Perbedaan Eceng Gondok Dan Genjer
Bagi Anda yang bahagia bermain di sawah atau danau niscaya sering melihat banyak sekali tumbuhan yang tumbuh di lingkungan perairannya. Tanaman-tanaman tersebut mempunyai bentuk yang beraneka rupa. Namun biasanya tumbuhan air ini mempunyai kekhasan pada ukuran daunnya yang cukup lebar. Eceng gondok tentu menjadi tumbuhan air yang paling sering ditemukan. Tetapi ada satu lagi tumbuhan air yang kerap dijumpai yaitu genjer.
Ada yang bilang jikalau eceng gondok itu sama dengan genjer, begitu pula sebaliknya. Anggapan ini muncul alasannya yaitu eceng gondok dan genjer sama-sama tumbuh di lingkungan perairan, terutama danau dan waduk, serta mempunyai rupa yang sangat mirip. Tetapi apakah memang eceng gondok dan genjer merupakan tumbuhan yang sama? Ternyata pendapat ini salah besar loh. Eceng gondok dan genjer yaitu dua spesies tumbuhan yang berbeda.
Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
Eceng gondok merupakan tumbuhan air yang hidup secara mengapung di permukaan air. Di beberapa daerah, tumbuhan ini juga dikenal dengan sebutan kelipuk, ringgak, ilung-ilung, atau tumpe. Eceng gondok termasuk gulma yang bisa merusak lingkungan perairan alasannya yaitu mempunyai tingkat kecepatan tumbuh yang sangat tinggi. Tingginya sekitar 40-80 cm dan tak mempunyai batang. Daunnya tunggal, berbentuk oval dengan ujung yang meruncing dan pangkal yang menggelembung, serta permukaan licin dan berwarna hijau.
Eceng gondok umumnya tumbuh di kolam-kolam dangkal, tanah berair dan rawa, anutan air yang lambat, dan tempat penampungan air. Tanaman ini mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang sangat baik terhadap perubahan kondisi yang ekstrem. Tingkat pertumbuhan eceng gondok sangat cepat, terutama dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang tinggi di dalam air. Eceng gondok mempunyai bunga beragam yang berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung, serta biji yang berbentuk lingkaran dan berwarna hitam.
Genjer (Limnocharis flava)
Genjer yaitu tumbuhan air yang banyak tumbuh di sawah dan perairan dangkal lainnya. Genjer juga dikenal dengan nama paku rawan. Tanaman ini bisa tumbuh hingga 50 cm tingginya. Akar genjer terbenam di dalam lumpur, daunnya tegak agak miring, dan tidak mengapung. Genjer juga mempunyai tangkai yang panjang dan berongga dan bentuk helaian daunnya bervariasi. Mahkota bunga genjer berwarna kuning dengan diameter 1,5 cm serta kelopak bunga yang berwarna hijau.
Genjer merupakan salah satu gulma yang mengganggu area persawahan. Tanaman ini bisa menjadi bahaya serius apabila tidak segera ditangani dengan tepat. Pengendalian populasi genjer sanggup dilakukan dengan memanfaatkannya sebagai materi makanan. Walaupun dulu kala dikenal sebagai masakan orang desa, sekarang genjer telah bermetamorfosis menjadi masakan yang cukup mahal, khususnya di Kota Batam dan sekitarnya. Diketahui bahwa harga sayuran genjer di sini dibanderol sekitar Rp 10.000/kg.
PERBEDAAN
Ada beberapa perbedaan yang dimiliki antara eceng gondok dan genjer, antara lain :
- Eceng gondok (Eichhornia crassipes) termasuk dalam ordo Commelinales. Sedangkan genjer (Limnocharis flava) tergolong di dalam ordo Alismatales. Keduanya sama-sama tergabung dalam kelas Liliopsida.
- Eceng gondok tumbuh secara mengapung di atas permukaan air. Berbeda dengan genjer yang terbenam di dalam lumpur dan tidak mengapung di air.
- Tanaman eceng gondok mempunyai tekstur badan yang lebih keras dan kaku. Lain halnya dengan tekstur genjer yang lebih lemas.
- Bunga eceng gondok berjenis majemuk. Warnanya mulai dari putih hingga ungu. Sementara untuk bunga genjer berwarna kuning dengan kelopak yang berwarna hijau.
- Eceng gondok tidak sanggup dikonsumsi. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan sebagai materi dasar kerajinan tangan. Namun untuk genjer bisa diolah menjadi makanan.
Sumber http://farof.blogspot.com/
0 Response to "Perbedaan Eceng Gondok Dan Genjer"
Posting Komentar