-->

iklan banner

Macam-Macam Binatang Avertebrata Bab Kedua

Halaman ini membahas wacana macam-macam binatang avertebrata potongan kedua dimana pada potongan pertamanya bisa Anda lihat disini. Nah, kali ini yang akan kita bahas yaitu binatang avertebrata yang mencakup filum cacing pipih, cacing giling, cacing gelang, binatang lunak dan binatang berbuku-buku.


 dimana pada potongan pertamanya bisa Anda lihat  Macam-Macam Hewan Avertebrata Bagian Kedua

Lintah merupakan binatang avertebrata yang banyak dipakai untuk terapi (Foto: www.amazine.co)


4. Cacing pipih (Platyhelmintes)


Plathyhelminthes berasal dari bahasa latin “plathy” yang artinya pipih dan “helminthes” yang artinya cacing. Cacing pipih tidak mempunyai sistem pencernaan, anus dan belum mempunyai rongga badan atau selomata sehingga bentuknya pipih ibarat daun atau pita.


Cacing pipih bisa hidup di air tawar dan air maritim bahkan bisa hidup secara benalu di dalam badan insan atau hewan. Cancing jenis ini contohnya cacing hati dan Planaria.


Selain bentuknya yang pipih, cacing ini mempunyai badan yang lunak serta simetris bilateral (bila tubuhnya dipotong akan menghasilkan potongan yang sama).


Cacing pipih sanggup berkembang biak dengan cara asecual dan secual. Secara asecual dilakukan dengan pembelahan badan sedangkan secara secual dilakukan dengan perkawinan silang.


Cacing pipih sanggup dibagi menjadi tiga kelas, yakni:



  • Kelas Turbellaria (cacing yang hidup bebas dan bergerak dengan bulu getarnya), contohnya Planaria.

  • Kelas Trematoda (cacing yang hidup sebagai benalu pada binatang dan manusia), contohnya Fasciola hepatica (cacing hati), Schystosoma japonicum (cacing darah), Clonorchis (cacing yang hidup di hati).

  • Kelas Cestoda (Semua cacing pita yang ada di dalam kanal usus Vertebrata), contohnya Taenia saginata, Taenia solium

    yang berada di usus manusia, Taenia echinococcus dalam usus anjing, Choanotaenia infundibulum dalam usus ayam serta Monia expansa dan M. benedeni dalam usus Herbivora.


5. Cacing gilig (Nemathelminthes)


Nemathelminthes berasal dari bahasa Latin “nematos” yang berarti benang dan “nelminthes” yang berarti cacing, sehingga Nemathelminthes sanggup dimaknai sebagai cacing benang.


Cacing ini berbentuk lingkaran panjang (gilig) berukuran mikroskopis, hidup di tempat-tempat lembab, basah asin ataupun tawar serta hidup berparasit pada binatang dan manusia.


Cacing jenis ini contohnya cacing kremi (Enterobius vermicularis), cacing askaris (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) dan Cacing Filaria (Wuchereria bancrofti).


6. Cacing gelang (Annelida)


Annelida berasal dari bahasa latin “annulus” yang berarti cincin kecil. Seperti namanya, maka cacing ini mempunyai bentuk beruas-ruas ibarat cincin-cincing atau gelang-gelang.


Cacing jenis ini biasa hidup di dalam tanah, air tawar atau air asin, contohnya Lintah (Hirudo medicinalis), pacet (Haemadipsa sp.) dan cacing tanah (Lumbricus terestris).


Berdasarkan adanya rambut halus atau seta, cacing jenis ini sanggup dibedakan menjadi tiga kelas yakni:



  • Polychaeta (hidup di dalam pasir atau menggali batu-batuan di kawasan pasang surut dan aktif di waktu malam), contohnya Nereis sp, cacing palolo (Eunince viridis) dan cacing wawo (Lysidice oele).

  • Oligochaeta (mempunyai sedikit seta, tidak mempunyai mata dan parapodia), contohnya Lumbricus terrestris (cacing tanah), Chaetogaster sp, Megac0l1des australis, Rhinodrilus fafneri dan Aelosoma sp.

  • Hirudinea (tidak mempunyai rambut halus/seta dan parapodia), contohnya Hirudo medicinalis sp. (lintah)


7. Hewan lunak (Mollusca)


Penyebutan Mollusca berasal dari bahasa latin “molluscus” berati lunak, sehingga Mollusca bisa diartikan sebagai binatang lunak. Apa sajakah yang termasuk binatang ini? antara lain gurita, keong, cumi-cumi, siput daging, siput, kiton dan sebagainya.


Hewan lunak merupakan jenis binatang terbesar jumlahnya sesudah jenis anthropoda. Diperkirakan ada lebih dari 75 ribu jenis yang masih hidup dan sisasnya sebanyak 35 ribu jenis sudah dalam bentuk fosil.


Hewan lunak hidupnya tersebar luas di bumi, ada di darat, air tawar, air asin, kubangan lumpur, pegunungan yang tinggi atau dataran yang rendah. Nah, ukuran mollusca atau binatang lunak ini sangatlah bervariasi ada yang berukuran milimeter bahkan ada yang berukuran raksasa sampai belasan meter.


Dalam berkembangbiak, binatang ini melakukannya dengan cara fertilisasi internal alasannya ialah termasuk binatang dengan kelamin ganda (jantan dan betina dalam satu tubuh). Namun ada juga yang hanya mempunyai satu kelamin.


Beberapa jenis Mollusca mempunyai cangkang yang berpengaruh guna melindungi badan potongan dalam. Selain itu mereka juga mempunyai lendir, kita bisa melihat lendir ini dikeluarkan saat mereka berjalan.


Hewan lunak sanggup dibagi ke dalam lima kelas yakni



  • Kelas Amphineura (tidak terlihat kepala, punggunggnya dilindungi cangkang, tubuhnya pipih), contohnya Chiton atau kiton.

  • Kelas Gastropoda (hewan yang berkaki perut), contohnya siput sawah, siput rakus, kreco, bekicot dll.

  • Kelas Scaphopoda (cangkangnya tajam ibarat terompet), contohnya Dentalium vulgare.

  • Kelas Pelecypoda (hewan yang mempunyai bentuk kaki ibarat kapak yang terletak di potongan anterior), contohnya tiram, kerang mutiara, kerang raksasa dll.

  • Kelas Cephalopoda (hewan yang memakai kepalanya sebagai alat gerak), contohnya cumi-cumi (Loligo), gurita (Octopus) dan sotong (Sepia).


8. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)


Arthropoda berasal dari kata “arthros” yang artinya sendi atau ruas sedangkan “podos” artinya kaki, maka Anthropoda bisa dimaknai sebagai binatang yang mempunyai kaki beruas-ruas. Satu individu binatang ini mempunyai satu alat kelamin dan mereka bisa berkembangbiak dengan dua cara yaitu secual dan asecual.


Secara secual dengan melaksanakan paedogenesis yang terjadi berupa reproduksi pada individu yang muda (larva), sedangkan secara asecual dengan melaksanakan partenogenesis yaitu reproduksi tanpa pembuahan dari sang jantan (Baca juga: Macam-Macam Hewan Avertebrata potongan pertama).


Jenis-jenis anthropoda menurut perbedaan potongan tubunhnya sanggup dibedakan menjadi empat jelas, yakni:



  • Kelas Crustacea (memiliki cangkang, bernafas dengan insang, mempunyai sepasang antena, berlendir, kepala bersatu dengan dada), contohnya udang air tawar, kepiting, rajungan, lobster, pinjal, ketam dan udang laut.

  • Kelas Arachnoidea (tubuh dan dadanya bersatu, mempunyai sepasang kalisera, bernafas memakai paru-paru, memilipi cupit yang berkhasiat untuk mensapit mangsa), contohnya kalajengking, laba-laba dan caplak.

  • Kelas Miyriapoda (tidak mempunyai dada, mempunyai sepasang mata tunggal, sepasang alat peraba besar dan sepasang alat peraba kecil), contohnya luwing dan kelabang.

  • Kelas Insecta (adanya perbedaan yang terang antara kepala, dada dan perut, ukuran tubuhnya kecil, mempunyai antena, berkaki enam), contohnya kecoa, capung, rayap, kutu rambut, lalat, kepik kubis dll.


Nah, dengan berakhirnya pembahasan wacana macam-macam binatang avertebrata potongan kedua ini, maka pembahasan selanjutnya dilihat pada daftar isi atau baca juga Macam-Macam Hewan Vertebrata.


[color-box]Kistinah, Indun dkk.2009. Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X.Surakarta:CV. Putra Nugraha.[/color-box]



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Macam-Macam Binatang Avertebrata Bab Kedua"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel