-->

iklan banner

✔ Jaringan Pada Flora (Jaringan Dewasa)


1.     Jaringan Dewasa
Jaringan cukup umur ialah jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah, tetapi mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi sel-sel hasil pembelahan meristem. Diferensiasi merupakan proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan lain yang lebih kompleks. Berbagai jenis jaringan dewasa:

a.         Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.


1)      Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan menutupi seluruh badan tumbuhan. Jaringan ini biasanya terdiri dari satu lapisan sel yang masih hidup dan terletak pada permukaan luar organ tumbuhan. Bentuk selnya bermacam-macam dan susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang antar sel (non intercellular spaces). Vakuolanya yang besar terdapat di bab tengah, berisi sel yang berwarna (antosianin) atau sanggup pula tidak berwarna.
Jaringan epidermis selain sebagai jaringan pelindung berfungsi juga sebagai tempat  pertukaran zat. Epidermis yang terdapat pada daun dan batang biasanya dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula, misal pada daun nangka.
Pada daun pisang dan keladi, epidermisnya dilapisi lilin yang kedap air. Sebagian epidermis sanggup berubah menjadi alat-alat tumbuhan lain yang disebut Derivat Epidermis, misal stomata dan trikomata.

       Stomata (mulut daun)
Stomata berupa lubang-lubang yang masing-maasing dibatasi oleh sel penutup, yaitu sel-sel epidermis yang telah mengalami perubahan bentuk dan fungsi. Bagian-bagian stomata:
a.       Sel Penutup (Guard cell)
Terdiri dari sepasang sel yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Sel-sel epilog merupakan sel hidup. Pada sel epilog terdapat kloroplas.
b.      Celah (Aperture = porus)
Terdapat diantara sel epilog yang berupa lubang kecil. Sel epilog sanggup mengatur menutup dan membuka porus berdasar osmosisnya.
c.       Sel Tetangga (Subsidiary Cell)
Merupakan sel yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga sanggup terdiri dari dua buah atau lebih yang secara khusu melangsungkan fungsinya secara berasosiasi dengan sel penutup.
d.      Ruang Udara Dalam substomata Chamber)
Merupakan ruang antar sel yang besar dan berfungsi ganda dalam fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi.
Berdasarkan letak sel penutup, stomata sanggup dibedakan menjadi:
1)      Stomata fanerofor, yaitu stomata yang sel-sel penutupnya tertletak pada permukaan daun sehingga memudahkan pengeluaran air, contohnya pada tumbuhan hidrofit.
2)      Stomata kriptofor, yaitu stomata yang sel-sel penutupnya berada jauh dibawah permukaan daun (tersembunyi), fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Contohnya pada tumbuhan xerofit.



       Trikomata
Merupakan derivat epidermis yang membentuk struktur bermacam-macam rambut, sisik, rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Terdapat pada hampir semua organ tumbuhan. Trikomata yang pendek tampak berupa tonjolan-tonjolan pada permukaan epidermis disebut Papilla. Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan semacam lendir. Papilla yang tidak mengeluarkan sejenis lendir, tetapi hanya air disebut Papullae. Fungsi-fungi Trikomata:
a.       Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan pelindung terutama mencegah penguapan berlebihan. Misalnya pada daun,tulang daun, dan batang.
b.      Sebagai alat pengisap air dan garam-garam tanah pada bulu akar.
c.       Membantu penyebaran biji dan memungkinkan biji-biji itu tumbuh.
d.      Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misal, rambut-rambut penyengat (pneumatokis).
e.       Sebagai penerus rangsang yang tiba dari luar. Misal, trikomata pada daun tembikar.
f.       Sebagai alat sekresi.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret, trikomata sanggup dibedakan menjadi:
1.      Trikomata yang tidak menghasilnkan sekret (Trikomata nonglandular). Beberapa macam trikomata nonglandular:
a.       Rambut bersel satu atau bersel banyak dan rambut tidak pipih. Contoh pada Lauraceae dan Moraceae.
b.      Rambut sisik yang memipih dan bersel banyak, contohnya pada daun durian (Durio zibetinus).
c.       Rambut bercabang dan bersel banyak. Contoh pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).
2.      Trikomata yang menghasilkan sekret (Trikomata glandular). Berbagai macam trikomata glandular:
a.       Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan. Contoh pada keluarga keladi (Araceae).
b.      Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek. Misalnya pada tumbuhan bakau.
c.       Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan bisa mengeluarkan madu ke permukaan sel. Misal pada tumbuhan pisang.
d.      Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing. Isi sel mengakibatkan rasa gatal. Misal pada rambut sengat kemaduh (Laportea stimulans).

2)      Jaringan Gabus (cork tissue)
Merupakan jaringan yang menggantikan fungsi epidermis alasannya biasanya epidermis tumbuhan telah mati sebelum terjadi penggabusan. Jaringan gabus juga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam tumbuhan. Jaringan gabus dibedakan menjadi:
-          Eksodermis: jaringan yang terletak di bawah lapisan epidermis yang hilang atau rusak yang menjadi pelindung dan mengandung suberin.
-          Endodermis: lapisan sel yang terdapat didalam akar yang dinding selnya bergabus. Lapisan ini disebut lapisan sel yang paling dalam dari korteks (kulit kayu) dan lapisan luar dari silinder pusat (stele).
-          Kulit gabus : memiliki bagian-bagian berikut:
Ø  Felogen (Cork cambium) yaitu kambium gabus yang merupakan suatu lapisan sel meristematis.
Ø  Felem (cork) yaitu gabus sebagai produk dari felogen yang terbentuk ke arah luar.
Ø  Feloderma yaitu suatu parenkim gabus yang sanggup dikatan hampir homogen dengan parenkim korteks yang terbentuk ke arah dalam.

3)      Jaringan Dasar (Parenkim)
Jaringan dasar (ground tissue) merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan masih melaksanakan segala acara proses fisiologi. Disebut jaringan dasar alasannya hampir setiap bab tumbuhan memiliki jaringan ini.
Parenkim memiliki dinding sel tipis dan jikalau mengalami penebalan biasanya terdiri dari selulosa yang masih lentur. Dinding selnya jarang sekali mengandung lignin, kecuali organ yang telah tua. Dinding sel yang telah tebal umumnya memiliki Plasmodesmata yang sanggup membantu kelancaran pertukan zat. Di bab tengah ruang selnya terdapat pusat vakuola besar berisi zat-zat masakan cadangan. Dalam protoplasma biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun kromoplas. Diantara sel-sel parenkim, terdapat ruang antarsel (intercellular spaces) yang berperan dalam pertukaran atau peredaran gas-gas.kebanyakan sel parenkim berbentuk segi banyak (polihedral).
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga berfungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan makanan. Parenkim penghasil masakan ialah parenkim yang dipakai sebagai daerah fotosintesis, contohnya pada mesofil daun. Hasil-hasil fotosintesis akan disimpan dalam parenkim. Parenkim batang dan akar pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan makanan, contohnya pada ubi jalar (Ipomea batatas). Selain itu parenkim juga berfungsi sebagai penyokong badan apabila vakuolanya berisi ai, ibarat pada tumbuhan lunak (bayam). Terdapat aneka macam macam parenkim:
a.       Parenkim Asimilasi: terdiri dari sel-sel yang mengandung banyak plastida kloroplas sehingga disebut juga klorenkim. Misalmya pada daun berfungsi daerah berlangsungnya fotosintesis (sintesis karbohidrat).
b.      Parenkim Makanan: mengandung plastida amiloplas yang berfungsi sebagai daerah penyimpanan masakan cadangan.
c.       Parenkim Air: dipakai sebagai jaringan penyimpan air, dimana air ini terikat dalam vakuola dari sel-selnya secara aktif, misal pada batang yang bersifat succulent (mampu menyimpan air dalam jaringan sehingga tampak berdaging) pada tumbuhan kaktus.
d.      Parenkim Udara: memiliki ruang-ruang antarsel yang cukup besar dan di dalamnya terdapat udara, misal pada alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna sp.
e.       Parenkim Pengangkut: terdiri dari atas sel-sel memanjarng dengan letak berdasarkan arah pengangkutan, contohnya pada xilem dan floem.

4)      Jaringan Penguat
Jaringan penguat untuk memperkokoh badan tumbuhan yaitu Jaringan Mekanik. Umumnya terdiri dari sel-sel berdinding tebal serta mengandung lignin dan zat-zat lain. Berdasar bentuk dan sifatnya jaringan mekanik dibagi atas kolenkim dan skelerenkim.
a.       Jaringan Kolenkim
Jaringan ini menjadi penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim merupakan jaringan homogen yang tersusun atas sel-sel kolenkim. Kolenkim umumnya terletak di bawah epidermis.
Dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, tetapi mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Berdasarkan letak dan bentuk penebalan dinding sel kolenkim dibagi atas:
Ø  Kolenkim Angular (sudut): mengalami penebalan pada bab sudutnya.
Ø  Kolenkim Lamellar (papan): mengalami penebalan pada dinding sel tangensial.
Ø  Kolenkim Lacunate (lakuna): mengalami penebalan pada permukaan ruang antar sel.
b.      Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya mengandung lignin (komponen utama kayu). Diding sel mengalami penebalan primer dan sekunder oleh zat lignin.
Berdasar bentuk, sklerenkim di bagi menjadi dua, yaitu serabut sklerenkim yang berbentuk benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid terdapat pada berkas pengangkut, diantara sel-sel parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar bauh, dan biji.
Sklerenkim sebagai pelindung bab lunak yang berada di bab lebih dalam contohnya pada kulit biji jarak, tempurung kelapa, dan buah kenari.

5)      Jaringan Pengangkut
Berfungsi sebagai mengangkut zat mineral yang diserap akar di tanah dan mengangkut zat masakan hasil fotosintesis ke bagian-bagian lain tumbuhan. Dibedakan menjadi:
a.                Floem (tapis)
Berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat masakan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bab tumbuhan. Tersusun atas sel hidup dan sel mati. Floem terdiri dari beberapa sel atau unsur yaitu unsur-unsur kibral, sel pengantar, sel albumen, parenkim floem, dan serat-serat floem.
Unsur-unsur kibral atau tapis terdiri atas dua macam, yaitu sel tapis dan komponen buluh tapis. Sel penyusun buluh tapis memiliki dinding melintang yang berfungsi sebagai sekat. Sekat ini memiliki pori dan berfungsi sebagai tapisan atau saringan.
Jaringan parenkim floem berada di bab pembuluh tapis. Pada bab ini terdapat sel-sel pengantar dan sel-sel albumen. Sel Albumen merupakan sel jari-jari empulur dan sel-sel parenkim pembuluh tapis. Sel ini kaya akan zat putih telur. Parenkim Floem berfungsi untuk menyimpan zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya serta merupakan daerah akumulasi beberapa zat, contohnya tanin dan resin.
Sel Pengantar atau pengiring terdiri dari sel-sel masih hidup dan bersifat meristematis. Fungsi sel pengantar belum diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan bahwa sel pengantar berfungsi sebagai pembawa hormon-hormon bagi penyembuhan luka dan menyalurkan zat-zat masakan bagi sel-sel tapis.
Serat-serat floem terdiri atas floem primer maupun sekunder. Floem Primer terbentuk dalam organ-organ tumbuhan yang masih mengadakan pertumbuhan memanjang. Floem Sekunder terbentuk dari sel-sel kambium.
b.      Xilem
Sel-sel penyusun xilem telah mati dengan dinding yang tebal dan mengandung lignin. Xilem berfungsi mengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun serrta sebagai jaringan penguat. Terdiri atas beberapa unsur yaitu unsur trakeal (trakea dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem.
Trakea merupakan bab terpenting pada xilem tumbuhan bunga. Trakea terususun atas tabung yang berdinding tebal alasannya adanya lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin sebagai materi pengikat. Lubang atau noktah yang terdapat di ujung sel trakea disebut Perforasi. Trakea hanya terdapat pada Angiospermae (berbiji tertutup) dan tidak terdapat pada Gymnospermae (berbiji terbuka), kecuali Gnetaceae (golongan belinjo).
Trakeida lebih kecil dibanding trakea. Terdapat di seluruh tumbuhan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). Pada ujung trakeida terdapat lubang ibarat saringan.

Letak xilem dan floem di tumbuhan Dicotyledoneae :
1.      Pada batang letak xilem berada pada bab dalam setelah kambium. Sedangkan floem berada di luar.
2.      Pada Akar letak xilem terletak di tengah dan berbentuk menjari dikelilingi floem.
Letak xilem dan floem di tumbuhan Monocotyledoneae:

1.      Letak xilem floem terletak acak. Diantara xilem dan floem tidak dibatasi oleh kambium.

Sumber http://biolog-1437.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Jaringan Pada Flora (Jaringan Dewasa)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel