-->

iklan banner

Cara Budidaya Caisim Organik

Caisim atau sawi (Brassica sinensis L.) merupakan sayuran daun yang tumbuh di tempat panas maupun sejuk. Tanaman ini sanggup tumbuh baik pada ketinggian hingga ketinggian 1200 meter dpl. Hasil terbaik untuk budidaya caisim ialah di dataran tinggi. Namun kebanyakan petani melaksanakan budidaya caisim pada ketinggian 100-500 meter dpl.


Sayuran ini kaya akan kandungan pro vitamin A dan asam askrobat (vitamin C). Sayuran daun ini seringkali dipakai sebagai adonan pada aneka macam jenis masakan ataupun jajanan ibarat untuk adonan mie bakso, nasi goreng atau capcay.


Beberapa literature menyebutkan caisim bermanfaat caisim untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk. Penyembuh penyakit kepala, membersihkan darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.


Tidak ibarat sayuran daun lain, budidaya caisim relatif tahan terhadap air hujan, sehingga sanggup di tanam sepanjang tahun. Dengan syarat drainase kebun tertata dengan baik dan area tumbuhan tidak tergenang air. Budidaya caisim lebih efektif dilakukan melalui tahapan persemaian terlebih dahulu.


Penyiapan benih dan penyemaian


Benih caisim diperbanyak dengan membiarkan tumbuhan hingga berbunga dan menghaislkan biji. Untuk hingga berbunga, tumbuhan harus dibiarkan hingga lebih dari 70 hari. Baru sesudah itu, biji caisim sanggup dipanen. Setelah biji dipanen, segera keringkan dengan menjemurnya. Apabila matahari bersinar terik, proses penjemuran cukup 1-2 hari. Dengan penyimpanan yang baik, benih caisim sanggup tahan hingga 3 tahun.


Cara menyimpan benih yang baik dan murah ialah dengan menyimpannya dalam botol kaca. Sebelumnya sterilkan botol beling dari jamur dan basil lain dengan cara direbus. Dinginkan botol hingga benar-benar kering. Kmeudian masukkan biji caisim kedalam botol hingga leher botol. Setelah itu tutup botol dengan bubuk halus. Abu ini berfungsi untuk menyerap uap air sehingga kelembaban sanggup dipertahankan pada tingkat yang rendah. Selain itu, tutup bubuk juga masih memungkinkan biji caisim untuk bernafas, atau memungkinkan adanya pertukaran udara.


Sebelum ditanam secara massal, sebaiknya benih caisim disemaikan terebih dahulu. Cara menyemainya ialah dengan merendam benih dalam air selama + 2 jam. Setelah itu angkat, kemudian tebarkan secara merata di atas media semai. Sebaiknya media semai mempunyai pelindung biar tidak terkena eksklusif sinar matahari dan hujan. Media semai terdiri dari kompos halus yang dicampur dengan tanah. Kemudian tutup penyemaian tersebut dengan jerami kering hingga tunas mulai muncul biasanya selama 2-3 hari. Lalu, singkirkan jerami kering dan biarkan bibit caisim tumbuh hingga 2-3 ahad hingga siap dipindahkan. Selama penyemaian kontrol selalu kelembaban media tanam, dan lakukan penyiraman secara teratur.


Pengolahan tanah dan penanaman


Pertama-tama bajak atau cangkul tanah hingga gembur. Kemudian buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan diubahsuaikan dengan kontur lahan. Campurkan pupuk dasar diatas bedengan, aduk hingga merata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton per hektar, pupuk yang dipakai sanggup kotoran ayam atau kompos yang telah matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari.


Ambil bibit caisim yang telah disemaikan sebelumnya. Sebaiknya bibit telah mempunyai 3-4 helai daun. Tanam bibit caisim di atas bedengan dengan jarak tanam 10 x 15 cm. Kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.


Perawatan budidaya caisim


Hal yang perlu diperhatikan dalam budiaya caisim ialah penyiraman, terutama dimusim kemarau. Pada isu terkini kemarau penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore. Namun apabila matahari tidak terlalu terik bersinar cukup dilakukan pada sore atau pagi hari saja.


Selanjutnya yaitu penjarangan dan penyulaman. Penjarangan dilakukan apabila tumbuhan tumbuh terlalu rapat. Sehingga daunnya menghalangi tumbuhan lain yang sanggup mengakibatkan pertumbuhan kurang maksimal. Sedangkan penyulaman dilakukan apabila ada tumbuhan yang mati atau layu. Penyulaman memakai tumbuhan gres dari hasil penyemaian sebelumnya.


Selanjutnya tahap penyiangan, biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman caisim, diubahsuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Penyiangan gulma diharapkan pada usia tumbuhan satu ahad semenjak dipindahkan.


Caisim termasuk sayuran daun yang digemari terutama bila ditanam di dataran rendah. Hama yang sering menyerang ialah sejenis kutu dan walang sangit yang bisanya mengakibatkan daun caisim bolong-bolong. Selain kedua hama tersebut, beberapa hama dan penyakit lain diantaranya ulat dan cacing bulu, bercak daun, amis basah, penyakit embun tepung, penyakit rebah semai, amis daun, amis akar, dan virus mosaik.


Beberapa penanganan pengendalian yang sanggup dilakukan apabila sudah mencapai batas ambang ekonomisnya yakni dengan menciptakan larutan nabati yang terbuat dari kipait dan gadung yang dicampur dengan sabun colek ataupun putih telur sebagai perekatnya. Larutan nabati ini diencerkan dan disemprotkan pada tumbuhan secukupnya. Biasanya larutan ini hanya bersifat mengusisr sementara saja.


Penganan lainnya yakni dengan melaksanakan penyiraman teratur supaya telur kutu ataupun walang sangit yang melekat sanggup terhanyutkan oleh air. Pengendalian hama dan penyakit yang paling penting ialah menjaga supaya tumbuhan sehat dan tidak kekurangan makanan. Karena bila tubuh tumbuhan tersebut sehat maka hama atau penyakitpun tidak akan sanggup menginvasi ataupun menginfeksi.


Membuat budidaya tumbuhan sehat tersebut kuncinya ialah dengan menyediakan banyak materi organik di dalam tanah. Selain menunjukkan asupan unsur yang beragam, materi organik juga menyediakan kuliner bagi para musuh alami hama-hama yang menyerang tanaman.


Panen dan pasca panen


Budidaya caisim sanggup dipanen sesudah 20 hari bibit dipindahkan dari tempat penyemaian atau 40 hari dari awal. Dalam sekali panen budidaya caisim organik sanggup menghasilkan 20 ton per hektar. Caisim dipanen dengan cara dicabut. Kemudian basuh dan bersihkan cuilan akarnya dari tanah atau lumpur.


Setelah dipanen, biasanya caisim disortasi dengan cara mencabuti cuilan daun yang rusak. Kemudian caisim diikat cuilan akarnya, dan digabungkan dengan yang lain kemudian diikat dengan tali bambu.



Sumber https://alamtani.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cara Budidaya Caisim Organik"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel