Data Kuantitatif: Pengertian Dan Contohnya
Data kuantitatif merupakan data numerik yang memperlihatkan hasil pengukuran variabel dan dipakai untuk keperluan penelitian. Penelitian kuantitatif selalu memakai data kuantitatif. Namun demikian, bukan berarti penelitian lainnya, menyerupai riset kualitatif dan gabungan, dihentikan memakai data kuantitatif.
Baca juga: Jenis Data Penelitian
Postingan ini akan memperlihatkan citra singkat mengenai apa itu data kuantitatif dan apa saja contohnya. Penjelasan disertai pola telah menjadi akad Sosiologis.com dalam memperlihatkan materi perihal metodologi. Meski sering kali materi perihal data kuantitatif selalu dibarengi dengan data kualitatif, postingan ini akan fokus pada materi perihal data kuantitatif saja.
Pembaca yang ingin mencari warta perihal data kualitatif serta perbedaannya dengan data penelitian kuantitatif dapat membaca postingan saya sebelumnya dengan klik link Contoh Data Kualitatif dan Kuantitatif ini. Kita eksklusif saja membahas secara singkat apa itu data kuantitatif.
Pengertian data kuantitatif
Di paragraf pertama kita telah paparkan sekilas pengertian data penelitian kuantitatif. Pada prinsipnya, data penelitian kuantitatif merupakan data numerik atau angka yang memperlihatkan hasil pengukuran suatu variabel tertentu.
Baca juga Variabel Penelitian: Jenis dan Contohnya
Sebagai contoh, ada variebel yang berjulukan berat badan. Suatu kalimat berbunyi, ”berat tubuh Lionel Ronald 90 kg”. Kalimat tersebut memperlihatkan warta perihal berat tubuh dengan hasil pengukuran tertentu, yaitu 90kg. Informasi yang terkandung dalam kalimat tersebut berupa angka yang merupakan hasil kuantifikasi.
Berbeda halnya kalau kita mendengar seseorang berkata, ”berat tubuh Lionel Ronald dapat merubuhkan jembatan Suramadu”. Lebay, tapi kita melihat bahwa kalimat tersebut berisi warta bahwa sebegitu beratnya tubuh Lionel Ronald. Seberat apa? Kita tidak tahu angkanya tapi dapat merubuhkan jembatan Suramadu.
Sekali lagi perlu diingat, data kuantitatif selalu bersifat numerik. Proses kuantifikasi selalu melahirkan angka. Dalam penelitian, memang tidak semua variabel dapat dikuantifikasikan. Dengan kata lain, tidak semua fenomena yang menjadi objek penelitian dapat diukur dengan angka. Oleh alasannya itu, data kuantitatif hanya dipakai pada penelitian yang variabelnya dapat diukur.
Baca juga Metode Penelitian Kuantitatif
Saya akan paparkan beberapa pola lain perihal data penelitian kuantitatif untuk pembaca yang sedang mencari referensi.
Contoh data kuantitatif
”Setiap bayi yang gres lahir di Indonesia mempunyai beban hutang sekitar 15 juta rupiah”. Kalimat ini sering diucapkan untuk menggambarkan kondisi keuangan negara kita yang penuh utang sehingga bila dibagi jumlah penduduk, maka rata-rata orang memanggul beban utang 15 juta rupiah. Utang negara, rakyat yang nanggung.
Terlepas dari perdebatan itu, kalimat di atas merupakan pola data kuantitatif. Dengan menghitung bahwa per kepala berhutang 15 juta rupiah, kita dapat menghitung pula berapa utang Indonesia secara keseluruhan. Hutang negara merupakan variabel yang dapat diukur dengan angka.
Contoh lain, ”90% orang yang belum menikah ingin menikah suatu ketika nanti”. Jika survey ini merepresentasikan seluruh penduduk dunia, maka ada 10% sisanya mungkin tidak menjawab atau tidak ingin menikah. Variabel yang dapat kita identifikasi di sini yaitu status perkawinan. Hasil pengukurannya memperlihatkan angka 90%.
Di atas, saya menyebutkan kata survey. Survey merupakan salah satu metode penelitian yang sering dipakai untuk mengumpulkan data kuantitatif. Survey biasanya dilakukan dengan memakai kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitian.
Kuesioner dapat bersifat terbuka dapat tertutup. Kuesioner terbuka memperlihatkan kebebasan responden untuk menjawab pertanyaan survey. Kuesioner jenis ini dapat dipakai untuk penelitian kualitatif. Lain hanya dengan kuesioner tertutup yang pada umumnya dipakai untuk mendapat tanggapan berupa angka.
Jawaban berupa angka merupakan materi mentah untuk pengolahan data kuantitatif. Namun demikian, dalam kuesioner tertutup sekalipun, tak jarang ada data deskriptif atau tidak bersifat numerik yang perlu dioleh. Peneliti kuantitatif harus melaksanakan kuantifikasi terhadap data ini untuk memperoleh hasil pengolahan data yang berwujud kuantitatif.
Baca juga: Teknik Analisis Data
Sebagai contoh, seorang peneliti ingin mengetahui seberapa terobsesi pemimpin Indonesia terhadap demokrasi. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis seberapa sering istilah demokrasi muncul dalam pidato kenegaraan. Dengan menghitung jumlah kata ”demokrasi” dalam beberapa pidato kenegaraan, maka peneliti sedang melaksanakan kuantifikasi.
Data kuantitatif memang tidak selalu muncul di setiap penelitian meskipun ukurannya terang dan objektif. Hal ini alasannya setiap fenomena tidak selalu dapat dikuantifikasikan. Misal penelitian sosial perihal makna langgar ayam di kalangan masyarakat kampung Kere. Data kuantitatif tidak dipakai untuk mengukur penelitian semacam itu. Makna langgar ayam lebih dapat dijelaskan secara deskriptif-kualitatif.
Baca juga Metodologi Penelitian: Pendekatan, Jenis dan Contohnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Data Kuantitatif: Pengertian Dan Contohnya"
Posting Komentar