-->

iklan banner

Kenapa Bumi Tidak Punya Cincin?

Ilustrasi Bumi mempunyai cincin

- Saturnus begitu indah lantaran cincinnya. Namun Saturnus bukanlah satu-satunya objek di tata surya yang mempunyai cincin. Objek lain yang mempunyai cincin yaitu Jupiter, Uranus, Neptunus, dan yang paling gres diketahui, asteroid Chariklo. Jika Bumi mempunyai cincin, planet ini akan terlihat indah dan cincin sanggup menjadi hiasan yang indah di langit. Jadi, mengapa Bumi tidak mempunyai cincin?

Ada beberapa faktor yang menimbulkan Bumi tidak mempunyai cincin. Namun dasarnya, Bumi tidak beruntung mempunyai cincin yang sanggup dilihat ketika ini. Untuk lebih mengerti, mari kita lihat bagaimana cincin terbentuk.

Cincin disekitar planet merupakan kumpulan debu, batuan kecil dan es yang mengelilingi planet itu sendiri. Cincin biasanya lahir dari satelit alami yang mengelilingi planet. Bagaimana satelit alami bermetamorfosis cincin? Ada dua sebab.

Satu, satelit suatu planet tertabrak objek lain menyerupai komet, asteroid, atau satelit lainnya. Lalu kedua objek (atau lebih mungkin) akan hancur menjadi miliaran hingga triliunan batuan kecil. batuan-batuan kecil ini masih mengorbit planet dan ketika batuan-batuan ini sudah cukup tersebar di seluruh serpihan orbit, terbentuklah cincin.

Sebab kedua, satelit terlalu akrab dengan planetnya sehingga hancur oleh gravitasi planet dan menjadi cincin. Bagaimana gravitasi melakukannya? Gaya pasang-surut.

Satelit yang mengelilingi planet akan terpengaruh gaya gravitasi. Namun lantaran gravitasi semakin lemah jikalau kita menjauhi planet dan sebaliknya, serpihan satelit yang menghadap planet mengalami gravitasi planet lebih besar daripada serpihan yang menjauhi planet. Inilah gaya pasang-surut, dan gaya ini cukup penting untuk planet kita.

Namun gaya pasang surut sanggup menimbulkan satelit menjadi terentangkan dari berbentuk bola menjadi lebih elips. Namun kepadatan satelit menciptakan satelit tidak terobek dan hancur akhir gaya pasang-surut. Namun, jikalau satelit tersebut sangat akrab dengan planet, maka perbandingan gaya gravitasi planet di sisi yang menghadap planet dan sisi yang menjauhi planet sangat berbeda kuatnya sehingga menimbulkan gaya pasang-surut yang sangat besar. Akibatnya, satelit pun terobek-robek dan hancur menjadi bubuk dan triliunan serpihan kecil. Lalu serpihan ini tersebar di seluruh serpihan orbit dan membentuk cincin.

Ada sebuah jarak dimana satelit cukup akrab dengan planetnya sehingga mulai terobek-robek. Jarak itulah yang disebut Batas Roche. Objek yang berada di Batas Roche atau lebih akrab ke planetnya, akan hancur. berapa jarak Batas Roche dari planet tergantung dari radius planet dan rasio kepadatan planet dan satelitnya.

Planet yang terobek akhir terlalu akrab dengan bintang induknya. Garis putih yaitu Batas Roche. 

Batas Roche untuk Bulan sekitar 9.500 km dari Bumi. Namun, jarak Bulan ke Bumi rata-rata yaitu 384.000 km. Pada ketika Bulan gres terbentuk, jaraknya hanya 20.000 km. Tidak cukup akrab untuk terobek-robek, dan pada ketika itu radius Bumi mungkin lebih kecil dari kini lantaran masih belum terbentuk tepat sehingga Batas Roche-nya lebih kecil.

Lalu, mengapa Bumi tidak mempunyai satelit alami lebih dari satu? Jika Bumi punya bulan lain, maka akan hancur menjadi cincin jikalau terlalu akrab dengan Bumi atau bertabrakan dengan objek lain bukan? 

Alasan Bumi tak mempunyai bulan lain mungkin lantaran gravitasi Bulan kita. Perbandingan berpengaruh gravitasi permukaan Bumi dan Bulan yaitu 1:6. Perbandingan inilah menimbulkan Bulan mempunyai peluang yang besar untuk menyingkirkan objek lain yang mengelilingi Bumi dengan cara menarik satelit itu kepadanya sehingga menabraknya atau melempar satelit itu dengan imbas gravitasi keluar orbit Bumi dan tak pernah kembali lagi.

Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus mempunyai banyak satelit lantaran gravitasi planet terlalu mendominasi daripada gravitasi satelit sehingga satelit sulit untuk menyingkirkan satelit saudaranya.

Jadi, begitulah. Bumi tak mempunyai cincin lantaran tak begitu beruntung. Mungkin kita sanggup menyalahkan Bulan. Namun jikalau Bumi mempunyai cincin di masa lalu, tidak berarti cincin itu akan bertahan selamanya.

Cincin tidaklah stabil. Seiring waktu mereka sanggup ditarik kembali ke planetnya atau menjauhi planetnya atau dalam bencana yang langka, mengumpul menjadi satelit baru. Bahkan diperkirakan Cincin Saturnus hanya sanggup bertahan hingga 50 juta hingga 100 juta tahun kedepan.

Tapi, Bumi pernah mempunyai cincin. 4,4 miliar tahun lalu, Bumi dihantam objek sebesar Mars yang berjulukan Theia. Hantaman itu menjadikan ribuan triliun batuan terlempar ke luar angkasa. Karena imbas gravitasi, batuan-batuan tersebut membentuk cincin merah yang panas, dan dari cincin itu terbentuklah Bulan.

Di masa depan, Mars akan mempunyai cincin baru. Karena gaya pasang-surut yang besar, Phobos bertahap mendekati Mars. 10 juta tahun kedepan, Phobos akan melewati Batas Roche dan akan hancur dan pada karenanya membentuk cincin gres disekeliling Mars.

Mungkin kalian ingin tinggal di Saturnus atau salah satu satelit untuk menikmati pemandangan cincin besar nan indah. Namun, disana sangat dingin, sangat sedikit tekanan udara dan oksigen, menciptakan daerah itu berbahaya. Lebih baik berada di Bumi, rumah kita. Setidaknya, kita masih sanggup melihat cincin Saturnus memakai teleskop.

Sumber http://astro-event.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kenapa Bumi Tidak Punya Cincin?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel