-->

iklan banner

Perancangan Dan Implementasi Perangkat Lunak (Rpl)

Tahap implementasi pengembangan perangkat lunak ialah: Suatu proses pengubahan spesifikasi sistem menjadi sistem yang sanggup dijalankan. Pada kegiatan-kegiatan proses perancangan yang spesifik terdapat lima penggalan diantaranya: Perancangan arsitektural merupakan subsistem-subsistem yang membentuk sistem dan korelasi mereka diindentifikasikan dan didokumentasikan. Spesifikasi abstrak untuk setiap subsistem, spesifikasi abnormal dari layanan dan batas operasinya harus ditentukan. Perancangan interface untuk setiap subsistem, interface dengan subsistem dirancang dan didokumentasikan. Spesifikasi interface harus sudah terperinci sebab memungkinkan subsistem digunakan tanpa mengetahui operasi sistem. Perancangan komponen layanan dialokasikan pada komponen yang berbeda dan interface komponen-komponen dirancang. Perancangan struktur data struktur data yang digunakan pada implementasi sistem dirancang secara rinci dan dispesifikasi. Oh iya, Sebelum Anda melanjutkan membaca Materi perancangan dan implementasi perangkat lunak (RPL), perlu Anda ketahui bahwa materi ini merupakan lanjutan dari Artikel materi rekayasa perangkat lunak. Pada artikel tersebut anda sanggup mend0wnl0ad materi rpl.ppt yang saya sertakandi sana. Sedangkan untuk materi ini silahkan d0wnl0ad materinya di simpulan artikel ya..

Model Umum Proses Perancangan

Untuk model umum proses perancangan, sanggup dilihat pada gambar di bawah ini :

Tahap implementasi pengembangan perangkat lunak ialah Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak (RPL)

Metode Perancangan dan Metode Terstruktur

Pendekatan yang lebih metodis terhadap perancangan perangkat lunak yakni metode terstruktur yang terdiri dari serangkaian notasi dan panduan. Sedangkan metode terstruktur sanggup mendukung beberapa atau semua model sistem berikut ini:

1. Model fatwa data: Sistem dimodelkan dengan menggunakan transformasi dengan menggunakan transformasi data yang terjadi pada dikala pemrosesan.
2. Model korelasi entitas: Digunakan untuk mendeskripsikan entitas-entitas dasar pada perancangan dan korelasi diantaranya.
3. Model Struktural: Komponen-komponen sistem dan interaksinya didokumentasikan.
4. Metode berorientasi obyek: Terdiri dari model inheritansi (pewarisan) sistem, model korelasi statis dan dinamis diantara objek dan bagaimana objek berinteraksi satu sama lain ketika sistem dijalankan.

Proses Debug

Programmer melaksanakan pengujian terhadap instruksi yang telah dikembangkan. Kegiatan tersebut memperlihatkan error acara yang harus dihilangkan, kegiatan ini disebut debugging. Pengujian error dan debug ialah proses yang berbeda. Pengujian memilih adanya error sedangkan debug berafiliasi dengan pencarian lokasi dan pembetulan error.

Tahap implementasi pengembangan perangkat lunak ialah Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak (RPL)

Proses perangkat lunak ialah suatu kegiatan dalam pembuatan sistem perangkat lunak. Model proses perangkat lunak yakni representasi abnormal dari proses ini.

Rekayasa Persyaratan

Proses pengembangan spesifikasi PL (perangkat lunak) mencangkup kegiatan berikut ini:

1. Pengembangan spesifikasi yang sanggup dipahami oleh user sistem.
2. Spesifikasi yang lebih rinci bagi pengemban sistem

Validasi Perangkat  Lunak

Suatu proses investigasi untuk menjamin supaya sistem telah sesuai dengan spesifikasi, memenuhi kebutuhan sebenarnya dari user sistem.

Teknologi CASE (Computer Aided Software Engineering)

Memberikan dukungan terotomasi bagi proses perangkat lunak.

CASE tool

Mendukung kegiatan proses individual. Lingkungan CASE mendukung semua atau sebagian besar kegiatan proses perangkat lunak (PL).

Pendukung Proses Terotomasi

Computer Aided Software Engineering (CASE) yakni perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung kegiatan proses rekayasa perangkat lunak. Teknologi CASE memperlihatkan dukungan proses perangkat lunak yang mengotomasi beberapa kegiatan proses dan memperlihatkan gosip mengenai perangkat lunak yang sedang dikembangkan.

Contoh Proses Pendukung Otomasi

– Pengembangan model sistem grafis sebagai penggalan dari spesifikasi perancangan lunak.
– Pemahaman rancangan dengan kamus data yang menyimpan gosip entitas dan korelasi pada rancangan.
– Pembuatan interface user dari deskripsi interface grafis yang interaktif dengan user.
– Debug program, menyediakan gosip perihal acara yang berjalan.
– Terjemahan acara yang terotomasi dari bahasa pemrograman versi lama, contoh: cobol menjadi versi lebih baru.

Klasifikasi CASE

Fugetta(1993) mengusulkan penjabaran sistem CASE dalam tiga kategori:

1. tool (alat bantu) mendukung pekerjaan proses indivudal seperti:
a. periksa konsistensi perancangan.
b. kompilasi program
c. membandingkan hasil pengujian.

Tool sanggup berupa berisfat umum (general purpose) atau dikelompokkan menjadi workbench.

2. Workbench mendukung fase/kegiatan proses menyerupai spesifikasi dan perancangan. Workbench biasanya terdiri dari serangkaian tool dengan derajat integrasi yang lebih besar/lebih kecil.
3. Lingkungan mendukung semua atau paling tidak penggalan yang penting dari proses perangkat lunak. Lingkungan biasanya meliputi beberapa workbench  yang terintegrasi dengan suatu cara.
4. Workbench CASE yakni suatu alat bantu yang mendukung fase khusus dari proses perangkat lunak menyerupai perancangan, implementasi, atau pengujian.
5. Keuntungan pengelompokkan CASE Tool menjadi Workbench CASE yakni bahwa alat bantu tersebut sanggup bekerja bersama untuk memperlihatkan dukungan yang lebih komprehensif yang sanggup dilakukan dengan satu alat bantu.

lihat gambar di bawah ini:

Tahap implementasi pengembangan perangkat lunak ialah Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak (RPL)

Persyaratan Perangkat Lunak

Definisi persyaratan user yakni pernyatan, dalam bahasa natural ditambah program, mengenai apa yang sanggup kita harapkan oleh sistem dan batasan operasinya. Definisi persyaratan sistem memilih layanan dan batasan sistem secara rinci. Dokumen persyaratan sistem atau spesifikasi fungsional harus tepat. Dokumen ini berlaku sebagai kontrak antara pembeli dengan pengembang perangkat lunak. Spesifikasi perancangan sistem adalah deskripsi abnormal dari perancangan perangkat lunak yang menjadi dasar bagi perancangan yang lebih rinci serta implementasi.

Tahap implementasi pengembangan perangkat lunak ialah Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak (RPL)

Persyaratan Fungsional :  Pernyataan layanan yang harus diberikan sistem, bagaimana sistem harus berlaku pada situasi-situasi tertentu dan bagaimana sistem harus bereaksi terhadap input tertentu.

Persyaratan non Fungsional :Persyaratan ini merupakan batasan layanan atau fungsi yang diberikan sistem. Dokumen ini meliputi batasan waktu, batasan pada proses pengembangan, Standar.

Persyaratan Domain : Dokumen ini yakni persyaratan yg tiba dari domain aplikasi sistem dan Merefleksikan karakteristik domain tersebut.

Persyaratan User  

Persyaratan user untuk sistem harus mendeskripsikan persyaratan fungsional & Non-fungsional sehingga sanggup dipahami oleh user sistem yg tidak mempunyai Pengetahuan yang  rinci. Persyaratan user dihentikan didefinisikan dengan model Implementasi. Persyaratan user harus ditulis dengan menggunakan bahasa natural,Format dan diagram intuitif yg sederhana.

Persyaratan Sistem

Persyaratan sistem digunakan sebagai titik awal perancangan sistem. Berisi model – model sistem yg berbeda menyerupai model objek / model fatwa data. Pada prinsipnya, persyaratan ini menyatakan apa yg harus dilakukan sistem dan bukan bagaimana sistem tersebut harus diimplementasi.

Spesifikasi Bahasa Terstruktur

Bahasa natural terstrukturadalah bentuk yang terbatas dari bahasa natural untuk menulis persyaratan sistem.  Form standar digunakan untuk menspesifikasi persyaratan fungsional,  Informasi-informasi  berikut ini harus dimasukkan :

1. Deskripsi fungsi/ entitas yang dispesifikasi.
2. Deskripsi inputnya dan darimana asalnya.
3. Deskripsi outputnya dan kemana perginya.
4. Indikasi untuk apa entitas lainnya digunakan.
5. Deskripsi dampak samping operasi.

Pada spesifikasi bahasa natural masih terdapat adanya kemenduaan arti yang mungkin masih ada walaupun variabilitas sudah berkurang jauh. Metode alternatif spesifikasi persyaratan menggunakan PDL sanggup mengatasi dilema tersebut.

Spesifikasi Persyaratan dengan PDL

Persyaratan dapat didefinisikan secara operasional dengan PDL (Program Description Language ) untuk menghindari kemenduaan arti.  PDL  merupakan bahasa yang berasal dari bahasa pemograman seperti j4va.  Keuntungan PDL bahasa ini dapat diperiksa secara sintaksis dan semantik dengan alat bantu Perangkat Lunak.  Sedangkan kerugian PDL diantaranya:
1.  Bahasa yg digunakan menulis spesifikasi mungkin tidak cukup ekprsif memberi deskripsi fungsionalitas sistem.
2.  Notasinya hanya dipahami oleh oleh orang yang mempunyai cukup pengetahuan perihal bahasa pemrograman.
3.  Persyaratan sanggup diambil sebagai perancangan spesifikasi desain ketimbang sebagai model utk membantu user pahami sistem.

Spesifikasi Interface

Mayoritas sistem perangkat lunak  harus beroperasi dengan sistem lain yang telah diimplementasi dan diinstal pada suatu lingkungan. Apabila sistem yang baru dan sistem yang sudah ada bekerjasama, maka harus dibuat interface sistem dengan tepat.

End User Development

Pengembangan perangkat lunak oleh pemakai akhir
1. Dikerjakan tanpa dukungan profesional.
2. Didukung oleh hadirnya Personal Computer
Dengan dukungan 4GL
1. Fourth generation language.
2. Nonprocedural (less procedural) language.
Jenis –jenis  4GL  antara lain:
1. Query language.
2. Report generator.
3. Graphic language.
4. Application generator.
5. Very high level programming language
6. Application software package
7. Microcomputer tools.

Perancangan Perangkat Lunak

Merancang yakni proses kreatif, kuncinya harus sering berlatih. Terdapat tiga tahapan dalam mengatasi problema dalam perancangan:
1. Pelajari & pahami permasalahan.
Tanpa pemahaman tidak bermanfaat. Pemahaman sanggup salah dengan pemahaman yang salah membawa kearah yang salah. Pemahaman yang benar memudahkan penerimaan oleh user. Kemudian lihat dari banyak sekali sudut pandang seperti: kebutuhan sanggup terlihat berbeda dan cara memenuhi kebutuhan (gunakan banyak sekali pemodelan).
2. Tentukan rancangan global.
Buat garis besar pemecahan masalah, rancang lebih dari satu alternatif dan lakukan penilaian bersama user. Untuk pilihan solusi tergantung pengalaman dan pengetahuan akan mensugesti bentuk dan pilihan solusi. Ketersediaan reusable component (komponen yang diadopsi dari sistem lain) kesederhaan (simplicity), rancangan harus diupayakan sederhana.
3. Buat rancangan rinci.
Solusi yang terpilih dirinci, dilakukan pada tahap-tahap implementasi. Rancangan sanggup memperlihatkan : kesalahan dan ketidaklengkapan.

Tahap implementasi pengembangan perangkat lunak ialah Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak (RPL)
Strategi Perancangan
Rancangan fungsional merupakan sistem yang dirancang dengan meilihat proses apa saja yang ada didalamnya. Bertahap dari high level ke detial design. Strategi yang digunakan structure design dengan memanfaatkan diantaranya: data flow model, entity relationship model dan structure model (structure chart).

Rancangan Berorientasi Obyek
Sistem dirancang sebagai koleksi dari obyek. Ide dasarnya yakni information hiding (penyembunyian informasi). Tiap obyek mempunyai sejumlah atribut dan operasi menurut atribut yang ada. Obyek berkomunikasi dengan obyek lainnya melalui message.

Kualitas Rancangan
Tidak ada janji perihal rancangan yang baik. Rancangan harus sesuai spesifikasi.
Rancangan yang baik kemungkinan berbentuk:
1. Rancangan efisien, menghasilkan acara yang bekerja efisien.
2. Rancangan minimal, menghasilkan acara sangat kompak, ukurannya kecil.
3. Rancangan yang gampang dirawat: gampang disesuaikan dan disesuaikan dengan kebutuhan (diubah, ditambah, dikurangi)
4. Rancangan terpadu: perubahan bersifat lokal, kohesi tinggi dan kopling rendah.

Kohesi
Kohesi yakni keterkaitan acara didalam modul-modul. Semakin tinggi kohesi semakin baik. Terdapat 7 macam kohesi:
1. Functon cohesion
– Hanya mengerjakan tugas
– Hanya mempunyai satu tujuan
2. Sequential cohesion
– Modul mengerjakan tugas
– Dengan menggunakan struktur data yang sama.
3. Communicational cohesion
– Modul berisi sejumlah aktivitas, dengan menggunakan data yang sama. Contoh: update record in database and write it to audit file
4. Procedural cohesion
– Modul menerjakan kiprah urutan proses tertentu. Contoh: read part from database and update repair_rec on maint_file
5. Temporal cohesion
– Modul berisi kelompok komponen-komponen modul.
– Terkelompok sebab kesamaan waktu eksekusi.

6. Logical cohesion
– Modul berisi kelompok komponen-komponen yang mengerjakan kiprah yang sama. Contoh: sebuah modul yang berisi semua kegiatan mencetak.
7. Coincidental cohesion
– Modul mengerjakan bermacam-macam tugas, yang tidak saling terkait.

Download Materi Rekayasa Perangkat Lunak (PPT)

Demikian artikel perihal materi perancangan implementasi, untuk mend0wnl0adnya silahkan klik disini


Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Perancangan Dan Implementasi Perangkat Lunak (Rpl)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel