Metode Penelitian Sosial
Metode penelitian sosial merupakan cara sistematis untuk mengkaji fenomena sosial. Fenomena sosial sanggup dijelaskan secara ilmiah apabila proses penyelidikannya dilakukan melalui penerapan metode penelitian sosial. Sebelum beranjak lebih jauh, perlu dipahami terlebih dahulu arti dari penelitian.
Apa itu penelitian?
Penelitian atau riset secara sederhana sanggup diartikan sebagai usaha-usaha ilmiah yang dilakukan oleh peneliti untuk menangkap suatu fenomena. Oleh alasannya di sini penelitian yang dimaksud yaitu penelitian sosial, maka fenomenanya fenomena sosial. Beberapa andal ilmu sosial mendeskripsikan penelitian sebagai berikut:
Baca juga Pengertian Sosiologi
Soerjono Soekanto menyampaikan penelitian merupakan acara ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat insan untuk mengetahui apa yang bersama-sama sedang dihadapinya.
Hill Way mengartikan penelitian sebagai suatu metode studi yang diterapkan dengan hati-hati dan mendalam untuk mengungkap fakta dari masalah-masalah yang yang diyakini biar sanggup menuntaskan masalah-masalah tersebut.
Sutrisno Hadi menyampaikan penelitian sebagai perjuangan menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan cara menerapkan metode ilmiah.
Saifuddin Anwar beropini bahwa penelitian merupakan perjuangan ilmiah dengan tujuan untuk menjawab masalah-masalah penelitian. Sehingga penelitian tidak sanggup dilakukan tanpa adanya problem dan tujuan.
Sanafiah Faisal menyebut bahwa penelitian merupakan akltivitas dalam menelaah suatu problem secara terancang dan sistematis untuk menemukan pengetahuan kerikil yang objektif dan sah secara ilmiah.
Winarno Surachmad mendefinisikan penelitian sebagai acara ilmiah untuk mengakumulasi pengetahuan dari sumber-sumber primer dengan tujuan menemukan prinsip-prinsip umum, serta mengadakan asumsi melalui generalisasi diluar sampel yang diteliti.
Carter Good menyampaikan bahwa penelitian merupakan suatu jalah ke arah kemajuan dan pemecahan masalah.
Kamus Webster mendefinisikan penelitian sebagai penyelidikan proses penyelidikan dalam suatu ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan hati-hati dan sistematis.
Dari beberapa definisi yang dipaparkan di atas, sanggup kita tangkap beberapa frase kunci yang menggambarkan apa itu penelitian, seperti: penerapan metode ilmiah, proses penyelidikan, upaya memperoleh fakta yang objektif, upaya memecahkan masalah, dan perjuangan sistematis dalam penyelidikan.
Merujuk dari definisi diatas, pengertian sosial sanggup diartikan sebagai upaya penyelidikan fenomena sosial dengan memakai metode ilmiah dalam ilmu sosial.
Apa saja jenis metode ilmiah dalam penelitian sosial?
Kita sanggup memahami metode ilmiah dalam ilmu sosial berdasarkan jenisnya. Setidaknya ada dua jenis metode penelitian sosial berdasarkan pendekatannya: kuantitatif dan kualitatif. Namun memang pada perkembangannya, muncul pendekatan ketiga yaitu campuran antara keduanya (mixed method). Di sini akan dibahas metode penelitian sosial kuantitatif dan kualitatif secara singkat. Perbedaan antara metode penelitian sosial kuantitatif dan kualitatif sanggup diidentifikasi melalui perlakuannya terhadap data, proses pengumpulan data, dan varian atau jenis-jenisnya.
Metode penelitian kuantitatif
Metode penelitian sosial kuantitatif memakai data numerik atau dalam bentuk angka. Sekalipun memakai wawancara terbuka, metode kuantitatif mengubah narasi ke dalam angka melalui proses kuantifikasi atau koding.
Proses dalam penelitian kuantitatif dimulai dengan pembuatan variabel. Misal, penelitian wacana imbas pendapatan bulanan keluarga terhadap tingkat pendidikan anak. Pendapatan bulanan keluarga merupakan variabel. Begitu pula tingkat pendidikan anak. Kedua variabel tersebut diasumsikan berafiliasi dalam bentuk hipotesis. Sebagai contoh, hipotesis yang dimiliki peneliti adalah, semakin tinggi pendapatan bulanan keluarga, semakin tinggi pula tingkat pendidikan anak. Sampai di sini, maka peneliti selain menciptakan variabel juga menyusun hipotesis.
Dalam proses pengumpulan data, metode penelitian kuantitatif memakai instrumen diluar diri peneliti, ibarat kuesioner, formulir survei, alat polling, dan sebagainya yang sudah disusun rapi sebelum turun lapangan. Selama proses pengumpulan data, peneliti fokus pada isi instrumen penelitian yang telah disusun. Artinya, tidak perlu atau sedikit sekali memerlukan unsur subjektivitas. Data yang diisi dalam instrumen penelitian merupakan data objektif.
Penelitian memakai metode kuantitatif menonjolkan unsur objektivitas. Responden mengisi formulir atau keusioner yang disebarkan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Beberapa pola metode penelitian kuantitatif yang banyak dipakai misalnya, penelitian survei, penelitian longitudinal, penelitian cross-sectional.
Lebih detail baca Metode Kuantitatif
Metode penelitian kualitatif
Metode penelitian kualitatif memakai data naratif atau kata-kata. Narasi yang diperoleh selama proses pengumpulan data diinterpretasi oleh peneliti. Kendatipun demikian, proses pengolahan data juga sanggup dilakukan melalui koding. Namun bukan dalam rangka menilai, melainkan melihat pola tanggapan informan.
Berbeda dengan penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif dimulai dengan meninggalkan asumsi-asumsi teoritis, meskipun ada pula penelitian kualitatif yang berangkat dari asumsi teoritis. Salah satu perbedaan yang jeas yaitu penelitian kualitatif tidak memerlukan hipotesis dalam rancangan penelitiannya. Sebagai contoh, penelitian wacana perkembangan budaya pop di Indonesia. Peneliti tidak perlu menuliskan dalam proposalnya sebuah hipotesis, misal, internet telah menjadi media utama pembentuk selera anak muda terhadap budaya pop kekinian. Asumsi demikian boleh saja ada dalam pikiran peneliti, namun tidak dalam proposal
Dalam proses pengumpulan data, metode yang jamak dipakai yaitu observasi dan wawancara. Konten analisis media juga sanggup dipakai dalam penelitian analisis wacana. Melalui observasi dan wawancara, peneliti mengumpulkan data naratif berupa koleksi dongeng yang diberikan oleh informan dan kondisi di lapangan. Dalam proses pengumpulan data, unsur subjektif memainkan peranan penting alasannya peneliti menginterpretasi dongeng yang diperoleh dikala pengumpulan data.
Penelitian kualitatif sanggup memakai panduan wawancara, buku harian, atau apapun yang sanggup dipakai untuk mencatat narasi yang ada dilapangan sebagai instrumen penelitian. Satu lagi instrumen yang dimiliki oleh penelitian kualitatif yaitu peneliti itu sendiri. Peneliti merangkap sebagai instrumena, data naratif yang dikumpulkan akan diinterpretasi oleh peneliti itu sendiri. Beberapa macam penelitian yang memakai metode kualitatif misalnya, studi kasus, etnografi, fenomenologi.
Lebih detail baca Metode Kualitatif
Dari uraian diatas, sanggup dipaparkan perbedaan antara metode keduanya. Apa saja perbedaannya?
Perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif:
Kuantitatif | Kualitatif |
Data numerik | Data naratif |
Mengutamakan Objektivitas | Mementingkan Subjektivitas |
Diawali dengan hipotesis | Tidak memerlukan hipotesis |
Subjek penelitian disebut responden | Subjek penelitian disebut informan |
Peneliti bukan sebagai instrumen | Peneliti sebagai instrumen |
Instrumen disebut kuesioner | Instrumen disebut panduan wawancara |
Perbedaan tersebut merupakan perbedaan yang sifatnya umum. Perlu dicatat bahwa perbedaan yang ada lebih sempurna dilihat sebagai kecenderungan. Misal, pada penelitan kualitatif, data numerik juga sanggup digunakan, namun hanya sebagai dukungan. Kecenderungan penelitian kualitatif yaitu penggunaan data naratif.
Baca juga: Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Metode Penelitian Sosial"
Posting Komentar