-->

iklan banner

Pengertian, Jenis-Jenis Dan Tugas Manajer

Pengertian, Jenis-jenis dan Peran Manajer - Manajer memegang otoritas sebagai penentu berkembangnya suatu forum atau perusahaan. Kedudukannya sangat strategis alasannya yakni korelasi secara pribadi dengan pengambilan keputusan dan akal yang ditetapkan untuk dilaksanakan secara operasional oleh seluruh bawahannya. Sebagian besar organisai beroprasi dalam suatu jaringan pasar lingkungan yang kompleks. Singkatnya pasar yakni suatu mekanisme untuk pertukaran antara barang dan jasa tertentu. Selain itu pula suatu organisasi selalu terkait dengan nama manajer alasannya yakni suatu organisasi tidakan akan manju tanpa didalamnya terdapat manajer dan manajemennya.

A. Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Manajer yakni (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kolaborasi di antara aneka macam kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.


 Manajer memegang otoritas sebagai penentu berkembangnya suatu forum atau perusahaan Pengertian, Jenis-jenis dan Peran Manajer
Manajer
Menurut Robert Tanembaum (2012), Manajer adalah seseorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin yakni mereka yang memakai wewenag formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggungjawab, supaya semua bab pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Sabardi (1992), Manajer yakni orang yang berkewajiban mengatur organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan dukungan orang lain.

Menurut Griffin (2004), Manajer adalah seseorang yang tanggung jawab utamanya yakni melaksanakan proses administrasi dalam suatu organisasi.

B. Jenis-Jenis Manajer

Manajer bagi dua jenis, yaitu:
  1. Manajer Fungsional, mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap satu jenis kegiatan organisasi, ibarat bab produksi, bab pemasaran, bab pembelian, bab keuangan, bab gudang, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan manajer lainnya ada dibawah tanggung jawab manajer fungsional lainnya.
  2. Manajer Umum, bertugas mengatur, mengawasi dan bertanggung jawab atas satuan-satuan kerja secara keseluruhan yang meliputi beberapa kegiatan-kegiatan fungsional satuan kerja.

C. Fungsi, Tugas, dan Peran Manajer

Fungsi dari seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan. Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a) Visi dan Misi.
b) Antisipasi (memperkirakan) wacana masa depan.

Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka.
b) Chalenging (menantang), dihentikan gampang dicapai sehingga motivasi kerja akan sanggup dibangkitkan.
c) Realistic (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan.
d) Time Frame (jangka waktu).

3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan (membuat plan atau rencana).
4) Melakukan perjuangan untuk menyediakan resources dalam melaksanakan plan yang telah dibuat.
5) Memimpin pelaksanaan planning supaya para pegawai depat bekerja dengan motivasi yang tinggi.
6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources supaya planning yang dibuat sanggup berjalan sebagaimana mestinya.
7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menghadapi hal-hal yang di luar perkiraan).

Menurut SugiyantoWiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi kiprah atau pekerjaan dari manajer itu yakni sebagai berikut :
  1. Bekerja dengan dan melalui orang lain dalam arti luas.
  2. Memadukan dan menyeimbangkan aneka macam tujuan yang saling bertentangan dan memilih perioritas-perioritas.
  3. Bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan, dimana sukses dan kegagalan bawahan yakni cerminan pribadi sukses dan kegagalan manajer.
  4. Berfikir secara analitis dan konseptual.
  5. Sebagai perantara antar anggota.
  6. Sebagai seorang politisi dengan membuatkan hubungan-hubungan baik untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya.
  7. Sebagai seorang diplomat, yaitu sebagai wakil (refresentatif) resmi dari kelompok kerja pada aneka macam pertemuan-pertemuan baik dengan kelompok kerja organisasi lain, dengan masyarakat maupun dengan pemerintah.
  8. Manajer mengambil keputusan-keputusan yang sulit, diharapkan manajer sanggup menemukan pemecahannya dan mengambil keputusan-keputusan yang akurat.

Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain yakni sebagai berikut:

1) Interpersonal Role

Manajer harus bisa mempunyai kiprah berafiliasi dengan pihak-pihak lain.
  • Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinya.
  • Leader : manajer harus bisa memimpin bawahanya secara efektif.
  • Liaison : manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.
2) Informational Role (peran informasi)

Monitoring
Manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinya dalam rangka kegiatan produksi dan pengumpulan data.

Disseminator
Manajer harus berperan memberikan warta yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.

Spoke person
Manajer harus berperan memberikan kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang gampang dimengerti (bisa memberikan keinginan, aspirasi, dan permintaan kepada pimpinan).

3) Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya.Setiap keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan.Tetapi, seorang manajer dihentikan mundur untuk mengambil keputusan.

Enterperneur (pengusaha)
Manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.

Disturbance Handler
Manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.

Resource Allocator
Manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.

Negotiator
Manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang lain.

Menurut Sugiyanto Wiryoputro kiprah dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
  1. Sebagai Produser.
  2. Sebagai Administrator.
  3. Sebagai Entrepreneur.
  4. Sebagai Integrator.
Henry Mintzberg, spesialis riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh kiprah yang dimainkan oleh manajer di daerah kerjanya. Ia kemudian mengelompokan kesepuluh kiprah itu ke dalam tiga kelompok.
  1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi kiprah sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung. 
  2. Peran informasional, meliputi kiprah manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta kiprah sebagai juru bicara. 
  3. Peran pengambilan keputusan, meliputi kiprah sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, kegiatan yang dilakukan oleh manajer yakni berinteraksi dengan orang lain.

D. Pengertian Lingkungan
Lingkungan yakni segala sesuatu yang berada di sekitar organisasi yang sanggup menawarkan imbas terhadap organisasi tersebut baik secara pribadi maupun tidak langsung.Lingkungan membuat ketidakpastian bagi para manajer organisasi, dan mereka harus menjawab dengan merancang organisasi tersebut untuk mengikuti keadaan dengan lingkungan atau mempengaruhi lingkungan. ( “Richard L. Daft”/ 89&99/2002)

1. Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Keputusan Manajer

1.1. Faktor- Faktor Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal terdiri atas unsur-unsur di luar organisasi, yang sebagian besar tidak sanggup dikendalikan dan besar lengan berkuasa dalam pembuatan keputusan oleh manajer.Lingkungan eksternal mempunyai baik unsur-unsur yang besar lengan berkuasa pribadi (lingkungan eksternal mikro) dan yang besar lengan berkuasa tidak pribadi (lingkungan ekstern makro).

aLingkungan Ekstern Mikro

Lingkungan ekstern mikro terdiri dari :

Pesaing ( Competitor )
Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah dan norma-norma sikap organisasi-organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya, organisasi sanggup mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih bisa mengoptimalkan operasi-operasinya.

Pelanggan ( Comtumers )
Strategi, akal dan taktik-taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung pada situasi pasar dan pelanggan.Biasanya, manajer pemasaran menganalisa profil pelanggan kini dan potensial serta kondisi pasar dan mengarahkan kegiatan-kegiatan pemasaran perusahaan menurut hasil analisis.Alanisis pelanggan ini juga mempunyai kegunaan untuk mengantisipasi perubahaan sikap pasar atau pelanggan dan mengarahkan pengelokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam situasi persaingan yang ketat, melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan, perusahaan akan sanggup menjaga kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan keuntungan.

Pasar Tenaga Kerja ( Labor Supply )
Organisasi memerlukan sejumlah karyawan (personalia) dengan majemuk keterampilan, kemampuan dan pengalaman, sehingga organisasi perlu memakai banyak akses untuk menarik dan mempertahankan karyawan tersebut.Kemampuan menarik dan mempertahankan karyawan dan cakap merupakan kebutuhan prasyarat bagi perusahaan sukses.

Lembaga- Lembaga Keuangan
Organisasi-organisasi tergantung pada majemuk forum keuangan. Kebutuhan akan dana dari lembaga-lembaga keuangan tersebut dalam jangka pendek untuk membelanjai operasi-operasinya, atau jangka panjang untuk membangun akomodasi gres dan membeli peralatan baru. Perusahaan perlu menjalin korelasi kerja yang baik dengan lembaga-lembaga keuangan dengan memahami prosedur-prosedur perbankan, bisa membuat transaksi yang berharga, mempunyai pembukuan yang lengkap dan jaminan yang diperlukan.

Penyedia ( Suppliers )
Setiap organisasi sangat bergantung pada sumber daya-sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan materi baku (mentah), materi pembantu, pelayanan, energi dan peralatan, yang dipakai untuk memproduksi keluaran. Organisasi biasanya berafiliasi dengan para penyedia melalui agen-agen atau manajer pembeliannya.Manajer pembelian senantiasa harus menilai kemampuan reputasi, pelayanan, harga, potongan kuantitas, kualitas dan sebagainya dari para penyedia sehingga sanggup diadaptasi dengan karasteristik-karasteristik yang diinginkan perusahaan.

Perwakilan-Perwakilan Pemerintah
Hubungan organisasi dengan perwakilan-perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks.Perwakilan-perwakilan pemerintah ini biasanya memutuskan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi dalam operasinya, prosedur-prosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat.Di samping itu perwakilan-perwakilan pemerintah sering merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur besar bagi perusahaan.

1. 2. Lingkungan Ekstern Makro

Lingkungan ekstern makro mempengaruhi organisasi dengan dau cara, yaitu :
  • Kekuatan-kekuatan di luar tersebut mempengaruhi suatu organisasi secara pribadi atau secara tidak pribadi melalui satu unsure atau lebih unsur-unsur lingkungan ekstern makro.
  • Unsur-unsur lingkungan makro membuat iklim.missal teknologi tinggi, kedaan perekonomian cerah atau lesu dan perubahan-perubahan sosial di mana organisasi ada dan harus menawarkan tanggapan.
Lingkungan ekstern makro terdiri dari faktor-faktor teknologi, ekonomi, politik, sosial, dan dimensi internasional sebagai kekuatan-kekuatan yang berada di luar jangkauan perusahaan dan biasanya terlepas dari situasi operasional perusahaan, dengan organisasi jarang mempunyai kekuatan untuk menawarkan imbas balik yang berarti.

Ø Perkembangan Teknologi
Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana macam-macam operasi akan dikelola. Perubahan-perubahan teknologi, yang biasanya bersifat inovatif dan menolak keusangan, sanggup terjadi seketika dan dramatik dalam mempengaruhi perusahaan dan situasi persaingan.

Ø Variabel-variabel Ekonomi
Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah-masalah biaya sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya-biaya ini berubah-ubah setiap waktu alasannya yakni imbas faktor-faktor ekonomi.Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor ekonomi.Jadi, manajer-manajer perusahaan harus mencurahkan waktu dan sumber daya-sumber daya untuk melaksanakan peramalan-peramalan ekonomi dan antisipasi perubahan-perubahan harga.

Ø Lingkungan Sosial-Kebudayaan
Lingkungan sosial-kebudayaan suatu masyarakat merupakan fatwa hidup yang memilih bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer akan beroperasi. Lingkungan ini meliputi kepercayaan, niali-nilai, sikap, pandangan serta pola kehidupan yang dibuat oleh tradisi, pendidkan, kelompok etnis, ekologi, demografis, geografis, serta agama dan kepercayaan dari sekelompok atau seluruh masyarakat tertentu.

Ø Variabel-variabel Politik & Hukum
Politik dan aturan dalam suatu periode waktu tertentu akan memilih operasi perusahaan. Manajer mustahil mengabaikan iklim politik, peraturan-peraturan pemerintah maupun dampaknya terhadap pemerintah dalam pembuatan keputusan.Pemerintah sanggup berperan sebagai pencipta kesempatan, pemberi perlindungan, dan penetap batasan-batasan.

Ø Dimensi Internasional
Komponen internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan dan tantangan-tantangan, serta mempunyai potensi menjadi faktor yang besar lengan berkuasa pribadi pada operasi perusahaan.Kekuatan-kekuatan internasional ini besar lengan berkuasa melalui perkembangan politik dunia, ketergantungan ekonomi, penularan nilai-nilai dan sikap hidup serta transfer teknologi.Lebih sempit lagi, kekuatan-kekuatan ini berwujud, contohnya ketergantungan sumber daya impor, persaingan dengan perusahaan-perusahaan multinasional, perubahan pola kehidupan menjadi lebih materialistik dan individualistik, tingkat pertukaran mata uang asing, dan sebagainya. 


D. Faktor-Faktor Lingkungan Internal Perusahaan
Lingkungan internal perusahaan merupakan kekuatan-kekuatan yang ada dalam organisasi itu sendiri dan sifatnya sanggup dikontrol oleh manajemen. Lingkungan internal ini juga besar lengan berkuasa secara pribadi terhadap kinerja dari sebuah organisasi.

1. Pekerja/karyawan
Karyawan merupakan salah satu sumber daya dan sekaligus input yang berharga yang dimiliki oleh pekerja dan manajer memilik kepentingan-kepentingan tersendiri. Para pekerja menginginkan adanya imbalan berupa upah dan honor yang layak dari hasil kerja mereka. Sementara manajer menginginkan adanya kinerja yang tinggi yang ditunjukkan oleh besarnya omzet penjualan dan laba.

2. Dewan Komisaris
Untuk ukuran organisasi atau perusahaan besar semacam PT, biasanya terdiri dari beberapa dan bahkan ribuan orang yang terlibat di dalamnya. Keterlibatan orang-orang tersebut biasa kita sebut sebagai pemegang saham. Oleh alasannya yakni itu dewan komisaris dibutuhkan untuk mewakili kepentingan para pemegang saham. Dewan komisaris akan selalu memantau kegiatan dan mengawasin, memastikan kegiatan akan berjalan mencapai tujuan. Kependudukan dewan komisaris di dalam perusahaan yakni independen terhadap manajemen.

3. Pemegang Saham
Para pemegang saham mempunyai kepentingan dan tanggung jawab tertentu terhadap perusahaan. Tanggung jawab tersebut di dasarkan pada seberapa besar sumbangan (saham) mereka terhadap perusahaan.

F. Cara Menjadi Manajer yang Baik

Ada beberapa cara untuk menjadi seorang yang manajer yang baik :

1) Memotivasi Karyawan

Berikan motivasi kepada karyawan
Ø Nilai-nilai kita yakni yang membuat kita “bergerak”. Jika anda mengatur lingkungan dengan menghargai nilai-nilai yang ada dalam tim anda, maka mereka akan menawarkan perjuangan yang terbaik.

Ø Tanyakan secara teratur pada karyawan bagaimana mereka menyukai pekerjaanya. Doronglah mereka untuk jujur pada anda. Lalu, ambil tindakan menurut apa yang mereka utarakan pada anda.

Buatlah karyawan supaya merasa senang dengan apa yang dikerjakan
Ø Dalam sebuah rapat dengan atasan anda misalnya, utarakan sesuatu yang dilakukan dengan baik oleh salah satu karyawan. Jika atasan anda kebetulan memberikan pada karyawan tersebut bahwa anda menyampaikan hal yang baik dan berusaha dan berusaha member dukungan padanya, maka ia akan merasa kalau anda menghargainya.

Ø Pujilah suatu hal baik yang dilakukan karyawan secara pribadi. Utarakan kebanggaan ini diwaktu yang tepat. Jelaskan secara mendetail. Pembicaraan yang pribadi dan singkat sanggup menawarkan dampak positif terhadap semangat kerja sehingga menawarkan motivasi yang lebih besar kepada karyawan

Utarakan pada karyawan betapa anda menghargai mereka 
Ø Jangan berbelit-belit, katakana saja terus terang. Seorang karyawan yang tahu kalau ia dihargai, akan lebih bekerja keras, menikmati apa yang dilakukannya, dan membagikan kebahagiaan ini kepada orang lain.

2) Menentukan Tujuan
· Under-promise, over-deliver (Tidak menawarkan cita-cita yang muluk namun mengambarkan hasil yang luar biasa).

· Pastikan karyawan mengetahui apa yang ditargetkan
Ø Memiliki tujuan yang kongkrit akan member wewenang pada karyawan dan membuat mereka fosus kerja. Uraikan secara terang apa yang anda targetkan, kapan tenggang waktunya, dan apa yang akan anda lakukan dengan hasilnya.

· Berikan masukan yang berorientasi tujuan
Ø Memberikan masukan yang cepat pada karyawan yang terfokus pada perjuangan mereka sanggup membantu mendorong ke arah kemajuan. Lakukan pertemuan dalam skala tim atau secara perorangan dan utarakan pendapat anda secara mendetail.

Ø Aturlah sebuah jadwal pertemuan untuk member masukan. Lakukan jadwal tersebut secara terpola sehingga karyawan tahu kapan bias mengetahuinya dan bias meluangkan waktu disela-sela jadwal kerja mereka.

· Berpeganglah pada standar tinggi
Ø Ada tipe manajer yang terus menerus berteriak dan mengeluh secara bernafsu ketika terjadi kesalahan dan bersikap ‘maklum’ ketika gagal. Idealnya cobalah bersikap lebih keras pada diri sendiri daripada kepada karyawan. Cara ini bias menjadikan imbas yang menular: Karyawan melihat tujuan dan standar yang anda tentukan untuk diri sendiri dan mereka akan menggandakan anda alasannya yakni mengagumi anda.

3) Mendelegasikan Tanggung Jawab

· Delegasikan
Ø Mulailah dari hal kecil. Berikan kiprah yang bias diperbaiki karyawan jikalau keliru. Ambil peluang untuk mengajarkan dan memberdayakan karyawan. Lalu secara sedikit demi sedikit berikan mereka tugas-tugas dengan tanggung jawab yang lebih besar dikala anda mulai memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

Ø Pelajari cara mengantisipasi masalah yang akan timbul sehingga anda sanggup melatih mereka dengan benar sebelum mereka mulai bekerja.

· Berikan tugas-tugas yang akan meningkatkan kemampuan karyawan
Ø Ketika karyawan mulai mengambil tanggung jawab lebih dan mengambarkan bahwa mereka mampu, maka berikan mereka kiprah yang akan meningkatkan kemampuan dan membantu mereka mendapatkan rasa mempunyai yang lebih besar terhadap pekerjaannya. Tak hanya sekedar mengetahui kemampuan karyawan menangani pekerjaannya, namun anda juga sedang menjadikan mereka lebih berharga untuk perusahaan.

· Ambil tanggung jawab atas kesalahan karyawan
Ø Ketika salah satu bawahan anda membuat kesalahan, jangan bersikap seperti anda berkuasa atas mereka, ambil kesalahan itu sebagai kesalahan anda, bahkan meskipun secara teknis bukan kesalahan anda. Apa yang sedang anda lakukan yakni membuat sebuah budaya dimana karyawan merasa nyaman dikala melaksanakan kesalahan, tetapi bukan berarti menawarkan kebebasan terhadap karyawan untuk melaksanakan kesalahan. Ini yakni konsep yang sangat penting.

Ø Melakukan hal ini memungkinkan karyawan untuk berinovasi dan pada alhasil mencar ilmu untuk berkembang. Pekerja yang mencar ilmu dari kesalahannya akan tumbuh menjadi pekerja yang lebih baik, sedangkan mereka yang tidak membuat kesalahan ditahap awal biasanya akan bermain terlalu aman, tidak pernah berani masuk ke dalam hal yang lebih menantang.

· Jangan mendapatkan penghargaan atas prestasi karyawan
Ø Biarkan mereka yang mendapatkan atas prestasinya. Hal ini akan memotivasi mereka untuk terus mengejar keberhasilan. Menejer yang berhasil ibarat seorang kondukter. Ia mengaransemen musik sehingga tiap elemen terdengar sebaik mungkin dan ia terhubung dengan groupnya secara keseluruhan. Kondukter hebat akan memimpin dengan memberi contoh, menyatu dengan lingkungannya.

· Kenali kesalahan anda
Ø Saat sesuatu tidak ibarat yang diharapkan, kenalilah apa yang telah anda lakukan dengan cara yang berbeda dan ungkapkan kenyataan ini kepada karyawan. Hal ini mengambarkan pada mereka kalau anda juga melaksanakan kesalahan dan juga mengambarkan bagaimana mereka seharusnya menangani kesalahannya.

4) Berkomunikasi secara efektif

· Bersikaplah secara terbuka
Ø Ingatkan selalu karyawan anda jikalau mempunyai pertanyaan atau masalah. Anda siap dan bersedia untuk mendengarkan. Memelihara komunikasi yang terbuka akan membuat anda mengetahui masalah dengan cepat, sehingga anda sanggup memperbaikinya sesegera mungkin.

Ø Jangan meminimalisir atau membiarkan masalah karyawan dan pastikan anda selalu menjawab pertanyaan mereka sepenuhnya.

· Curahkan perhatian pada karyawan
Ø Jangan membuat interaksi dengan karyawan benar-benar murni urusan pekerjaan. Berbicara dan bangunlah sebuah korelasi yang pribadi.

Ø Menyesuaikan diri dengan kehidupan karyawan diluar kantor kemungkinan besar bias membuat anda diperhatikan kapan mereka memerlukan perhatian ekstra dari anda. Jika anda membantu mengatasi kegundahandalam kehidupan pribadi karyawan anda, maka mereka akan merasa senang hati bersikap loyal terhadap anda.

Ø Ketahuilah batasan anda. Jangan terlibat terlalu jauh dan menanyakan hal-hal yang terlalu pribadi pada karyawan. Anda sanggup memelihara korelasi yang dekat tanpa harus terlibat terlalu dalam.

· Jangan mencampurkan masukan positif dan negative
Ø Ketika anda mencampurkan masukan positif dan negatif, maka akan berakibat buruk. Masukan positif menjadi tersisih tanggapan masukan negatif.

Ø Ketika anda memisahkan masukan positif dan negatif, maka masukan positif semakin menonjol dan masukan negatif menjadi lebih vital.

· Dengarkan
Ø Ketika karyawan aktif mengutarakan ide, jangan menyela pembicaraan. Bicaralah hanya untuk memastikan bunyi anda menjadi bab dari situasi itu.

Ø Ketika emosi bergolak, biarkan karyawan menyuarakan emosinya dalam situasi kondusif dan terkendali. Emosi yang tertahan bias menjadi kemarahan dan sanggup menghancurkan korelasi kerja, emosi yang tidak sanggup ditangani dengan sempurna sanggup megganggu diskusi yang rasional, yang seharusnya menjadi hal utama dalam lingkungan kerja anda.

Ø Ketika tim anda sedang membangun janji atau berdiskusi, tawarkan kesediaan untuk mendengarkan.

· Perjelas apa yang anda dengar
Ø Manajer yang baik tidak hanya berusaha supaya dirinya menjadi lebih paham, namun juga berusaha mengerti apa yang dikatakan orang-orang disekitarnya. Anda sanggup melaksanakan hal ini dengan mengulang apa yang telah dikatakan orang lain sebagai percakapan dari anda. Gunakan teknik ini ketika anda tidak yakin dengan apa yang dikatakan orang lain.

· Bertanyalah
Ø Pertanyaan yang cerdas mengambarkan kalau anda sanggup mengikuti alur percakapan dan memperjelasnya ketika diperlukan. Manajer yang efektif peduli untuk memahami pa yang memang penting. Orang lain mungkin mempunyai pertanyaan dan mungkin tidak mau bertanya, jikalau anda menanyakan pertanyaan mereka, anda sanggup bertindak sebagai fasilitator dan membangun komitmen tim. Inilah nilai sejati seorang manajer.

5) Memegang prinsip kesetaraan
· Perlakukan setiap orang dengan setara.

· Perlakukan karyawan anda dengan baik
Ø Jika anda bersikap baik terhadap karyawan dan mereka senang dengan pekerjaannya, maka akan member kebaikan itu pada konsumen dan meningkatkan gambaran perusahaan. Bias juga mereka melaksanakan hal yang sama pada karyawan yang lainnya dan memelihara budaya perusahaan yang positif.

Sumber http://ilmumanajemenakuntansi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian, Jenis-Jenis Dan Tugas Manajer"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel