-->

iklan banner

Virus (Ciri-Ciri, Struktur, Perkembangbiakan Dan Nanah Bakteri)

Menurut para jago biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan alasannya yakni virus mempunyai sebagian ciri-ciri makhluk hidup, contohnya sanggup berkembang biak tapi juga mempunyai ciri benda mati, yaitu sanggup dikristalkan. Virus sanggup dikembangbiakkan dalam telur ayam yang berisi embrio.

Penyelidikan perihal mikroorganisme dimulai semenjak ditemukannya mikroskop oleh seorang berkebangsaan Belanda yang berjulukan Anton van Leeuwenhoek (1632-1723). Sesudah inovasi Leeuwenhoek itu, perhatian terhadap dunia mikroorganisme mulai berkembang. Penyelidikan perihal mikroorganisme semakin meluas sesudah ditemukan mikroskop yang lebih sempurna.

Sejarah inovasi virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya penyakit yang menjadikan bintik-bintik kekuningan pada daun tembakau. Seorang ilmuwan berkebangsaan Jerman berjulukan A. Meyer mendapati bahwa penyakit itu menulari tumbuhan tembakau lainnya. Meyer melaksanakan percobaan dengan menyemprotkan getah tumbuhan yang sakit pada tumbuhan sehat, ternyata tumbuhan sehat menjadi tertular.

Percobaan itu diulangi oleh ilmuwan berkebangsaan Rusia berjulukan D. Ivanowsky. Pada ketika itu forum Pasteur Paris telah berhasil menemukan suatu filter (saringan) yang sanggup menyaring kuman Ivanowsky menyaring getah tumbuhan tembakau dengan penyaring bakteri, kemudian hasil penyaringan dioleskan pada tumbuhan sehat, ternyata tumbuhan sehat menjadi tertular.

Ivanowsky kemudian menyimpulkan bahwa organisme yang menyerang tembakau tersebut yakni kuman yang berukuran sangat kecil atau zat kimia yang diproduksi oleh kuman tersebut yang lolos dari penyaring kuman dan menjadikan penyakit. Bakteri ini disebut kuman patogen (bakteri yang menjadikan penyakit pada badan inangnya).

Baca Juga

Pada tahun 1897, M. Beijerink, jago mikrobiologi Belanda menemukan fakta bahwa organisme penyerang tembakau sanggup bereproduksi pada tumbuhan yang ditumpanginya tetapi tidak sanggup dibiakkan pada medium pertumbuhan bakteri. Fakta lainnya mengatakan bahwa organisme tersebut tidak mati ketika dimasukkan dalam alkohol, berbeda dengan kuman yang mati bila dimasukkan dalam alkohol.

Beijerink menyimpulkan bahwa organisme yang menyerang tembakau tersebut sangat kecil dan hanya sanggup hidup pada makhluk hidup yang diserangnya. Namun, Beijerink belum berhasil menemukan struktur dan jenis makhluk itu.

Pada tahun 1935, Wendell Stanley seorang ilmuwan Amerika berhasil mengkristalkan makhluk yang menyerang tumbuhan tembakau tersebut. Makhluk itu kemudian dinamakan TMV (Tobacco Mosaic Virus) atau virus mosaik tembakau. Sejak itu penelitian perihal virus semakin berkembang.

Ciri-ciri virus, antara lain :

- Virus merupakan benalu obligat atau benalu sejati, yaitu organisme yang hanya sanggup bertahan hidup atau berkembang biak di dalam sel atau jaringan inangnya. Karena itu, virus sanggup dibiakkan pada telur ayam yang berisi embrio hidup.

Untuk benalu yang hidup berdikari atau bebas dari inangnya disebut benalu fakultatif.

- Untuk bereproduksi virus hanya memerlukan asam nukleat saja.
- Virus tidak sanggup bergerak maupun melaksanakan kegiatan metabolisme sendiri.
- Virus tidak sanggup membelah diri.
- Virus tidak sanggup diendapkan dengan sentrifugasi (proses pemisahan partikel menurut berat partikel tersebut terhadap densitas atau massa jenis ringannya) biasa, tetapi sanggup dikristalkan.

Struktur Virus yakni sebagai berikut :

a. Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)

b. Virus berukuran amat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, yaitu sekitar 20 mµ - 300 mµ (1 mikron = 1000 milimikron). Untuk mengamatinya diharapkan mikroskop elektron yang pembesarannya sanggup mencapai 50.000 kali.

c. Virus hanya mempunyai salah satu macam asam nukleat (RNA atau DNA).

d. Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval, memanjang, silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk mirip kecebong dengan “kepala” berbentuk oval dan “ekor” berbentuk silindris.

e. Tubuh virus terdiri atas :

- Kepala

Kepala virus berisi DNA dan kepingan luarnya diselubungi kapsid.

- Kulit (selubung atau kapsid)

Kapsid yakni selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas bagian-bagian yang disebut kapsomer (subunit protein dengan jumlah jenis protein yang sedikit), contohnya kapsid pada TMV sanggup terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun atas 2.100 kapsomer.

Kapsid juga sanggup terdiri atas protein-protein monomer (atom atau molekul yang sanggup berikatan dengan monomer lain untuk membentuk polimer. Monomer sanggup berupa hidrokarbon, gula, asam amino atau asam lemak) identik, yang masing-masing terdiri dari rantai polipeptida.

- Isi tubuh

Isi badan yang sering disebut virion yakni materi genetik yakni asam nukleat (DNA atau RNA). Contohnya yakni sebagai berikut :
1. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA dan bentuknya mirip kubus, contohnya virus polyomyelitis, virus radang lisan dan kuku dan virus influenza.
2. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, lipida dan polisakarida, contohnya paramixovirus.
3. Virus yang isi tubuhnya terdiri atas RNA, protein, banyak lipida, contohnya virus cacar.

- Ekor

Ekor virus merupakan alat penancap ke badan organisme yang diserangnya. Ekor virus terdiri atas tabung bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut.

Pada virus dijumpai asam nukleat yang diselubungi kapsid disebut nukleokapsid. Ada dua macam nukleokapsid, yaitu :

1. Nukleokapsid yang tidak berselubung, contohnya TMV, Adenovirus dan virus kutil (Warzer virus).
2. Nukleokapsid yang diselubungi suatu membran pembungkus, contohnya virus influenza dan virus herpes.

Dua orang ilmuwan berjulukan Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus penyerang kuman yang mengakibatkan kuman lisis (pecah). Virus yang menyerang kuman disebut bakteriofag (bacteriophage = pemakan bakteri). Fag yang sering diselidiki yakni yang bersifat benalu pada kuman E. Coli yang disebut T-c0l1.

Ada beberapa fag yang sudah dikenal, yaitu fag T2, T3, T4, T5, T6 dan T7. Secara morfologi bentuk luar keenam fag tersebut tidak banyak berbeda. Akan tetapi, secara serologi (ilmu yang mempelajari serum) mereka mengatakan perbedaan yang nyata. Fag T2, T4 dan T6 disebut T genap, termasuk satu golongan serologi. T3 dan T7 termasuk golongan serologi yang lain, sedangkan T3 dan T5 berlainan satu sama lain dan juga berbeda dengan golongan serologi T yang lain.

Fag T terdiri atas kepala berbentuk heksagonal dengan diameter 50-65 mµ, panjangnya hingga 100 mµ. Panjang ekornya 100 mµ.

Perkembangbiakan Virus

Pada prinsipnya cara perkembangbiakan virus pada binatang maupun pada flora mirip dengan yang berlangsung pada bakteriofag (virus pemakan bakteri), yaitu melalui fase adsorpsi (penyerapan), sintesis dan lisis (peristiwa pecah atau rusaknya membran sel, hingga mengakibatkan keluarnya organel sel).

Untuk berkembang biak, virus memerlukan lingkungan sel yang hidup. Oleh alasannya yakni itu, virus menginfeksi sel bakteri, sel binatang atau sel flora untuk bereproduksi.

Ada dua macam cara virus menginfeksi bakteri, yaitu :

a. Infeksi secara litik

Pada nanah secara litik, virus akan menghancurkan sel induk sesudah berhasil melaksanakan reproduksi. Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini :

1. Fase adsorpsi dan infeksi
Dengan ujung ekornya, fag menempel atau menginfeksi kepingan tertentu dari dinding sel bakteri, kawasan itu disebut kawasan reseptor (receptor site = receptor spot). Daerah ini khas bagi fag tertentu dan fag jenis lain tak sanggup menempel di tempat tersebut.

Virus penyerang kuman tidak mempunyai enzim-enzim untuk metabolisme, tetapi memilii enzim lisozim yang berfungsi merusak atau melubangi dinding sel bakteri. Sesudah dinding sel kuman terhidrolisis (rusak) oleh lisozim, maka seluruh isi fag masuk ke dalam hospes (sel bakteri). Fag kemudian merusak dan mengendalikan DNA bakteri.

2. Fase replikasi (fase sintesis)

DNA fag mengadakan pembentukan DNA (replikasi) memakai DNA kuman sebagai bahan, serta membentuk selubung protein. Maka, terbentuklah beratus-ratus molekul DNA gres virus yang lengkap dengan selubungnya.

3. Fase pembebasan virus fag-fag gres (fase lisis)

Sesudah fag gres terbentuk, sel kuman akan pecah (lisis), sehingga keluarlah fag yang baru. Jumlah virus gres ini sanggup mencapai sekitar 200. Pembentukan partikel bakteriofag memerlukan waktu sekitar 20 menit.

b. Infeksi secara lisogenik

Pada nanah secara lisogenik, virus tidak menghancurkan sel bakteri, tetapi virus berintegrasi dengan DNA sel bakteri, sehingga jikalau kuman membelah atau berkembang biak virus pun ikut membelah. Infeksi secara lisogenik melalui fase-fase berikut ini :

1. Fase adsorpsi dan infeksi

Fase menempel pada tempat yang spesifik. Virus melaksanakan penetrasi (perembesan atau penerobosan) pada kuman kemudian mengeluarkan DNA-nya ke dalam badan bakteri.

2. Fase penggabungan

DNA virus bersatu dengan DNA kuman membentuk profag. Dalam bentuk profag, sebagian besar gen berada dalam fase tidak aktif, tetapi sedikitnya ada satu gen yang selalu aktif. Gen aktif berfungsi untuk mengkode protein reseptor yang berfungsi menjaga supaya sebagian gen profag tidak aktif.

3. Fase pembelahan

Bila kuman membelah diri, profag ikut membelah, sehingga dua sel anakan kuman juga mengandung profag di dalam selnya. Hal ini akan berlangsung terus-menerus selama sel kuman yang mengandung profag membelah.

Maka, jelaslah bahwa pada virus tidak terjadi pembelahan sel, tetapi terjadi penyusunan materi virus (fag) gres yang berasal dari materi yang telah ada dalam sel kuman yang diserang.


Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Virus (Ciri-Ciri, Struktur, Perkembangbiakan Dan Nanah Bakteri)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel