Sosiologi Komunikasi: Pengertian Dan Teorinya
Sosiologi komunikasi mempelajari ihwal proses komunikasi secara sosiologis. Proses komunikasi merupakan suatu bentuk interaksi sosial yang melibatkan individu dan atau kelompok sosial. Proses tersebut mempunyai efek yang sifatnya timbal balik. Sebagaimana interaksi sosial yang merupakan aspek inti dari korelasi sosial, komunikasi merupakan salah satu prasyarat inti dari interaksi sosial. Dalam proses komunikasi selalu ada komunikator, pesan, dan akseptor pesan. Ketiga unsur tersebut juga eksis dalam interaksi sosial.
Dalam blog ini akan dibahas mengenai sosiologi komunikasi. Pembelajar ilmu komunikasi biasanya mendapat mata kuliah sosiologi komunikasi untuk memperkuat pengetahuan teoritis dari studinya. Pembelajar sosiologi umumnya mendapat mata kuliah ini sebagai pilihan konsentrasi studinya. Kita akan review pengertian sosiologi komunikasi bersama jago sosiologi Indonesia Soerjono Soekanto.
Pengertian sosiologi komunikasi
Soerjono Soekanto memformulasikan sosiologi komunikasi sebagai subdisiplin sosiologi yang secara khusus mempelajari interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan proses komunikasi yang bersifat saling memengaruhi antara individu atau kelompok yang terlibat dalam komunikasi.
Dari pengertian tersebut kita sanggup pahami keterkaitan bersahabat antara komunikasi dan interaksi. Komunikasi ialah bab dari interaksi sosial. Sedangkan salah satu prasyarakat terciptanya interaksi ialah komunikasi. Dengan kata lain, tak ada interaksi tanpa komunikasi. Namun tidak berlaku sebaliknya.
Baca juga: Interaksi Sosial
Dalam studi sosiologi, bahwasanya tidak ada tokoh besar yang secara khusus mengklaim dirinya sebagai sosiolog komunikasi. Sosiolog Erving Goffman merupakan salah satu tokoh yang sering dikaitkan dengan sosiologi komunikasi.
Kita akan ulas secara ringkas alur sejarah kemunculan sosiologi komunikasi biar pembaca sanggup lebih memahami inti dari pengertiannya. Sejak era Auguste Comte, sosiologi sudah menyinggung aspek komunikasi masyarakat. Meskipun istilah-istilah yang muncul lebih sering berupa korelasi sosial dan korelasi sosial. Talcott Parsons dan Robert K. Merton melihat korelasi sosial dari perspektif struktural fungsional, artinya, sanggup kita pahami disini, komunikasi merupakan salah satu elemen berfungsinya sistem sosial. Erving Goffman muncul pada pertengahan masa 20. Teorinya ihwal panggung sandiwara banyak dirujuk sebagai rujukan studi ihwal komunikasi dan interaksi sosial.
Filsuf yang juga sosiolog jago komunikasi Jurgen Habermas, secara khusus memakai istilah komunikasi dalam teorinya ihwal tindakan sosial. Habermas menyebutnya sebagai teori tindakan komunikatif. Teori ini menekankan komunikasi sebagai sebuah paradigma. Menurutnya masyarakat komunikatif tidak lagi melaksanakan kritik dan resistensi lewat gerakan revolusi yang melibatkan aksi. Tetapi melalui argumentasi. Teori tindakan komunikatif mencakup perbincangan dan diskursus. Masing-masing membentuk individu sebagai subjek yang partisipatif, bukan lagi objek yang manipulatif.
Habermas memang seorang teoritisi komunikasi. Namun, bahwasanya beberapa teori sosiologi yang umum sudah sering dipakai dalam ilmu komunikasi, meskipun sekali lagi tidak secara spesifik memakai kata komunikasi. Hal ini alasannya ialah sosiologi mempelajari korelasi sosial dan interaksi sosial yang mana di dalamnya sudah mengandung proses komunikasi.
Kita sanggup sebutkan beberapa teori sosiologi yang sanggup dipakai untuk menganalis proses komunikasi. Apa saja teorinya?
Teori sosiologi komunikasi
Teori evolusi sosial
Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bentuk interaksi antarmanusia yang mengalami evolusi. Sebagai contoh, sepasang kekasih di masa silam yang menjalin komunikasi jarak jauh lewat surat. Proses mereka berkomunikasi memakan waktu sangat lama. Untuk mendapat kabar saja harus menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Saat ini, sepasang kekasih sanggup bertukar pesan dengan sangat cepat. Pola dan proses komunikasi sepasang kekasih telah mengalami evolusi.
Teori konflik
Teori ini melihat komunikasi sebagai elemen yang mengandung kepentingan. Komunikator merupakan pemain drama yang memberikan kepentingannya. Berbagai macam kepentingan pemain drama sanggup terbentur atau mencapai konsensus melalui proses komunikasi. Teori konflik mengasumsikan bahwa kepentingan diekspresikan melalui komunikasi.
Teori struktural fungsional
Teori ini melihat proses komunikasi sebagai bab dari sistem dan struktur sosial. Komunikasi merupakan sarana pemain drama sosial mencapai konsensus sehingga sistem sosial berfungsi sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, seorang presiden menunjuk juru bicara biar apa yang dimaksudkannya sanggup tersampaikan.
Teori interaksionisme simbolik
Teori ini melihat komunikasi sebagai bab dari sikap sosial yang mengandung makna sosial. Perilaku kita, termasuk apa yang tampak dari secara fisik menyerupai pakaian, mengandung simbol-simbol yang kita sampaikan pada orang lain. Kita mengenakan pakaian hitam dikala menghadiri pemakaman sebagai simbol sedang berduka cita.
Teori pertukaran
Teori pertukaran melihat komunikasi sebagai proses interaksi yang dibuat oleh pertukaran antara pemain drama dengan lingkungan. Reaksi dari lingkungan menentukan tindakan sosial yang diambil. Sebagai contoh, seorang murid yang menjawab pertanyaan dengan balasan salah ditertawai oleh teman-temannya. Keesokannya murid tersebut menentukan tidak menjawab alasannya ialah takut salah. Reaksi lingkungan yang menertawakan mensugesti tindakan murid tersebut.
Teori aksi
Teori ini melihat komunikasi sebagai insiasi pemain drama untuk memberikan pesan kepada pemain drama lain atau orang lain. Asumsi dasar teori ini ialah individu mempunyai kemauan dan ruang untuk bertindak dalam rangka memberikan gagasan dan pengetahuannya.
Teori perilaku
Teori ini melihat komunikasi sebagai proses sosial yang ditentukan oleh unsur-unsur psikologis dan emosional. Seseorang yang memberikan terimakasih sambil menangis terharu dikala menang lomba merupakan wujud komunikasi yang tampak sebagai rasa haru. Komunikasi dalam perspektif teori ini merupakan mulut emosional ke dalam sikap sosial.
Teori dramaturgis
Teori ini melihat komunikasi sebagai tanda-tanda sosial yang ditentukan oleh setting dan audiens. Dalam sebuah seminar, misalnya, pembicara mengawali dengan mengucapkan selamat tiba pada peserta, ucapan puji syukur, dan terimakasih pada panitia. Proses tersebut terstuktur alasannya ialah disetting demikian. Pembawa program naik panggung dengan pakaian tertentu dan tata bahasa tertentu. Hal ini menyesuaikan setting dan audiens yang ada di seminar. Begitu pula dalam kehidupan sehari-hari. Misal, kita bertemu sobat usang di jalan, kemudian bersalaman dan menanyakan apa kabar dengan perasaan surprise. Fenomena ini terjadi dalam sebuah setting suasana ”kangen”.
Beberapa teori di atas seing dipakai dalam analis sosiologis terhasap proses komunikasi. Relevansi masing-masing teori tentu sangat tergantung pada fokus pembahasan.
Baca juga: Teori-Teori Sosiologi
Saat ini banyak info mengenai kultur komunikasi digital yang dipelajari dalam sosiologi, ilmu komunikasi maupun ilmu sosial lainnya. Fenomena komunikasi era kontemporer tersebut sanggup dianalisis memakai teori sosiologi menyerupai yang sudah dijelaskan diatas. Lalu apa saja yang dipelajari dalam sosiologi komunikasi?
Objek kajian sosiologi komunikasi
Sebagaimana yang sudah disebutkan di awal, sosiologi mempelajari interaksi sosial. Ilmu komunikasi membahas ihwal segalah hal yang berkaitan dengan komunikasi. Dengan demikian kita sanggup paparkan beberapa objek kajiannya, seperti:
Media massa. Mempelajari korelasi antara media massa dan masyarakat, bagaimana dampak penyebaran informasi lewat media massa pada kehidupan sosial
Media sosial. Mempelajari dampak arus informasi yang disebarkan melalui media digital pada masyarakat.
Budaya pop. Mempelajari proses penyebarluasan kultur terkenal yang menjadi konsumsi publik lewat tugas media sepeti musik dan film serta aktor.
Teknologi informasi dan komunikasi. Mempelajari dampak sosial dari perkembangan teknologi dan informasi
Interaksi sosial. Mempelajari pola interaksi sosial yang terbentuk di masyarakat. Objek kajian ini menunjukkan salah satu kesamaan antara apa yang dipelajari dalam sosiologi dengan ilmu komunikasi.
Baca juga: Objek Kajian Sosiologi
Ruang lingkup atau objek kajian sosiologi komunikasi cukup luas. Beberapa poin diatas merupakan objek umum yang sering dipelajari di kelas.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Sosiologi Komunikasi: Pengertian Dan Teorinya"
Posting Komentar