√ Auxiliary Verb : Pengertian, Rumus, Macam Dan Teladan Terlengkap
√ Auxiliary Verb : Pengertian, Rumus, Macam dan Contoh Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Auxiliary Verb.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai Auxiliary Verb? Simak klarifikasi terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Auxiliary Verb
Auxiliary Verb ialah kata kerja yang muncul sebelum main verb (kata kerja utama) di dalam suatu kalimat untuk memodifikasi makna dari kata kerja utama tersebut.
Auxiliary Verb ini juga biasa disebut dengan helping verb, special verb, atau juga pre-verb.
Auxiliary verb ialah salah satu bentuk kata kerja bantu yang merupakan salah satu jenis kata kerja yang dipakai untuk sanggup membantu atau juga melengkapi kata kerja lain dalam membentuk suatu kalimat yang sangat lengkap atau terstruktur.
Umumnya, pada kata kerja bantu atau auxiliary verb ini terdapat di depan pada kata kerja utamanya.
Ciri – Ciri Auxiliary Verb
- Tidak sanggup bangun dalam kalimat (memerlukan full verb).
- Pada umumnya, Auxiliary Verb dipakai dalam kalimat – kalimat yang predikatnya bukan berupa kata kerja (kalimat nominal).
- Pada kalimat tanya (yes / no question), Auxiliary Verb diletakkan di awal kalimat sebagai pengganti kata tanya.
- Digunakan dalam pembentukan kalimat pasif.
Jenis – Jenis dan Contoh Auxiliary Verb
1. Primary Auxiliary Verb
Primary atau Primer yang berarti utama, kata kerja bantu ini merupakan salah satu kata kerja bantu utama yang merupakan salah satu jenis kata kerja bantu yang dipakai untuk sanggup mengatakan huruf pada bentuk sebuah tense (waktu) dan tidak menambah makna apapun pada kata kerja utamanya (main verb).
Kata kerja bantu utama atau primary auxiliary verb terbagi atas 3, yaitu sebagai berikut ini :
To Be (Be)
To be atau Be ialah kata kerja yang sangat essensial (penting) yang mempunyai banyak kegunaan dalam susunan atau struktur Bahasa Inggris. To be sanggup dipakai sebagai kata kerja tindakan (action verb) yang pada semua tensesnya ia bisa bangun sendiri.
Yang termasuk dalam to be ialah :
- Is, am, are merupakan be yang dipakai dalam present tense.
- Am dipakai untuk subjek I.
- Is dipakai untuk subjek he, she, it.
- Are dipakai apabila subjeknya ialah you, we, they.
- Was, were merupakan bentuk lampau (Past) dari is, am, are dimana was dipakai apabila subjeknya berupa I, he, she, it.
- Were dipakai apabila subjeknya merupakan you, we, they.
Penggunaan auxiliary verb “Be” untuk membentuk kalimat present atau past continuous tense dan jikalau ditambahkan modal will akan membentuk kalimat future continuous.
Contoh :
- My sister and my mother are beautiful. (Adikku dan ibuku cantik)
- Are you going to drink the tea or not? (Apakah kau akan meminum teh itu atau tidak?)
- The pizza was not eaten by her because she was being angry. (Pizza itu tidak dimakan olehnya alasannya ia sedang marah).
Penggunaan “Be” dengan auxiliary verb “have” ini akan membentuk sebuah kalimat present atau past perfect continuous tense.
Dan jikalau ditambahkan pula dengan modal will akan sanggup membentuk sebuah kalimat future perfect continuous.
Contoh :
- She has been sleeping for 30 minutes. (Present Perfect Continuous).
- They will have been eating for an hour. (Future Perfect Continuous).
Do
Do merupakan salah satu bentuk Auxiliary Verb. Do mencakup do, does, dan did.
Do ini sanggup dipakai sebagai salah satu kata kerja tindakan (action verb) yang bisa bangun sendiri di semua tensesnya.
Kata kerja Do juga dipakai sebagai kata kerja bantu. Do ini harus dipasangkan dengan kata kerja lain semoga bisa membuat sebuah kata kerja lengkap.
Yang termasuk dalam kata kerja ini ialah sebagai berikut :
- Do dipakai sebagai subjek I, you, they, dan we untuk sanggup membentuk kalimat negatif (negative sentence) dan kalimat tanya (interrogative sentence) pada bentuk suatu kalimat lisan (kalimat yang predikatnya berupa kata kerja).
- Does dipakai untuk subjek he, she, dan it untuk bisa membentuk kalimat negatif (negative sentence) dan kalimat tanya (interrogative sentence) pada suatu bentuk kalimat verbal.
- Did merupakan salah satu bentuk lampau dari do dan does yang sanggup dipakai untuk semua subjek (I, we, they, you, she, he, it).
Penggunaan auxiliary verb “Do” ini untuk sanggup mengatakan sebuah pemfokusan pada kalimat indicative (normal) maupun imperative, dan juga adverb of frequency.
Contoh :
- I do finish my homework.
- I do love you.
- Kirana seldom does wash the dishes.
Penggunaan “Do” untuk mengajukan pertanyaan. Dan sanggup pula dipakai untuk mengajukan clarifying question yang berafiliasi dengan pernyataan negative (negative statement) sebelumnya.
Contoh :
- You like Alex, don’t you?
- What does that women take from you?
Penggunaan “Do” bersamaan dengan “not” untuk sanggup membentuk kalimat negative.
Contoh :
- They didn’t (did not) sleep last night.
- You don’t (do not) like chocolate cake.
Penggunaan “Do” yang dipadukan dengan kata konjugasi “So” dan “Neither” untuk memperlihatkan kesamaan atau perbedaan.
Contoh :
- My mother loves cooking so much and so do I.
- You don’t want to spend your money unwisely, neither does your friend.
Have
Have merupakan salah satu verb (kata kerja) yang juga essensial (penting) alasannya bisa bangun sendiri hampir dalam semua bentuk tenses. Have ini biasanya juga dipakai untuk sanggup memperlihatkan kepemilikan atau kepunyaan.
Yang termasuk dalam kata kerja ini ialah :
- Have dipakai untuk membentuk kalimat Present Perfect Tense atau Present Perfect Continous Tense jikalau subjeknya berupa I, you, we, atau they.
- Has dipakai untuk membentuk kalimat Present Perfect Tense atau Present Perfect Continous Tense jikalau subjeknya berupa she, he, atau it.
- Had merupakan bentuk lampau dari have dan has. Had dipakai oleh semua subjek untuk membentuk kalimat Past Perfect Tense atau Past Perfect Continous Tense.
Penggunaan auxiliary verb “Have” membentuk kalimat perfect tense.
Contoh :
- Shaina has married with Dani since January. (Present Perfect)
- I had already eaten breakfast when she called me. (Past Perfect)
Penggunaan “Have” jikalau dikombinasikan dengan sebuah modal untuk bisa memperlihatkan possibility (kemungkinan) dimasa lalu.
Contoh :
- She might have realized her mistakes.
- My sister may have watch this funny movie.
2. Modal Auxiliary Verb
Modal Auxiliary Verb merupakan salah satu kata kerja bantu pengandaian yang dipakai untuk sanggup mengatakan pemanis makna pada kata kerja utamanya (main verb).
Modal Auxiliary Verb sanggup dipakai pada semua subjek (tunggal ataupun jamak).
Yang termasuk dalam Modal Auxiliary Verb ialah :
Can
Modal verb ini dipakai untuk menyatakan kemampuan (ability) dan untuk meminta izin (permission).
Contoh :
- I can give you some money. (Saya bisa atau sanggup memberimu sejumlah uang.)
- Can I kiss you? (Bolehkah aku menciummu?)
- Can you give me some money? (Bisakah kau memberiku sejumlah uang?)
Ought to
Ought to dipakai untuk memperlihatkan sesuatu itu benar atau tepat. Atau juga gunakan untuk menyatakan kemungkinan atau asumsi, memberi saran dan nasehat.
Contoh :
- This stock ought to increase in value. (Saham ini mungkin akan meningkat nilainya.)
- She ought to have received the package yesterday. (Dia seharusnya sudah mendapatkan paketnya kemarin.)
Could
Sama halnya dengan Can, namun modal verb ini dipakai untuk menyatakan kemampuan (ability) dimasa kemudian dan dipakai untuk meminta izin (permission) untuk melaksanakan sesuatu di masa kemudian (past) ataupun masa depan (future).
Contoh :
- I’m sorry. I could not visit you yesterday (Saya minta maaf. Saya tidak bisa mengunjungi anda kemarin).
- Could I use your phone? (Bolehkah aku memakai HP kamu?)
May
Modal verb ini dipakai untuk menyatakan kemungkinan dimasa kini dan masa depan serta sanggup juga dipakai untuk meminta izin atau pertolongan dengan lebih formal dari pada modal verb yang lain ibarat can.
Contoh :
- It may rain this afternoon (Mungkin hujan sore/siang ini.)
- May I use your phone? (Bolehkah aku memakai HP kamu?)
Might
Sama halnya dengan May, might juga dipakai untuk menyatakan kemungkinan dimasa kini (present) dan masa depan (future) dan might juga sanggup dipakai untuk meminta izin atau pertolongan dengan cara lebih formal dibanding modal verb could.
Contoh :
- The company might have been closed (Perusahaan ini mungkin akan ditutup).
- Might I ask you a question? (Boleh aku bertanya?)
Will
Modal verb ini dipakai untuk menyatakan kemauan atau keinginan, juga sanggup dipakai untuk membuat keputusan tanpa rencana, serta sanggup dipakai untuk membuat prediksi.
Contoh :
- I will come back home tomorrow (Saya akan pulang besok).
- Will you stop here, please! (Akankah/maukah kau berhenti disini, tolong!)
Would
Sama dengan halnya Will, modal verb would juga sanggup dipakai untuk menyatakan impian atau kemauan namun lebih sopan.
Contoh :
- I would like to tell you about the forest (Saya ingin menceritakan padamu wacana hutan itu).
- If I were president, I would cut the cost of education. (Jika aku presiden, aku akan memotong biaya pendidikan.)
Shall
Shall dipakai untuk mengatakan sesuatu ataupun untuk membuat kalimat saran.
Contoh :
- I shall never forget you. (Saya tidak akan pernah melupakanmu.)
- I shall bring my bag everyday (seharusnya aku membawa tas setiap hari).
Should
Sama halnya dengan shall, modal verb should dipakai untuk memberi saran dan nasehat.
Contoh :
- They should have gone (Mereka seharusnya sudah pergi).
- You should return the video before the video rental store closes (Kau harus mengembalikan videonya sebelum tokonya tutup.)
Must
Must dipakai untuk menyatakan kalimat kewajiban dan kebutuhan, dan jikalau must ditambah dengan not maka sanggup menjadi kalimat larangan.
Contoh :
- Students must pass an entrance examination to study at this school. (Para siswa harus lulus ujian masuk untuk berguru di sekolah ini.)
- You must be hungry (Anda niscaya lapar).
Had Better
Had Better seringkali dipakai untuk mengatakan nasehat yang penting, artinya jikalau sebuah nasehat diacuhkan maka sesuatu hal akan menjadi gawat. Untuk bisa memilih mana yang sangat gawat dan mana yang tidak gawat, itu tergantung dengan sebuah evaluasi anda masing-masing.
Contoh :
- You had better watch the way you talk to me in the future! (Anda sebaiknya melihat cara Anda berbicara dengan aku di masa depan!)
- They had better not be late. (Mereka sebainya tidak terlambat.)
Kombinasi Auxiliary Verb
Sebuah kata kerja utama ternyata bisa dilengkapi hingga tiga kata kerja bantu dalam satu waktu sekaligus.
Dalam hal ini, kata kerja bantu tersebut juga sanggup terdiri dari satu modal auxiliary dengan satu atau dua main auxiliary.
Contoh :
- The book has been read (Buku itu telah dibaca).
- I have been driving for an hour (Saya telah mengemudi selama satu jam).
- They must have dinner soon (Mereka past akan makan malam segera).
Peraturan mengkombinasikan auxiliary, modal auxiliary dan verb form diantaranya yakni :
- Setelah memakai auxiliary verb ibarat do, does, will, would, shall, should, can, could, must, may dan might, gunakanlah base form (formula dasar).
Contoh : He might stay (dia boleh tinggal).
- Setelah memakai auxiliary verb ibarat has, have dan had, gunakanlah past participle (kata kerja bentuk ketiga).
Contoh : They have gone (mereka telah pergi).
- Setelah memakai auxiliary verb ibarat be, is, am, are, was, were dan been, gunakanlah verb-ing form untuk active voice verbs.
Contoh : I was watching you (Saya memperhatikan anda).
- Setelah memakai auxiliary verb ibarat be, is, am, are, was, were, been dan being, gunakanlah past participle untuk membentuk passive voice.
Contoh : The house is being decorated (Rumah itu sedang didekorasi).
Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Auxiliary Verb : Pengertian, Rumus, Macam dan Contoh Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Auxiliary Verb : Pengertian, Rumus, Macam Dan Teladan Terlengkap"
Posting Komentar