Mengapa Bulan Berwarna Merah Ketika Gerhana Bulan Total?
Gerhana bulan yang selalu berwarna merah
- Bulan sudah usang sekali memukau insan dengan pesonanya. Apalagi bila sedang bulan purnama. Bulan juga dapat melaksanakan hal-hal yang lebih memukau daripada bulan purnama, ibarat konjungsi, okultasi, gerhana matahari, gerhana bulan dan supermoon. Bulan yang berwarna merah ketika gerhana bulan total itu spektakuler. Saking spektakulernya bahkan menciptakan sebagaian orang takut kesannya dan berpikir bahwa tragedi dan tamat zaman akan datang. Namun mengapa bulan berwarna merah ketika gerhana bulan total? Sebelum memecahkan misteri ini, mari kita lihat mengapa gerhana bulan terjadi.
Gerhana bulan total merupakan suatu fenomena dimana bulan berada pada umbra atau bayangan Bumi yang dihasilkan alasannya ialah Bumi memblok cahaya matahari dari kawasan itu. Karena itu, Bumi akan berada diantara Bulan dan Matahari dan ketiganya akan membentuk garis yang (hampir atau sepenuhnya) lurus.
Diagram gerhana bulan | Kredit: H.L. Cohen
Kalau begitu, mengapa gerhana bulan terjadi setiap bulan purnama atau sebulan sekali? Bulan mempunyai orbit yang agak miring sehingga ketika bulan purnama, bulan dapat saja berada di atas atau bawah kawasan umbra dan penumbra. Bulan hanya dapat memasuki kawasan penumbra atau keduanya sekitar 2 kali setahun.
Kalau pikir secara logika, bulan ketika gerhana total harusnya berwarna gelap dan bahkan tidak terlihat alasannya ialah bulan tidak akan memantulkan cahaya matahari alasannya ialah tidak ada cahaya matahari yang dapat masuk ke kawasan umbra. Dan juga pada ketika gerhana matahari total, kawasan Bumi yang terkena bayangan (umbra) Bulan tidak memancarkan cahaya merah. Daerah Bumi tersebut menjadi gelap---jika dilihat dari luar angkasa. Makara apa yang terjadi?
Bumi mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh Bulan: atmosfer. Cahaya matahari akan memasuki atmosfer. Cahaya matahari berwarna putih dan polikromatik, yang berarti warna putihnya bahwasanya terdiri dari cahaya berwarna merah sampai biru dan ungu. Menurut Penghamburan Rayleigh, cahaya berfrekuensi tinggi, ibarat cahaya hijau, biru dan ungu lebih gampang dihamburkan molekul atmosfer dibandingkan cahaya berfrekuensi rendah ibarat cahaya kuning, oranye dan merah. Penghamburan cahaya berfrekuensi tinggi ini menimbulkan langit berwarna biru.
Cahaya biru, hijau dan ungu terhamburkan dan "terjebak" dalam atmosfer, sedangkan cahaya kuning, oranye dan merah dengan gampang melewati atmosfer dengan jalur yang lurus dan hampir tidak akan memantul bila berinteraksi dengan molekul gas di atmosfer. Jika cahaya ini memasuki mata dan mengenai retina kita, dapat menimbulkan kita melihat matahari yang berwarna kekuningan.
Jika cahaya matahari memasuki bab atmosfer yang berada di atas terminator Bumi (batas antara sisi terperinci dan malam Bumi), cahaya hijau, biru dan ungu akan terhamburkan di atmosfer. Sebagian besar cahaya kuning juga akan terhamburkan alasannya ialah memasuki bab atmosfer yang tebal untuk keluar lagi ke luar angkasa. Tersisalah cahaya merah, oranye dan sedikit kuning. Pembiasan atmosfer akan mengubah arah cahaya tersebut ke arah umbra.
Jika ada objek langit di umbra, ibarat Bulan, cahaya yang terbiaskan akan menabrak Bulan dan dipantulkan menuju sisi malam Bumi. Pada ketika mengenai retina kita, kita akan melihat warna merah memancar dari Bulan. Jadi, warna merah populer dari gerhana bulan bukanlah berasal dari Bulan itu sendiri, namun sebuah karya yang dihasilkan oleh lapisan udara yang kita tinggali dan hirup.
Pemandangan sisi gelap Bumi dari kawasan umbra. Kita dapat melihat cahaya merah-oranye dari atmosfernya yang diakibatkan penghamburan dan pembiasan cahaya | Kredit: EarthSky
Bagian Bumi yang berada di umbra Bulan ketika gerhana matahari total tidak akan berwarna merah alasannya ialah Bulan tidak mempunyai atmosfer. Bulan mempunyai lapisan gas tipis yang berjulukan eksosfer, namun masih jauh dari cukup untuk "menyihir" apapun yang berada di bayangnya menjadi merah.
Untuk mengecat seluruh bulan, kalian tidak perlu sihir, laser super besar dan canggih atau memakai mugen tsukuyomi. Hanya kalian perlukan hanyalah udara. Maksudku, berbagai udara.
0 Response to "Mengapa Bulan Berwarna Merah Ketika Gerhana Bulan Total?"
Posting Komentar