Rumus Cara Menghitung Kekuatan Interaksi 2 Wilayah Lengkap

Rumusbilangan.com- Pada potongan kali ini, akan kita bahas secara perihal bahan rumus cara menghitung kekuatan interaksi 2 wilayah lengkap beserta referensi soal interaksi dan pembahasannya

Pengertian Interaksi

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Interaksi adalah suatu jenis tindakan yang terjadi dikala dua atau lebih suatu mempengaruhi atau memiliki imbas satu sama lain.

Ide imbas dua arah ini penting di dalam sebuah konsep interaksi, sebagai lawan dari korelasi satu arah pada sebab-akibat. Kombinasi dari interaksi – interaksi sederhana ini sanggup menuntun kita pada suatu fenomena baru yang sanggup mengejutkan.

Bentuk – Bentuk Interaksi

Ada beberapa bentuk Interaksi, diantaranya yaitu”

1. Interaksi verbal adalah salah satu bentuk interaksi yang terjadi apabila dua orang atau lebih melaksanakan kontak satu sama lain dengan memakai berupa alat-alat artikulasi. Proses tersebut terjadi dalam bentuk percakapan satu dengan yang lainnya.
2. Interaksi fisik adalah salah satu bentuk interaksi yang terjadi apabila ada dua orang atau lebih melaksanakan kontak dengan memakai bahasa-bahasa instruksi tubuh. Contoh interaksi ini yakni posisi tubuh, ekspresi wajah, gerak-gerik badan dan kontak mata.
3. Interaksi emosional adalah salah satu bentuk interaksi yang terjadi apabila individu melaksanakan kontak satu sama lain dengan melaksanakan curahan perasaan. Contoh interaksi ini yakni mengeluarkan air mata sebagai tanda sedang bersedih, haru atau bahkan terlalu bahagia.

Rumus Kekuatan Interaksi

Cara Menghitung Kekuatan Interaksi 2 Wilayah

Interaksi wilayah yakni suatu hal yang penting untu dilakukan lantaran setiap wilayah tidak sanggup mencukupi kebutuhannya masing – masing sebagaimana hal nya manusia.

Untuk mengetahui berapa besar kekuatan interaksi antara dua wilayah, maka sanggup kita lakukan dengan menggunkan rumus-rumus di bawah ini, yakni ada beberapa rumus yang sanggup dipakai sebagai berikut:

1. Rumus Carrothers

Menurut rumus pada teori ini, kekuatan korelasi hemat antara dua tempat, berbanding lurus dengan besarnya penduduk dan berbanding terbalik dengan suatu jarak antaranya. Maka, semakin banyak jumlah penduduk di dua tempat, semakin besar puls interaksi ekonominya, namun semakin jauh jarak antaranya maka semakin kecillah interaksinya.

Rumus:

 

 

Keterangannya:

I = Interaksi
P1 = Jumlah penduduk salah satu dari dua kota
P2 = Jumlah penduduk dari kota lain
J = Jarak dari dua kota

Contoh Soal :

Ada tiga kawasan kota, yang A berpenduduk terhitung sekitar15.000 jiwa, yang B (10.000 jiwa), dan yang C (20.000 jiwa) . Di lokasi B ada di tengah, jaraknya dari A 30 km dan dari C adalah50 km.

Maka, bagaimana menghitung besarnya interaksi ekonomi antara A dan B dibandingkan B dan C tersebut?

 

Berdasarkan perhitungan di atas, terlihat bahwa interaksi antara A dan B lebih besar dari pada interaksi antara B dengan C. Untuk pertanda interaksi AB lebih besar lengan berkuasa daripada C, kita juga sanggup melihatnya dari jumlah penumpang kendaraan, angkutan barang, arus transportasi, dan jenis interaksi yang lainnya.

2. Hukum Gravitasi

Dasar interaksi antara sebuah desa – kota yakni merupakan dari aturan gravitasi Issac Newton, spesialis ilmu fisika. Sir Issac Newton (1687) pernah menyampaikan bahwa dua buah benda atau bahan memiliki gaya tarik – menarik yang kekuatannya berbanding lurus dengan hasil kali kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara benda tersebut.

Hukum gravitasi Newton ini sanggup diterapkan dalam studi geografi pemasaran dan studi transportasi. Selain itu, juga sanggup dipakai di dalam studi perpindahan penduduk, problem menentukan lokasi, dan problem interaksi.

Apabila aturan gravitasi Newton dipakai untuk menghitung besarnya interaksi antara 2 wilayah pertumbuhan A dan B, maka rumusnya yaitu sebagai berikut:

 

 

 

Keterangan:

I AB = Interaksi wilayah pertumbuhan A dan B
PA = Jumlah penduduk wilayah A
PB = Jumlah penduduk wilayah B
D AB = Jarak antara wilayah pertumbuhan A dan B

Contoh soal:

Hitunglah interaksi antara A, B, dan C, apabila diketahui:

Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada A = 300.000 jiwa.

Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada B = 20.000 jiwa.

Jumlah penduduk wilayah pertumbuhan pada C = 10.000 jiwa.

Jarak antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B yaitu: 5 km maka,

Apabila di akrab wilayah pertumbuhan A ada desa lain, yaitu wilayah pertumbuhan C dengan jumlah penduduk 10.000 jiwa dan jaraknya dengan A = 10 km, maka =

Maka, interaksi antara wilayah pertumbuhan A dengan wilayah pertumbuhan B dan wilayah pertumbuhan C sanggup dituliskan dengan angka sederhana, yaitu: 24 berbanding 3 atau 8 berbanding 1.

Apabila digambarkan sebagai yaitu berikut:

Berdasarkan  gambar di atas, maka sanggup kita simpulkan bahwa interaksi A dengan B lebih besar daripada interaksi antara A dengan C. Ini berarti efek A terhadap B lebih besar daripada efek A terhadap C.

Demikianlah pembahasan kita mengenai Rumus Kekuatan Interaksi antara 2 Wilayah. Semoga sanggup menawarkan manfaat ya ….

Baca Juga :

Limit Trigonometri
Persamaan Diferensial

Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: