-->

iklan banner

Sumbangan Dan Tugas Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi, Dan Antropologi Dalam Ips



Ruang lingkup mata pelajaran IPS terdir dari beberapa ilmu sosial, diantaranya yakni sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, dan antropologi.

a. Sejarah
Dalam Fakhi Samlawi (1998:11), sejarah berkaitan dengan insiden masa lalu. Sejarah merekam sejumlah aspek kejadian, baik aspek sosial, budaya, geografi, ekonomi, maupun politik. Oleh lantaran itu sejarah sering dipandang sebagai fondasi atau komponen dari semua ilmu sosial. Konsep utama dalam sejarah yakni waktu dan kejadian. Namun tidak semua hal perihal masa kemudian sanggup disebut sejarah. Cerita atau dongeng yang bersifat fiktif perihal masa kemudian atau diragukan fakta pembuaktiannya tidak sempurna untuk sanggup disebut sejarah sebagai pengajaran. Sejarah yang baik menceritakan perihal orang dan insiden dalam semangat pengkajian sehingga mendorong pendengar atau pembacanya berfikir kritis perihal apa yang benar-benar terjadi, mengapa, dan apa artinya. Kaprikornus sejarah sebagai ilmu sosial harus membangkitkan kajian kritis terhadap insiden masa lalu.
Sejarah menawarkan ilmu pengetahuan sosial perihal kumpulan pengetahuan masa lalu, yang menawarkan pandangan bermakna terhadap apa yang sedang terjadi pada ketika ini dan apa yang diharapkan pada masa datang. Hal ini sanggup merupakan klarifikasi perihal hubungan lantaran jawaban dari insiden (kejadian). Peristiwa-peristiwa tidak pernah terjadi dalam suatu kekosongan, melainkan ada sesuatu yang harus menjadikan insiden dan ada sesuatu yang lain yang akan dipengaruhi olehnya.
Salah satu hambatan yang dihadapi oleh guru yakni menentukan konsep sejarah dan memberi arah atau makna bagi siswa dan kehidupannya. Hal yang tidak diharapkan yakni kalau para siswa berguru semua kumpulan pengetahuan sejarah sebagai hapalan belaka. Pengetahuan sejarah atau peristiwa-peristiwa sejarah tersebut harus diseleksi, sesuai dengan kelayakan usia siswa dan kebermaknaannya untuk masa kini dan mendatang. Para siswa perlu dilatih menemukan hubungan antara insiden sehingga mereka sanggup memakai alat-alat pengkajian mereka sendiri untuk menentukan bagaimana pilahan-pilahan gosip itu cocok satu sama lain.
b. Geografi
Fakhi Samlawi (1998: 12) menjabarkan bahwa geografi merupakan ilmu sosial yang mempunyai kajian perihal ruang dan jarak yang menjadi tempat tinggal manusia. Selain itu juga berkaitan dengan konsep wilayah (region), bermakna suatu kawasan yang meliputi jarak/luas tertentu. Konsep-konsep lain yang seringkali dipakai dalam pengetahuan geografi yakni lokasi, posisi (kedudukan), situasi, tempat (site), distribusi dan perancangan. Menentukan lokasi atau menemukan suatu tempat di permukaan bumi ini memerlukan ketrakaitan dengan tempat-tempat yang diketahui. Posisi (kedudukan) ketika ini ditentukan oleh garis latitide dan longitude. Sementara itu tempat (site) merujuk pada lokasi dari suatu tempat yang niscaya dengan suatu citra atau sumber-sumber daya setempat. Distribusi (pembagian) berarti di mana orang-orang hidup di atas bumi, sedangkan arrangement (perancangan) merujuk pada bagaimana benda-benda ditempatkan di tempat orang-orang hidup.
Para hebat geografi sanggup melaksanakan inkuiri (pengkajian) dalam bentuk pembuatan peta atau membandingkan persamaan dan perbedaan antara daerah-daerah di dunia. Geografi pun sanggup mengkaji citra fisik dari daerah, faktor-faktor cuaca, kepadatan penduduk, sumber-sumber alam, penggunaan tanah, produksi pertanian, industri, ekspor, dan impor. Geografi mendorong para siswa untuk berguru bagaimana banyak sekali faktor di suatu daerah, baik fisik maupun budaya, saling berinteraksi.
Geografi menawarkan ilmu pengetahuan sosial perihal hubungan interakasi antara orang-orang dan ruang/tempat dan jarak. Bagaimana orang-orang mensugesti tempat di mana ia tinggal dan bagaimana tempat-tempat itu mensugesti orang-orang yang hidup disitu.
c. Ekonomi
Fakhi Samlawi (1998: 14) menjabarkan bahwa perhatian utama spesialis ekonomi yakni pada kemampuan masyarakat untuk menyesuaikan kebutuhan mereka yang tidak terbatas kepada sumber-sumber daya mereka yang terbatas.
Seorang hebat ekonomi tertarik pada tindakan masyarakat dalam memakai sumber-sumber daya, baik sumber daya insan maupun sumber daya fisik (alam), dalam menghasilkan barang dan jasa dan pendistribusiannya pada masyarakat. Ia akan mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan perihal apa, bagaimana, kapan, dan untuk siapa memproduksi sumber daya itu. Tugas utama ilmu ekonomi yakni menjelaskan persamaan-persamaan esensial dan hakikat-hakikat perbedaan dalam kehidupan ekonomi pada masyarakat yang berbeda itu, sehingga seseorang sanggup memahami dengan lebih baik perihal kondisi-kondisi tempat ia hidup dan memahami alternatif-alternatif yang terbuka baginya.
Konsep-konsep yang paling dasar dalam ilmu ekonomi yakni kelangkaan (scarcity), spesialisasi (specialization), saling ketergantungan (interdependence), pasar (market), dan kecerdikan umum (public policy). Kelangkaan berarti bahwa suatu pilihan harus dibentuk dalam pengalokasian sumber-sumber daya material, yakni lantaran ketidakcukupan sumber-sumber daya tertentu, apakah uang, waktu, atau minyak bumi, yang ingin dipakai masyarakat sesuai keinginannya, sehingga masyarakat harus menciptakan pilihan.
Konsep spesialisasi merujuk pada pembuatan pilihan yang sepenuhnya atau sesutuhnya hanya pada satu macam tugas. Misalnya dalam sebuah perusahaan pakaian jadi, Beni bekerja hanya memotong kain, Budi hanya menjahit, dan Eli yang menyetrika dan membungkusnya. Tiap-tiap pekerja sudah secara spesialisasi atau secara khusus hanya mengerjakan satu kiprah khususnya.
Konsep pasar berarti ada perimbangan antara kebutuhan terhadap barang dan jasa yang telah dihasilkan atau disediakan. Konsep saling ketergantungan (interdependence) menggambarkan adanya ketergantungan/keterkaitan antara seseorang dengan lainnya. Seseorang tidak sanggup menghasilkan semua hal yang dibutuhkan dan ia tergantung pada jasa orang lain. Baju, sepatu, buku, alat tulis, makanan, juga pelayanan jasa (transportasi, telepon, pendidikan, dsb.) yang anda butuhkan sehari-hari tentu tidak akan sanggup anda penuhi sendiri, sehingga anda akan tergantung pada barang-barang dan jasa yang disediakan oleh orang lain. Sementara itu, konsep kecerdikan umum yakni suatu contoh menciptakan keputusan yang menentukan apa yang akan dan tidak akan diproduksi atau dilakukan.
Seorang hebat ekonomi sanggup melaksanakan pengumpulan dan analisis data perihal sistem ekonomi. Sistem ekonomi yang dimaksud yakni contoh atau tatanan atau prosedur kehidupan perekonomian. Ahli tersebut sanggup melaksanakan penelitian untuk menentukan bagaimana sistem ekonomi berkembang dan berubah. Penelitian lainnya sanggup dilakukan dengan meneliti lembaga-lembaga ekonomi ibarat konsumen, bisnis, pemerintah atau pasar. Misalnya seorang peneliti atau pengamat ekonomi sanggup mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa dan bagaimana yang banyak dibeli oleh konsumen? Tipe industri apa yang kini ini sedang berkembang? Program ekonomi apakah yang kini ini didukung oleh pemerintah? Bagaimana efek krisis moneter terhadap daya beli dan kesejahteraan masyarakat?
Seorang pengkaji ekonomi sanggup juga meneliti efisiensi sistem ekonomi untuk menentukan apakah perkembangan ekonomi secepat yang diharapkan dalam kondisi ketika ini. Ia juga sanggup melaksanakan ramalan perihal acara ekonomi masyarakat di masa depan apakah akan naik atau turun.
Menurut Skeel (Fakhi Samlawi, 1998: 16) menuturkan bahwa pemberian ilmu ekonomi terhadap Ilmu Pengetahuan Sosial yakni untuk menyediakan pengetahuan perihal bagaimana masyarakat tetapkan untuk memakai dan mengalokasikan sumber-sumber daya mereka, bagaimana sistem ekonomi berkembang dan berjalan, dan perihal masalah-masalah yang dihadapi oleh orang-orang dan sistem ekonomi ketika mereka mencoba memenuhi kebutuhannya. Para siswa akan menyadari bagaimana sumber daya yang terbatas akan mengakibatkan mereka menciptakan keputusan perihal bagaimana sumber daya mereka digunakan.
d. Sosiologi
Dalam Fakhli Samlawi (1998:19) dijelaskan bahwa para hebat sosiologi menaruh perhatian pada sikap dan forum serta interaksi antar individu dan kelompok/asosiasi dalam bermayarakat. Sosiologi mengamati keanggotaan orang-orang dalam kelompok, ibarat dalam keluarga, sekolah, forum agama, dan pemerintah. Mereka mengkaji perihal kelompok-kelompok, contohnya perihal organisasi internalnya, proses pemeliharaan keutuhan kelompok itu, dan hubungan si antara anggota-anggotanya. Para hebat sosiologi itu juga mengkaji efek kelompok tersebut terhadap para anggotanya, untuk mengenali perubahan sikap yang ditunjukkan oleh para anggotanya.
Para sosiolog sanggup menyumbangkan pengetahuan perihal lembaga-lembaga sosial (social institution). Mereka pun sanggup mengkaji perihal keanggotaan, perilaku, tujuan, norma, nilai, peran, kekuasaan, dan lokasi. Mereka sanggup menggambarkan proses sosial (social process) dari interaksi yang paling sederhana ke sosialisasi, kerjasama, persaingan (kompetisi), dan kontradiksi (konflik). Mereka sanggup juga menjelaskan mengapa para anggota suatu kelompok berperilaku ibarat itu.
Konsep-konsep utama dalam sosiologi meliputi kelompok (group), forum (institution), kiprah (role), norma (norm), nilai (value), sosialisasi (socialization), dan msyarakat (society). Konsep kelompok (group) memperlihatkan sejumlah orang yang hidup bersama dalam mencapai satu tujuan atau lantaran mereka mengikuti tatanan nilai yang sama. Konsep forum atau pranata (institution) merujuk bukan hanya kepada forum dalam arti wadah atau badan. Lembaga atau pranata sosial berdasarkan Soerjono Soekanto yakni himpunan dari norma-norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Kaprikornus pranata sosial intinya bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan insan yang perlu dipenuhi, yang pemenuhannya memerlukan keteraturan. Lembaga atau pranata sosial itu contohnya forum keluarga. Lembaga ekonomi, forum pendidikan, forum politik, dan forum agama.
Peran (role) sebagai konsep sosiologidapat diartikan sebagai fungsi kiprah oleh seseorang dalam suatu forum sesuai dengan kedudukan atau statusnya. Sosialisasi sanggup diartikan sebagai proses membantu individu melalui berguru dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berfikir kelompoknya, supaya sanggup berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Dengan kata lain sosialisasi merupakan proses mempelajari norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang dibutuhkan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.
Konsep norma (norm) merujuk tatanan normatif yang diharapkan dari individu dalam suatu peran. Norma berdasarkan Robert MZ Lawang dalam Fakhi Samlawi (1998: 20) yakni patokan sikap dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, dan norma ini merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak sikap seseorang. Sementara itu nilai (value) yakni apa yang dianggap penting atau berharga bagi individu atau kelompok. Menurut Lawang nilai yakni citra mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, yang berharga, yang mensugesti sikap sosial dari orang yang mempunyai nilai itu.
Sosiologi memerikan pemberian kepada IPS berupa pemahaman perihal bagaimana lembaga-lembaga sosial berkembang dan bagaimana orang-orang berinteraksi di dalamnya. Para siswa sanggup berguru perihal lembaga-lembaga tersebut dan bagaimana lembaga-lembaga tersebut mensugesti kehidupannya.
e. Antropologi
Dalam Fakih Samlawi (1998: 21), beberapa konsep dasar antropologi meliputi kebudayaan (culture), budbahasa istiadat (custom), etika (ethics), ras (race), tradisi (traditions), aturan (law), dan keyakinan (beliefs).
Kebudayaan yakni sikap sekelompok orang sebagai hasil belajar. Adat istiadat atau kebiasaan yakni sikap yang biasa atau diterima atau dipraktekkan dalam kelompok manusia. Etika yakni keputusan di dalam suatu kelompok perihal apa yang baik dan benar. Ras menggambarkan sekelompok besar orang yang mempunyai citra yang sanggup dibedakan secara terang dan membedakannya dari kelompok lainnya. Hukum yakni perangkat aturan yang resmi yang disetujui oleh suatu kelompok dan didijadikan sebagai pedoman perilaku. Keyakinan yakni kebenaran yang diterima yang kita pegang tanpa bukti yang positif. Tradisi yakni keyakinan dan budbahasa istiadat yang bebuyutan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Antropologi menawarkan pemberian kepada ilmu pengetahuan sosial dengan menawarkan pengertian perihal bagaimana kebudayaan berkembang dan mengapa kebudayaan tersebut berbeda. Antropologi membantu para siswa memahami bagaimana dan mengapa orang-orang mempunyai kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan mereka sendiri.
Sumber :
Laboratorium IPS Terpadu. Oleh : Safitri Yosita Ratri, S.Si., M.Pd. (UNY)

Sumber http://febasfi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sumbangan Dan Tugas Geografi, Sejarah, Sosiologi, Ekonomi, Dan Antropologi Dalam Ips"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel