-->

iklan banner

✔ Struktur Dan Fungsi Bagian-Bagian Sel (Eukariotik)



a. Membran Sel (Selaput  Plasma)
            Merupakan bab terluar sel yang membatasi bab dalam sel dengan lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel (semipermeabel), artinya hanya sanggup dilalui molekul-molekul tertentu mirip glukosa, asam amino, gliserol, dan banyak sekali ion.
Membran sel mempunyai beberapa fungsi:
1)         Sebagai reseptor rangsangan dari luar.
2)         Melindungi semoga isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
3)         Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel
4)         Sebagai tempat terjadinya acara biokimiawi, mirip reaksi oksidasi dan respirasi.
            Hampir seluruh membran terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri dari 2 lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap 2 (lipid bilayer).
            Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid yaitu lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bab kepala (polar head) yang bersifat hidrofilik (suka air), dan bab ekor yang bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri dari:
1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung formasi fosfat.
2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.

            Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk 2 macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik yang membungkus bab kepala (polar head) lipid rangkap dua bab luar. Dan lapisan protein integral atau intrinsik yang membungkus bab kepala lipid rangkap 2 bab dalam.

b. Sitoplasma (cairan sel)
            Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. Sitoplasma yang berada di dalam nukleus disebut nukeloplasma. Pada tumbuhan, sitoplasma dibagi menjadi dua yaitu yang berbatasan dengan selaput plasma disebut Ektoplasma dan yang dibagian dalam disebut Endoplasma. Ektoplasma lebih jernihdan kompak. Endoplasma banyak mengandung plastida (zat warna).
            Komponen utama penyusun sitoplasma yaitu sebagai berikut:
    1)      Cairan mirip gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol. Sitosol juga merupakan matriks sitoplasma atau materi dasar sitoplasma yang sanggup berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya.
   2)      Substansi simpanan dalam sitoplasma. Contoh sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen dan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.
   3)      Sitoskeleton yaitu jaringan yang strukturnya mirip filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Fungsinya sebagai kerangka sel.
   4)      Organel-organel sel.
Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma sebagai berikut:
   1)      Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya. 
   2)      Gerak Brown yaitu gerak  acak partikel penyusun koloid.
   3)      Derak Siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
   4)      Memiliki tegangan permukaan.
   5)      Elektrolit yaitu kemampuan molekul menghantarkan arus listrik.
Matriks sitoplasma sanggup bertindak sebagai larutan penyangga (buffer). Sifat biologis sitoplasma yaitu bisa mengenali rangsang (iritabilitas) dan mengantar rangsang (konduktivitias).
Fungsi Sitosol sebagai berikut:
   1)      Sumber materi kimia penting bagi sel alasannya didalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil mirip garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar mirip protein, da RNA yang membentuk koloid.
   2)      Tempat terjadinya reaksi metabolisme, mirip glikolisis, sintesis protein, dan sintesis asam lemak.

c. Sitoskeleton (rangka sel)
            Sitoskeleton tersusun atas:
   1)      Mikrofilamen
Mikrofilamen yaitu rantai ganda protein yang bertaut dan tipis. Mikrofilamen tersusun atas 2 macam protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat di sel-sel otot.
   2)      Mikrotubulus
Mikrotubulus yaitu rantai-rantai protein yang membentuk spiral. Mikrotubulus tersusun atas protein yang dikenal tubulin. Mikrotubulus merupakan penyusun sitoskeleton terbesar.
Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutup sel pada waktu sel membelah. Gerakan kromosom dari kawasan ekuator kutub masing-masing pada anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Dengan demikian mikrotubulus berfungsi mengarahkan gerakan komponen sel, mempertahankan bentuk sel, serta membantu dalam pembelahan mitosis.
   3)      Filamen Intermedier
Filamen intermedier yaitu rantai molekul protein yang membentuk untaian yang saling melilit. Disebut intermedier alasannya ukurannya diantara mikrofilamen dan mikrotubulus. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut Fimentin, tetapi tidak semua sel filamen intermediernya disusun atas protein fimentin. Misal sel kulit filamennya tersusun atas protein keratin.

d. Nukleus (inti sel)
            Nukleus merupakan organel sel terbesar dalam sel yang mengendalikan acara sel. Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang mempunyai lebih dari satu inti. Berdasar jumlah nukleus sel dibagi menjadi:
   1)      Sel Mononukleat (berinti tunggal), misal sel binatang dan sel tumbuhan.
   2)      Binukleat (inti ganda), teladan Paramaecium.
   3)      Multinukleat (inti banyak), misalya Vacheria (sejenis alga) dan beberapa jenis jamur.
Didalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA, dan kromosom. Kromoson tersusun atas proten dan DNA.
1)      Membran Nukleus (selaput inti)
Merupakan bab terluar inti yang memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma. Selaput inti terdiri atas 2 lapis membran (bilaminair), setiap lapis merupakan lapisan bilayer. Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan sitoplasma.
Berdasar ada tidaknya membran nukleus, sel di bagi menjadi 2 yaitu Sel prokariotik (belum punya membran inti) dan Sel eukariotik (sudah punya membran inti).
2)      Nukleoplasma
Nukleoplasma yaitu cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan semisolid (kental). Pada dikala pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta gampang menyerap warna disebut kromosom.
Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. DNA akan mentranskripsi diri (mengkopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
3)      Nukleolus
Tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim. Nukelolus terbentuk dikala terjadi proses transkripsi (Sintesis RNA) didalam nukleus. Jika transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Kaprikornus nukleolus bukan organel tetap.
Beberapa fungsi nukleus:
1.      Pengatur pembelahan sel.
2.      Pengendali seluruh acara sel, misal dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke dalam sitoplasma.
3.      Pembawa informasi genetik.


e. Retikulum Endoplasma
            retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Letaknya memusat pada bab dalam sitoplasma (endoplasma), sehingga disebut sebagai Reticulum Endoplasma (RE). RE merupakan kanal penghubung antara nukleus dengan bab luar sel alasannya membran RE merupakan lanjutan dari membran nukleus sampai membran plasma.
            RE dibagi menjadi 2 tipe, sebagai berikut:
   1)      Retikulum Endoplasma Kasar
Disebut RE berangasan alasannya pada permukaannya diselubungi oleh ribosom sehingga tampak bintil-bintil mirip permukaan yang kasar. Ribosom adalah tempat untuk sintesis protein yang nantinya disimpan dalam rongga RE.
   2)      Retikulum Endoplasma Halus
RE yang ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus. Retikulum Endoplasma mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut:
1)      Mensintesis lemak dan kolesterol (RE berangasan dan RE halus)
2)      Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan hasilnya di keluarkan dari sel (RE kasar).
3)      Transportasi molekul-molekul dari bab sel yang satu ke bab sel yang lain (RE berangasan dan RE halus).
4)      Menetralkan racun (detoksifikasi), contohnya RE yang ada dalam sel-sel hati.

f. Ribosom
            Pada sel eukariotik, ribosom terdapat bebas dalam sitoplasma atau terikat RE. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Ribosom terdiri dari 2 subunit, yaitu subunit kecil dan subunit besar. Tiap subunit disintesis dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui porus nukleus ke sitoplasma tempat kedua subunit bergabung.

g. Kompleks Golgi
            Kompleks Golgi hampir ditemukan disemua sel tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, Kompleks Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara tubuh golgi satu dengan yang lain bekerjasama dan membentuk struktur komplesk mirip jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi. Golgi mereaksikan protein dari RE dengan glikosilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh alasannya hasilnya disekresikan maka Golgi disebut pula Organel Sekretori.
            Beberapa fungsi lain kompleks Golgi:
1.      Tempat sintesis polisakarida mirip mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun dinding sel tumbuhan).
2.      Membentuk membran plasma.
3.      Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, mirip protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
4.      Membentuk akromosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.

h. Lisosom
            Lisosom berasal dari kata lyso= pencernaan dan soma= tubuh, merupakan kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik (protase, lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencernaan lainnya) yang disebut lisozim. Lisosom terdapat hampir diseluruh sel eukariotik, terutama sel-sel yang bersifat fagosit mirip leukosit.
            Enzim lisosom yaitu suatu protein yang diproduksi oleh ribosom kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan oleh sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Kaprikornus proses pembentukan lisosom sanggup dilakukan secara eksklusif oleh RE atau oleh Golgi.
            Proses pencernaan lisosom diambil teladan sel menelan kuman secara fagositosis. Bakteri tersebut dimasukkan ke dalam Vakuola. Vakuola yang berisi kuman segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan dan bersatu. Enzim lisososm masuk ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Subtansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel. Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.      Melakukan pencernaan intrasel.
2.      Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, contohnya organel lain yang sudah tidak berfungsi.
3.      Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel, contohnya pada pergantian tulang rawan pada perkembangan tulang keras.
4.      Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom ke dalam sel, contohnya terjadi pada dikala berudu menginjak sampaumur dengan menyerap kembali ekornya.
5.      Menghancurkan senyawa karsinogenik.
Kegagalan dalam proses pencernaan oleh lisosom sanggup mengakibatkan penyakit silikosis dan rematik.


i. Badan Mikro
            Badan Mikro hampir mirip lisosom, dan didalamnya berisi enzim katalase dan oksidase. Organel ini disebut tubuh mikro alasannya ukurannya kecil.
            Terdapat 2 tipe tubuh mikro, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tumbuhan tingkat tinggi. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan HO (bersifat racun bagi sel) yang selanjutnya dipecah menjadi H­2­O + O2. Peroksioskom penting dalam perembesan cahaya dan respirasi sehingga bekerjasama erat dengan kloroplas dan mitokondria. Peran lain perioksisom yaitu merubah lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel.
            Glioksisom terdapat pada sel tanaman. Glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya glioksilat.


j. Mitokondria
            Terdapat pada sel eukariotik aerob. Mitokondria dibatasi 2 lapis membran yang kuat, fleksibel, dan stabil, serta tersusun atas lipoprotein. Membran dalam membentuik tonjolan-tonjolan yang disebut krista untuk memperluas permukaan semoga perembesan oksigen lebih efektif. Didalam mitokondria berisi cairan matriks mitokondria yang kaya enzim pernafasan (sitokrom), DNA, RNA, dan protein. Mitokondria mempunyai DNA sendiri yang mengkode sintesis protein spesifik. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif, dan sistem transfer elektron.
            Oksidasi glukosa dalam mitokondria menghasilkan energi dan zat sisa (CO2 dan air). Dikarenakan fungsi mitokondria tersebut mitokondria sering disebut the power house of cell.

k. Kloroplas
            Hanya terdapat pada sel tumbuhan dan Algae tertentu. Kloroplas dibatasi membran ganda. Di dalam kloroplas terdapat klorofil (pigmen fotosintetik) dan pigmen lain yang terletak pada membran atau pada materi dasar dalam kloroplas. Bahan dasar yang berupa cairan yang disebut Stroma.


l. Sentriol
            Sel binatang dan beberapa mikroorganisme serta tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol dalam sitoplasma. Terletak didekat permukaan luar nukleus. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubul. Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel.

Sumber http://biolog-1437.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Struktur Dan Fungsi Bagian-Bagian Sel (Eukariotik)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel