-->

iklan banner

Pendaratan Robot Philae Menerima Kabar Buruk

Pendaratan robot di nukleus komet yang pertama mendapat masalah

Meski dinyatakan telah berhasil mendarat di komet 67 P/Chrurymov-Gerasimenko, posisi robot milik Badan Antariksa Eropa (ESA), Philae masih dikhawatirkan belum kokoh mencengkeram pada permukaan komet tersebut. 

Ilmuwan ESA mengakui robot Philae sempat mendarat tak sempurna. Pancang yang didesain untuk jangkar Philae gagal untuk mengembang.

Direktur Jenderal ESA, Jean-Jacques Dordain, mengatakan, Philae mungkin telah terangkat dari permukaan komet sehabis sempat mendarat, namun kemudian sanggup kembali ke permukaan.

Data yang diterima ilmuwan ESA menunjukkan satu tim melihat Philae karam sekitar 4 cm ke permukaan komet. Hal ini berarti lapisan atas komet relatif ringan, melansir BBC, Kamis 13 November 2014.

Peneliti menambahkan, tak usang sehabis pendaratan itu, tim insinyur melihat tombak pancang sanggup mengembang sesuai yang direncanakan.

Manajer Proyek Pendarat, Stephan Ulamec, menjelaskan, tim peneliti dikala ini terpaksa harus menunggu hingga beberapa jam sebelum memastikan apa yang terjadi. Ulamec mengatakan, dalam posisi kontak radio terakhir, Philae dalam posisi stabil.

"Apa yang kami ketahui yakni bahwa kami telah mendarat di komet pada dikala Anda semua melihat kami bersorak dan kemudian itu kami umumkan," dalih Ulamec.

Ia yakin Philae telah mendarat dengan tepat alasannya yakni tim peneliti telah mendapat sinyal yang jelas. "Kami mendapat dari pendaratan dan data sains. Itulah kabar baik," tegasnya.

Soal kemungkinan tak berfungsinya tombak Philae, salah satu spekulasi muncul lantaran adanya fluktuasi jaringan komunikasi Philae.

Menanggapi hal itu, Ulamec menyampaikan supaya semua pihak bersabar menanti analisis tim peneliti.

"Kami belum sanggup sepenuhnya memahami apa yang terjadi. Jadi, ini tak gampang untuk ditafsirkan. Besok pagi kita akan tahu lebih banyak," ujar Ulamec yang berasal dari DLR German Aerospace Center, dilansir Space.
"Kabar Buruk"
Namun, pendaratan itu juga menyisakan "kabar buruk". Ulamec mengungkapkan, telemeteri Philae kemungkinan tertidur sehabis mendarat dan sekarang ia menyebutkan mulai berbalik.

Kabar jelek ini kemudian ditafsirkan oleh Badan Antariksa Jerman sebagai kemungkinan bakal adanya "pendaratan kedua" di komet tersebut.

Dari data yang ada, memunculkan kemungkinan Philae sudah memantul dua kali dan butuh dua jam penuh untuk berhenti istirahat.

Pemantulan itu terjadi kemungkinan lantaran kegagalan tombak pancang yang sempat tak mengembang dan kegagalan pendorong yang memaksa Philae masuk ke permukaan.

Tim misi diminta untuk memastikan fungsi tombang pancang itu untuk memastikan Philae bangkit kokoh.
Seusai mendarat di permukaan, Philae telah mengambil foto permukaan komet. Warna permukaan ditampilkan abu-abu berbatu. Philae mendarat pada area yang erat dengan zona yang telah ditargetkan, yakni di kepala komet yang seolah-olah dengan bentuk bebek.
Dikabarkan sebelumnya, usai mendaratkan robot ruang angkasanya, ESA sekarang dihadapkan pada tantangan baru. Philae harus selalu terhubung secara real time, meski jarak komet dengan Bumi mencapai 311 juta mil atau 500 juta kilometer.

Komet seluas sekitar 2,5 mil atau 4 kilometer ini akan dijelajahi oleh Philae untuk mendapat citra warta mengenai asal ajakan tata surya pada komet tersebut yang sudah berusia 4,5 miliar tahun. Komet tersebut terbentuk dari susunan debu dan es.
Sumber: Viva.co.id

Sumber http://astro-event.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pendaratan Robot Philae Menerima Kabar Buruk"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel