Tanggal 30 Juni 2015, 1 Hari Tidak Sama Dengan 24 Jam
- Kaget? Mungkin jawabannya iya. Memang, lusa (30 Juni) 1 hari tidak akan sama dengan 24 jam. Makara apa yang terjadi? Mengapa panjang 1 hari berubah? Apakah bom nuklir merubah semua ini? Apakah alien sedang mengontrol Bumi? Apakah simpulan zaman sudah sangat dekat? Apakah Archimedes kini mengelilingi dunia sambil telanjang dan bilang "Eureka!"? Apakah Taylor Swift jadi artis dangdut??? (Lebay) Tentunya tidak. Lagipula tidak usah panik alasannya perubahan waktunya hanya 1 detik.
Kita selalu menganggap bahwa 1 hari sama dengan 24 jam, namun hal itu salah. Gaya pasang-surut dari gravitasi Bulan memperlambat rotasi Bumi. Selain itu, fenomena di Bumi itu sendiri menyerupai gempa Bumi, pembangunan gedung, melelehnya es kutub sanggup mempercepat dan memperlambat rotasi Bumi sehingga panjang hari selalu berubah-ubah namun secara kesulurhan, rotasi Bumi melambat. Saat ini, panjang rata-rata 1 hari yaitu 24,0000005556 jam atau 86400,002 detik. Sangat kecil perbedaannya dari 24 jam tapi semakin usang akan kita akan melewatkan waktu 1 detik. Ilmuwan pun akan menambahkan "detik kabisat" pada tanggal 30 Juni atau 31 Desember (atau keduanya menyerupai tahun 1972).
Bagaimana ilmuwan sanggup mengetahui bahwa kita melewati 1 detik padahal rotasi Bumi mempercepat dan memperlambat tanpa pola? Kita sanggup memakai langit sebagai penunjuk waktu. NASA memakai VLBI (Very Long Baseline Interferometry) untuk mengetahui penyimpangan waktu. Teleskop-teleskop radio akan mendapatkan sinyal dari sumber gelombang radio menyerupai quasar, kemudian membandingkan letak quasar hari ini dengan kemarin pada pukul waktu yang sama. Dengan perbedaan letak selama 1 hari inilah kita sanggup mengetahui berapa waktu yang terlewati selama 1 hari.
Detik kabisat diaplikasikan dalam Waktu Universial Terkoordinasi atau UTC (Universal Temps Coordonne) yang merupakan sistem waktu paling banyak dipakai dalam navigasi, GPS dan bahkan waktu di handphone kalian. Makara pada tanggal 30 Juni pada waktu UTC, sehabis pukul 23:59:59 bukan 0:00:00, tapi 23:59:60. 1 detik kemudian UTC menandakan 1 Juli 0:00:00.
Mengapa harus ada detik kabisat?
Tapi mengapa ilmuwan ingin menambahkan detik kabisat? Lagipula siapa peduli dengan kelewatan 1 detik? Toh dunia akan berjalan menyerupai biasanya. Kelewatan 1 detik mungkin sangat kecil tapi besar kesannya pada hal lain menyerupai satelit GPS, navigasi dan sistem navigasi.
Penambahan 1 detik ini perlu diantisipasi. Jika tidak maka akan terjadi error pada sistem transportasi menyerupai pada maskpai penerbangan. Dampak lainnya sanggup menyebabkan error pada sistem komputer. Tahun 2012 kemudian Pengguna sistem operasi Linux menerima gangguan alasannya detik kabisat tidak antisipasi.
Setelah melihat pos ini, mungkin kalian ingin begadang pada tanggal 30 Juni semoga sanggup melihat waktu menandakan 23:59:60. Tapi detik kabisat terjadi tergantung zona waktu. Dekit kabisat akan terjadi 23:59:60 UTC. WIB yaitu zona waktu yang 7 jam lebih maju dari UTC (UTC +7) jadi kabisat waktu pada zona Waktu Indonesia Barat akan terjadi pada tanggal 1 Juli 06:59:60. Pada WITA (UTC +8) akan terjadi 1 Juli 07:59:60 dan WIT (UTC+9) 1 Juli 08:59:60. Tidak usah begadang untuk menyaksikan detik kabisat
Sumber http://astro-event.blogspot.com
0 Response to "Tanggal 30 Juni 2015, 1 Hari Tidak Sama Dengan 24 Jam"
Posting Komentar