Pengantar Administrasi Proyek Sistem Gosip
Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi
Definisi Sistem Informasi
Apakah Sistem Informasi itu? Sebelum hingga pada defini sistem informasi, kita lihat dahulu definisi kedua kata tersebut satu persatu.
Sistem
Sistem yakni entitas atau satuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem (sistem yang lebih kecil) yang saling terhubung dan terkait untuk mecapai suatu tujuan. Banyak hal yang kita temui sehari-hari yakni sistem. Contohnya Sepeda yakni sistem, yang terdiri atas roda, pedal, rantai, roda gigi, setang dan rem dengan tujuan digunakan sebagai alat transportasi, dan lain-lain.
Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan target (objectives) atau tujuan (goal).
a. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem sanggup berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas Sistem
Batas sistem (boundary) merupakan kawasan yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem membuktikan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
c. Lingkup Luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem yakni apapun diluar batas sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem sanggup bersifat menguntungkan dan sanggup juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya yang mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsitem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem sanggup terintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
e. Masukan Sistem
Masukan (input) yakni energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan sanggup berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input yakni energi yang dimasukan agar sistem tersebutdapat beroperasi. Signal input yakni energi yang diproses untuk didapatkan keluarannya.
f. Keluaran Sistem
Keluaran (output) yakni hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang mempunyai kegunaan dan sisa penggunaan. Keluaran sanggup merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
g. Pengolah Sistem
Suatu sistem sanggup mempunyai suatu bab pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa materi baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
h. Sasaran sistem
Suatu sistem niscaya pasti mempunyai tujuan (goal) atau target (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak aka nada gunanya. Sasaran dari sistem sangat memilih sekali masukan yang dibutuhkan sistem keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai target atau tujuannya.
Informasi
Informasi sanggup dipahami sebagai pemrosesan input yang terorganisir, mempunyai arti, dan mempunyai kegunaan bagi orang yang menerimanya. Data berbeda dengan informasi. Data sanggup di defenisikan sebagai fakta-fakta yang masih mentah atau acak yang menjadi input atau proses yang menghasilkan informasi. Informsai mempunyai karakteristik berupa :
a. Dapat diandalkan (reliable)
b. Relevan
c. Memiliki keterkaitan dengan waktu (timely)
d. Lengkap
e. Dapat dipahami dan diverifikasi
Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum sanggup berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, akseptor kemudian mendapatkan informasi tersebut, menciptakan suatu keputusan dan melaksanakan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu yang lain yang akan menciptakan sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini oleh Jhon Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle). Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing cycle).
Sistem Informasi
Dari klarifikasi kedua kata diatas Sistem Informasi sanggup defenisikan sebagai suatu cara yang terorganisir untuk mengumpulkan, memasukan, dan memroses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga sanggup mendukung perusahan atau organisasi untuk mencapai tujuan.
Sistem informasi sanggup bersifat formal maupun informal. Sistem informasi akutansi, produksi, dan penjualan merupakan pola sistem informasi formal yang memang secara resmi mempunyai tanggung jawab untuk menghasilkan informasi yang akurat. Sedangkan sistem informasi informal yakni kebalikannya, berasal dari bagian-bagian organisasi yang tidak secara resmi menawarkan informasi, menyerupai contohnya bab legal.
Sistem Informasi dan Software
Perangkat lunak atau software yakni representasi dari sistem informasi. Software dibuat untuk mempermudah penggunaannya dalam mencatat acara yang terjadi dalam perubahan, menyerupai contohnya transaksi pembelian dan penjualan.
Dengan adanya perangkat lunak yang membantu mengefesiensikan proses transaksi, tentunya kendala prosedural sanggup dikurangi. Hambatan ini contohnya laporan yang tidak akurat, kesalahan pencatatan, waktu tunda dalam pembuatan laporan, serta informasi yang tidak terbagi secara merata antara satu bab dengan bab yang lain.
Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi yakni kumpulan dari banyak sekali mekanisme di dalam perusahaan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, sedangkan teknologi informasi (baik software maupun hardware) yakni alat bantu untuk mencapai tujuan dari sistem informasi tersebut. Dengan teknologi informasi maka sistem informasi akan dibuat sesuai dengan kriteria yang diinginkan oleh penggunanya.
Sistem Dengan Perencanaan dan Tanpa Perencanaan
Membangun sebuah sistem informasi tidak bisa dilakukan tanpa suatu perencanaan. Ibarat membangun rumah, tentu harus dibuat dahulu perencanaan mengenai pembagian ruangan, ukuran, material, dan sebagainya. Demikian juga sistem informasi, kalau di paksakan juga maka, sistem yang dibuat itu akan tidak stabil dan sulit dipelihara (maintain), terlebih kalau hendak dikembangkan lebih lanjut.
Ada juga perusahaan, yang alasannya yakni alasan tertentu, melaksanakan pengembangan sistemtem informasi tanpa perencanaan serta analisi yang memadai, mereka pribadi menugaskan programer untuk menciptakan acara berdasarkan mekanisme manual yang ada. Dalam pengerjaannya sering terjadi interupsi dari banyak sekali pihak untuk menambahkan fungsi-fungsi tanpa memperhitungkan dampak sistem secara keseluruhan.
Proyek
Definisi proyek berdasarkan PMBOK (Project Management Body Of Knowledge) yakni is a temporary endeavor to create a unique product, service or result. Proyek yakni upaya temporer untuk menghasilkan produk jasa atau hasil yang unik. Pada kata temporer yang membedakan proyek dengan pekerjaan rutin. Karena proyek bersifat temporer artinya waktu berlangsungnya dibatasi, ada awal dan ada final untuk pekerjaan tim yang dibentuk. Meski begitu, produk atau jasa yang dihasilkan tidak bersifat temporer. Unik disini berarti hasil dari proyek yang merupakan suatu entitas gres yang mempunyai karakteristikyang berbeda dengan hasil yang sudah ada.
Ukuran proyek bisa besar dengan melibatkan banyak sumber daya dan teknologi tinggi, bisa juga kecil yang hanya dikerjakan satu atau dua orang dengan tidak melibatkan sumberdaya dan berlangsung dalam waktu yang singkat
Manajemen Proyek
Proyek yang dilaksanakan secara temporer tentu perlu diatur dan dikendalikan dengan baik. Untuk melaksanakan pengaturan dan pengendalian, diharapkan kaidah-kaidah yang menjadi pedoman untuk pelaksanaannya. Manajemen Proyek berdasarkan PMBOK yakni aplikasi dari pengetahuan, keahliat, alat, dan teknik untuk melaksanakan aktifitas sesuai dengan kebutuha proyek.
Siklus Pengembangan Software (SDLC- Sistem Development Life Cycle)
SDLC yakni tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Langkah yang digunakan mencakup :
1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi
2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan
3. Menentukan undangan pemakai sistem informasi
4. Memilih solusi atau pemecahan problem yang paling baik
5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
6. Merancang sistem informasi baru
7. Membangun sistem informasi baru
8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru
9. Memelihara dan melaksanakan perbaikan/peningkatan sistem informasi gres bila diperlukan.
System Development Lyfe Cycle (SDLC) yakni keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup terkenal dan banyak digunakan yakni waterfall. Beberapa model lain SDLC contohnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada rujukan lain mungkin berbeda, namun secara umum yakni sama. Langkah tersebut adalah
- Analisis sistem, yaitu menciptakan analisis fatwa kerja administrasi yang sedang berjalan
- Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melaksanakan perincian mengenai apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan menciptakan perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem
- Perancangan sistem, yaitu menciptakan desain fatwa kerja administrasi dan desain pemrograman yang diharapkan untuk pengembangan sistem informasi
- Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis acara yang diperlukan
- Pengujian sistem, yaitu melaksanakan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat
- Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang telah dibuat
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang kala bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah sebelumnya.
Kaji ulang yang dimaksud yakni pengujian yang sifatnya quality control, sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem.
Pemrograman
Salah satu bab penting dari SDLC yakni pemrograman. Suatu Sistem informasi yang berbasis software tentu tidak lepas dari kiprah yang satu ini. Bahkan dalam proyek pengembangan sistem informasi, pemrograman bisa menyita paling banyak sumber daya.
Dalam perkembangannya, ada banyak bahasa pemrograman dan banyak sekali alat bantunya. Seperti :
1 Assembly
2 Basic
3 C atau C++
4 C#
5 Cobol
6 Java
7 Fortran
8 Clipper
9 Pascal
10 Visual basic
DataBase
Kita sudah membahas banyak sekali hal yang menunjang dalam pembangunan sistem informasi yang baik. Ada satu hal penting juga harus dipertimbangkan ketika melaksanakan perencanaan awal sebelum suatu proyek pengembangan sistem informasi dilaksanakan, yaitu memilih bagaimana data disimpan. Ada banyak software pengelola database (database server) di pasaraan ketika ini. Masing-masing mempunyai kelebihan dan tentunya juga harga berbeda. Penentuan ini harus dilakukan semenjak awal alasannya yakni memilih juga bagaimana sistem informasi dibangun, di mana programer harus mengerti bagaimana cara menawarkan perintah manipulasi data pada database server, dan penrangkat keras apa yang dibuthkan olehnya.
Ada banyak pilihan, mulai dari yang membutuhkan investasi besar hingga yang gratis tetapi cukup mengelola data menyerupai MySQL dan PostgreSQL. Dalam melaksanakan pemilihan tentu diharapkan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pengembangan sistem informasi ini (Stakeholder). Beberapa poin yang bisa dijadikan pertimbangan antara lain :
- Kapasistas kebutuhan sesuai kebutuhan jangka panjang.
- Keamanan data, mempunyai password dan hak jalan masuk yang bisa dikonfigurasi secara aman
- Kebutuhan perangakat keras yang sanggup dipenuhi dengan sumber-daya yang ada
- Kemampuan yang memadai untuk menangani transaksi sesuai kebutuhan pengguna
- Vendor yang cukup dikenal dan produk yang terus diperbaharui
- Kompatibel dengan bahasa pemrograman yang digunakan oleh programer
- Bisa diakses dengan tools administrasi database, baik yang ter-integrasi ataupun yang tersedia di pasaran
- Bisa dipelihara (maintenance) oleh staff teknologi informasi yang ada
- Fasilitas dan metode back up dan restore sesuai standar
- Harga
- Fasilitas pemanis menyerupai kemampuan sinkronisasi atau replikasi antara server, bisa di-publish dengan gampang kalau dibutuhkan, tidak tergantung pada perangkat keras tertentu, dan sebagainya.
- Dapat dikembangkan lebih lanjut untuk kebutuhan menyerupai business inteligent atau data warehousing.
Dari keterangan diatas bisa didefinisikan bahwa database yakni merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data sanggup ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berafiliasi membuktikan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record. Adapun Struktur Database adalah: Database File/Table Record Elemen data/FieldDari pengertian diatas sanggup disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
a. Bersifat data oriented dan bukan acara oriented.
b. Dapat digunakan oleh beberapa acara aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
c. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
d. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem gres secara mudah
e. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama Data Base yakni pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada ketika pengambilan data kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya yakni sebagai berikut :
1. Efisiensi mencakup kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2. Data dalam jumlah besar.
3. Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4. Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan ketidakkonsistenan data
Sumber http://sharingilmupajak.blogspot.com
0 Response to "Pengantar Administrasi Proyek Sistem Gosip"
Posting Komentar