Cara Menciptakan Angket Penelitian

Cara menciptakan angket penelitian yang akan dijelasakan di sini bersumber pada buku Metode Penelitian Survey dan dilengkapi dengan refleksi pengalaman saya terlibat dalam aneka macam agenda penelitian sosial yang memakai angket atau kuesioner.

Salah satu pijakan utama yang harus diperhatikan sebagai bab dari keseluruhan cara menciptakan angket yakni memahami pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Angket dibentuk dengan tujuan mengumpulkan data yang nantinya akan diolah dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.

Baca juga Metode Survey: Jenis dan Contohnya







Postingan ini berusaha untuk meringkas cara menciptakan angket penelitian se-simpel mungkin. Beberapa langkah harus ditempuh secara runut semoga angket yang dibentuk nantinya sesuai dengan kebutuhan peneliti dan penelitiannya. Saya juga akan menunjukkan beberapa teladan dalam setiap klarifikasi untuk fasilitas pembaca dalam memahami apa yang saya maksud.

Beberapa prinsip dasar

Sebelumnya, perlu kita ketahui beberapa prinsip dasar dalam pembuatan angket penelitian. Pengetahuan akan prinsip dasar yang akan dijelaskan ini akan memudahkan peneliti dalam proses pembuatan kuesioner. Beberapa prinsip dasar yang akan saya jelaskan berkaitan dengan: isi pertanyaan, cara pemakaian angket, dan jenis pertanyaan.

Ketiganya perlu dipahami oleh peneliti terlebih dahulu sebelum menerapkan cara menciptakan angket penelitian.

Isi pertanyaan

Isi pertanyaan angket sanggup dikategorikan menjadi empat jenis. Berikut klarifikasi detailnya:

♦ Pertanyaan angket yakni pertanyaan perihal fakta sosial. Sebagai contoh, pekerjaan informan, pendapatan bulanan informan, tingkat pendidikan informan, dan sebagainya.

♦ Pertanyaan angket yakni pertanyaan perihal pendapat atau perilaku informan terhadap sesuatu. Misalnya, pertanyaan apakah responden oke bahwa POLRI merupakan salah satu forum negara terkorup di Indonesia, atau apakah KPK dianggap bisa memberantas korupsi di Indonesia. Kesetujuan atau ketidaksetujuan menggambarkan perilaku atau pendapat responden perihal sesuatu.

♦ Pertanyaan angket yakni pertanyaan perihal informasi. Misalnya, pertanyaan siapakah orang yang paling akrab dengan Anda di keluarga Anda. Pertanyaan ini akan menunjukkan informasi mengenai siapa orangnya sejauh yang responden ketahui.

♦ Pertanyaan angket yakni pertanyaan perihal persepsi diri. Sebagai contoh, pertanyaan seberapa sering Anda nongkrong di pos kampling di kampung Anda dalam kurun waktu seminggu, dan sebagainya.

Baca juga: Contoh Kuesioner Penelitian

Pemakaian angket

Perlu diketahui bahwa ada beberapa cara pemakaian atau pengisian angket. Berikut teladan dan penjelasannya:

♦ Angket diisi oleh peneliti dikala interview. Peneliti memegang kuesioner di tangan dikala wawancara sembari mengisi kolom-kolom sesuai balasan responden.

♦ Angket diisi sendiri oleh informan atau responden. Responden bisa dalam bentuk kelompok atau individual. Misal, survey memakai angket dilakukan pada mahasiswa satu kelas yang gres saja mengikuti mata kuliah. Peneliti membagikan angket kepada para mahasiswa untuk diisi dalam kurun waktu tertentu.

♦ Angket dipakai dikala interview via telepon atau media digital. Cara ini biasa dilakukan di negara maju alasannya yakni lebih efisien ketimbang mendatangi secara fisik para responden untuk wawancara.

♦ Angket dipakai dengan cara dikirim via pos ke alamat responden, untuk dikirim kembali ke alamat peneliti atau pengisian dilakukan secara online sesuai petunjuk yang diberikan peneliti. Cara ini juga lumrah dilakukan di negara maju. Misalnya, di negara maju, di depan kotak pos apartemen saya terdapat surat yang berisi angket untuk diisi. Di angket tersebut terdapat petunjuk bahwa saya disuruh buka laman situs tertentu untuk mengisi dan menyelesaian kuesioner di sana.

Baca juga: Pedoman Wawancara Penelitian

Jenis pertanyaan

Prinsip ketiga ini perlu diketahui dengan secama alasannya yakni merupakan bab vital dari cara menciptakan angket yang baik dan benar. Ada beberapa jenis pertanyaan dalam angket penelitian. Jenis pertanyaan tertentu bisa jadi lebih dibutuhkan ketimbang jenis pertanyaan lainnya. Memahami jenis pertanyaan angket akan membantu peneliti dalam memperoleh data yang sempurna dan sesuai dengan yang dibutuhkan. Berikut ini beberapa jenis pertanyaan angket penelitian.

♦ Pertanyaan tertutup, yaitu model pertanyaan yang jawabannya berupa opsi yang disediakan peneliti. Misalnya,

Apakah Anda pernah mendengar perihal Google Assistant sebelumnya?

• Ya


• Tidak

♦ Pertanyaan terbuka, yaitu model pertanyaan yang memberi kebebasan pada responden dalam menjawab pertanyaan. Misalnya,

Menurut Anda, bagaimana cara membagi sembako kepada masyarakat semoga adil dan tidak memakan korban?

♦ Pertanyaan kombinasi antara tertutup dan terbuka, yaitu model pertanyaan dengan pertama-tama menyajikan opsi jawaban, sesudah itu minta pendapat responden terkait balasan pertanyaan awal. Misalnya,

Menurut anda, apakah belum dewasa di bawah usia 10 tahun perlu dibelikan gadget?

• Ya


• Tidak

Mengapa?

♦ Pertanyaan semi terbuka, yaitu model pertanyaan yang berupa opsi, termasuk opsi lainnya yang tidak dicantumkan oleh peneliti dalam angket. Misalnya,

Apa saja aplikasi media umum yang ada di handphone Anda?

• Instagram


• Twitter


• Facebook


• Snapchat


• Lainnya

Apa bila sudah memahami ketiga prinsip dasar angket penelitian tersebut, pembaca akan lebih gampang dan leluasa dalam mempraktikkan cara menciptakan angket penelitian. Penjelasan berikut ini berupa langkah-langkah mudah perihal cara menciptakan angket yang sudah saya ringkas.

Baca juga: Contoh Data Kuantitatif

Langkah-langkah mudah cara menciptakan angket

Turunkan variabel ke dalam pertanyaan yang simpel

Penelitian yang pengumpulan datanya memakai angket umumnya didahului dengan pembuatan variabel yang jelas. Misalnya, peneliti memakai variabel status perkawinan untuk mengetahui apakah responden sudah menikah atau belum. Maka pertanyaan yang simpel yakni sebagai berikut:

Apakah Anda sudah menikah?

Apakah Anda beristri/bersuami?

Pertanyaan tersebut terang lebih simpel dan gampang dipahami ketimbang pertanyaan:

Bagaimana status perkawinan Anda?

Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti

Peneliti harus bersikap se-netral mungkin semoga responden sanggup menjawab pertanyaan se-objektif mungkin. Sebagai contoh,

Apa aplikasi media umum yang sering Anda kanal melalui handphone Anda?

Pertanyaan di atas lebih netral dan objektif ketimbang, contohnya pertanyaan berikut ini:

Aplikasi media umum yang sering Anda kanal Facebook atau yang lainnya?

Mengelompokkan pertanyaan angket

Dalam pembuatan angket atau kuesioner, struktur daftar pertanyaan harus sesuai dengan kebutuhan peneliti. Kesesuaian kebutuhan tersebut sanggup dihubungkan dengan pertayaan penelitian, tujuan penelitian dan hipotesis penelitian.

Tidak ada cara yang baku dalam pengelompokkan alasannya yakni kebutuhan peneliti dan penelitian tidak selalu sama. Namun demikian, pengelompokan yang umum bisa digambarkan sebagai berikut:

◊ Pertama, identitas responden (nama kalau diperlukan)

◊ Kedua, data demografis responden (jenis kelamin, usia, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dsb)

Kita ambil teladan penelitian perihal ”Penggunaan Sosial Media di Kalangan Pelajar”. Maka pengelompokan lanjutannya bisa dibentuk sebagai berikut:

◊ Ketiga, aplikasi favorit (apa saja app sosmed yang diinstal, mengapa menentukan app tersebut, dsb)

◊ Keempat, intensitas penggunaan (berapa kali sehari login, apakah selalu posting/komen/likes, dsb)

◊ Kelima, model konsumsi medsos (apa saja yang diposting, mengapa posting konten tertentu, dsb)

Peneliti yang mengambil teladan tema tersebut bisa saja menciptakan pengelompokan pertanyaan angket lebih banyak dari yang sudah disebutkan. Kembali lagi pada kebutuhan peneliti terkait dengan apa rumusan masalahnya, tujuan penelitiannya, dan hipotesis penelitiannya.

Baca juga: Metode Penelitian: Pengertian, Jenis & Contohnya

Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: