Hukum Pemantulan Cahaya
Bagaimana pemantulan cahaya terjadi? Ketika kau menyalakan lampu senter yang telah ditutupi dengan kertas karton yang diberi lubang, kau sanggup melihat cahaya merambat dalam bentuk garis lurus. Bayangan cahaya ini pun terlihat pada cermin. Jika sudut tiba dan sudut pantul diukur, akan diperoleh besarnya sudut pantul dan sudut tiba ialah sama.
Jika kau menciptakan sebuah garis lurus yang tegak lurus dengan cermin, kau akan mendapat sebuah garis yang dinamakan garis normal. Ternyata, sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada bidang yang sama. Untuk percobaan dengan sudut-sudut yang lain pun, ternyata sifat-sifatnya pun sama. Kegiatan yang telah kau lakukan ialah untuk menandakan aturan yang disebut aturan pemantulan. Secara lengkap aturan pemantulan cahaya ialah sebagai berikut.
- Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada atu bidang datar.
- Sudut tiba sama dengan sudut pantul.
Meskipun hampir semua benda bersifat memantulkan cahaya, tetapi hanya beberapa saja yang sanggup memantulkan cahaya secara sempurna. Permukaan benda yang memantulkan cahaya mempengaruhi karakteristik pemantulan. Sekarang perhatikan gambar di bawah ini.
Pada gambar di atas terlihat cahaya yang mengenai permukaan bening dan rata akan dipantulkan secara teratur oleh permukaan tersebut. Pada pemantulan jenis ini kau mungkin sanggup melihat bayangan benda pada pemantul. Contoh pemantulan jenis ini ialah pemantulan pada cermin.
Pada permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan secara tidak teratur. Perhatikan gambar di bawah!
Pantulan jenis ini disebut dengan pemantulan baur. Sinar-sinar cahaya yang tiba sejajar akan dipantulkan oleh permukaan menjadi tidak sejajar. Dalam belahan ini, yang akan dibahas hanyalah pemantulan teratur.
0 Response to "Hukum Pemantulan Cahaya"
Posting Komentar