Puisi
gambar |
Debu Tak Bersua Bungah
Layaknya bubuk bersapu angin.
Tak ada jawab, tak ada jumpa, anggap pun telah mati.
Lantas apa tujuan bubuk itu masih tinggal?
Debu, Malangnya nasib dikau.
gambar |
Murka sana sini, kuatnya dikau tak berontak pun tidak.
Protes apalagi.
Apa tujuan mu untuk tetap tinggal?
Tak ada seorangpun ber suka dengan kau.
Masih lah kamu dianggap pesuruh, iya akan terus bernasib menyerupai itu sampai waktunya tiba pulang.
Debu camkan tak ada satu hal pun yang akan menghormati kau. Lagi, apa tujuanmu untuk tetap tinggal?
Pikirlah. Bahkan, Tuan dan Nyonya tak gubris sikit pun kehadiran dikau.
Debu, kamu hina terus dan terus akan hina di mata mereka. Haruskah...
Haruskah saya menamparmu wahai debu, tak melulu harga dirimu diinjak bukan?
Ku pikir dikau cukup dewasa.
Debu sadarlah! Hargamu akan mati!
Haha. Debu, kamu lebih dari kupikir.
Tolonglah! Sandiwara ini telah cukup, tak perlu dipanjang lebarkan.
Lebih, Dikau tak perlu pelipur lara.
Debu, apakah dikau tak butuh pelipur lara? Aku tak paksa.
Sebab sabar mu lebih dari paripurna harga mati mereka.
URS
29 Agustus 2017
Angin Angan
Aku suka angin
Angin tunduk pada sang Tuan
Tuan pemilik hati
Aku suka angin
Angin membawaku kepadanya
Kepada kebahagiaan
Aku suka angin
Angin itu setia
Setia untuk alam
Aku suka angin
Angin yakni anugrah
Anugrah hari cerahku
Aku suka angin
Angin ramah sapaan
Sapaan yang menyejukkan
Aku suka angin
Aku suka angin
Angin rasa jenaka
Jenaka yang ku rindu
Aku suka angin
Angin bertutur puitis
Puitis hampa bagiku
Aku suka angin
Angin jiwa pelindung
Pelindung mawar lain
Aku suka angin
Aku suka angin
Angin yakni anugrah
Anugrah hari cerahku
Aku suka angin
Angin ramah sapaan
Sapaan yang menyejukkan
Aku suka angin
Angin terlihat rupa
Rupa yang menawanAku suka angin
Angin rasa jenaka
Jenaka yang ku rindu
Aku suka angin
Angin bertutur puitis
Puitis hampa bagiku
Aku suka angin
Angin jiwa pelindung
Pelindung mawar lain
Aku suka angin
Angin yang ku terima
Terima bukan untukku
Aku suka angin
Angin membawa dusta
Dusta yang ku terima
Aku suka angin
Angin selalu ku tunggu
Tunggu yang tak datangAku suka angin
Angin tak suka aku
URS
28 Januari 2018
0 Response to "Puisi"
Posting Komentar