Pasar
Pengertian pasar
Pasar sanggup di defenisikan secara sempit maupun luas. Pasar dalam arti sempit ialah tempat berlangsungnya aktivitas jual-beli dengan banyak sekali macam barang maupun jasa untuk keperluan sehari-hari.
Sementara dalam arti luas pasar ialah proses berlangsungnya transaksi undangan dan penawaran terhadap barang dan jasa. Di pasar, terdapat penawaran dan permintaan atas barang maupun jasa yang diperdagangkan. Penjual melaksanakan penawaran dengan melihatkan/menunjukkan barang yang diperdagangkan, dengan tujuan supaya calon pembeli/konsumen tertarik untuk membeli.
Dalam Ilmu ekonomi hal ini biasa disebut dengan istilah permintaan. Konsumen dan produsen terkadang sanggup dengan gampang berafiliasi dengan mudah. Akan tetapi, kadang justru mengalami kesulitan. Hal ini sanggup dilihat dikala konsumen tidak bisa berhadapan pribadi dengan produsen penghasil barang dikarenakan faktor wilayah. Maka dibutuhkan badan/perusahaan distribusi yang berfungsi menyalurkan, meyampaikan atau membuatkan barang maupun jasa dari produsen ke pihak konsumen. google book
Fungsi Pasar
Secara umum fungsi pasar dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
- Pasar sebagai distribusi :yaitu pasar yang kegiatannya sebagai penyalur barang dan jasa dari produsen ke konsumen dengan melalui transaksi jual-beli. Pihak produsen menyalurkan hasil produksinya melalui mediator atau bendo pedagang dipasar
- Sebagai pembentukan harga : produsen yang melaksanakan penawaran barang dan konsumen yang melaksanakan undangan terhadap barang barang yang dibutuhkannya bertemu melalui transaksi jual beli melalui harga yang telah disepakati, biasanya harga yang diinginkan penjual lebih tinggi daripada yang diiginkan pembeli. Akan tetapi balasannya harus ada harga yang disepakati bersama supaya terjadi jual beli antar kedua belah pihak
- Fungsi promosi : selain kedua fungsi diatas pasar juga berfungsi sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan produk gres dari produsen kepada calon pembeli/konsumen. Dengan banyak sekali media, pasar melaksanakan promosi supaya calon pembeli tertarik dengan barang yang ditawarkan.
Jenis jenis pasar
Pasar sanggup dikelompokkan menurut jenis, wujud, barang yang dijual, hari, tempat maupun dari segi luas jangkauan pasar. Berikut dijelaskan jenis jenis pasar:
berdasarkan jenisnya
- Pasar barang konsumsi: ialah jenis pasar yang memperjualbelikan barang2 untuk keperluan/ kebutuhan rumah tangga konsumen, mulai dari sandang, papan, maupun kebutuhan akan barang glamor mirip kendaraan beroda empat .
- Pasar faktor produksi: ialah pasar yang memperjualbelikan faktor – faktor produksi yg biasa dipakai produsen, mirip sebidang tanah, tenaga kerja, mesin produksi, dan tenaga ahli
Berdasarkan wujudnya:
- Pasar kasatmata atau pasar nyata: merupakan pasar dimana semua barang maupun jasa sanggup ditemukan/dibeli pembeli contoh; pasar tradisional, pasar induk dll
- Pasar abstrak: merupakan pasar yang pedagang/produsen tidak mengatakan barang barang yang dijual secara pribadi melainkan memakai dengan surat dagangannya: pasar online, pasar saham, Pasar Modal, valas dll
Berdasarkan luas jangkauan pasar:
- Pasar lokal: dimana transaksi jual – beli terjadi di tempat/lokasi barang tersebut dihasilkan
- Pasar daerah: transaksi yang jual-beli terjadi pada tempat atau wilayah pada barang tersebut dihasilkan
- Pasar nasional: transaskis yang jual belinya terjadi pada satu negara saja, contohnya indonesia, dll
- Pasar internasional: yakni transaksi jual beli telah terjadi di beberapa negara (mancanegara)
Berdasarkan cara transaksinya:
- Pasar tradisional
- Pasar modren
Menurut Bentuk dan strukturnya
- Pasar Persaingan sempurna
- pasar Monopoli
- pasar Monoplistik
- pasar Oligopoli
Pasar persaingan sempurna
Secara teoritis ada dua kondisi ekstrim posisi perusahaan dalam pasar. Ekstrim pertama, perusahaan berada dalam pasar persaingan tepat (ferfect competition), dimana jumlah perusahaan begitu banyak dan kemampuan setiap perusahaan sangat kecil untuk mensugesti harga pasar, perusahaan menyerupai setitik air di tengah samudera. Yang sanggup dilakukan perusahaan ialah menyesuaikan jumlah output supaya mencapai keuntungan maksimum. Ekstrim yang kedua ialah perusahaan hanya satu-satunya produsen (monopoli). Dalam posisi ini perusahaan bisa mensugesti harga dan jumlah output dipasar.
Namun kedua kondisi ekstrim tersebut jarang sekali terjadi. Yang ada umumnya ialah dua kondisi peralihan antara ekstrim pasar persaingan tepat dan monopoli. Kondisi pertama ialah perusahaan bersaing, tetapi masing masing mempunyai daya monopoli (terbatas). Kondisi ini disebut persaingan monopolistik (monopolistic cempetition). Kondisi kedua ialah dalam pasar hanya ada beberapa produsen yang kalau bekerja sama bisa menghasilkan daya monopoli. Kondisi tersebut dikenal sebagai oligopoli (oligopoly)
Karakteristik persaingan pasar sempurna
Di atas telah dijelaskan bahwa dalam pasar persaingan sempurna, jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak bisa mensugesti pasar. Tetapi hal itu belum lengkap, masih diharapkan beberapa karakteristik (syarat) supaya sebuah pasar sanggup dikatakan persaingan sempurna:
- Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous product)
- Produsen dan konsumen mempunyai pnegetahuan/informasi, tepat (perfect knowledge)
- Otuput sebuah perusahaan relatif kecil dibanding output pasar (small relatively output)
- Perusaan mendapatkan harga yang ditentukan pasar (price traker)
- Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Homogenitas peroduk (Homogenueous product)
Yang dimaksud dengan produk yang homogen ialah produk yang bisa mengatakan kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. Konsumen tidak membeli merek barang tetapi kegunaan barang. Karena itu semua perusahaan dianggap bisa memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan karakteristik yang sama.
Pengetahuan tepat (perfect knowledge)
Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) mempunyai pengetahuan tepat ihwal harga produk dan input yang dijual. Dengan demikian konsumen tidak akan mengalami perlakukan harga jual yang berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dari siapa pun produk dibeli, harga yang berlaku ialah sama. Demikian halnya dengan perusahaan, hanya akan menghadapi satu harga yang sama dari banyak sekali pemiliki faktor produksi
Output perusahaan relatif kecil (Small Relatively Output)
Semua perusahaan dalam industri (pasar) dianggap berproduksi efisien (biaya rata – rata terendah), baik dalam jangka waktu panjang maupun jangka pendek. Kendati demikian jumlah output setiap setiap perusahaan secara individu dianggap relativ kecil dibanding output seluruh perusahaan dalam industri.
Pasar Monopoli
Suaut industri dikatakan berstruktur monopoli (monopoly) bila hanya ada satu produsen atau menjadi penjual (single form) tanpa pesaing pribadi atau tidak langsung, baik nyata maupun potensial. Output yang dihasilkan tidak mempunyai substitusi (closed substitution).
Faktor faktor penyebab terbentuknya monopoli
Perusahaan tidak mempunyai pesaing lantaran adanya kendala (barriers to entry) bagi perusahaan lain untuk memasuki industri yang bersangkutan. Dilihat dari penyebabnya, hamabatan masuk dikelompokkan menjadi kendala teknis, (technical barriers to entry) dan kendala legalitas (legal bariers to entry)
- Hambatan teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menimbulkan perusahaan lain sulit bersaing dengan perusahaan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini disebabkan oleh beberapa hal:
- Tingginya tingkat efisien memungkinkan perusahaan monopolis mempunyai kurva biaya (MC dan AC) yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya marjinal makin menurun, sehingga biaya produksi per unit (AC) makin rendah (decreasing MC and AC)
- Perusahaan mempunyai kemampuan kontrol sumber faktor produksi, baik berupa sumber daya alam, sumber daya insan maupun lokasi produksi. Kelompok konglomerat di Indonesia mempunyai kemampuan monopoli secara teknis, lantaran bisa mengontrol faktor produksi berupa materi baku (misalnya kerikil kapur untuk pabrik semen). Selain materi baku, faktor produksi yang dimonopoli konglomerat ialah SDM berkualitas, dimana lulusan-lulusan universitas top indonesia kebanyakan bekerja diperusahaan konglomerat dibanding perusahaan kecil. Lokasi produksi yang khusus juga menimbulkan perusahaan mempunyai kemampuan teknis (biaya transportasi sangat rendah) yang menimbulkan daya monopoli)
Perusahaan – perusahaan yang mempunyai daya monopoli lantaran kemampuan teknis disebut perusahaan monopolis alamiah (natural monopolist)
Hambatan legalitas (Legal Barriers to Entry)
- Undang undang dan hak khusus
Tidak semua perusahaan mempunyai daya monopoli lantaran kemampuan teknis. Dalam kehidupan sehari-sehari kita menemukan perusahaan – perusahaan yang tidak efisien tetapi mempunyai daya monopoli. Hal itu dimungkinkan lantaran secara aturan mereka diberi hak monopoli (legal monopoly). Di Indonesia, tubuh – tubuh perjuangan miliki negara (BUMN _BUMN) banyak yang mempunyai daya monopoli lantaran undang – undang. Berdasarkan udang – udang tersebut mereka mempunyai hak khusus (special franchise) untuk mengelola tertentu.
Hak khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga satu perusahaan kepada perusahaan lainnya. Di Indonesia beberapa bentuk konkritnya ialah distributor tunggal, importir tunggal, lisensi dan bisnis waralaba (frichise)
- Hak Paten (Paten Right) atau Hak Cipta (Copyright)
Tidak semua monopoli menurut aturan (undang – undang) menimbulkan inefisiensi. Hak Paten (Paten Right) atau Hak Cipta ialah monopoli menurut aturan lantaran pengetahuan-kemampuan khusus (speciali knowledge) yang membuat daya monopoli secara teknik. Seorang yang mempunyai kemampuan menulis yang baik, mempunyai hak monopoli atas bukunya bila mengurus hak cipta. Seorang yang menemukan resep masakan atau ramuan obat, mempunyai hak monopoli atas penemuannya bila mengurus Hak Paten.
Berdasarkan uraian – uraian diatas, industri penyedia tenaga listrik (industri listrik) di Indonesia dikatakan berstruktur pasar monopoli, karena
- Hanya ada satu produsen, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN)
- Listrik yang dihasilkan PLN tidak mempunyai subsitusi, walaupun sumber tenaga listriknya mempunyai beberapa altenatif (disel, tenaga air, tanaga uap, dan nuklir)
- Perusahaan – perusahaan lain tidak sanggup memasuki industri listrik lantaran ada kendala (barriers entry), yaitu hak monopoli PLN menurut undang-undang
Pasar Persaingan Monopolistik
Teori pasar persaingan monopolistik (monopolistic cempetition) dikembangkan lantaran ketidakpuasan terhadap daya analisis model persaingan tepat (perfect competition) maupun monopoli (monopoly). Ekonom yang pertamakali mengajukan ketidakpuasan terhadap dua model diatas ialah Peirro Sraffa (Universtas Cambridge), kemudian diikuti oleh Hotelling dan Zeothen. Pada final dasawarsa 1920-an dan awal dasawarsa 1930-an, model persaingan monopolistik dikembangkan secara intensif terutama oleh Joan Robinson (Ekonom Inggris) dan Edward Chamberlain (Ekonom Amerika Serikat)
Struktur pasar monopolistik hampir tidak sama dengan persaingan pasar sempurna. Di dalam industri terdapat banyak perusahaan yang bebas masuk kelur-masuk. Namun produk yang dihasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentialed product). Namun perbedaan barang antara satu produk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melaksanakan persaingan nonharga. Walaupun demikian ouput yang dihasilkan sangt mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan mempunyai kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil.
Karakteristik Pasar Persaingan monopolistik
Tiga perkiraan dasar pasar persaingan pasar monopolistik adalah:
- Produk yang terdiferensiasi (differentialed product)
- Jumlah perusahaan banyak dalam industri (large member of firms)
- Bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)
Produk yang terdiferensiasi (differentialed product)
Yang dimaksud dengan produk yang terdiferensiasi ialah produk sanggup dibedakan oleh konsumen dengan melihat siapa produsennya. Jika dalam pasar persaingan tepat membeli barang tanpa perlu membedakan siapa produsen, dalam persaingan pasar monopolistik yang menjadi pertimbangan ialah siapa produsennya. Barang barang tersebut sanggup diperbedakan oleh kualitas barangnya, model, bentuk, warna, bahkan oleh kemasan, merek, dan pelayanannya
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu mempunyai pilihan yang tetap untuk produk – produk sabun mandi, pakaian jadi, sepatu, dan lain – lain. Seorang gadis yang biasa memakai sabun mandi bermerek “sutera”, sulit pindah ke merek lain. Dia sanggup membedakan produk sabun kesukaannnya dari perusahaan yang lain. Hal ini menimbulkan perusahaan mempunyai daya monopoli, walau terbatas.
Namun demikian di antara produk – produk tersebut bekerjsama sanggup saling menjadi substitusi. Misalnya, dalam keadaan tertentu (sedang berada di desa), sabun bermerek kesayangan tidak ada maka merek lain sanggup menggantikan tanpa menimbulkan imbas negatif secara teknis (kesehatan terganggu). Karena itu, persaingan monopolistik berada diantara pasar persaingan tepat dan monopoli.
Jumlah produsen banyak dalam industri (large number of firms)
Jumlah perusahaan (produsen) dalam pasar persaingan monopolistik banyak. Di Indonesia, sanggup dilihat dari begitu banyaknya merek pakaian, dan sepatu. Banyaknya perusahaan menimbulkan keputusan perusahaan ihwal harga dan output tidak perlu harus memperhitungkan reaksi perusahaan lain dalam industri (independence decision of price and output), lantaran setiap perusahaan menghadapi kurva permintaannya masing masing
Bebas masuk dan kelaur (free Entry and Exit)
Laba super normal yang dinikmati perusahaan (existing firm) mengundang perusahaan pendatang untuk memasuki industri. Jika mereka bisa bertahan, dalam jangka panjang sanggup mengalahkan perusahaan yang lain. Tetapi kalau kalah mereka harus keluar, supaya kerugian tidak menjadi lebih besar. Sama halnya dalam persaingan pasar sempurna, dalam pasar persaingan monopolistik proses keluar masuk akan terhenti bila semua perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.
Pasar Oligopoli
Sturuktur pasar atau industri oligopoli (oligopoly) ialah pasar (industri) yang terdiri hanya sedikit perusahaan (prudusen). Setipa perusahaan mempunyai kekuatan (cukup) besar untuk mensugesti harga pasar. Produk sanggup homogen atau terdeferensiasi. Perilaku setiap perusahaan akan mensugesti sikap perusahaan lainnya dalam industri. Dari defenisi tersebut, kondisi pasar oligopoli mendekati kondisi pasar monopoli.
Karakterisitik pasar oligopoli
Dari definis diatas sanggup diketahui beberapa unsur penting (karakter) pasar oligopoli
- Hanya sedikit perusahaan dalam industri (few number of firms)
- Produknya homogen atau terdeferensiasi (homogen or differentiated product)
- Pengambilan keputusan yang saling mensugesti (interdependence decisions)
- Kompetisi nonharga (non pricing competition)
Faktor – faktor penyebab terbentuknya pasar Oligopoli
- Efisiensi skala besar
Dalam dunia nyata, perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, kertas, pupuk, dan peralatan mesin, umumnya berstruktur oligopoli. Teknologi pada modal (capital intensive) yang dibutuhkan dalam proses produksi menimbulkan efisiensi (biaya rata – rata minimum) gres tercapai bila output diproduksi skala sangat besar. Dalam industri kendaraan beroda empat minimal 50.000 hingga 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan memproduksi tiga jenis kendaraan beroda empat saja, output minimal seluruhnya antara 200.000 – 300.000 unit per tahun. Selanjutnya bila biaya produksi per kendaraan beroda empat puluhan juta rupiah, dana yang dibutuhkan untuk berproduksi ratusan meliar rupiah per tahun. Jika dihitung dengan biaya instasi awal, maka perusahaan yang ingin memasuki kendaraan beroda empat harus menyiapkan dana triliunan rupiah.
Keadaan diatas merupakan kendala untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan – perusahaan pesaing. tidak mengherankan kalau dalam pasar oligopoli hanya terdapat sedikit perudusen.
- Kompleksitas manajemen
Berbeda dengan tiga struktur (persaingan sempurna, monopoli, dan persaingan monopolistik), sturuktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan nonharga. Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan supaya tidak menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan asing. Karena itu dalam industri oligopoli, kemampuan keuangan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan Manajemen yang sangat baik supaya bisa bertahan dalam struktur industri yang persaingannya begitu kompleks. Tidak banyak perusahaan yang mempunyai kemampuan tersebut, sehingga dalam pasar oligopoli balasannya hanya terdapat sedikit produsen.
Sumber https://www.cekkembali.com
0 Response to "Pasar"
Posting Komentar