dari bidang orbit Bumi. Ada 13 konstelasi tepatnya: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpius, Ophiuchus, Sagittarius, Capriconus, Aquarius dan Pisces. Dari mana zodiak ini berasal dan mengapa kebanyakan orang tidak mengenal Ophiuchus sebagai zodiak?

Semua berawal dalam astronomi Babilonia pada millenia pertama Sebelum Masehi, kemuningkan terjadi pada zaman "Neo-Babilonia" (abad ke-7 Masehi). Orang Babilonia sudah mengetahui bahwa matahari bergerak terhadap konstelasi bintang dari hari ke hari. Pergerakan Matahari ini mengikuti garis ekliptika di langit. Maka dari itu, Astronom Babilonia membagi ekliptika menjadi 12 zona bujur langit dengan 1 konstelasi bintang di setiap zonanya. Namun, masih belum terang apakah astronom Babilonia memakai batas zona bujur langit sebagai batas rasi bintang.

Pergerakan Matahari dari awal 1 zona ke awal zona berikutnya dihitung sebagai 1 bulan. Sehingga, waktu yang diharapkan matahari untuk bergerak 1 putaran penuh di langit (relatif terhadap konstelasi) yaitu 12 bulan, yang juga merupakan definisi 1 tahun sideris. Awal dari bulan pertama ditandai dengan Matahari yang berada di titik Aries. Sekarang, kita masih menyebutnya titik Aries, walaupun titik tersebut kini berada di rasi Pisces jawaban dari presesi Bumi.

Pembagian ekliptika ini cukup berguna. Dengan mengetahui posisi Matahari terhadap konstelasi mereka dapat mengetahui bulan dan tanggal berapa hari ini tepatnya. Juga, dengan membagi bola langit menjadi 12 zona yang masing-masing selebar 30 derajat, astronom Babilonia dapat mengira-ngira koordinat bujur langit dari planet.

Zodiak Babilonia juga tercermin dalam Bibel Ibrani. E. W. Bullinger menafsirkan makhluk yang muncul pada Kitab Ezekiel dan Kitab Wahyu sebagai simbol dari seperempat dari seluruh zodiak, yaitu singa sebagai Leo, banteng sebagai Taurus, orang sebagai Aquarius, dan elang sebagai Scorpio.

Ilmu zodiak mulai memasuki Peradaban Yunani Kuno pada era ke-3 Sebelum Masehi oleh Eudoxus. Astronom Yunani Kuno pun mulai menggabungkan konstelasi mereka dengan zodiak Babilonia. Nama Zodiak pun berasal dari bahasa Yunani, ζῳδιακός (zōidiakos) yang berarti bulat hewan. Walaupun disebut begitu, ada beberapa rasi zodiak yang bukan binatang menyerupai Gemini, Virgo, Libra dan Aquarius.

Ilmu zodiak juga berkembang di Peradaban Mesir. Ptolemy menerbitkan buku Tetrabiblos (yang berarti empat kitab) yang menjadi dasar tradisi astrologi Barat. Ptolemy merasionalisasikan posisi planet dan simbol zodiak pada gambar sebab ia mengetahui bahwa posisi titik Aries berubah sedikit semenjak zaman Babilonia jawaban hal yang dikala zaman itu sebut sebagai presesi equinox. Teori presesi ini diajukan pertama kali oleh Hipparchos sekitar tahun 130 Sebelum Masehi namun dipopulerkan kembali oleh Ptolemy.

Secara ringkas, zodiak dibentuk jawaban dari pembagian zona langit oleh orang Babilonia untuk memilih tanggal. Lalu, ilmu itu disebarkan dan diperbaiki lebih lanjut dari waktu ke waktu. Zodiak ini pun kesannya dipakai orang-orang untuk meramal nasib yang menjadi munculnya ilmu astrologi.

Oh, ya. Mengapa Ophiuchus tidak dimasukkan sebagai zodiak? Jika Ophiuchus dimasukkan kedalam zodiak, berarti ada 13 konstelasi yang menjadi zodiak dan berdasarkan sistem penanggalan zaman dulu, berarti akan ada 13 bulan dalam satu tahun. Orang zaman dulu lebih menyukai 12 bulan dalam 1 tahun dibanding 13 bulan sebab akan lebih gampang bila mereka berurusan dengan 12 bulan sebab 12 yaitu angka genap. Jadi, mereka membuang Ophiuchus dari daftar zodiak.

Oke, jadi mengapa harus Ophiuchus yang harus dibuang. Mungkin sebab orang zaman dulu menyadari bahwa matahari berada di rasi Scorpius dalam waktu yang terbilang singkat, hanya sekitar 7 hari. Jadi, mereka membuang Ophiuchus sehingga rentang hari matahari di dalam zodiak Scorpius dapat mereka anggap bertambah. 

Sebagai peringatan, bila kalian ingin menjadi seorang astronom, jangan pernah percaya dengan astrologi. Itu sebab astronom berurusan dengan sains bukan ramalan.

Sumber http://astro-event.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sejarah Zodiak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel