√ Bentuk Bentuk Sikap Menyimpang
Versi bahan oleh Bondet Wrahatnala
Di masyarakat kita mengenal bentuk-bentuk penyimpangan yang terdiri atas penyimpangan individual (individual deviation), penyimpangan kelompok (group deviation), dan penyimpangan adonan dari keduanya (mixture of both deviation). Terkadang ada pula yang menambahkan dengan penyimpangan primer (primary deviation) dan penyimpangan sekunder (secondary deviation).
a. Penyimpangan Individual (Individual Deviation)
Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang menyerupai itu biasanya mempunyai kelainan atau mempunyai penyakit mental sehingga tidak sanggup mengendalikan dirinya.
Contohnya seorang anak yang ingin menguasai warisan atau harta peninggalan orang tuanya. Ia mengabaikan saudarasaudaranya yang lain. Ia menolak norma-norma pembagian warisan berdasarkan sopan santun masyarakat maupun berdasarkan norma agama. Ia menjual semua peninggalan harta orang tuanya untuk kepentingan diri sendiri.
Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dibedakan atas pembandel, pembangkang, perusuh atau penjahat, dan munafik.
1) Pembandel,
yaitu penyimpangan alasannya ialah tidak patuh pada pesan yang tersirat orang bau tanah biar mengubah pendiriannya yang kurang baik.
2) Pembangkang,
yaitu penyimpangan alasannya ialah tidak taat pada peringatan orang-orang.
3) Pelanggar,
yaitu penyimpangan alasannya ialah melanggar norma-norma umum yang berlaku. Misalnya orang yang melanggar rambu-rambu kemudian lintas pada ketika di jalan raya.
4) Perusuh atau penjahat,
yaitu penyimpangan alasannya ialah mengabaikan norma-norma umum sehingga menjadikan kerugian harta benda atau jiwa di lingkungannya. Misalnya pencuri, penjambret, penodong, dan lain-lain.
5) Munafik,
yaitu penyimpangan alasannya ialah tidak menepati janji, berkata bohong, berkhianat, dan berlagak membela.
b. Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)
Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompoknya, namun bertentangan dengan norma masyarakat yang berlaku. Penyimpangan ini terjadi dalam subkebudayaan menyimpang yang umumnya telah mempunyai norma, nilai, sikap, dan tradisi sendiri, sehingga cenderung untuk menolak norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang lebih luas.
Contohnya kelompok orang yang menyelundupkan serta menyalahgunakan narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya, t3r0ris, kelompok preman, dan separatis. Mereka mempunyai aturan-aturan sendiri yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Dalam melaksanakan aksinya, mereka mempunyai hukum permainan yang cermat, termasuk dalam membentuk jaringan yang berpengaruh untuk melaksanakan kejahatannya, sehingga sulit dilacak dan dibongkar pihak yang berwenang, dalam hal ini kepolisian.
c. Penyimpangan Campuran (Mixture of Both Deviation)
Sebagian sampaumur yang putus sekolah (penyimpangan individual) dan pengangguran yang putus asa (penyimpangan individual), biasanya merasa tersisih dari pergaulan dan kehidupan masyarakat. Mereka sering berpikir menyerupai anak orang berkecukupan, yang akhirnya menempuh jalan pintas untuk hidup enak. Di bawah pimpinan seorang tokoh yang terpilih alasannya ialah kenekatan dan kebrutalannya, mereka berkelompok dalam ‘organisasi rahasia’ (penyimpangan kelompok) dengan mempunyai norma yang mereka buat sendiri. Pada dasarnya norma yang mereka buat bertentangan dengan norma yang berlaku umum di masyarakat.
Penyimpangan menyerupai itu ada yang dilakukan oleh suatu golongan sosial yang mempunyai organisasi yang rapi, sehingga individu ataupun kelompok di dalamnya taat dan tunduk kepada norma golongan yang secara keseluruhan mengabaikan norma yang berlaku. Misalnya gank-gank anak nakal. Kelompok semacam itu sanggup berubah menjadi semacam kelompok cecunguk dunia kejahatan yang terdiri atas preman-preman yang sangat meresahkan masyarakat.
d. Penyimpangan Primer (Primary Deviation)
Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang, di mana hanyabersifat temporer atau sementara dan tidak berulang-ulang. Individu yang melaksanakan penyimpangan ini masih sanggup diterima oleh masyarakat alasannya ialah hidupnya tidak didominasi oleh rujukan sikap menyimpang tersebut dan di lain kesempatan tidak akan melakukannya lagi.
Misalnya seorang siswa yang terlambat masuk sekolah alasannya ialah ban sepeda motornya bocor, seseorang yang menunda pembayaran pajak alasannya ialah alasan keuangan yang tidak mencukupi, atau pengemudi kendaraan bermotor yang sesekali melanggar rambu-rambu kemudian lintas.
e. Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation)
Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang secara terusmenerus, sehingga risikonya pun cukup parah sertamengganggu orang lain. Dalam penyimpangan ini, seseorang secara khas memperlihatkan sikap menyimpang yang secara umum dikenal sebagai seorang yang menyimpang. Masyarakat tidak sanggup mendapatkan dan tidak menghendaki individu semacam itu hidup bersama dalam masyarakat mereka.
Misalnya seorang siswa yang sering tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Contoh lainnya ialah seseorang yang sering mabuk-mabukan baik di rumah, di pesta, maupun di kawasan umum serta seseorang yang sering melaksanakan pencurian, perampokan, dan tindak criminal lainnya.
Bentuk-bentuk penyimpangan tersebut harus diatasi alasannya ialah penyimpangan menyangkut problem mental perilaku. Misalnya, melalui banyak sekali penataran, pendidikan keagamaan, pemulihan disiplin, serta pelatihan-pelatihan lainnya.
0 Response to "√ Bentuk Bentuk Sikap Menyimpang"
Posting Komentar