-->

iklan banner

Candi Plaosan Lor Dan Candi Plaosan Kidul

Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul merupakan bangunan candi Budha yang dibangun sekitar masa ke 9 Masehi. Kedua candi ini dipisahkan oleh jalan perkampungan sehingga terkesan terpisah, padahal masih dalam satu kompleks. Ini bisa dilihat dari kedua candi tersebut yang masih dalam satu parit yang sama. Letaknya di Dusun Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah. Sekitar 1,5 km ke arah timur bahari Candi Sewu atau Candi Prambanan.


Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul

Gambar. Candi Induk di Komplek Candi Plaosan (Foto: Siswa Team)


Dinamakan Candi Plaosan Lor alasannya yaitu letaknya di utara, kata “lor” dalam bahasa jawa berarti utara. Sedangkan Candi Plaosan Kidul artinya Candi Plaosan Selatan, kata “kidul” dalam bahasa jawa berarti selatan. Pahatan yang ada di dinding candi ini relatif lebih halus, sama menyerupai pahatan di dinding Candi Borobudur atau Candi Sari. Ini mengambarkan bahwa masyarakat pada ketika itu sudah mengenal seni dan mempunyai kreativitas tinggi.


Sejarah Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul


Untuk mengungkap sejarah candi ini ada dua pendapat yaitu:


a. Pendapat yang pertama menyatakan bahwa Candi Plaosan dibentuk oleh Raja Pikatan yang beragama Hindu dan istrinya Pramodhawardani yang beragama Budha. Raja Pikatan merupakan raja dari kerajaan Kuno atau Mataram Hindu dari Wangsa Sanjaya sedangkan istrinya mempunyai gelar Pramodhawardani merupakan putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra. Salah satu ilmuwan yang menyakini pendapat ini yaitu De Casparis. Pendapatnya ini menurut isi dari Prasasti Cri Kahulunan yang diperkirakan ditulis pada tahun 842 M. Di prasasti tersebut disebutkan bahwa Candi Plaosan dibentuk oleh Sri Kahulunan. Nah, De Casparis ini beropini bahwa Sri Kahulunan yaitu Pramodhawardani (Baca juga: Sejarah Kerajaan Medang Mataram).


Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul

Gambar. Candi Plaosan Lor (Foto: Siswa Team)


b. Pendapat kedua ini menyatakan bahwa Candi Plaosan dibentuk oleh orang renta Raja Pikatan yang berkuasa sebelum Raja Pikatan. Salah satu ilmuwan yang beropini menyerupai ini yaitu Anggraeni. Ia beropini bahwa yang dimaksud Sri Kahulunan yaitu ibu Rakai Garung. Mengingat Raja Pikatan hanya berkuasa dalam waktu yang tak usang sehingga sangat tidak masuk logika beliau bisa menciptakan candi sebesar dan sebanyak ini. Besar kemungkinan dua candi induk Plaosan dibentuk pada masa ibu Rakai Garung sedangkan candi perwara atau pendamping dibentuk oleh Raja Pikatan.


Dari dua pendapat ini, mana yang terkuat?. Nah, pada bulan Oktober 2003 ditemukan sebuah prasasti yang diperkirakan berasal dari masa ke-9 Masehi di akrab Candi Perwara, Candi Plaosan Kidul. Prasasti ini merupakan lempengan emas berukuran 18,5 X 2,2 cm yang diukir memakai bahasa Sansekerta berhuruf Jawa Kuno. Prasasti ini belum bisa dibaca namun seorang epigraf -Tjahjono Prasodjo- yang ditugasi untuk membacanya beropini bahwa prasasti ini memperkuat pendapat pertama yang menyatakan bahwa pembuat Candi Plaosan yaitu pada masa Raja Pikatan.


Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul

Gambar. Candi Perwara di Candi Plaosan Kidul (Foto: Siswa Team)


A. Candi Plaosan Lor


Candi Plaosan Lor merupakan kompleks percandian yang sangat luas. Pada bab barat (yaitu bab depan) terdapat dua patung yang saling berhadapan yang berupa arca Dwarapala. Disini terdapat 2 candi induk bertingkat dua yang dikelilingi oleh pagar kerikil dan gapura. Nah di sekitar candi induk ini dikelilingi lagi dengan 6 Candi Patok, 58 Candi Perwara, 116 stupa perwara dan 1 buah Mandapa. Tujuh baris Candi Perwara berbaris di sebelah utara candi induk, 19 candi perwara berbaris di sebelah selatan dan 17 candi lagi berbaris di sebelah barat candi induk. Di setiap sudutnya, masih terdapat lagi candi-candi kecil. Kalau dibayangkan ini menyerupai candi-candi berukuran kecil yang mengelilingi dua candi berukuran besar. Saat ini sebagian besar candi perwara dalam kondisi rusak (Baca juga: Candi Barong).


Di bab tangga bangunan induk terdapat tangga yang dipagari oleh kerikil dimana pada ujungnya terukir kepala naga dan pada dindingnya terdapat gesekan bunga dan sulur-suluran. Di bab atas pintu masuk dihiasi oleh gesekan wajah Kala tanpa rahang. Pada dinding candi induk diukir sosok pria (pada candi induk selatan) dan sosok wanita (pada candi induk utara) yang sedang berdiri. Di dalam candi induk terdapat enam ruangan atau bilik yaitu tiga di lantai bawah dan tiga di lantai atas. Kedua lantainya dipisahkan oleh lantai yang dibentuk dari papan kayu. Meski lantainya sudah tidak ada lagi, tapi kita masih bisa melihat bekas alur untuk penempelan lantai tersebut. Di dalam ruangan terdapat 3 arca Buddha yang sebagian telah hilang dan rusak (Baca juga: Candi Sojiwan).


Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul

Gambar. Beberapa hal seputar Candi Plaosan (Foto: Siswa Team)


Keterangan:


Gambar a) Beberapa prasasti disimpan dalam ruangan khusus, b) Candi Perwara atau pendamping yang berjejer-jejer mengelilingi candi induk, c) arca Dwarapala, d) Stupa, e) Mandapa yang bentuknya menyerupai panggung yang terbuat dari kerikil serta dikelilingi oleh patung para dewa, f) Tiga buah patung budha di dalam candi induk, g) relief yang terpahat di dinding candi induk.


B. Candi Plaosan Kidul


Di Candi Plaosan Kidul, candi induknya sudah runtuh. Yang ada ketika ini yaitu candi-candi perwara atau pendamping yang jumlahnya banyak namun lebih banyak didominasi juga dalam keadaan runtuh (Baca juga: Candi Abang).


C. Peta Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul


Peta lokasi candi ini bisa dilihat pada peta di bawah ini.




Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Candi Plaosan Lor Dan Candi Plaosan Kidul"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel