Pengertian Resonansi Suara Dan Misalnya Lengkap
Berikut ini merupakan pembahasan ihwal arti resonansi, resonansi gelombang bunyi, pengertian resonansi, resonansi bunyi, pola resonansi, insiden resonansi, percobaan resonansi bunyi, garbu tala, dan resonansi suara.
Pengertian Resonansi
Pernahkah kau memerhatikan beling jendela yang bergetar dikala ada bunyi petir, padahal beling jendela yang lain tidak bergetar? Gejala ikut bergetarnya suatu benda alasannya yakni getaran benda lain disebut resonansi.
Dalam kehidupan sehari-hari, resonansi memegang peranan sangat penting. Suara dawai gitar dan beruk (sejenis kera) terdengar keras alasannya yakni adanya insiden resonansi.
Resonansi sebuah benda akan terjadi kalau benda tersebut mempunyai frekuensi sama dengan benda yang sedang bergetar. Misalnya, pada garpu tala.
1. Resonansi udara
Coba dengarkan bunyi garpu tala yang digetarkan di atas tabung udara? Jika getaran yang didengar lebih kuat, ini mengatakan adanya resonansi dari udara di dalam tabung. Mari kita lakukan aktivitas berikut ini.
1. Isi gelas pengukur dengan air sampai tinggi kolom udara kira-kira 30 cm dari atas verbal gelas.
2. Getarkan garpu tala di atas gelas ukur. Dengarkan dengung garpu tala. Sambil menggetarkan garpu tala, isi gelas ukur dengan air sedikit demi sedikit.
Cari kedudukan air dalam gelas ukur di mana dengung garpu tala terdengar paling keras (berarti udara dalam gelas ukur beresonansi dengan garpu tala). Ukur panjang udara dalam gelas ukur.
3. Ulangi beberapa kali sehingga terdengar dengung paling besar lengan berkuasa lagi. Ukur panjang udara dalam gelas ukur.
Dari hasil percobaan yang teliti diketahui bahwa resonansi terjadi kalau tinggi kolom udara di dalam tabung merupakan kelipatan ganjil dari ¼ panjang gelombang.
Jadi, syarat biar terjadi resonansi I yakni panjang kolom udara = ¼ λ, syarat biar terjadi resonansi II yakni panjang kolom udara = ¾ λ, syarat biar terjadi resonansi III yakni panjang kolom udara = 1 ¼ λ dan seterusnya.
2. Resonansi selaput tipis
Bagian yang sangat penting pada pendengaran kita dalah gendang pendengaran. Bagaimana kalau gendang pendengaran kita rusak?
Selaput gendang sangat gampang beresonansi. Jika ada bunyi dari luar yang masuk lewat lubang pendengaran maka selaput gendang pendengaran akan bergetar.
Dengan adanya getaran ini, terjadilah resonansi. Akibat resonansi, kita sanggup mendengar bunyi-bunyi di sekitar kita.
Dari uraian di atas, sanggup disimpulkan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah
a. frekuensinya sama;
b. ada selaput tipis;
c. ada ruang udara yang panjangnya sama dengan bilangan ganjil ¼ kali panjang gelombang.
3. Resonansi sanggup memperkuat bunyi asli
Bunyi yang dihasilkan garpu tala bersama-sama tidak terlalu keras. Namun, dikala terjadi resonansi dengan kolom udara, bunyi garpu tala menjadi cukup nyaring terdengar.
Di sekitar selaput bunyi insan terdapat udara. Ketika selaput bunyi bergetar, udara ini akan ikut bergetar. Getaran udara ini akan menimbulkan bunyi insan terdengar nyaring.
 |
| Gambar: Alat-alat yang Bekerja Berdasar Prinsip Resonansi |
Robert Moog
Robert Moog lahir di New York, 1934. Pada masa kecilnya, beliau diarahkan sang ayah untuk menggali dunia elektronik dengan mempelajari piano. Semasa remaja, Moog sudah tertarik dengan alat musik elektronik.
Moog yakni penemu papan tuts yang secara elektronik sanggup menggandakan beraneka ragam bunyi musik, termasuk terompet dan dawai. Alat ini dikenalkan kepada publik pada tahun 1964 dengan nama synthesizers. Pada usia 71 tahun, Moog meninggal dunia di Asheville.
4. Kerugian akhir resonansi
Tidak selamanya resonansi menguntungkan. Bunyi ledakan bom yang sangat keras sanggup menimbulkan getaran yang sanggup meruntuhkan gedung-gedung.
Getaran kereta api yang lewat mengakibatkan bagian-bagian rumah yang ada di pinggir rel ikut bergetar. Jika hal ini terjadi terus-menerus dan dalam waktu yang usang maka rumah akan cepat rusak.
Baca juga: Bunyi Hukum Pemantulan Bunyi
Sumber http://www.berpendidikan.com
0 Response to "Pengertian Resonansi Suara Dan Misalnya Lengkap"
Posting Komentar