-->

iklan banner

Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya

Isi Dwikora 3 Mei 1964 – Apa itu dwikora? kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah. Dwikora yang mempunyai kepanjangan dari Dwi Komando Rakyat yaitu berisikan suatu perintah penyerangan oleh presiden soekarno akhir kemurkaannya terhadap malaysia. Hal ini disebabkan lantaran harapan dari pihak Federasi Malaya (malaysia) yang dikenal dengan Persekutuan Tanah di tahun 1961 untuk menggabungkan pulau Sarawak, Sabah, Brunei ke dalam Federasi Malaya menjadi satu negara yakni negara Federasi Malaysia yang mana hal ini tidak sesuai dengan Persetujuan Manila pada waktu itu.

Lalu kenapa Bapak Soekarno hingga murka dan menentang pernyataan itu? sehingga hingga tetapkan perang dengan malaysia? serta dampak apa yang akan terjadi bila harapan federasi malaya tersebut dibiarkan?

Untuk mengetahui jawabannya, marilah kita simak uraiannya dibawah berikut!

 kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
Isi Dwikora 3 Mei 1964

Pengertian Dwikora

Dwikora merupakan kepanjangan dari Dwi Komando Rakyat mempunyai arti yaitu”dua komando rakyat” yaitu seruan komando yang disampaikan oleh Presiden Soekarno ketika negera kita tercinta Indonesia bersengketa dengan Malaysia untuk menentang berdirinya negara Federasi Malaysia tersebut.

Isi Dwikora

Lalu bagaimana dengan isi dwikora tersebut? sesuai dengan namanya, Dwi yang berarti dua, bahwa isi seruan komando ini terdiri atas dua poin, yaitu:

  1. Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia.
  2. Membantu usaha revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan negara boneka Malaysia.

Dalam isi dwikora tersebut, Presiden Soekarno menyeru biar ketahanan revolusi Indonesia terus diperkuat dan menyeru biar Indonesia membantu usaha revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan negara boneka Malaysia atas niatnya yang ingin mendirikan negara Federasi Malaysia tersebut.

Kenapa Presiden Soekarno menyebut bahwa malaysia yaitu negara boneka? Sebab Presiden Soekarno beropini bahwa malaysia hanyalah sebuah boneka Inggris, sehingga apabila Indoneseia mendapatkan konsolidasi malaysia, maka sanggup dipastikan bahwa kedepannya hanya akan menambah kontrol inggris di daerah ini, sehingga mengancam kemerdekaan Indonesia.

Kronologi Sejarah Munculnya Dwikora

 kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
Monumen Dwikora

Kronologi munculnya perintah Dwikora oleh presiden Soekarno yaitu ketekita terjadinya Konfrontasi Indonesia—Malaysia atau yang lebih dikenal sebagai Konfrontasi saja, yaitu sebuah kejadian perang mengenai nasib masa depan Malaya, Brunei, Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada tahun 1962 hingga 1966.

Sebab perang ini terjadi berawal dari harapan Federasi Malaya (Malaysia) atau lebih dikenal Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 yang berniat akan menggabungkan Brunei, Sabah dan Serawak kedala ederasi Malaysia yang mana hal ini tidak sesuai dengan keputusan persetujuan Manila. Sebab tidak sesuai dengan pesetujuan Manila tersebut maka harapan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno.

Presiden Soekarno mempunyai pendapat yang besar lengan berkuasa kenapa dia menentang harapan tersebut, pendapat tersebut yaitu karena  pembentukan federasi malaysia yang kini dikenal malaysia tersebut yaitu suatu gerakan yang dilatar belakang oleh inggris atau sebagai “boneka inggris ” dan merupakan kolonialsme serta imperalisme dalam bentuk gres serta dukungan terhadap banyak sekali gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia termasuk mengancam kemerdekaan Indonesia.

Pada waktu itu filipina juga menciptakan klaim atas Sabah, dengan alasan bahwa daerah tersebut masih mempunyai korelasi sejarah dengan Filipina melalui Kesultanan Sulu.

Pada tanggal 8 desember 1962, Tentara Kalimantan Utara (TNKU) melaksanakan pemberontakan dan mencoba ingin menangkap Sultan Brunei, menguasai ladang minyak dan sandera warga eropa. Namun Sultan sanggup lolos dan meminta pinjaman pertolongan kepada Inggris. Dia mendapatkan pasukan Inggris dan Gurkha dari Singapura.

Pada 16 desember, Komando Timur Jauh Inggris telah  mengklaim bahwa seluruh sentra pemberontakan utama telah diatasi, dan pada tanggal 17 april 1963, pemimpin pemberontakan ditangkap dan pemberontakan berakhir.

Indonesia dan Filipina resminya telah oke untuk mendapatkan pembentukan Federasi Malaysia apabila lebih banyak didominasi di daerah yang hendak dilakukan dekolonial memilihnya dalam sebuah referendum yang diorganisasi oleh PBB. Tetapi, pada tangggal 16 september, sebelum hasil dari pemilihan dilaporkan. Malaysia melihat pembentukan federasi ini sebagai persoalan dalam negeri, tanpa tempat untuk turut campur orang luar, tetapi pemimpin Indonesia melihat hal ini sebagai persetujuan manila yang dilanggar dan sebagai bukti kolonialisme dan imperialisme Inggris.

 kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
Foto Presiden Soekarno Yang Akan Dibakar Oleh Para Demonstran
 kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
Lambang Negara Garuda Indonesia Yang Diinjak Oleh Para Demonstran

Karena Indonesia menentang harapan federasi malaysia tersebut sehingga munculan banyak sekali gerakan menyerupai gerakan anti Indonesia di Kuala Lumpur pada 17 September 1963, yakni ketika para demonstran menyerbu gedung KBRI, merobek-robek foto Presiden Soekarno, membawa lambang negara Garuda Indonesia ke hadapan Tuanku Abdul Rahman yakni perdana menteri Malaysia ketika itu dan memaksanya untuk menginjaknya. Akhirnya amarah Sukarno terhadap Malaysia pun meledak.

Aksi demonstran anti Indonesia ini dilatar belakangi oleh memuncaknya kemarahan malaysia terhadap Presiden Sukarno yang melancarkan konfrontasi terhadap Malaysia yang tidak oke dengan pembentukan fedarasi malaysia dan juga lantaran serangan pasukan militer tidak resmi Indonesia terhadap Malaysia. Hal ini mengikuti pengumuman Menteri Luar negeri Indonesia pada waktu itu Soebandrio bahwa Indonesia mengambil perilaku bermusuhan terhadap Malaysia pada tanggal 20 Januari 1963. Selain itu pencerobohan sukarelawan Indonesia diklaim pasukan tidak resmi Indonesia mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan sabotase pada 12 April berikutnya.

Presiden Sukarno yang murka lantaran hal itu mengutuk tindakan demonstrasi anti-Indonesia yang menginjak-injak lambang negara Indonesia dan ingin melaksanakan balas dendam dengan melancarkan gerakan yang populer dengan nama “Ganyang Malaysia”. Presiden Soekarno memproklamasikan gerakan Ganyang Malaysia melalui pidatonya yang sangat bersejarah, berikut ini yaitu isi dari pidatonya:

 kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya

Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita aib itu djuga biasa
Namun jika kita lapar atau aib itu lantaran Malaysia, kurang adjar!

Kerahkan pasukan ke Kalimantan, kita hadjar tjetjunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat djangan hingga tanah dan udara kita diindjak-indjak oleh Malaysian keparat itu

Doakan aku, saya bakal berangkat ke medan djuang sebagai patriot Bangsa, sebagai martir Bangsa dan sebagai peluru Bangsa yang enggan diindjak-indjak harga dirinja

Serukan serukan keseluruh pelosok negeri bahwa kita akan bersatu untuk melawan kehinaan ini kita akan membalas perlakuan ini dan kita tundjukkan bahwa kita masih mempunyai gigi dan tulang jang besar lengan berkuasa dan kita djuga masih mempunyai martabat

Yoo…ayoo… kita… Ganjang…
Ganjang… Malaysia
Ganjang… Malaysia
Bulatkan tekad
Semangat kita badja
Peluru kita banjak
Njawa kita banjak
Bila perlu satu-satu!

Sukarno

Perang Dan Akhir Konfrontasi

Perang

Pada tanggal 20 januari 1963, menteri luar negeri Indonesia Soebandrio mengumumkan bahwa Indonesia mengambil perilaku bermusuhan terhadap Malaysia.

Pada 12 April 1963, sukarelawan Indonesia (pasukan militer tidak resmi Indonesia) mulai memasuki Sarawak dan Sabah untuk menyebar propaganda dan melaksanakan penyerangan dan agresi sabotase.

Pada tanggal 3 Mei 1964 di sebuah rapat raksasa yang digelar di Jakarta, Presiden Sukarno mengumumkan perintah Dwi (Dua) Komando Rakyat (Dwikora) yang isinya:

  1. Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia
  2. Bantu usaha revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia

Pada tanggal 27 juli, Sukarno mengumumkan bahwa dia akan “Mengganyang Malaysia”.

Pada 16 Agustus, pasukan dari Resimen Askar Melayu Diraja mulai berhadapan pribadi dengan lima puluh gerilyawan dari Indonesia. Meskipun Filipina tidak turut serta dalam perang tersebut, namun mereka tetapkan korelasi diplomatik dengan Malaysia.

Pada tanggal 16 desember 1963 Federasi Malaysia resmi dibuat kemudian kemudian Brunei menolak bergabung dan Singapura keluar di kemudian hari.

Ketegangan berkembang di kedua belah pihak Selat Malaka. Dua hari kemudian para perusuh mengkremasi kedutaan Britania di Jakarta dan beberapa ratus perusuh merebut kedutaan Singapura di Jakarta dan juga rumah diplomat Singapura. Di Malaysia, biro Indonesia ditangkap dan massa menyerang kedutaan Indonesia di kuala lumpur.

Di sepanjang perbatasan di Kalimantan, terjadi peperangan perbatasan. Pasukan Indonesia dan pasukan tidak resminya mencoba menduduki Sarawak dan Sabah, dengan tanpa hasil.

Komando Aksi Sukarelawan

 kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
Komando Aksi Sukarelawan

Pada 1964 pasukan Indonesia mulai menyerang wilayah di Semenanjung Malaya.

Pada bulan Mei dibuat Komando Siaga yang bertugas untuk mengoordinasi acara perang terhadap Malaysia (Operasi Dwikora). Komando ini kemudian berkembang menjadi Komando Mandala Siaga (Kolaga).

Kolaga dipimpin oleh Laksdya Udara Omar Dani sebagai Pangkolaga. Kolaga sendiri terdiri atas tiga Komando, yaitu

  1. Komando Tempur Satu (Kopurtu) berkedudukan di Sumatra yang terdiri dari 12 bataliyon TNI-AD, termasuk tiga Batalyon Para dan satu batalyon KKO. Komando ini target operasinya Semenanjung Malaya dan dipimpin oleh Brigjen Kemal Idris sebagai Pangkopur-I.

     kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
    Brigjen Kemal Idris
  2. Komando Tempur Dua (Kopurda) berkedudukan di bengkayang, kallimantan barat dan terdiri dari 13 Batalyon yang berasal dari unsur KKP, AUI, dan RPKAD. Komando ini dipimpin Brigjen Soepardjo sebagai Pangkopur-II.

     kalian niscaya sudah pernah mempelajarinya sewaktu duduk dibangku sekolah Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya
    Brigjen Soepardjo
  3. Komando ketiga yaitu Komando Armada Siaga yang terdiri dari unsur Tentara Nasional Indonesia AL dan juga KKO. Komando ini dilengkapi dengan Brigade Pendarat dan beroperasi di perbatasan riau dan Kalimantan Timur.

Pada bulan Agustus, sebanyak 16 biro bersenjata Indonesia ditangkap di Johor, Malaysiya. Aktivitas Angkatan Bersenjata Indonesia di perbatasan pun meningkat.

Tentara Laut Diraja Malaysia mengerahkan pasukannya untuk mempertahankan Malaysia. Tentera Malaysia hanya sedikit saja yang diturunkan dan harus bergantung pada pos perbatasan dan pengawasan unit komando. Misi utama mereka yaitu untuk mencegah masuknya pasukan Indonesia ke Malaysia.

Sebagian besar pihak yang terlibat konflik senjata dengan Indonesia disitu yaitu tentara Inggris dan Australia, terutama pasukan khusus mereka yaitu Special Air Service (SAS). Tercatat sekitar 2000 pasukan Indonesia tewas dan 200 pasukan Inggris/Australia (SAS) juga tewas sesudah bertempur di belantara kalimantan.

Pada tanggal 17 Agustus pasukan terjun payung mendarat di pantai barat daya Johor dan mencoba membentuk pasukan gerilya.

Pada tanggal 2 September 1964 pasukan terjun payung didaratkan di Labis, Johor.

Pada tanggal 29 Oktober, 52 tentara mendarat di daerah pontian di perbatasan Johor-Malaka dan membunuh pasukan Resimen Askar Melayu DiRaja dan Selandia Baru serta menumpas pasukan Gerak Umum Kepolisian Kerajaan Malaysia di Batu 20, Muar, Johor.

Ketika PBB mendapatkan Malaysia sebagai anggota tidak tetap, hasilnya Sukarno tetapkan untuk menarik Indonesia dari PBB pada tanggal 20 januari 1065 dan mencoba membentuk Konferensi Kekuatan Baru (Conference of New Emerging Forces, Conefo) sebagai alternatif.

Sebagai tandingan Olimpiade, Sukarno bahkan menyelenggarakan GABEFO (Games of the New Emerging Forces) yang diselenggarakan di Senayan, Jakarta pada tanggal 19 – 22 November 1965. Pesta olahraga ini diikuti oleh 2.250 atlet dari 48 negara di Asia, Afrika, Eropa dan Amerika Serikat, serta diliput sekitar 500 wartawan asing.

Pada bulan Januari 1965 , Australia oke untuk mengirimkan pasukan ke Kalimantan sesudah mendapatkan banyak seruan dari Malaysia. Pasukan Australia menurunkan 3 Resimen Kerajaan Australia dan Resimen SAS.

Ada sekitar empat belas ribu pasukan Inggris dan Persemakmuran di Australia pada ketika itu. Secara resmi, pasukan Inggris dan Australia tidak sanggup mengikuti penyerang melalui perbatasan Indonesia. Akan tetapi, unit menyerupai Special Air Force (SAS), baik Inggris maupun Australia, masuk secara diam-diam yang dikenal dengan operasi claret. Australia mengakui penerobosan ini pada tahun 1996.

Pada pertengahan tahun 1965, Indonesia mulai memakai pasukan resminya. Pada tanggal 28 Juni, mereka menyeberangi perbatasan masuk ke timur Pulau Sebatik bersahabat Tawau, Sabah dan berhadapan dengan Resimen Askar Melayu di Raja dan Kepolisian North Borneo Armed Costabulary.

Pada tanggal 1 Juli 1965, militer Indonesia yang berkekuatan kurang lebih 5000 orang melabrak pangkalan Angkatan Laut Malaysia di Semporna. Serangan dan pengepungan terus dilakukan hingga 8 September namun gagal. Peristiwa ini dikenal dengan kejadian “Pengepungan 68 Hari” oleh warga Malaysia.

Akhir konfrontasi

Menjelang final 1965, Jenderal Soeharto memegang kekuasaan di Indonesia sesudah berlangsungnya Gerakan 30 September atau G30S/PKI. Oleh lantaran konflik domestik ini, harapan Indonesia untuk meneruskan perang dengan Malaysia menjadi berkurang dan peperangan pun mereda.

Pada tanggal 28 Mei 1966 di sebuah konferensi di Bangkok, meski diwarnai dengan keberatan Sukarno (yang tidak lagi memegang kendali pemerintahan secara efektif), Kerajaan Malaysia dan pemerintah Indonesia mengumumkan penyelesaian konflik dan normalisasi korelasi antara kedua negara.

Kekerasan pun berakhir pada bulan Juni 1966, dan perjanjian perdamaian ditandatangani pada 11 Agustus 1966 dan diresmikan dua hari kemudian.

Demikianlah pembahasan mengenai Isi Dwikora dan Kronologi Sejarahnya. Semoga sanggup menambah wawasan pengetahuan kita.

Baca Juga:


Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Isi Dwikora 3 Mei 1964 Serta Kronologi Sejarahnya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel