√ Buah Kapulaga: Sekali Panen Sanggup 300 Juta! Siap-Siap Tergoda!
Kapulaga (Amomum cardamomum) selama ini dikenal sebagai rempah untuk masakan dan juga lebih banyak digunakan untuk adonan jamu. Di beberapa daerah, buah kapulaga dikenal dengan nama kapol, palago, karkolaka, dan lain-lain. Tapi taukah kau kalau berbisnis kapulaga manfaatnya sangat luar biasa?.
Orang Tionghoa menyebut kapulaga dengan pai thou kou. Orang Yunani biasa menyebut cardamomom yang kemudian dilatinkan oleh orang Romawi menjadi cardamomum. Dalam bahasa Inggris disebut cardamom. Dalam bahasa Thailand disebut krava, elaichi dalam bahasa Hindi, dan elakkaai dalam bahasa Tamil.
Semula kapulaga ditemukan tumbuh alamiah di kawasan Pegunungan Malabar, pantai barat India. Karena laris di pasar dunia, kemudian banyak ditanam di Sri Lanka, Thailand, dan Guatemala. Di Indonesia sendiri, mulai dibudidayakan semenjak tahun 1986.
Dalam perdagangan, varietas kapulaga yang paling banyak dikenal yaitu varietas Malabar. Namun sebetulnya terdapat beberapa jenis varietas lain, menyerupai varietas dari pegunungan tinggi Mysore (India) yang buah lonjongnya lebih membulat, dan banyak yang bilang lebih disukai alasannya lebih sedap. Berbeda dengan kapulaga Malabar yang tandan bunganya merayap, tandan bunga kapulaga Mysore tumbuh tegak.
Tanaman kapulaga merupakan tumbuhan herbal yang membentuk rumpun, bentuknya menyerupai tumbuhan jahe, dan sanggup mencapai ketinggian 2-3 meter. pada umumnya kapulaga tumbuh di hutan-hutan yang masih lebat. Kapulaga hidup subur di ketinggian 200-1.000 meter di atas permukaan laut.
Tanaman kapulaga awalnya memang hidup liar, namun sekarang kapulaga dibudidayakan sebagai tumbuhan rempah. Tumbuhan berbatang lembap ini mempunyai batang berpelepah daun yang membalut batangnya. Letak daunnya berseling-seling. Bunga tumbuhan ini tersusun dalam tandan yang keluar dari rimpangnya.
Buahnya berbentuk lingkaran telur, berbulu, dan berwarna kuning kelabu. Buahnya berkumpul dalam tandan kecil dan pendek. Bila masak, buahnya akan pecah dan membelah berdasarkan ruang-ruangnya. Di dalamnya terdapat biji yang berbentuk lingkaran telur memanjang.
Buah kapulaga muncul dari batang semu erat tanah, dan merayap bersama tandannya yang sepanjang 1 m, ke tanah sekitarnya. Buah lonjong sepanjang 1 cm yang bersisi tiga itu dipetik kalau sudah montok, padat berisi, setengah matang. Warna hijaunya sudah berubah hijau muda. Tadinya hijau tua. Ketika berubah warna itulah baunya sangat sedap.
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">
Di India, buah yang sudah dikeringkan, disortir berdasarkan ukuran dan warnanya. Buah yang sudah berwarna kuning menyerupai warna jerami, dikemas sebagai buah yang siap jual, sedangkan yang belum berwarna kuning akan dipucatkan dulu dengan uap belerang. Penjagaan mutu inilah yang menciptakan India menjadi pengekspor kapulaga yang digemari oleh semua orang.
Di Indonesia, dikenal kapulaga lokal. Kapulaga lokal yaitu kapulaga dataran rendah. Kapulaga lokal hanya bisa tumbuh baik dan berproduksi optimal pada lahan dengan ketinggian mulai dari 0 hingga dengan 700 meter di atas permukaan bahari (m. dpl). Namun dikenal pula kapulaga dataran tinggi yang dikenal dengan kapulaga sabrang. Kapulaga sabrang hanya mau tumbuh baik di dataran tinggi mulai dari 700 hingga dengan 1.500 m. dpl.
Selain ketinggian, hal lain yang membedakan kapulaga lokal dengan kapulaga sabrang yaitu buahnya. Buah kapulaga lokal tumbuh berupa dompolan yang melekat di atas tanah. Tiap dompolan berisi antara 10 hingga dengan 20 butiran buah. Buah kapulaga lokal berbentuk bulat. Diameternya sekitar 1 cm.
Dalam buah tersebut ada segmen-segmen yang terpisah dan berisi butiran biji. selain itu yaitu produktifitasnya. Kapulaga lokal dengan sistem tanam tumpangsari populasi 1.400 tumbuhan per hektar, akan bisa berproduksi sekitar 2,8 sd. 3 ton buah lembap per tahun.
Sedangkan kapulaga sabrang var. malabar lebih tinggi yakni 4,2 hingga dengan 4,5 ton per hektar per tahun. Sementara kapulaga sabrang var. mysore hanya sekitar 2 ton per hektar per tahun. Produktivitas yang lebih tinggi menjadi alasan kapulaga malabar lebih banyak dikembangkan oleh para petani.
Kapulaga lokal sudah bisa berproduksi pada umur 1,5 tahun sehabis tanam dengan bibit anakan yang baik. Sementara kapulaga sabrang, baik yang malabar maupun mysore gres mulai berbuah pada umur 2 tahun. Harga kapulaga lokal selalu lebih murah dibanding kapulaga sabrang. Biasanya harga kapulaga sabrang tiga kali lipat dibanding kapulaga lokal.
Pemanfaatan kapulaga lokal sebagian untuk industri farmasi dan sebagian lagi sebagai materi kuliner. Selain untuk masakan dan industri farmasi, kapulaga juga merupakan materi minyak atsiri dan oleoresin.
Dalam perdagangan internasional, minyak kapulaga dikenal dengan nama Cardamon Oil. Kandungan True Cardamon Oil yaitu terpen, terpeneol dan sineol. Sementara False Cardamon Oil selain mengandung tiga materi tadi juga masih ada kandungan berneol dan kamfernya.
Manfaat Buah Kapulaga
Biji, yang diambil dari tumbuhan sebelum buah masak benar, sanggup dimanfaatkan sebagai obat. Dalam dunia obat-obatan biji yang telah dikeringkan dinamakan semen cardamomi. Selain bijinya, yang digunakan untuk obat yaitu bab akar, buah, dan batangnya.
Kapulaga mengandung minyak atsiri, sineol, terpineol, borneol, protein, gula, lemak, silikat, betakamfer, sebinena, mirkena, mirtenal, karvona, terpinil asetat, dan kersik. Dari kandungan tersebut kapulaga mempunyai khasiat sebagai obat batuk. Kapulaga juga mempunyai khasiat untuk mencegah keropos tulang.
Kapulaga mempunyai aroma sedap sehingga orang Inggris menyanjungnya sebagai grains of paradise. Aroma sedap ini berasal dari kandungan minyak atsiri pada kapulaga. Minyak atsiri ini mengandung lima zat utama, yaitu borneol (suatu terpena) yang berbau kamper menyerupai yang tercium dalam getah pohon kamper.
Beberapa pabrik bumbu juga mengekstrakkan minyak asiri dari biji kapulaga menjadi Cardamom oil yang kemudian dikemas dalam botol. Dalam bentuk minyak ini pula, kapulaga digunakan untuk menyedapkan soft drink dan es krim di pabrik Amerika.
Dengan cara tanam tumpangsari, satu hektar lahan sanggup diisi dengan pisang atau tumbuhan tahunan sebanyak 300 hingga 400 pohon dan kapulaganya sekitar 1.400 hingga dengan 1.500 rumpun. Tanaman pisang, sehabis lewat umur satu tahun, tiap tahunnya sanggup dipanen dua kali masing-masing satu tandan @ 15 kg. per rumpun. Bararti dari pisang akan didapat hasil antara 9 hingga dengan 12 ton buah.
Kalau yang ditanam kapulaga lokal (ketinggian lahan di bawah 700 m. dpl), maka akhirnya per rumpun per tahun 2 kg buah kapulaga lembap atau 0,5 kering. Berarti dari tiap hektar dengan populasi 1.400 hingga 1.500 rumpun kapulaga lokal akan didapat hasil 2.8 ton – 3 ton buah lembap atau 560 kg – 600 kg buah kapulaga kering (bobot buah kering ± 20% dari bobot buah basah).
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">
Di tahun 2018 ini, harga kapulaga terbilang cukup tinggi. Harga kapulaga kering lebih mahal dari pada kapulaga basah. Untuk harga kapulaga kering jenis kapulaga putih berkisar Rp. 70.000 hingga Rp. 187.000 per kilo (harga tertinggi di Tokopedia). Sedangkan untuk harga kapulaga hijau kering per kilo di bandrol sebesar Rp. 280.000 hingga Rp. 500.000 (harga tertinggi di Tokopedia). Jadi, kalau panen satu hektar pertanaman menerima 600 kg kapulaga putih kering, pendapatan bisa mencapai Rp. 112.200.000. Sedangkan untuk kapulaga hijau bisa meraup hingga Rp. 300.000.000.
Anda tertarik?
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Buah Kapulaga: Sekali Panen Sanggup 300 Juta! Siap-Siap Tergoda!"
Posting Komentar