Organisasi Manajemen
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah
Penggunaan wewenang secara bijaksana merupakan factor kritis bagi efektevitas organisasi. Oleh lantaran itu, pada kepingan ini akan di bahas peranan pokok wewenang dalam fungsi pengorganisasian, termasuk beberapa konsep yang berkaitan dekat dengan faktor tersebut. Pertama-tama akan di uraikan peranan wewenang, dan relasi wewenang dan kekuasaan sebagai metoda formal, dimana manajer menggunakannya untuk mencapai tujuan individu maupun organisasi.
Wewenang formal tersebut harus di dukung juga dengan dasar-dasar kekuasaan dan efek informal. Manajer perlu memakai lebih dari wewenang resminya untuk mendapatkan kerjasama dengan bawahan mereka, selain juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan mereka. Kedua akan di uraikan struktur lini dan staf melalui mana wewenang dijalankan.
Wewenang (authority) yaitu hak untuk melaksanakan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu supaya tercapai tujuan tertentu. sedangkan Pengorganisasian (Organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana pengertian dari wewenang organisasi?
Bagaimana struktur lini, staf, dan fungsional dan wewenangnya?
Bagaimana delegasi wewenang organisasi?
1
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan duduk kasus ini yaitu untuk menawarkan gosip mengenai duduk kasus wewenang organisasi, struktur lini, staf, dan fungsional dan wewenangnya serta delegasi wewenang organisasi. Dari gosip ini mudah-mudahan sanggup bermanfaat bagi yang membacanya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wewenang Organisasi
Wewenang (Authority) merupakan syaraf yang berfungsi sebagai penggagas dari pada kegiatan-kegiatan. Wewenang yang bersifat informal, untuk mendapatkan kerjasama yang baik dengan bawahan. Disamping itu wewenang juga tergantung pada kemampuan ilmu pengetahuan, pengalaman dan kepemimpinan. Wewenang berfungsi untuk menjalankan acara yang ada dalam organisasi. Wewenang sanggup diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu supaya tujuan sanggup tercapai. Pengorganisasian (Organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yang melingkupinya.
T. Hani Handoko membagi dua pandangan yang saling berlawanan mengenai sumber wewenang:
Teori Formal(Pandangan klasik): wewenang yaitu dianugrahkan ; wewenang ada lantaran seseorang diberikan atau dilimpahkan hal tersebut. Pandangan mengangap bahwa wewenang berasal dari tingkat masyarakat yang sangat tinggi dan kemudian secara aturan diturunkan dari tingkat ketingkat.
Teori Penerimaan (acceptance theory of authority): beropini bahwa wewenang seseorang timbul hanya jika hal itu diterima oleh kelompok atau individu kepada siapa wewenang tersebut dijalankan dan ini tidak tergantung pada peserta ( reciver)
Gambar ini perbedaan pemfokusan pandangan
formal dan penerimaan mengenai wewenang
3
Struktur Lini, Staf, dan fungsional dan wewenangnya:
Organisasi lini: semua organisasi mempunyai sejumlah fungsi-fungsi dasar yang harus dilaksanakan. Contohnya: organisasi perusahaan biasanya mempunyai tiga fungsi dasar yaitu produksi manufaktur atau operasi, pemasaran atau penjualan dan keuangan. Fungsi-fungsi dasar tersebut dilaksanakan oleh semua organisasi.
Organisasi Lini dan Staf: staf merupakan individu atau kelompok dalam struktur organisasi yang fungsi utamanya menawarkan saran dan pelayanan terhadap fungsi lini. Karyawan staf atau staf departemen tidak secara eksklusif terlibat dalam acara utama organisasi atau departemen.
2.3 Wewenang lini, staf dan fungsional
Wewenang lini, yaitu wewenang dimana atasan melakukannya atas bawahannya langsung. Yaitu atasan eksklusif memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan ke bawahan melalui tingkatan organisasi.
Wewenang staf, yaitu hak yang dipunyai oleh satuan-satuan staf atau para seorang jago untuk menyarankan, memberi rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia ini. Kualifikasi yang harus dipenuhi oleh orang yang duduk sebagai taf yaitu dengan menganalisa melalui metode kuisioner, metode observasi, metode wawancara atau dengan menggabungkan ketiganya. Baishline mengajukan enam pokok kualifikasi yang harus dipengaruhi oleh seorang staf yaitu :
1. Pengetahuan yang luas daerah diamana ia bekerja
2. Punya sifat kesetiaan tenaga yang besar, kesehatan yang baik, inisiatif, pertimbangan yang baik dan kepandaian yang ramah.
3. Punya semangat kolaborasi yang ramah
4. Kestabilan emosi dan tingkat laris yang sopan.
5. Kesederhanaan
6. Kemauan baik dan optimis
4
Kualifikasi utama yaitu mempunyai keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi. Konsekkuensi organisasi yang memakai staf yaitu menambah biaya
administrasi struktur orgasisasi menjadi komplek dan kekuasaan, tanggung jawab serta akuntabilitas. yaitu mempunyai keahlian pada bidangnya dan punya loyalitas yang tinggi. Wewenang staf Yaitu hak para staf atau seorang jago untuk menyarankan, memberi rekomendasi konsultasi pada personalia yang tinggi, Hal yang perlu diperintahkan dalam mendelegasikan suatu acara kepada orang yang ditujuk yaitu:
Menetapkan dan menawarkan tujuan serta acara yang akan dilakukan
Melimpahkan sebagian wewenangnya kepada orang yang di tunjuk
Orang yang ditunjuk mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan supaya tercapainya tujuan.
Menerima hasil pertanggung balasan bawahan atas acara yang dilimpahkan.
wewenang staf fungsional, yaitu relasi terkuat yang sanggup dimiliki staf dengan satuan-satuan lini.
Chester Bamard menyampaikan bahwa seseorang bersedia mendapatkan komunikasi yang bersifat kewenangan jika memenuhi:
Memahami komunikasi tersebut
tidak menyimpang dari tujuan organisasi
tidak bertentangan dengan kepeningan pribadi
Mampu secara mental dan fisik untuk mengikutinya
Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang sanggup di taati oleh bawahan maka diharapkan adannya.
Kekuasaan ( power ) yaitu kemampuan untuk melaksanakan hak tersebut, dengan cara mensugesti individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi 2 yaitu:
5
Kekuasaan posisi ( position power ) yang didapat dari wewenang formal, besarnya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut.
Kekuasaan pribadi ( personal power ) berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pimpinan.
Tanggung jawab dan akuntabilitas tanggung jawab ( responsibility) yaitu kewajiban untuk melaksanakan sesuatu yang timbul jika seorang bawahan mendapatkan wewenang dari atasannya. Akuntability yaitu seruan pertanggung balasan atas pemenuhan tanggung jawab yang dilimpahkan kepadanya. Yang penting untuk diperhatikan bahwa wewenang yang diberikan harus sama dengan besarnya tanggung jawab yang akan diberikan dan diberikan kebebasan dalam memilih keputusan-keputusan yang akan diambil.
Pengaruh ( influence ) yaitu transaksi dimana seseorang dibujuk oleh orang lain untuk melaksanakan suatu acara sesuai dengan impian orang yang mempengaruhi. Pengaruh sanggup timbul lantaran status jabatan, kekuasaan dan menghukum, pemilikan gosip lengkap juga penguasaan kanal komunikasi yang lebih baik.
Menurut sumber wewenang dibagi menjadi:
Kekuasaan balas jasa ( reward power ) berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya.
Kekuasaan paksaan ( Coercive power ) berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa eksekusi ( dipecat, ditegur, dan sebagainya ) akan diterima jika tidak melaksanakan perintah,
Kekuasaan sah ( legitimate power ) Berkembang dari nilai-nilai intern lantaran seseorang tersebut telah diangkat sebagai pemimpinnya.
6
Kekuasaan pengendalian gosip ( control of information power ) berasal dari pengetahuan yang tidak dipercaya orang lain, ini dilakukan dengan proteksi atau penahanan gosip yang dibutuhkan.
Kekuasaan panutan ( referent power ) didasarkan atas identifikasi orang dengan pimpinan dan menjadikannya sebagai panutan.
Kekuasaan jago ( expert power ) yaitu keahlian atau ilmu pengetahuan seseorang dalam bidangnya.
Keluasan wewenang dan kekuasaan. Semua anggota organisasi mempunyai peraturan, arahan etik, atau batasan-atasan tertentu pada wewenang, seprti yang ditunjukan dibawah ini:
Batasan-batasan internal dan eksternal untuk wewenang dan kekuasaan:
Internal:
Anggaran (Budget)
kebijaksanaan, peraturan, dan prosedur
Deskripsi jabatan
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi
Ekstern:
1. Udangan dan peraturan-peraturan pemerintah
2. Perjanjian kerja kolektif
Perjanjian dengan dealer, supplier, dan pelanggan
2.3 Delegasi wewenang
Delegasi wewenang yaitu proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang melapor kepadanya. Empat acara terjadi dikala delegasi dilakukan:
Pendelegasi menetapkan dan menawarkan tujuan dan kiprah kepada bawahan.
Pendelegasi melimpahkan wewenang yang di perlukan untuk mencapai tujuan atau tugas.
Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menjadikan kewajiban atau tanggung jawab.
Pendelegasi mendapatkan pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang dicapai.
0 Response to "Organisasi Manajemen"
Posting Komentar