Struktur Dan Fungsi Sel Prokariotik Dan Eukariotik Pada Makhluk Hidup
Hai,.. uraian kali ini akan menjelaskan mengenai sel dan fungsi beberapa bab terbesar sel yakni membran sel, sitoplasma dan organel-organel sel. Ada beberapa tautan yang bisa kalian lihat bila kalian belum memahami kata-kata tertentu dalam artikel ini.
Oke.. masuk ke materi ya...
Sel merupakan unit struktural terkecil dan merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Setiap sel mempunyai struktur dan fungsi yang terperinci untuk menjaga kelangsungan acara kehidupan.
Terimakasih kepada para andal yang telah menemukan mikroskop elektron, sehingga mereka bisa memakai mikroskop elektron yang sanggup memperbesar objek pengamatan hingga 1.000.000×.
Dengan perbesaran ini, isi sel dalam sitoplasma yang menjalankan banyak sekali fungsi sanggup dilihat.
Sebuah sel mempunyai tiga bab utama yaitu membran sel (selaput plasma), sitoplasma, dan organel-organel sel. Nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar.
Sebuah sel mempunyai tiga bab utama yaitu membran sel (selaput plasma), sitoplasma, dan organel-organel sel. Nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar.
Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik. Setiap organisme niscaya menjadi bab dari salah satu dari struktur sel tersebut, yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada kingdom atau dunia Monera, dunia Archaebacteria (Archae), dan dunia Eubacteria (Bacteria). Adapun dunia Animalia, Plantae, Fungi, dan dunia Protista mempunyai struktur sel eukariotik.
1. Struktur Sel Prokariotik
Semua sel prokariotik
1. mempunyai membran plasma, nukleoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom.
2. mempunyai membran inti sehingga materi inti yang berada dalam sel mengadakan kontak eksklusif dengan protoplasma.
3. tidak mempunyai sistem endomembran (membran dalam), mirip retikulum endoplasma dan kompleks Golgi.
4. tidak mempunyai mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromatofor.
Contoh sel prokariotik yakni basil (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Perhatikan gambar struktur sel basil Escherichia c0l1 yang mewakili sel prokariotik pada gambar berikut.
Struktur Bakteri e. c0l1 |
Adapun bagian-bagian sel basil sebagai berikut.
a. Dinding Sel
Dinding sel basil dan Archae tersusun atas peptidoglikan, lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur kemudian lintas molekul dan ion-ion dari dalam.
c. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan enzim-enzim. Enzim-enzim dipakai untuk mencerna kuliner secara ekstraselular dan untuk melaksanakan proses metabolisme sel. Metabolisme sel mencakup proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
d. Mesosom
Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma melekuk ke dalam membentuk bangunan yang disebut mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. Biasanya mesosom terletak bersahabat dinding sel yang gres terbentuk pada ketika pembelahan biner sel bakteri. Pada membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15–20 nm (1 nanometer = 10 –9 meter). Di dalam sel E. c0l1 terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa total sel bakteri.
f. DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya. Oleh alasannya yakni itu, DNA disebut pula sebagai materi genetik.
g. RNA
RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA. Jadi, bab tertentu DNA melaksanakan transkripsi membentuk RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
Demikianlah struktur sel prokariotik pada basil E. c0l1. Ternyata, basil mempunyai bagian-bagian sel yang rumit. Setiap bab sel ini mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup sebuah sel.
2. Struktur Sel Eukariotik
Semua sel eukariotik mempunyai membran inti. Selain itu, sel eukariotik mempunyai sistem endomembran, yakni mempunyai organel-organel bermembran mirip retikulum endoplasma, kompleks Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga mempunyai sentriol. Perhatikan gambar perihal struktur sel eukariotik di bawah ini.
Sel Tumbuhan; Eukariotik |
Berikut ini akan dibahas mengenai struktur sel eukariotik yang mencakup membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel sel (ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, tubuh mikro, dan mikrotubulus).
a. Membran Sel (Selaput Plasma)
Membran sel merupakan bab terluar sel yang membatasi bab dalam sel dengan lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya sanggup dilalui molekul-molekul tertentu mirip glukosa, asam amino, gliserol, dan banyak sekali ion.
Membran sel mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, mirip hormon dan materi kimia lain, baik dari lingkungan luar maupun dari bab lain dalam organisme itu sendiri.
2) Melindungi semoga isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
3) Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar meninggalkan sel. Hal inilah yang menjadikan membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel).
4) Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, mirip reaksi oksidasi dan respirasi.
Berdasarkan analisis kimiawi sanggup diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid yakni lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bab kepala (polar head) dan bab ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bab ekor bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan sterol.
1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung deretan fosfat.
2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.
Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein.
Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau intrinsik.
Lapisan protein perifer membungkus bab kepala (polar head) lipid rangkap dua bab luar.
Lapisan protein perifer membungkus bab kepala (polar head) lipid rangkap dua bab luar.
Lapisan protein integral membungkus bab kepala (polar head) lipid rangkap dua bab dalam. Lebih jelasnya sanggup dilihat pada gambar berikut.
Di depan telah dijelaskan bahwa membran plasma bersifat selektif permeabel (semipermeabel) yang artinya membran plasma sanggup dilalui oleh molekul atau ion tertentu. Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
1) Transpor pasif yakni perpindahan molekul atau ion tanpa memakai energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara impulsif dari konsentrasi tinggi ke rendah. Contoh transpor pasif yakni difusi dan osmosis.
2) Transpor aktif yakni perpindahan molekul atau ion memakai energi dari sel itu. Contoh transpor aktif yakni pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis,dan eksositosis.
Untuk lebih jelasnya kalian sanggup melihat nya di Transport Aktif dan Transport Pasif
Untuk lebih jelasnya kalian sanggup melihat nya di Transport Aktif dan Transport Pasif
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti dan selaput plasma. Sitoplasma yang berada dalam nukleus disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan, sitoplasma dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bab dalam disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan kompak.
Ektoplasma pada sel binatang berupa selaput plasma itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak plastida (zat warna).
Ektoplasma pada sel binatang berupa selaput plasma itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak plastida (zat warna).
Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan mirip gel (agar-agar atau jeli) yang disebut sitosol.
2) Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini bervariasi tergantung tipe selnya. Sebagai contoh, sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung tetesan lemak besar.
3) Jaringan yang strukturnya mirip filamen (benang) dan serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi sebagai kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
Matriks sitoplasma atau materi dasar sitoplasma disebut sitosol. Sitoplasma sanggup berubah dari fase sol ke gel dan sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%, karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na 0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma sebagai berikut.
1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya.
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel penyusun koloid.
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa arus melingkar.
4) Memiliki tegangan permukaan.
5) Elektrolit yaitu kemampuan molekul menghantarkan arus listrik.
Matriks sitoplasma sanggup bertindak sebagai larutan penyangga (buffer). Sifat biologis matriks sitoplasma yakni bisa mengenali rangsang (iritabilitas) dan mengantar rangsang (konduktivitas).
Adapun fungsi sitosol sebagai berikut.
1) Sumber materi kimia penting bagi sel lantaran di dalamnya terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas, molekul kecil mirip garam, asam lemak, asam amino, nukleotida, molekul besar mirip protein, dan RNA yang membentuk koloid.
2) Tempat terjadinya reaksi metabolisme, mirip glikolisis, sintesis protein, dan sintesis asam lemak.
c. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut yang berbeda yaitu, mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediar.
1) Mikrofilamen
Mikrofilamen yakni rantai ganda protein yang bertaut dan tipis. Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot. Mikrofilamen mempunyai diameter 7 nm sehingga pengamatannya harus memakai mikroskop elektron.
2) Mikrotubulus
Mikrotubulus yakni rantai-rantai protein yang membentuk spiral. Spiral ini membentuk tabung berlubang yang panjangnya mencapai 2,5 mm dengan diameter 25 nm. Mikrotubulus tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin.
Mikrotubulus merupakan penyusun sitoskeleton yang terbesar. Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah.
Mikrotubulus merupakan penyusun sitoskeleton yang terbesar. Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah.
Gerakan kromosom dari kawasan ekuator ke kutub masing-masing pada anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Dengan demikian, mikrotubulus mempunyai fungsi mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, mempertahankan bentuk sel, serta membantu dalam pembelahan mitosis.
3) Filamen Intermediar
Filamen intermediar yakni rantai molekul protein yang membentuk untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter 8 – 10 nm. Disebut serabut intermediar lantaran ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan mikrotubulus. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimentin, tetapi tidak semua sel filamen intermediarnya tersusun atas fimentin. Misalnya sel kulit filamennya tersusun atas protein keratin. Perhatikan gambar di bawah untuk mengetahui susunan sitoskeleton.
d. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan bab penting sel yang berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk lingkaran atau oval.
Nukleus, Nukleoplasma, Nukleolus |
1) Sel mononukleat (berinti tunggal), contohnya sel binatang dan tumbuhan.
2) Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.
3) Multinukleat (inti banyak), contohnya Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa jenis jamur.
Di dalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA, dan kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA.
Setiap nukleus tersusun atas beberapa bab penting sebagai berikut.
1) Membran Nukleus (Selaput Inti)
Selaput inti merupakan bab terluar inti yang memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma. Selaput inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap lapis merupakan lapisan bilayer.
Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan sitoplasma.
Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan sitoplasma.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel yaitu sel prokariotik (tidak mempunyai selaput inti) dan sel eukariotik (memiliki selaput inti).
2) Nukleoplasma
Nukleoplasma yakni cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan semisolid (kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Pada ketika pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta gampang menyerap zat warna disebut kromosom.
Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri (mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
3) Nukleolus
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim. Nukleolus terbentuk pada ketika terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan organel yang tetap.
Jadi, nukleus mempunyai arti penting bagi sel lantaran mempunyai beberapa fungsi berikut.
1) Pengatur pembelahan sel.
2) Pengendali seluruh kegiatan sel, contohnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke dalam sitoplasma.
3) Pembawa informasi genetik.
e. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan organel yang tersusun oleh membran yang terbentuk mirip jala.
Retikulum Endoplasma |
Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma sebagai berikut.
1) Retikulum Endoplasma Kasar
Permukaan retikulum endoplasmanya diselubungi oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil sehingga disebut RE kasar. Ribosom yakni tempat sintesis protein. Protein ini akan ditampung oleh RE berangasan yaitu dalam rongga RE.
2) Retikulum Endoplasma Halus
RE halus yakni RE yang tidak ditempeli ribosom sehingga permukaannya halus.
Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
Sintesis protein dari RE ke Komplek Golgi |
2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan balasannya dikeluarkan dari sel (RE kasar).
3) Transportasi molekul-molekul dari bab sel yang satu ke bab sel yang lain (RE berangasan dan RE halus).
4) Menetralkan racun (detoksifikasi), contohnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
f. Ribosom
Ribosom |
Untuk mengetahui struktur ribosom. Tiap-tiap subunit disintesis dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui porus nukleus ke sitoplasma tempat kedua subunit bergabung. Ribosom berperan dalam sintesis protein.
g. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi dijumpai pada hampir semua sel tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara tubuh Golgi satu dengan yang lain bekerjasama dan membentuk struktur kompleks mirip jala. Badan Golgi sangat penting pada sel sekresi.
Kompleks Golgi dan RE mempunyai kekerabatan erat dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi.
Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh lantaran hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori.
Golgi mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh lantaran hasilnya disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel sekretori.
Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Tempat sintesis polisakarida mirip mukus, selulosa, hemiselulosa, dan pektin (penyusun dinding sel tumbuhan).
2) Membentuk membran plasma.
3) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat yang akan dikeluarkan sel, mirip protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
4) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada sel telur, dan lisosom.
h. Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan soma = tubuh, merupakan membran kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Lisosom yakni organel berbentuk agak lingkaran dan dibatasi membran tunggal. Lisosom terdapat hampir pada semua sel eukariotik, terutama sel-sel yang bersifat fagositik mirip leukosit. Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik mirip protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan enzim pencerna yang lain. Perhatikan Gambar 1.23 di samping.
Enzim lisosom yakni suatu protein yang diproduksi oleh ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan oleh sitoplasma menjadi lisosom.
Selain itu, ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Jadi, proses pembentukan lisosom sanggup dilakukan secara eksklusif oleh RE atau oleh Golgi.
Selain itu, ada pula enzim yang dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus membran kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Jadi, proses pembentukan lisosom sanggup dilakukan secara eksklusif oleh RE atau oleh Golgi.
Proses pencernaan oleh lisosom berlangsung contohnya ketika sel menelan basil secara fagositosis. Bakteri itu dimasukkan ke dalam vakuola.
Vakuola yang berisi basil segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan dan bersatu.
Enzim lisosom masuk ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Substansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel.
Vakuola yang berisi basil segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran vakuola bersinggungan dan bersatu.
Enzim lisosom masuk ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Substansi hasil pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel.
Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Melakukan pencernaan intrasel.
2) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak dikehendaki, contohnya organel lain yang sudah tidak berfungsi.
3) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel, contohnya pada pergantian tulang rawan pada perkembangan tulang keras.
4) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan membebaskan isi lisosom ke dalam sel, contohnya terjadi pada ketika berudu menginjak remaja dengan menyerap kembali ekornya.
5) Menghancurkan senyawa karsinogenik.
Dari uraian di atas sanggup diketahui bahwa lisosom mempunyai peranan penting dalam sel. Bagaimana bila lisosom mengalami kegagalan fungsi? Kegagalan dalam proses pencernaan oleh lisosom sanggup menjadikan penyakit silikosis dan rematik.
i. Badan Mikro
Badan mikro hampir mirip lisosom, berbentuk agak bulat, diselubungi membran tunggal, dan di dalamnya berisi enzim katalase dan oksidase.
Terdapat dua tipe tubuh mikro, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi, dan daun tumbuhan tingkat tinggi.
Untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2(bersifat racun bagi sel) yang selanjutnya dipecah menjadi H2O + O2
Peroksisom |
Untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel. Peroksisom berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H2O2(bersifat racun bagi sel) yang selanjutnya dipecah menjadi H2O + O2
.
Peroksisom penting dalam peresapan cahaya dan respirasi sehingga bekerjasama erat dengan kloroplas dan mitokondria.
Peran lain peroksisom selain melindungi sel dari H2O2, juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel. Glioksisom terdapat pada sel tanaman.
Glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.
Peran lain peroksisom selain melindungi sel dari H2O2, juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel. Glioksisom terdapat pada sel tanaman.
Glioksisom berperan dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus glioksilat.
j. Mitokondria
Mitokondria berbentuk lingkaran panjang atau mirip tongkat terdapat pada sel eukariotik aerob. Mitokondria dibatasi dua lapis membran yang kuat, fleksibel, dan stabil, serta tersusun atas lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan yang disebut krista untuk memperluas permukaan
semoga peresapan oksigen lebih efektif. Ruangan dalam mitokondria berisi cairan disebut matriks mitokondria. Matriks ini kaya enzim pernapasan (sitokrom), DNA, RNA, dan protein.
Mitokondria mempunyai DNA sendiri yang mengkode sintesis protein spesifik. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif, dan sistem transfer elektron.
Oksidasi zat kuliner di dalam mitokondria menghasilkan energi dan zat sisa. Berkaitan dengan fungsi tersebut mitokondria sering disebut the power house of cell.
k. Kloroplas
Khloroplas |
Kloroplas dibatasi membran ganda.
Di dalam kloroplas terdapat klorofil (pigmen fotosintetik) dan pigmen lain yang terletak pada membran atau pada materi dasar di dalam kloroplas.
Bahan dasar kloroplas berupa cairan disebut stroma.
Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. Peran pigmen untuk menangkap cahaya matahari yang akan diubah menjadi energi kimia.
l. Sentriol
Sel binatang dan beberapa mikroorganisme serta tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol
dalam sitoplasma. Sentriol terletak di bersahabat permukaan luar nukleus.
Sentriol |
Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubul. Sentriol berperan dalam proses pembelahan sel.
Secara ringkas fungsi beberapa organel sel dijelaskan mirip dalam tabel berikut.
Tabel Organel dan Fungsinya |
0 Response to "Struktur Dan Fungsi Sel Prokariotik Dan Eukariotik Pada Makhluk Hidup"
Posting Komentar