Pengertian Populasi Dan Sampel Beserta Metode (Teknik) Pengambilan Sampel
Berikut ialah pembahasan perihal populasi dan sampel yang mencakup pengertian populasi, pengertian sampel, perbedaan populasi dan sampel, pola populasi, pola sampel, teknik pengambilan sampel, metode pengambilan sampel, pengertian sampel berdasarkan para ahli, teknik pengambilan sampel penelitian, pengertian populasi berdasarkan para ahli, pengertian populasi dalam penelitian, teknik sampling penelitian, cara pengambilan sampel.
Pengertian Populasi dan Sampel
Untuk menarik kesimpulan, adakala tidak diambil berdasarkan keseluruhan data. Misalnya, seorang peneliti ingin menguji kandungan air di sebuah sungai sehingga air tersebut layak diminum atau tidak.
Untuk mengetahuinya, tentu tidak mudah untuk menguji semua air yang ada di sungai tersebut. Peneliti tersebut cukupmengambil satu gelas air sungai untuk diuji. Pada kasus ini, seluruh air tersebut dinamakan populasi, sedangkan satu gelas air untuk diuji dinamakan sampel.
Untuk lebih jelasnya perhatikan definisinya masing-masing di bawah ini!
Dalam statistika, populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik konkret maupun imajiner, dan sampel, sebagai serpihan dari populasi yang digunakan untuk melaksanakan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal.
Sampel dianggap mewakili populasi. Sampel yang diambil dari populasi satu tidak sanggup digunakan untuk mewakili populasi yang lain.
Suatu sensus dilakukan untuk mendapat karakteristik populasi secara nyata. Karakteristik yang dimiliki oleh populasi dinamakan parameter. Bagi suatu karakteristik yang dimiliki sampel (disebut statistik), nilai parameter ialah nilai harapannya (expected value).
Sampel (bahasa inggris: sample) merupakan serpihan dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri.
Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang karenanya mewakili keseluruhan tanda-tanda yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita.
Metode dan Teknik Pengambilan Data
A. Acak (Random sampling)
Artinya, setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Tidak ada intervensi tertentu dari peneliti.Masing-masing jenis dari pengambilan acak (probability sampling) ini mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.
1. Pengambilan acak sederhana (Simpel random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan memakai undian atau tabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibentuk dalam komputer berisi angka-angka yang terdiri dari kolom dan baris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas.
Pengambilan acak secara sederhana ini sanggup memakai prinsip pengambilan sampel dengan pengembalian ataupun pengambilan sampel tanpa pengembalian. Kelebihan dari pemngembilan acak sederhana ini ialah mengatasi bias yang muncul dalam pemilihan anggota sampel, dan kemampuan menghitung standard error. Sedangkan,kekurangannya ialah tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.
2. Pengambilan acak secara sistematis (Systematic random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dilakukan dengan memakai selang interval tertentu secara berurutan. Misalnya, jikalau ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka kemungkinan terpilihnya 1/5.
Diambil satu angka dari interval pertama antara angka 1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya. Kelebihan dari pengambilan acak secara sistematis ini ialah lebih mudah dan irit dibanding dengan pengambilan acak sedderhana.
Sedangkan, kekurangannya ialah tidak bisa digunakan pada penelitian yang heterogen sebab tidak mampunya menangkap keragaman populasi heterogen.
3. Pengambilan acak berdasarkan lapisan (Stratified random sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan mempunyai jumlah sampel yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar lapisan ini ialah lebih sempurna dalam menerka populasi sebab variasi pada populasi sanggup terwakili oleh sampel.
Sedangkan, kekurangannya ialah harus mempunyai isu dan data yang cukup perihal variasi populasi penelitian. Selain itu, adakala ada perbedaan jumlah yang besar antar masing-masing strata.
4. Pengambilan acak berdasar area (Cluster sampling)
Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkan areanya. Setiap area mempunyai jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini ialah lebih sempurna menerka populasi sebab variasi dalam populasi sanggup terwakili dalam sampel. Sedangkan, kekurangannya ialah memerlukan waktu yang usang sebab harus membaginya dalam area-area tertentu.
B. Tidak acak (Non-random sampling)
Merupakan cara pengambilan sampel secara tidak acak di mana masing-masing anggota tidak mempunyai peluang yang sama untuk terpilih anggota sampel. Ada intervensi tertentu dari peneliti dan biasa peneliti menyesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya.
1. Pengambilan sesaat (Accidental/haphazard sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan tiba-tiba berdasarkan siapa yang ditemui oleh peneliti. Misalnya, reporter televisi mewawancarai warga yang kebetulan sedang lewat. Kelebihan dari pengambilan sesaat ini ialah kepraktisan dalam pemillihan anggota sampel. Sedangkan, kekurangannya ialah belum tentu responden mempunyai karakteristik yang dicari oleh peneliti.
2. Pengambilan berdasarkan jumlah (Quota sampling)
Merupakan pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan berdasarkan jumlah ini ialah mudah sebab jumlah sudah ditentukan dari awal. Sedangkan, kekurangannya ialah bias, belum tentu mewakili seluruh anggota populasi.
3. Pengambilan berdasarkan tujuan (Purposive sampling)
Merupakan pemilihan anggota sampel yang didasarkan atas tujuan dan pertimbangan tertentu dari peneliti. Kelebihan dari pengambilan berdasarkan tujuan ini ialah tujuan dari peneliti sanggup terpenuhi. Sedangkan, kekurangannya ialah belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada.
4. Pengambilan beruntun (Snow-ball sampling)
Merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan sistem jaringan responden. Mulai dari mewawancarai satu responden. Kemudian, responden tersebut akan menunjukkan responden lain dan responden lain tersebut akan menunjukkan responden berikutnya.
Hal ini dilakukan secara terus-menerus hingga dengan terpenuhinya jumlah anggota sampel yang diingini oleh peneliti. Kelebihan dari pengambilan beruntun ini ialah bisa mendapat responden yang kredibel di bidangnya. Sedangkan, kekurangannya ialah memakan waktu yang cukup usang dan belum tentu mewakili keseluruhan variasi yang ada. (Wikipedia)
Baca juga: Pengertian Data dan Statistika
Sumber http://www.berpendidikan.com
0 Response to "Pengertian Populasi Dan Sampel Beserta Metode (Teknik) Pengambilan Sampel"
Posting Komentar