Filsafat
Pengertian filsafat
Dalam kehidupan sehari-hari filsafat dikenal sebagai pemikiran atau pendapat. Sebelum membahas lebih jauh mengenai pengertian filsafat mari kita lihat pertanyaan seorang anak berusia empat mirip yang digambarkan oleh Harold H. Titus dan Kawan-kawan. Anak tersebut menanyakan “Bagaimana dunia ini bermula?”, atau benda-benda itu terbuat dari apa?, atau apa yang terjadi pada seseroang bila ia mati?
Gambaran mengenai pertanyaan diatas akan membawa seseorang pada dunia pemikiran yang sangat mendasar & substansial. Ketika seseorang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada diatas, tanpa disadari ia telah berfilsafat. Makara apa sebetulnya defenisi filsafat?
Ilmu filsafat bisa dikatakan salah satu ilmu yang paling bau tanah dan sudah ada semenjak zaman yunani kuno. Kata filsfat berasal dari kata “philos & sophia”. “philos” mempunyai arti cinta yang sangat mendalam, sementara “shopia” artinya kebijakan atau kearipan. Filsafat juga kerap dikaitkan terhadap pandangan hidup seseorang atau kelompok.
Berikut beberapa pengertian / pandangan mengenai filsafat
Ciri-ciri filsafat
Dari sejumlah pengertian perihal filsafat diatas terdapat ciri khas yang tetap ada, bahwa filsafat merupakan upaya insan guna mendapat hakikat segala sesuatu.
Pertanyaannya apakah setiap upaya yang dilakukan insan untuk menjawab duduk kasus hidup juga sanggup dikatakan berfilsafat?, jawabannya tentu tidak.
Untuk sanggup dikatakan filsafat paling tidak harus mempunyai ciri-ciri mirip berikut;
- Universal (menyeluruh), yakni pemikiran yang sifatnya luas, tidak hanya pada aspek tertentu saja.
- Radikal (mendasar), suatu pemikiran yang mendalam hingga kepada hasil yang mendasar & esensial
- Sistematis, artinya mengikuti contoh dan metode berpikir yang runtut & logis sekalipun sifatnya spekulatif.
Lingkup filsafat
Filsafat mempunyai bidang bahasan yang sangat luas yaitu segala sesuatu baik yang bersifat kongkrit maupun yang bersifat abstrak. Maka untuk mengetahui lingkup pengertian filsafat, terlebih dahulu perlu dipahami objek material dan formal ilmu filsafat sebagai berikut:
Object material filsafat, yaiut object pembahasan filsafat yang meliputi segala sesuatu baik yang bersifat material kongkrit seperti, insan alam, benda, hewan dan lain sebagainya, maupun segala sesuatu yang bersifat ajaib misalnya, nilai, ide ide, ideologi, moral, pandangan hidup dan lain sebagainya.
Object formil filsafat
Adalah cara memandang seseorang peneliti terhadap object material tersebut, suatu object material tertentu sanggup ditinjau dari banyak sekali macam sudut pandang yang berbeda. Oleh lantaran itu terdapat banyak sekali macam sudut pandang filsafat yang merupakan cabang-cabang filsafat, antara lain, dari sudut pandang nilai terdapat bidang aksiologi, dari sudut pandang pengetahuan terdapat bidang epistomologi, keberadaan bidang bidang ontologi, tingkah laris baik dan jelek dibidang etika, keindahan dibidang estetika dan masih terdapat sudut pandang lainnya yang lebih khusus contohnya filsafat sosial, filsafat hukum, filsafat bahasa dan sebagainya. Berdasarkan objek metarial dan formal ilmu filsafat tersebut maka lingkup pengertian filsafat menajdi sangat luas, berikut ini dijelaskan banyak sekali bidang lingkup pengertian filsafat.
- Filsafat sebagai poduk meliputi pengertian
- Pengertian filsafat yang meliputi arti-arti filsafat sebagai jenis pengertian, ilmu konsep dari para filsuf pada zaman dahulu, teori, sistem atau tertentu, yang merupakan nilai dari proses berfilsafat dan yang memppunyai ciri-ciri tertentu.
- Filsafat sebagai suatu jenis problema yang dihadapi oleh insan sebagai hasil dari acara berfilsafat. Filsafat dalam pengertian jenis ini mempunyai ciri ciri khas tertentu sebagai suatu hasil kegiatan berfilsafat dan pada umumnya proses pemecahan duduk kasus (dalam pengertian filsafat sebagai proses yang dinamis)
- Filsafat sebagai suatu proses yang dalam hal ini filsagat diartikan dalam bentuk suatu acara “berfilsafat”, dalam proses pemecahan suatu permasalahan dengan memakai suatu cara dan metode tertentu yang sesuai dengan objek permasalahannya. Dalam pengertian ini filsafat merupakan suatu sistem pengetahuan yang bersifat dinamis. Filsafat dalam pengertian ini tidak lagi hanya merupakan sekumpulan iman yang hanya diyakini, ditekuni dan dipahami sebagai suatu sistem nilai tertentu tetapi lebih merupakan suatu acara berfilsafat, suatu proses yang dinamis dengan memakai suatu cara dan metode tersindiri.
Cabang – cabang Filsafat dan Aliran-alirannya
Sebagai ilmu lainnya filsafat mempunyai cabang cabang yang berkembang sesuai dengan duduk kasus filsafat yang dikemukakannya. Filsafat timbul lantaran persolan-persoalan yang dihadapi manusia. Persoalan – duduk kasus tersebut kemudian diupayakan pemecahannya oleh para filsuf secara sistematis dan rasional. Maka muncullah cabang cabang filsafat yang dihadapi oleh manusia.
Cabang cabang filsafat yang tradisonal terdiri atas empat yaitu: logika, metafisika, epistomologi dan etika, namun demikian berangsur angsur berkembang sejalan dengan duduk kasus yang dihadapi oelh manusia. Maka untuk mempermudah pemahaman kita perlu diutarakan cabang cabang filsafat yang pokok.
- Metafisika: yang berkaitan dengan duduk kasus perihal hakikat yang ada (segala sesuatu yang ada)
- Epistomologi: yang berkaitan dengan duduk kasus hakikat pengetahuan atau biasa dikenal sebagai filsafat ilmu.
- Metedologi : yang berkaitan dengan duduk kasus penyimpulan
- Etika : yang berkaitan dengan duduk kasus moralitas dan
- Estetika : yang berkaitan dengan duduk kasus keindahan.
Manfaat mempelajar filsfat
Mungkin banyak yang beropini untuk apa mempelajari ilmu filsafat? Toh sangat jarang sekali orang berkeinginan untuk menjadi seorang filosof. Selain itu ilmu filsafat juga tidak sanggup menunjukkan balasan atas duduk kasus hidup dan permasalah dunia. Selain itu tidak jarang mendapat balasan atas pertanyaan hakikat & malah menambah kebingungan.
Secara sadar atau tidak tidak sadar saat kita berpikir, merenung, menentukan & beringkah laris maupun dalam bertindak berdasarkan keyakinan yang kita panuti & nilai merupakan suatu permasalah yang tidak tuntas dijawab hanya dengan melalui tradisi, konvensi ilmu atau melalui campuran kesemuanya. Pencarian & penuntasan permasalah tersebut merupakan serpihan dari keyakinan dan tindakan kita, walaupun kebanyakan hal ini tanpa kita sadari. Bila kita menyadari, maka akan lebih baik, sanggup menciptakan anda lebih sadar ini merupakan sadar.
Disisi lain mempelajari ilmu filsafat ialah guna memperluas bidang bidang keinsfan kita. Cukup banyak orang orang mempunyai ilmu dan kemampun akan tetapi tidak picik, mempunyai keterampilan, tetapi tidak mempunyai wawasan, berkuasa akan tetapi tidak berprikemanusiaan. Mereka tidak kunjung insaf, menyerupai pepatah “mereka menyerupai katak dalam tempurung” tersungkup dalam ruang kecil pengap, mereka selalu menyombongkan diri & menerka bahwa mereka merupakan orang yang paling pintar, paling terampil, paling berkuasa dan paling segala-galanya.
Dengan begitu melalui filsafat akan bisa membebaskan mereka keluar dari perangkap tersebut. Ketidakmampuan filsafat menunjukkan balasan niscaya terhadap suatu permasalah duduk kasus hidup mirip dijelaskan diatas, akan menciptakan membuat kita sadar, insaf serta menjadi tidak sombong atas keterbatasan insan sebagai insan dengan melalui berguru filsafat akan lebih manusia.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka | Pengertian Filsafat Ilmu | Sejarah Nama Indonesia |
Hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar 1945 | HAM berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 | Pengertian Negara |
Sumber https://www.cekkembali.com
0 Response to "Filsafat"
Posting Komentar